Anda di halaman 1dari 1

*Lu Gue End

Saya menulis 41 judul buku hingga hari ini. 41 judul ini beredar luas, baik secara fisik, maupun
ebook.
Separuh lebih dari buku2 ini, alias 20 judul lebih isinya tentang kejujuran. Bahkan saat kalian
membaca serial Ali, Raib, Seli. Baca yang benar itu buku, isinya memang fantasi, mengkhayal
kemana2, tapi dengarlah prinsip utama di dunia paralel yg saya tuliskan: 'bahwa kekuatan
terbaik di dunia paralel bukanlah pukulan berdentum, menghilang, atau mengeluarkan petir,
melainkan kebaikan'. Dan salah-satu kebaikan itu adalah selalu jujur. Kenapa Ali, Raib, dan Seli
itu selalu bertemu dan dibantu orang2 hebat, karena geng mereka jujur. Bahkan saat
menemukan makanan di sebuah perahu, Raib memilih mati kelaparan daripada mengambilnya.
Geng ini jelas kesal sekali dengan orang yang suka bohong, nipu, curang, apalagi nyontek. Raib
memilih berhenti berpetualang daripada jadi orang egois, tidak pedulian, dsbgnya. Raib memilih
menemukan boneka kecil untuk membantu orang lain daripada omong-kosong menyelamatkan
dunia penuh keegoisan. Sampai tidak pesan itu ke kalian, heh?
Apalagi jika kalian baca novel yang didesain memang tentang kejujuran. Ayahku (bukan)
Pembohong, Rindu, Tentang Kamu, dll, dll. Dari halaman depan sampai belakang, dipenuhi
nasihat tentang jujur. Sampai tidak pesan-pesan itu, heh? Atau cuma kalian baca, lantas buang
begitu saja lewat ketidak pedulian. Atau jangan2, kalian memang tidak pernah membaca satu
pun dari 41 judul buku ini?
Saya menulis ribuan quote. Jika dikumpulkan tak kurang 2.000 quote. Separuh lebih juga isinya
tentang kejujuran, jangan curang, jangan jahat, jangan bohong, dll. Hanya diformat ulang
kalimatnya2 biar kekinian, hanya konteksnya berbeda2 biar mudah dipahami. Tiap hari kalian
boleh jadi stalking/kepo di page ini, baca quote tersebut, like, like, share, share, dijadikan profile
picture, dll, sampai tidak pesannya, heh?
Sampai tidak di kepala kalian?
5 juta lebih follower page ini. Sorry, kalau isinya 20% tukang nyontek di sekolah, ujian dia
nyontek, ulangan dia nyontek, saya lebih memilih hanya punya 5 orang saja pembaca tulisan2
sy, tapi mereka berdiri gagah tidak mau nyontek. Siapa sih yang ngajarin kalian bahwa nyontek
itu baik? Nyontek itu mulia? SIAPA? Saya pengin tahu siapa yang mendidik kalian punya paham
nyontek itu bagus. Karena itu sangat sesat sekali. Kita ini tidak sedang sok bermoral, sok baik,
tapi mbok ya jangan pula bejat sekali.
Negeri kita ini dipenuhi oleh koruptor, penipu, pembohong, karena memang setiap hari kita
melahirkan orang2 ini. Di sekolah tukang nyontek. Mau masuk sekolah bagus, bikin surat palsu,
domisili palsu, dan semua kebohongan lainnya. Enak sekali dia lakukan, seolah itu mulia dan
dibenarkan. Padahal sorry, sampah saja.
Dan yang sangat epic, tidak malu gitu bilang ke publik suka nyontek, pernah nyontek, bangga
gitu? Kalian anggap itu sepele? Seharusnya kalian malu. Buat siapapun yang pernah nyontek,
mulai dikurangi, kemudian dihilangkan sama sekali. Jika pernah melakukannya, berjanji tidak
lagi, sungguh2, dan kemudian berdiri di depan menasihati yang lain agar tidak nyontek. Berubah.
Itulah poinnya jadi manusia, selalu berubah menjadi lebih baik. Apalagi soal curang begini. Ini
malah cengengesan, merasa itu keren.
Silahkan minggat dari page ini buat siapapun yang merasa nyontek itu baik-baik saja. Bahkan
jika kalian adalah pembeli semua buku2 saya, bahkan jika kalian adalah pembaca yg rela
membeli tiket pesawat terbang utk hadir di acara2 saya, silahkan minggat. Saya tidak khawatir.
Jutaan follower page ini pergi karena tersinggung atas tulisan ini maka itu lebih baik.
Daripada sia-sia puluhan buku tersebut, sia-sia ribuan artikel yang saya tulis, sia-sia semua
quote tersebut. Kalian cuma numpang lewat saja, bukan siapa-siapa. Saya kira, kalian besok
akan jadi champion, orang yang berdiri gagah menyeru tentang kejujuran setelah membaca
banyak hal2 baik; ternyata keliru. Kalian malah cengar-cengir tanpa merasa bersalah. Santai
sekali komen: nyontek itu baik, tergantung niat.
*Tere Liye

Anda mungkin juga menyukai