Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Laboratorium Penderita

Demam Berdarah Dengue: Mengapa


Uji HI ?
Oleh: Hasyimi
Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan

Jl Hemaglutinasi hambatan yattu virus Dengue. Trter zat kebal ini akan naik
(Hemaglutination Inhibition, yang sampai ketinggalan tertentu, kemudian mendatar
lazimnya disingkat HI) telah banyak dikenal oleh (horizontal) dan akhimya cenderung menurun
para laboran, khususnya mereka yang terus secara periahan-lahan (lihat gambar di
berkecimpung dalam bidang Seroimmunology. bawah ini) untuk jangka waktu yang lama.
Bagi jajaran kesehatan uji ini telah diperkenalkan
Gambar 1
sampai ke tingkat Kabupaten/Dati II dan akan
tebih baik lagi bila diperkenaikan dan diketahui att
oleh masyarakat umum, mengingat suatu saat Zat kebal HI
I2M
kemungkinan seseorang berhubungan dengan T
t4t
jasa uji ini, karena penyakit demam berdanah '*,
dengue (DBD) meluas di masyarakat perkotaan Tut
tanpa melihat profesi dan tingkat sosial-ekonomi
seseorang. Walaupun uji ini dapat dipergunakan
untuk mendiagnosis penderita penyakit infeksi
virus umumnya, namun berkembangnya uji HI di
Indonesia setidak-bdaknya dalam rangka if
0 1 » 1! * 20
"menyambut" meluasnya penderita DBD. Untuk 5i566C»UlSl8t2

Ikti M»«i N»
I

Ttta
3 3

memperjelas keduduksn uji HI ini baik di antara


pelaku kesehatan ataupun penderita DBD dan Naiknya trter ini, dimanfaatkan untuk
keluarganya, maka naskah ini dimaksudkan pembecaan hasilnya (interpretasi), yaitu trter zat
untuk menguraikan bagaiman, apa dan kebal HI pada serum dari darah pengambiian
mengapa uji HI itu, yang didasari atas pertama (akut), yaitu darah yang diambil pada
pengalaman penulis sebagai tenaga teknisi uji HI waktu pertama kali penderita ditemukan,
ini. dibandingkan trter zat kebal HI pada serum dari
darah pengambiian kedua (konvatesen), yaitu
Uji HI adalah suatu cara untuk mendiagnosis darah yang diambil setelah lima hari kemudian
penyakit infeksi (termasuk DBD) secara atau waktu meninggalkan rumah sakrt.
laboratoris yang hasilnya diperlukan untuk Pembacaan hasil uji HI ini didasarkan atas kriteria
membantu atau mendukung hasil diagnosis WHO (1975), yaitu: Pertama, infeksi primer titer
klinis. Prinsip kerja dari uji ini adalah mengukur zat kebal HI pada masa akut adalah kurang dari
tinggi-rendahnya (titer) zat kebal (Antibodi) dari 1 : 20 dan titer konvalesen 4 kalinya atau
Hemagutinasi hambatan (Hemaglutinasi lebih, tetapi tidak metebihi 1:1280.
Inhibition Antibody). Zat kebal hi akan muncul di Kedua, infeksi sekunder adanya infeksi baru
dalam serum penderita, bebenapa waktu setelah ditandai oleh titer zat kebal HI kurang dari 1 : 20
seseorang terinteksi oleh virus penyebab DBD, pada masa akut, sedangkan pada konvalesen
Media LJtbangkes Vol. IV No. 02^994 13
tier bemilai sama atau tebih besar daripada 1 : 2. Serum tidak mengandung zat kebal spesifik,
2560. Kemungkinan lain infeksi sekunder 3. Serum mengandung zat kebal spesifik.
drtandai tier zat kebal HI akut sama atau tebih Penjelasan gambar tersebut di atas adalah
besar daripada 1 : 20 dan tier naik 4 kali atau sebagai berikut Pertama, bila virus dengue
lebih pada konvalesen. Ketiga, persangkaan dicampur dengan SDM maka akan terjadi
adanya infeksi sekunder baru terjadi (presumtive penggumpalan (aglutinasi). Kedua, bila virus
diagnosis) ditandai oteh tier zat kebal HI yang dengue ditambah SDM, kemudian diberikan
sama atau lebih besar daripada 1 : 1280 pada serum (yang akan diukur tier zat kebalnya),
masa akut dalam hai ini tidak diperlukan maka mempunyai kemungkinan : a). Bila serum
kenaikan liter 4 kali atau lebih pada masa tersebut tidak mengandung zat kebal spesifik,
konvalesen. maka akan terjadi penggumpalan (karena tidak
terjadi penghambatan). b) Bila serum tersebut
Spesimen yang akan diuji adalah serum mengandung zat kebal yang spesifik, maka tidak
yang telah dipisahkan dan darah penderita DBD. akan terjadi penggumpalan.
Spesimen ini diotah teriebih dahulu, untuk
menghilangkan zat-zat penghambat lainnya yang Pada umumnya laboratorium memper-
dapat mengganggu jalannya reaksi. Proses ini lakukan reaksi tersebut dengan menggunakan
biasanya merupakan penyerapan dengan micrvtiter plate, dan akan beraksi secara optimal
menggunakan suatu zat yang disebut kaolin. bila bertangsung lebih dari 2 jam walaupun dalam
Sebagaimana diketahui virus Dengue prakteknya sehari-hari dipergunakan waktu
mempunyai 4 tipe, yaitu D^D^Dg, dan D4. Uji HI semalam suntuk, pada temperatur 4 derajat
tidak spesifik untuk masing-masing tipe virus Celsius. Kemudian ditambah dengan SDM angsa
tersebut Prinsip dasar uji HI adalah konsentrasi rendah, agar terjadi penggumpalan
memanfaatkan sifat virus Dengue khususnya, hasilnya bisa dibaca setetah lebih dari 2 jam.
yaitu dapat menggumpalkan sel darah merah
(SDM). Untuk mendapatkan SDM dengan Karena tahapan-tahapan tersebut di atas,
mudah, dan murah serta selalu segar maka maka uji HI secara keseluruhan akan
dalam uji HI ini, dipergunakan darah angsa memeriukan waktu paling cepat 2 hari dan paling
sebagai pengganti SDM. Pengumpulan ini dapat lama satu minggu setiap sampel, sehingga uji ini
dihambat oleh serum yang mengandung zat dikategorikan sebagai suatu diagnosis yang
kebal yang sama (homolog) dengan antigen cepat Begitu pula, dikatakan uji yang sederhana,
yang dipergunakan. Peristiwa tersebut dapat karena uji ini dapat menggunakan alat-alat yang
dilihat pada gambar berikut ini: sederhana, tidak terlalu rumit serta tidak ada
Gambar 2 kekhawatiran kontaminasi.

Dengan demikian uji HI ini dikenal cepat dan


sederhana bila dibandingkan dengan uji yang
lainnya yang mempunyai tujuan yang sama.
Sehingga uji HI paling banyak dipergunakan
untuk mendiagnosis penderita DBD.

Keterangan:
1. Sel darah merah, biasanya darah angsa,
14 Meefe LJtbangkes VoL IVNo. (W1994

Anda mungkin juga menyukai