Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ainida Ari Fatimah

Kelas : 2014D

Nim : 145056

UTS

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang tentang hakekat manusia sebagai makhluk individu,
social dan budaya serta hubungan manusia dengan peradaban ?
Jawab :
 Hakekat Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu apabila manusia tersebut mempunyai
keinginan, kebutuhan, dan perasaan yang berbeda dengan orang lain. Dan manusia
sebagai individu juga memiliki pemikiran – pemikiran tentang apa yang menurutnya baik
dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
 Hakekat Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk social artinya bahwa manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi atau saling berinteraksi dengan
manusia lainnya. Dan manusia dikatakan sebagai makhluk social karena : Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, potensi manusia akan
berkembang bila manusia hidup ditengah-tengah manusia.
 Hakekat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai makhluk budaya berarti manusia yang cinta akan budaya dan tidak lepas
dari budaya itu sendiri dan dari kehidupan itu sendiri. Jadi manusia sebagai makhluk
budaya dia akan selalu melestarikan budaya itu sebagai bagian dari kehidupan, karena
dengan budaya kita dapat mempererat tali persaudaraan diantara manusia dan saling
mengenal satu sama lain dan saling menjaga kelestarian budaya kita sendiri.
 Hubungan Manusia dan Peradaban
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan
pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Dan, dari hal itulah kebudayaan akan
mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.
Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan
kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada
perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet dengan cepat.

2. Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu mengenai kebudayaan saja atau sejenisnya ,melainkan
ilmu yang di harapkan mampu menjadikan manusia yang mempelajari lebih berbudaya atau
lebih manusiawi. Coba saudara jelaskan faktor yang paling utama dalam pembentukan
manusia berbudaya ?
Jawab :
Faktor yang paling utama dalam pembentukan manusia berbudaya :
1. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau tingkah laku dalam situasi tertentu. Dan setiap
perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola perilaku masyarakat.
2. Bahasa
Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir
dan berkomunikasi budaya tidaka aka nada.
3. Materi
Materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia, bentuk materi misalkan,
pakaian, kesenian, dll

3. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya bangsa. Menurut saudara,
bagaimanakah cara terbaik untuk melestarikan budaya bangsa yang positif dan menjadi
identitas khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain?
Jawab :
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, dan
kebudayaan tersebut berbentuk kebudayaan lokal. Budaya asing yang terus masuk tanpa
terbengdung ke Indonesia dapat mengikis ataupun melunturkan budaya lokal yang
terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya yang harus dilakukan dalam menanggulangi
permasalahan tersebut agar budaya Indonesia dapat tetap ada. Berbagai cara dapat
dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang paling penting yang harus pertama
dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut,
sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang
mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus
ada.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya,
diantaranya yaitu:
1. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa

2. Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelaksanaannya

3. Mempelajarinya

4. Mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga
atau melestarikannya
4. Agama merupakan tali pengikat social masyarakat, tetapi agama dapat pula menjadi pemicu
konflik di masyarakat. Apa pendapat saudara terhadap pernyataan tersebut?
Jawab:
Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih positif bagi masyarakat dengan
memupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota masyarakat. Namun sisi
yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat beragama. Ini adalah
sisi negatif dari agama dalam mempengaruhi masyarakat Dan hal ini telah terjadi di
beberapa tempat di Indonesia.
 Perbedaan Doktrin dan Sikap Mental
Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing
menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu.
Entah sadar atau tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya,
membandingkan dengan ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan
agama lawannya. Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi selalu
diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan,
sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu.
 Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama
Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang permusuhan
antar bangsa. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab
lebih kuat untuk
 Perbedaan Tingkat Kebudayaan
Agama sebagai bagian dari budaya bangsa manusia. Kenyataan membuktikan perbedaan
budaya berbagai bangsa di dunia tidak sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori
budaya dalam masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya modern.
Tempat-tempat terjadinya konflik antar kelompok masyarakat agama Islam - Kristen
beberapa waktu yang lalu, nampak perbedaan antara dua kelompok yang konflik itu.
Kelompok masyarakat setempat memiliki budaya yang sederhana atau tradisional:
sedangkan kaum pendatang memiliki budaya yang lebih maju atau modern. Karena itu
bentuk rumah gereja lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
Perbedaan budaya dalam kelompok masyarakat yang berbeda agama di suatu tempat atau
daerah ternyata sebagai faktor pendorong yang ikut mempengaruhi terciptanya konflik antar
kelompok agama di Indonesia.
 Masalah Mayoritas da Minoritas Golongan Agama
Di berbagai tempat terjadinya konflik, massa yang mengamuk adalah beragama Islam
sebagai kelompok mayoritas; sedangkan kelompok yang ditekan dan mengalami kerugian
fisik dan mental adalah orang Kristen yang minoritas di Indonesia. Sehingga nampak
kelompok Islam yang mayoritas merasa berkuasa atas daerah yang didiami lebih dari
kelompok minoritas yakni orang Kristen. Karena itu, di beberapa tempat orang Kristen
sebagai kelompok minoritas sering mengalami kerugian fisik, seperti: pengrusakan dan
pembakaran gedung-gedung ibadat.

5. Dewasa ini wacana tentang globalisasi dan modernisasi, kedua isu ini dianggap sangat
penting dalam perkembangan kebudayaan suatu daerah, namun globalisasi dan modernisasi
memiliki dampak negative. Menurut pendapat saudara bagaimana cara untuk menghindari
dampak negative dari globalisasi dan modernisasi ?
Jawab :
Cara menghindari dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi adalah
denganmeningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan
semangat bersaing pantang menyerah, Meningkatkan kedisiplinan. Bila semua bangsa ini
punya daya saing, pendidikannya tinggi, cerdas, disiplin dan berkualitas, maka dampak
negatif itu minimal. Tapi kalau semua orang tidak siap semua, taraf pendidikan rendah,
SDM rendah dsb, maka yang ada hanya dampak negatif dan jurang status sosial yang kaya
makin kaya dan yang miskin makin miskin. Atau dengan
Meningkatkan Jiwa Semangat Persatuan, Kesatuan, Serta Nasionalisme
Adanya dampak negatif globalisasi menjadi suatu tantangan yang berat bagi negara
berkembang yang belum maju dan kuat. Negara yang masyarakatnya tidak mempunyai jiwa
dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang kuat akan dengan mudah
dipermainkan oleh negara-negara maju. Oleh karna itu, semangat dan jiwa persatuan,
kesatuan dan nasionalisme harus terus ditingkatkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Bila jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme telah tertanam dengan kuat
pada setiap warga negara Indonesia tidak akan mudah dipermainkan oleh negara-negara
yang kuat dan maju.
Melestarikan Adat Istiadat dan Budaya Daerah
Menyukai kebudayaan luar adalah hal yang wajar. Namun kita harus tetap melestarikan
kebudayaan kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan kita punah begitu saja seiring dengan
waktu. Apalagi kebudayaan itu seenaknya saja diambil oleh bangsa lain. Betapa malunya
kita?
Walaupun zaman kini telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat
istiadat.

Anda mungkin juga menyukai