Latar Belakang
Tantangan yang dihadapi oleh para penggerak dunia pendidikan saat ini
semakin banyak. salah satunya adalah perubahan atmosfer dunia pendidikan yang
sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang akan terus
terjadi. Perlu untuk anda simak bahwa selain memberi dampak yang baik bagi
peningkatan kualitas pembelajaran ternyata perkembangan teknologi ini juga
memberikan efek samping yang kurang baik bagi dunia pendidikan terutama jika
menyangkut tentang penyalahgunaan yang terjadi di lingkungan peserta didik.
Karenanya dalam menyampaikan pelajaran dan menjawab tantangan perkembangan
teknologi yang terjadi, seorang tenaga pendidik haruslah aktif dalam mengikuti
perkembangan tersebut dan memikirkan strategi pembelajaran yang baik untuk para
peserta didik yang dimilikinya.
Strategi pembelajaran merupakan cara atau metode yang digunakan untuk
melakukan pengajaran yang baik dan efektif.Sebagai manusia, kita perlu belajar
seumur hidup. Saat seseorang berhenti belajar saat itulah dia berhenti ‘bertumbuh’.
Belajar tidak hanya pada sekolah saja, tetapi belajar juga terjadi dalam kehidupan.
Dalam mencapai kesuksesan hidup seseorang harus memiliki strategi efektif. Tak
terkecuali saat belajar di sekolah, kita juga harus memiliki strategi pembelajaran yang
efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran akan sulit diterapkan apabila kita tidak membiasakan diri
sejak dini. Saat paling tepat untuk menguasai dan menjadi strategi pembelajaran
sebagai bagian dari kehidupan adalah sejak masa sekolah.
Tujuan Dalam strategi pembelajaran adalah efektif materi dan berguna bagi para
siswa. Selain itu, strategi pembelajaran dari sisi guru mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar. Harapannya siswa dan guru dapat saling memahami strategi
pembelajaran sehingga akan menciptakan hasil pembelajaran terbaik
Manfaat / dampak
2 Pengembangan diri dalam PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) adalah upaya guru untuk
meningkatkan profesionalisme diri agar memilki kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
perkembangan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan pengembangan diri meliputi: 1. Diklat
Fungsional Diklat Fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau pelatihan yang bertujuan
untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. 2. Kegiatan Kolektif
Guru Kegiatan Kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti
kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah maupun di luar sekolah (seperti IHT/KKG/MGMP,
KKKS/ MKKS, dan asosiasi profesi guru) dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang
bersangkutan. Kegiatan kolektif ini dapat berupa : a. lokakarya atau kegiatan bersama seperti
IHT/KKG/MGMP,KKKS/ MKKS dan asosiasi profesi guru dalam menyusun perangkat kurikulum dan/atau
pembelajaran; b. keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah seperti seminar, koloqium, diskusi panel, dan kegiatan
ilmiah lainnya baik sebagai pembahas maupun peserta;dankegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas
dan kewajiban guru. Adapun contoh kegiatan pengembangan diri yang dapat dilakukan dalam diklat
fungsional maupun kegiatan kolektif guru antara lain sebagai berikut: a. Penyusunan RPP, program kerja,
perencanaan pendidikan, evaluasi, dansebagainya. b. Penyusunan kurikulum dan bahanajar. c.
Pengembangan metode mengajar d. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran peserta didik. e.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informatika dan komputer (TIK) dalam pembelajaran. f. Inovasi
proses pembelajaran g. Peningkatan kompetensi profesional dalam menghadapi tuntutan teori terkini. h.
Penulisan publikasi ilmiah. i. Pengembangan karya inovatif. j. Peningkatan kemampuan untuk
mempresentasikan hasil karya. Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru Terbaru, berlaku 1 Januari Aturan baru
Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dimana untuk
kenaikan pangkat jabatan Fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat Karya
Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan
yang nilai angka kreditnya disesuaikan. Peraturan baru yang mengatur kenaikan pangkat jabatan fungsional
guru (guru dan kepala sekolah) telah terbit ini dan ditetapkan berdasar: 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi 2. Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 3. Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN
Nomor 03/V/PB/ dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Perhatikan pada
golongan berapa Bpk/Ibu saat ini : 1. III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan
14 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1
3 dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit. 2. III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan
publikasiilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni)
dengan 4 angka kredit. 3. III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan
kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah,
membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit. 4. III/d ke IV/a wajib
melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka
kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alatpelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.permasalahannya,mungkin di lapangan kita akan dihadapkan pada
pertanyaan seperti ini: (1) Upaya apa yang dilakukan guru untuk meningkatkan profesionalismenya(2)
bagaimana mengelola pening-katan profesionalisme guru di sekolah? Selain itu Sertifikasi guru juga
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru sehingga pembelajaran di
sekolah menjadi berkualitas. Peningkatan program lain yaitu; peningkatan kualifikasi akademik guru,
peningkatan kompetensi guru, pembinaan karir guru, pemberian tunjangan guru, pemberian maslahat
tambahan, penghargaan, dan perlindungan guru. Selain hal-hal tersebut di atas secara garis besar juga
terdapat beberapa kelompok kekurangan yang terjadi yang menyebabkan guru tidak lulus sertifikasi yang
antara lain adalah pada kelompok penelitian dan karya ilmiah serta karya lainnya seperti buku ajar yang
disusun sendiri oleh guru. Dalam pelaksanaan PKB hampir tidak pernahguru meneliti bidang pekerjaannya
sendiri. Selain itu juga keaktifan dalam mengikuti PKB juga berbagai kegiatan penelitian atau karya ilmiah dan
sejenisnya yang sangat kurang. Berdasarkan pada kenyataan di atas dirasa perlu kiranya memberikan
pelatihan pada guru dalam kaitannya dengan PKB yang merupakan sebagai pengembangan profesi guru. B.
Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi tersebut diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apakah dengan mengikuti pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru mampuh
membuat karya ilmiah? 2. Apakah dengan mengikuti pelatihan guru terampil menulis karya ilmiah. II.
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Secara etimologis, profesi
berasal dari bahasa Inggris profession, bahasa latin profesus, yang berarti mampu atau ahli dalam suatu
bentuk pekerjaan (Sanusi, 1991:18). Sedangkan menurut Cogan dalam Peter Jarwis, 1983: 21, disebutkan
bahwa profesi adalah suatu keterampilan yang dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis
tertentu dari beberapa bagian pelajaran atau ilmu pengetahuan. Selanjutnya, profesi disebut juga sebagai
suatu pekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual dan latihan yang khusus, tujuannya untuk
menyediakan pelayanan keterampilan atau advis terhadap yang orang lain dengan bayaran atau upah
tertentu (Vollmer & Mills dalam Peter Jarvis, 1983: 21). Sedangkan secara etimologi profesi diartikan suatu
pekerjaan yang memper- Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1 15
4 syaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya dengan titik tekan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan
manual. Kemampuan mental yang dimaksudkan adalah ada persyaratan pengetahuan teoritis sebagai
instrumen untuk perbuatan praktis Pemerintah secara resmi telah mencanangkan bahwa profesi guru
disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga profesional. Pencanangan ini ditandai dengan undang-
undang Guru dan dosen yang dikeluarkan pada tahun Harapkan pemerintah dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, karena guru sebagai pelaksana pada pembelajaran berperan penting dalam kpeningkatan proses
pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Pengakuan kedudukan
guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sebuah sertifikat profesi guru yang diperoleh melalui uji
sertifikasi. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sebagai guru
profesional. Pengertian dari Pengembangan Keprofesi-an Berkelanjutan (PKB) bagi guru merupakan
perubahan secara sadar akan pengetahuan dan peningkatan kompetensi guru sepanjang kehidupan kerjanya
dan dilaksanakan secara terus menerus untuk mewujudkan guru profesional, bermartabatdansejahtera. Ada
dua macam tujuan dilaksanakannya pengembangan keprofesi-an berkelanjutan (PKB) bagi guru yaitu : 1.
Tujuan Secara UmumPengembang-an Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bertujuan untuk meningkatkan layanan pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Melalui PKB guru diharapkan selalu meningkat kompetensinya, baik dalam penguasaan materi pembelajaran
maupun metode yang tepat pada saat melakukan pembelajaran sehingga peserta didik memahami,
menyenangi, berperan aktif dalam pembelajaran. Jika pelayanan terhadap peserta didik dapat dioptimalkan
diharapkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu serta hasil belajar
yang pada akhirnya mutu pendidikan akan semakin baik. pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan. 2. Tujuan secara khususpengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tujuan pengembangan
keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut; a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar
kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. b. Memutakhirkan kompetensi guru
untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai
penyandang profesi guru. e. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. f.
Menunjang pengembangan karir guru Secara khusus dilaksanakannya Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru adalah untuk memfasilitasi guru dalam mencapai standar kompetensi yang
ditetapkan. memotivasi guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai tenaga profesional. Mengangkat citra, harkat, dan martabat profesi guru, rasa hormat dan
kebanggaan sebagai guru yang profesional. 3. Jenis-jenis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
bagi Guru: a. Pengembangan Diri yaitu usaha peningkatan kemampuan kompetensi guru itu sendiri dengan
cara mengikuti Diklat fungsional, workshop-workshop 16 Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1
Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan hasil pelatihan yang dilakukan, didapatkan beberapa kesim-pulan. Antara lain: (a)
guru dapat memperkaya pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). (b) guru dapat mengetahui
bagaimana pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan layanan
pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan (c) guru dapat mempercepat proses
pembuatan karya tulis ilmiah dalam pengembangan profesi bagi guru. (d) guuru menjadi punyai keterampilan
dalam membuat karya tulis ilmiah berdasarkan pada pengembangan profesi guru. (e) guru dapat
meningkatkan kualitas penulisan ilmiah sebagai bahan untuk mempersiapakan kenaikan pangkatnya.