BAB 1 SD 5
BAB 1 SD 5
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh
pemerintah di Indonesia adalah bagaimana menampilkan instutusi di
lingkungan pemerintah dengan aparatur yang profesional, memiliki etos kerja
yang tinggi, keunggulan kompetitif, dan kemampuan memegang teguh etika
birokrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta memenuhi aspirasi
masyarakat agar terbebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.
Untuk merealisasikan harapan masyarakat tersebut, maka tumpuan
akan lebih tertuju pada aparatur pemerintah dalam menjalankan tugasnya
secara profesional. Mengingat aparatur pemerintah merupakan wakil dari
masyarakat untuk menjalankan roda pemerintahan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelayanan langsung kepada masyarakat. Termasuk disini
aparatur pemerintah akan menentukan kualitas dari pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
Berpijak dari pemahaman diatas, profesionalisme sangat ditentukan
oleh kompetensi seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan menurut
bidang tugas dan tingkatannya masing-masing. Hasil dari pekerjaan itu lebih
ditinjau dari segala segi sesuai porsi, objek, bersifat terus-menerus dalam
situasi dan kondisi yang bagaimanapun serta jangka waktu penyelesaian
pekerjaan yang relatif singkat (Suit Almasdi, 2000 : 99).
Tuntutan yang sama terhadap pentingnya kompetensi untuk
mencapai profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan, juga terjadi di
lingkungan TNI AD sebagai salah satu institusi yang ada di pemerintahan
yang bergerak dalam menjaga kedaulatan NKRI.Kompetensi prajurit TNI AD
dirasakan sangat mendesak dan strategis seiring dengan globalisasi yang
memunculkan ancaman yang kian dinamis, kompleks dan sulit terprediksi.
1
2
Oleh karena itu, kekuatan disiplin prajurit TNI AD akan sangat diperlukan
untuk membangun pembentukan prajurit yang professional.
Pemahaman tersebut tidak terlepas dari disiplin prajurit TNI AD yang
merupakan hal mendasar bagi seorang prajurit untuk menjadi professional
dalam menjalankan tugasnya. Dengan disiplin dari setiap prajurit untuk
berbuat yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara. Lebih jauh lagi,
disiplin juga akan menyebabkan seorang prajurit berkeinginan menjadi
panutan bagi masyarakat sehingga ada dalam setiap hati masyarakat.
Tentunya, diakui bahwa pembentukan disiplin tidak mudah dan
membutuhkan suatu strategi yang jitu, dinamis sesuai dengan tuntutan
jamannya saat ini .
Mengalir dari hal diatas, maka kompetensi prajurit Polisi Militer TNI
AD akan mempunyai peran yang strategis sebagai aparatur yang bertugas
untuk menyelenggarakan penegakan hukum, disiplin dan tata tertib di
lingkungan bagi kepentingan TNI AD dalam rangka mendukung tugas pokok
TNI AD dalam menegakkan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan kompetensi prajurit berupa pengetahuan, ketrampilan dan
karakter pribadi yang dimiliki prajurit Polisi Militer TNI AD diharapkan akan
mampu membantu para komandan satuan yang ada di lingkungan TNI AD
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pelanggaran disiplin. Mengigat
sampai saat ini masih ditemukannya berbagai kendala dalam penyelesaian
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh prajurit TNI AD.
Perlunya menjadi kesadaran kita semua, bahwa sampai saat ini,
prajurit TNI AD masih belum mempunyai disiplin sesuai dengan harapan
masyarakat. Ini bisa dilihat dari masih banyaknya pelanggaran disiplin yang
dilakukan oleh prajurit seperti desersi, perkelahian TNI AD dan Polri,
pelanggaran susila, penyalahgunaan obat terlarang, minuman keras, segala
bentuk perjudian maupun tindak kriminal lainnya. Tentunya semua tindakan
itu akan berdampak pada seluruh lapisan masyarakat termasuk prajurit TNI
AD.
