PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sering terjadi pada anak antara lain batuk atau ISPA, Tuberculosis,
diare, Dengue Hemorage Fiver (DHF), typoid, demam, sakit kulit dan masih
banyak lagi. Dari beberapa penyakit tersebut yang paling berbahaya ialah
2017).
1
2
yang menyebabkan kematian pada 920.136 balita, atau lebih dari 2.500 per
hari, atau di perkirakan 2 anak balita meninggal setiap menit pada tahun 2015
(WHO,2017).
diare. Akibat menderita pneumonia, pada tahun 2017 sebanyak 1.351 bayi
meninggal dunia (953 bayi usia 1-4 tahun dan 398 bayi usia dibawah 1 tahun),
tahun 2017 sebesar 50,5 %, menurun dibandingkan capaian tahun 2016 yaitu
54,3%.
60,53 %. Angka ini masih di bawah target yaitu target 80 %. Cakupan balita
atas faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik meliputi umur,
3
jenis kelamin, status gizi, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status
nyamuk bakar, serta faktor ibu baik pendidikan, umur, maupun pengetahuan
pada balita. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan
bahwa asap rokok mempunyai efek toksik lebih buruk daripada asap
kebutuhan gizi tidak seimbang / kurang dari kebutuhan tubuh maka daya
tahan tubuh akan menurun imunitas juga ikut menutun artikel dari Yudhi
pneumonia.
terdengar suara nafas ronchi dan wheezing, demam disertai kejang karena
demam tinggi. Sesak napas disebut juga dispnea merupakan keadaan sulit
dan berat saat bernapas (Hidayat & Uliyah, 2015 ; 10). Sesak napas terjadi
mengurangi sesak napas pada pasien. Jika peran fungsi perawat tersebut
Tidak Efektif pada anak pneumonia, penulis tertarik untuk membuat Karya
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada
efektif.
5
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat