OLEH :
SITRIA NUR RAHMAWATY
NIM : P00220217042
Proposal penelitian ini telah di setujui untuk diuji Tim Penguji Poltekkes
Pembimbing I
Amir, S.Kep.Ns.,MM
NIP : 197404011995031004
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi
Agusrianto, S.Kep.Ns.,MM
NIP : 197307271997031002
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah
Proposal studi kasus ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak Kepada Kedua Orang Tua
Saya Irwan Putra Kurniawan dan Risna Pakaya yang telah membesarkan dan
mendidik saya sehingga menjadi seperti sekarang, serta kaka saya Ekhawaty
kurniawan yang selalu mendukung dan memberikan nasihat agar saya selalu
sabar dan ikhlas selama penyusunan proposal ini dan berbagai pihak yang telah
Palu
4. Pembimbing 1 : Amir, S.Kep.Ns.,MM yang selalu sabar dan tidak perna lelah
ii
5. Ni Made Ridla Nilasanti, S.Kep, M.Biomed selaku Pembimbing 2 yang telah
kasus ini.
Kasus ini.
dimiliki penulis maka Proposal Studi Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
Penulis
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
DAFTAR ISI
v
2.3 Tinjauan Tentang daun sirsak ............................................................................... 21
2.3.1 Pengertian daun sirsak .................................................................................. 21
2.4 Tinjauan tentang Asuhan Keperawatan Gerontik ................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 30
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 30
B. Lokasi dan waktu Penelitian ................................................................................. 30
C. Subyek Studi Kasus .............................................................................................. 30
D. Fokus Studi ........................................................................................................... 30
E. Definisi Operasional ............................................................................................. 31
1. Asuhan Keperawatan ........................................................................................ 31
2. Konsumsi rebusan daun sirsak .......................................................................... 31
3. Lansia ................................................................................................................ 31
4. Gout Arthitis ..................................................................................................... 31
F. Pengumpulan Data ................................................................................................ 31
G. Analisa Data .......................................................................................................... 32
H. Etika Penelitian ..................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 64
vi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tingginya kadar asam urat di dalam darah. Kadar asam urat normal pada pria
berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. (Margowati Sri &
Gout Arthitis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun, peningkatan
? orang lansia yang menderita asam urat dari bulan januari sampai bulan
Tagolu,2019)
penuaan. Gejala utama yang di rasakan oleh penderita Gout Arthitis adalah
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Kadar asam urat dalam
jaringan luar sendi yang berisi kristal-kristal urat yang dapat menimbulkan
nyeri. Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan stimulus dan reseptor.
Nyeri yang dirasakan bervariasi, mulai dari nyeri ringan, nyeri sedang
2017)
Gout Arthitis.
4
tersebut berfungsi sebagai analgesic ( pereda rasa sakit) yang kuat serta
B. Rumusan Masalah
Puskesmas Tagolu?”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
nyeri.
3. Bagi Penulis
4. Bagi Pasien
2.1.1 Pengertian
terhadap urat. Apabila kadar asam urat didalam darah terus meningkat dan
melebihi batas ambang saturasi jaringan tubuh, penyakit arthritis gout ini
2.1.2 Etiologi
pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi.
penyebabnya.
7
8
b. Gout sekunder :
sulfonamide
pada miksedema.
lebih sering terjadi pada pria, iklim, herediter, dan keadaan-keadaan yang
Hardhi. 2015)
1. Hiperurisemia Asimtomatik
9
terjadi tidak terduga, sering kali di mulai pada malam hari. Hal tersebut
dapat di picu oleh trauma, ingesti alcohol, kelebihan diet, atau steror
Sekitar 50% serangan awal arthritis gout akut terjadi pada sendi
3. Interkritis
Tidak terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari
2015)
10
perubahan sendi
2.1.5 Penatalaksanaan
Penangan gout biasanya di bagi menjadi penanganan serangan akut
Terapi Non-Farmakologi
dan menurunkan berat badan pada pasien yang kelebihan berat badan
2.1.6 Patofisiologi
tandai dengan inflamasi sendi yang sangat nyeri dan endapan urat di sekitar
sendi, sering di sertai dengan kadar asam urat yang sangat tinggi di dalam
darah. Senyawa urat berasal dari purin dalam makanan dan hasil daur ulang
ekstraselular lain, termaksut cairan synovial, dan juga pada plasma. Akan
tetapi cairan synovial merupakan pelarut yang buruk untuk urat dari pada
atau dalam membran synovial, kartilago, atau jaringan ikat sendi lainnya.
Kristal cenderung terbentuk pada jaringan perifer tubuh, sementara itu suhu
yang lebih rendah mengurangi kelarutan asam urat. Kristal juga terbentuk
di jaringan ikat dan ginjal. Kristal ini menstimulus dan melanjutkan proses
tubuh seorang mengalami masalah. Nyeri dapat berasal dari fisik atau
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang
a. Nyeri somatik superfisial (kulit), yaitu nyeri kulit berasal dari struktur
d. Nyeri alih, nyeri yang berasal dari salah satu daerah tubuh tetapi
perih atau seperti tersengat listrik. Nyeri ini akan bertambah parah oleh
stres, emosi, atau fisik (dingin , kelelahan), dan mereda oleh relaksasi.
a. Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan berlangsung
dalam waktu singkat kurang dari 6 bulan. Nyeri akut bersifat melindungi,
b. Nyeri Kronis
Nyeri Kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih lama dibandingkan
nyeri akut (Hariyanto & Sulistyowati, 2015). Nyeri dapat berupa hal
yang bersifat kanker atau bukan. Contoh dari nyeri yang bersifat bukan
miofasial, sakit kepala dan neuropatik perifer. Nyeri kronis yang bersifat
dengan nyeri akut, nyeri kronis memiliki neurofisiologis dan tujuan yang
pendekatan yang tepat dalam pengkajian dan perawatan terhadap klien yang
1. Usia
tua atau perawat. Sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada
2. Jenis Kelamin
Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana
seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama (Prasetyo, 2010).
3. Budaya
Banyak yang berasumsi bahwa cara berespon pada setiap individu dalam
4. Makna Nyeri
6. Ansietas
7. Keletihan
17
2010).
8. Pengalaman Sebelumnya
Seseorang yang terbiasa merasakan nyeri akan lebih siap dan mudah
nyeri yang objektif. Skala ini juga disebut sebagai skala pendeskripsian
tiga sampai lima kata pendeskripsian yang tersusun dengan jarak yang
berarti tidak nyeri, 5 nyeri sedang, dan 10 adalah nyeri berat yang tidak
pada skala nyeri, dan juga menilai respon turunnya nyeri pasien
numerik yaitu :
0 : tidak nyeri
(anak tenang) kedua sedikit nyeri dan selanjutnya lebih nyeri dan
gambar paling akhir, adalah orang dengan ekpresi nyeri yang sangat
2015).
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu
a. Karakteristik Nyeri
mengubah intensitas nyeri, dan apa yang diyakini klien dapat membantu
dirinya. Perilaku ini sering didasarkan pada upaya try and error (Tamsuri,
2007).
orang lain, gerakan fisik, bekerja, dan aktivitas santai. Nyeri akut sering
Dapat meliputi masalah yang luas seperti beban ekonomi, prognosis serta
karena pada bagian tanaman sirsak, termasuk daun dan buah mengandung
fosfor, besi, vitamin A, dan vitamin B. Semua bagian pada buah sirsak
dan etanol dari daun sirsak mempunyai efek meredam nyeri yang terjadi
b. Riwayat keluarga
c. Riwayat pekerjaan
e. Riwayat rekreasi
g. Kebiasaan ritual
1) Obat-obatan
2) Status imunisasi
5) Nutrisi
j. Tinjauan system
1) Keadaan umum
2) Integument
25
3) Kepala
kepala, lesi/luka.
4) Mata
5) Telinga
paling akhir.
8) Leher
9) Payudarah
26
10) Pernapasan
APGAR keluarga
sendi )
1) Arthritis
5) Gangguan keseimbangan
8) Gangguan tidur
No Diagnosa
Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan
1 Nyeri b/d agen- Setelah di lakukan Manajemen nyeri :
agen cidera fisik perawatan selama 1 1. Lakukan pengkajian
( inflamasi sendi ) minggu di harapkan nyeri komprehensif
masalah nyeri akut yang meliputi lokasi,
dapat teratasi karekteristik, durasi,
dengan kriteria frekuensi, kualitas,
hasil : intensitas, atau
1. Menyatakan beratnya nyeri dan
rasa nyaman faktor pencetus.
setelah nyeri 2. Gunakan komunikasi
berkurang terapeutik agar klien
2. Melaporkan dapat mengekspresikan
nyeri nyeri
berkurang 3. Ajarkan prinsip-prinsip
dengan manajemen nyeri
menggunak 4. Lakukan pemeriksaan
an kadar asam urat.
menajemen 5. Kurangi atau eliminasi
nyeri faktor-faktor yang
3. Mampu dapat mencetuskan atau
mengontrol meningkatkan nyeri (
nyeri (tahu misalnya, ketakutan,
penyebab kelelahan, keadaan
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Gout Arthitis.
D. Fokus Studi
E. Definisi Operasional
1. Asuhan Keperawatan
untuk mengkonsumsi rebusan daun sirsak sehari 2 kali pada pagi dan
yang efektif.
3. Lansia
4. Gout Arthitis
F. Pengumpulan Data
G. Analisa Data
1. Pengumpulan data :
untuk transkrip
Data yang sudah di buat transkrip di buat koding oleh peneliti sesuai
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
33
H. Etika Penelitian
1. Prinsip autonomi
individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak
adalah Prinsip yang berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien
3. Perinsip justices
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik
kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada
klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
Fatriyadi Jhons & Irfa Refilia (2016). STUDI PUSTAKA KHASIAT DAUN
SIRSAK (ANNONA MURICATA) DALAM MENURUNKAN NYERI PADA
PASIEN GOUT ARTHRITIS Volume 5 nomor 3
Lemone Priscilla, Dkk. (2015). Buku ajar Kererawatan Medikal Bedah Edisi 5.
Jakarta : EGC
64
Nurarif Huda Amin, S.Kep. Ns & Kusuma Hardhi, S.Kep Ns. (2015). Aplikasi
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa dan Nanda Nic-Noc jilid 2.
Jogjakarta: Mediaction
World Health Organization (WHO). (2017). WHO methods and data sources
global burden of diasese estimates 2000-201
65
66