3
2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian dimaksudkan agar penelitian yang
dilakukan lebih fokus sehingga hasil penelitian lebih jelas dan bermanfaat.
Dalam penelitian tugas akhir ini penulis hanya membatasi tentang
kompetensi prajurit Polisi Militer dalam fungsi utama.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Seberapa besar pengaruh aspek pengetahuan Polisi Militer
terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah hukum
Denpom IV/2 Yogyakarta ?
b. Seberapa besar pengaruh aspek keterampilan Polisi Militer
terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah hukum
Denpom IV/2 Yogyakarta ?
4
4. Tujuan Penelitian
Adapun beberapa hal yang menjadi tujuan dari penelitian tugas akhir
ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh aspek pengetahuan prajurit Polisi
Militer terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah hukum
Denpom Yogyakarta ?
b. Untuk mengetahui pengaruh aspek keterampilan prajurit Polisi
Militer terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah hukum
Denpom Yogyakarta ?
c. Untuk mengetahui pengaruh aspek karakteristik pribadi prajurit
Polisi Militer terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah
hukum Denpom Yogyakarta ?
d. Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan, keterampilan
dan karakteristik pribadi prajurit Polisi Militer secara bersama-sama
berpengaruh terhadap peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah
hukum Denpom Yogyakarta ?
5
5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Kegunaan teoritis.
Sumbangan pemikiran bagi khazanah ilmu pengetahuan
administrasi dan ilmu pertahanan.
b. Kegunaan praktis.
Adapun kegunaan praktis yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Bagi penulis
Untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertahanan
(S.St.Han) dari Akademi Militer. Disamping itu juga untuk
menambah wawasan pengetahuan penulis dengan cara
meneliti serta membandingkan teori-teori yang telah didapat
selama penulis belajar di Akademi Militer.
2) Bagi pembaca
Sebagai dasar pembanding atau tambahan referensi
bagi pembaca yang akan mengadakan penelitian sejenis.
3) Bagi lembaga
Memberikan masukan bagi komandan Denpom
Yogyakarta dengan harapan dapat lebih memperhatikan
khususnya tentang pengembangan fungsi organik untuk
mencapai profesionalisme prajurit Prajurit Polisi Militer TNI AD
6
6. Sistematika Penelitian
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan hasil dari penelitian tugas akhir yang
dilaksanakan melalui pengolahan hasil kuesioner dari responden
dengan meggunakan SPSS 22 dan menjelaskan tentang deskripsi
dari jawaban kuesioner dari responden dengan melakukan wawancara
untuk kemudian ditarik kesimpulan
Bab V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
7. Kompetensi
a. Pengertian
Kompetensi bukanlah suatu hal yang baru dan gerakan
pentingnya kompetensi bagi organisasi sudah dimulai sejak tahun
1960 di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Kebutuhan
kompetensi semakin penting untuk menghadapi persaingan global.
Sumber daya manusia yang tidak berkualitas akan tergantikan dengan
sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini yang dimaksud
sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang
mempunyai kompetensi yang sesuai dengan profesi yang di gelutinya.
Kompetensi menjadi persyaratan yang penting bagi suatu profesi
karena kompetensi akan memperlihatkan perilaku saat menjalankan
pekerjaan. (Ambar Teguh,2010:83).
7
9
b. Manfaat Kompetensi
Dengan mengacu dari pendapat Rylatt dan Lohan (1995:120)
kompetensi memberikan beberapa manfaat kepada pegawai dan
organisasi sebagai berikut :
1) Bagi Pegawai
a) Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya,
kemampuan untuk mentransfer keterampilan, nilai, dari
kualifikasi yang diakui, dan potensi pengembangan karir.
b) Adanya kesempatan bagi pegawai untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan melalui akses
sertifikasi nasional berbasis standar yang ada.
c) Penempatan sasaran sebagai sarana
pengembangan karier
d) Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya
akan dapat memberikan nilai tambah pada pembelajaran
dan pertumbuhan.
e) Pilihan perubahan karir yang lebih jelas untuk
berubah pada jabatan baru, seseorang dapat
membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan
kompetensi yang diperlukan untuk jabatan baru.
f) Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan
balik berbasis standar kompetensi yang ditentukan
dengan jelas.
g) Meningkatnya ketrampilan sebagai pegawai.
2) Organisasi
a) Pemetaan yang akurat mengenai kompetensi dari
pegawai
b) Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih
percaya diri karena pegawai telah memiliki keterampilan
12
c. Tingkat Kompetensi
Michael Zwell 2000:25 (dalam Wibowo, 2007:93) memberikan
lima kategori kompetensi, yang terdiri dari task achievement,
relationship, personal attribute, managerial, dan leadership yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Task achievement merupakan kategori kompetensi yang
berhubungan dengan kinerja baik. Kompetensi yang berkaitan
dengan task achievement ditunjukkan oleh: orientasi pada hasil,
mengelola kinerja, mempengaruhi, inisiatif, efisensi produksi,
fleksibilitas, inovasi, peduli kepada kualitas, perbaikan
berkelanjutan, dan keahlian teknis.
2) Relationship merupakan kategori kompetensi yang
berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan
orang lain dan memuaskan kebutuhannya. Kompetensi yang
berhubungan dengan relationship meliputi: kerja sama, orientasi
pada pelayanan, kepedulian antar pribadi, kecerdasan
organisasional, membangun hubungan, penyelesaian konflik,
perhatian pada komunikasi dan sensitivitas lintas budaya.
3) Personal attribute merupakan kompetensi intrinsic
individu dan menghubungkan bagaimana orang berpikir,
merasa, belajar dan berkembang. Personal attribute merupakan
kompetensi yang meliputi integritas dan kejujuran,
pengembangan diri, ketegasan, kualitas keputusan, manajemen
stress, berpikir analitis, dan berpikir konseptual.
13
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
(X1)
PEGETAHUAN
(X1) (Y)
KETRAMPILAN DISIPLIN
PRAJURIT
(X1)
KARAKTERISTIK
PRIBADI
12. Hipotesis
Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 96),
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir
yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan
Dari pengertian dan pentingnya pembuatan hipotesa maka hipotesis
dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Populasi
Natzir memberikan pengertian populasi akan berkenaan
dengan data bukan orang atau bendanya” Sementara itu Nawawi
menyebutkan pengertian populasi adalah sebagai berikut :
“Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil
menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek
yang lengkap”
b. Sampel
Menurut Arikunto Suharsimi dalam bukunya yang berjudul
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek memberikan
pengertian sampel, yaitu sebagian wakil yang akan diteliti dan agar
hasil kesimpulan penelitian dapat digeneralisasikan untuk seluruh
populasi, maka sampel yang diambil harus benar-benar representative
(Sugiono,2012, hlm. 118). Berkaitan dengan hal tersebut, untuk
menentukan besarnya sampel penulis berpegang pendapatnya Masri
Singarimbun dan Sofyan Effendi yang mengatakan sebagai berikut :
a. Kuesioner
Tabel 1
Variabel No.item
NO Indikator
Penelitian Instrumen
1. Berpikir analitis 21, 25, 27,
Pengetahuan Berpikir konseptual 22, 23, 29, 30
Pengetahuan
(X1) tentang peketjaan 24, 26, 28
2. .
Tingkat ketepatan 1,2,3,4,5
Disiplin
waktu
(Y) .Tingkat kepatuhan 6,7,8,9,10
pada peraturan
Sumber Data 2017 Yang Diolah
a. Observasi
1) Uji Validitas
n (∑ XY)−(∑ X).(∑ Y)
rhitung = 2 2
{n√X2 −(∑ X) }.{n√Y2 −(∑ Y) }
Keterangan:
N : jumlah populasi
2) Uji Reliabilitas
k 1 b2
r11
k 1 t
2
Keterangan :
r : reliabilitas instrumen
t2 : varians total
3) Korelasi
Tabel 2.
Y = C + β1x1 + β2x2 + R
Keterangan:
Y : kinerja karyawan
x2 : konflik kerja
C : koefisien konstanta
R : residual
38
e. Uji Hipotesa
𝑟√𝑛 − 2
𝑡 hitung =
𝑟√1 − 𝑟 2
Keterangan :
t : tes hipotesa
r : koefisien korelasi
n : jumlah data
39
𝑡 bi
hit=
S(bi)
Keterangan:
bi : koefisien regresi
a) t hit < - t tabel atau t hit > t tabel Ho ditolak, Ha diterima artinya
variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel tergantung pada tingkat kesalahan 5% (α = 0,05;
tingkat kepercayaan 95%).
𝑅2/ 𝑘
𝐹ℎ=
(1 − 𝑅2)/ (𝑛 − 𝑘 − 1)
Dimana :
KP = r2 x 100%
Keterangan :
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 3
Uji Validitas Variabel Pengetahuan (X1)
Item-Total Statistics
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Ketrampilan (X2)
Item-Total Statistics
Tabel 5
Uji Validitas Variabel Karakter (X3)
Item-Total Statistics
Tabel 6
Uji Validitas Variabel Disiplin (Y)
Item-Total Statistics
b. Uji Realibilitas
1) Variabel pengetahuan (X1)
Tingkat realibilitas kuesioner pada variabel aspek kemampuan
(X1) dapat dilihat dari tabel 7 dibawah ini :
49
Tabel 7
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Variabel Pengetahuan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.840 .839 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.860 .869 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.871 .878 10
Tabel 10
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Variabel Aspek Prestasi Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.849 .860 9
c. Analisis Korelasi
Tabel 11
Hasil Korelasi Masing-Masing Variabel
Correlations
PENGETAHUA
N KETRAMPILAN KARAKTER DISIPLIN
N 30 30 30 30
KETRAMPILAN Pearson Correlation .430* 1 .325 .453*
Sig. (2-tailed) .018 .080 .012
N 30 30 30 30
KARAKTER Pearson Correlation .665** .325 1 .930**
Sig. (2-tailed) .000 .080 .000
N 30 30 30 30
DISIPLIN Pearson Correlation .816** .453* .930** 1
N 30 30 30 30
Tabel 12
Hasil Estimasi Persamaan Regresi
Coefficientsa
Keterangan :
Y = Disiplin
X1= pengentahuan
X2= keterampilan
X3= karakter pribadi
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1) Variabel pengetahuan, ketrampilan dan karakter
mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap
prestasi kerja.
2) Konstanta sebesar 2,998 konstantanya kurang signifikan
karena nilai signifikannya lebih besar dari 0.05
menyatakan bahwa jika nilai dari variabel pengetahuan
(X1), ketrampilan (X2) dan kepribadian (X3), maka nilai
disiplin prajurit adalah 2,998.
3) Koefisien pengetahuan (X1) sebesar 2,68 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu nilai variabel pengetahuan
(X1) memberikan nilai kenaikan nilai sebesar 2,68
dengan asumsi variabel lain tetap.
4) Koefisien ketrampilan (X2) sebesar 0,88 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu nilai ketrampilan (X2)
memberikan nilai kenaikan nilai sebesar 0,88 dengan
asumsi variabel lain tetap.
5) Koefisien karakter (X3) sebesar 0,539 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu nilai kepribadian (X3)
56
e. Hipotesa
1) Uji t variabel pengetahuan (X1) terhadap variabel
prestasi kerja (Y)
Untuk melihat pengaruh antara pengetahuan (X1)
terhadap variabel disiplin prajurit (Y) dapat dilihat dari hasil
pengolahan data menggunakan SPSS 22 seperti yang terlihat
dari tabel 131 sebagai berikut :
Tabel 13
Hasil Uji t X1 Terhadap Y
Tabel 14
Hasil Uji t X1 Terhadap Y
Tabel 15
Hasil Uji t X1 Terhadap Y
Tabel 16
Hasil Uji F
ANOVAa
Total 579.467 29
Tabel 17
Hasil Determinasi X1 Terhadap Y
Model Summary
Tabel 18
Hasil Determinasi X2 Terhadap Y
Model Summary
Tabel 19
Hasil Determinasi X3 Terhadap Y
Model Summary
Tabel. 20
Hasil analisis Diskriptif Variabel Pengetahuan (X1)
SKOR JML
NO PERNYATAAN
SS S TS STS
22 2 6 0 30
1. X1.1 73,3% 6,7% 20% 0% 100%
9 12 6 3 30
2. X1.2
30% 40% 20% 10% 100%
0 3 21 6 30
3. X1.3
0% 10% 70% 20% 100%
3 3 21 3 30
4. X1.4
10% 10% 70% 10% 100%
5. X1.5 9 12 6 3 30
di Ma Denpom IV/2;
b) Setiap hari Kamis melaksanakan
latihan Yongmoodo di Madenpom
IV/2; dan
c). Setiap mengikuti kesamaptaan
jasmani sesuai rencana Komando
atas di setiap semester.
12 Pebruari 2016.
6) Melaksanakan latihan UTP Umum
pada tanggal 17 s.d 18 Pebruari 2016.
7) Melaksanakan latihan Uji Terampil
Perorangan (UTP) tanggal 2 dan 3 Maret
2016; dan
8) Melaksanakan latihan menembak
senjata ringan M.16 A.I dan FN.46 pada
Triwulan I TA. 2016 pada tanggal 29 dan
30 Maret 2016.
9) Melaksanakan Latihan Perorangan
Jabatan (Latorjab) tanggal 4 dan 8 April
2016;
10) Melaksanakan Latihan Uji Terampil
Perorangan Jabatan pada tanggal 13 dan
14 April 2016.
11) Melaksanakan Latihan menembak
Senjata Ringan Triwulan II TA. 2016
pada tanggal 30 dan 31 Mei 2016;
12) Melaksanakan Latihan Tehnis olah
Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada
tanggal 6 dan 10 Juni 2016; dan
13) Melaksanakan Latihan Tehnis
Lidkrim pada tanggal 13 dan 17 Juni
2016.
14) Melaksanakan Latnis Razia pada
tanggal 1 s.d 5 Agustus 2016.
15) Melaksanakan Latihan Menembak
Senjata Ringan M.16 A.1 dan FN. 46
Triwulan III TA. 2016 pada tanggal 1 s.d
2 September 2016.
Tabel 22
Daftar Prajurit Denpom Tahun 2016
Yang Mengikuti Pendidikan
No Nama Pendidikan
Tabel 23
Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Keterampilan (X2)
SKOR JML
NO PERNYATAAN
SS S TS STS
15 3 9 3 30
1. X1.1 50% 10% 30% 10% 100%
9 12 6 3 30
2. X1.2
30% 40% 20% 10% 100%
17 7 6 0 30
3. X1.3
56,7% 23,3% 20% 0% 100%
3 21 3 3 30
4. X1.4
10% 70% 10% 10% 100%
5. X1.5 9 12 6 3 30
Tabel 24
Pelaksanaan Gelar Satuan Tahun 2016
Tabel 25
Contoh Daftar Kendala Kualitas Dan Kuantitas Personel
Bagian Lidkrim Pamfik
No Kendala Keterangan
1 Kualitas
Terhadap kualitas personel Lidkrim 4 bintara dan 1 Pa
Pamfik didalam mencari, mengolah belum mengikuti kursus
data dan informasi masih kurang Lidkrim Pamfrik
karena masih ada 5 anggota Lidpam
mengikuti kursus-kursus Lidkrim
Pamfik
2 Kuantitas 2 Ba MPP dan 1 BP dan
Masih adanya kekurangan personel 4 1 Pa penugasan luar
orang Ba dan 1 orang perwira negeri.
Tabel 26
Hasil Analis Deskriptif Variabel Karakter Pribadi
SKOR JML
NO PERNYATAAN
SS S TS STS
24 0 6 0 30
1. X1.1 80% 0% 20% 0% 100%
9 12 6 3 30
2. X1.2
30% 40% 20% 10% 100%
0 3 21 6 30
3. X1.3
0% 10% 70% 20% 100%
3 3 21 3 30
4. X1.4
10% 10% 70% 10% 100%
5. X1.5 9 12 6 3 30
7. X1.7 15 3 9 3 30
Dari tabel data tersebut terlihat bahwa masih ada perkara yang
terselesaikan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 3 perkara, akan tetapi
dengan pengendalian diri yang terwujud dari kesabaran dalam
menyelesaikan perkara tersebut maka pada tahun 2016 perkara
selesai. Selanjutnya, berkaitan dengan masalah rendah nya
konsistensi atau komitmen yang dapat dilihat dari variabel pada
kuesioner yang telah dibagikan. Dimana setiap pelanggaran yang
terjadi harus dapat diselesaikan dengan cepat. Namun, dari wawancra
yang penulis lakukan dengan pasi hartib Kapten Cpm Haryonsyah
yang mengatakan pendapatnya sebagai berikut :
Sesungguhnya , komitmennya sangat setiap prajurit Denpom
untuk menyelesaikan tugas sangat kuat. Namun apabila
terdapat penyelesaian tugas belum tepat waktu itu disebabkan
adanya keterbatasan yang ada di Denpom sendiri seperti
keterbatasn jumlah personel maupun sarpras yang di miliki
dibandingkan tugas yang harus di emban.
Tabel 28
Data Personel Denpom IV/2 Yogyakarta
PROSEN
DSPP NYATA KRG/LBH
NO KESATUAN TASE
MIL PNS MIL PNS MIL PNS MIL PNS
1. DP IV/2 “A” 87 12 60 7 - 27 - 5 68 % 58 %
Tabel 29
Data Kegiatan Lidkrim Pamfik
Tabel 30
Hasil analisis Diskriptif Variabel Disiplin
SKOR JML
NO PERNYATAAN
SS S TS STS
3 4 20 3 30
1. X1.1 10% 13,3% 66,7% 10% 100%
9 12 6 3 30
2. X1.2
30% 40% 20% 10% 100%
6 3 15 6 30
3. X1.3
20% 10% 50% 20% 100%
1 4 19 6 30
4. X1.4
3,3% 13,3% 63,3% 20% 100%
5. X1.5 9 12 6 3 30
7. X1.7 15 3 9 3 30
Tabel 31
Daftar Pelanggaran Disiplin Tahun 2014-Tahun 2016
Tahun 2014
No Daftar Pelanggaran Jumlah Ket
1 a) Tindak pidana
(1) Disersi 45 32kasus
(2) THTI 5 kasus
(3) KDRT 11 1 kasus
(4) Asusila 1 1 kasus
(5) Perzinahan dan Asusila 1 kasus
(6) Penganiayaan dan kejahatan thdp 1
Jumlah Total
Kemerdekaan orang 1 kasus
(7)Kejahatan terhadap kesusilaan 2 kasus
(8)Perampasan 4 1 kasus
90 kasus
(9) Pencurian 3
(10)Penipuan 1 kasus
(11) Miras 1 1 kasus
(12) Perzinahan 4 1 kasus
(13)Ambil barang orang lain dg paksa,
Ancaman dan kekerasan 1 1 kasus
(14) Penganiyaan dan perbuatan tdk 1
Menyenangkan 1 kasus
(15)Kejahatan trhd kesusilaan dan 1
Perzinahan 2 3 kasus
(16)Penganiyayaan 1 kasus
1
b) Pelanggaran lalu lintas 8 6 kasus
c)Pelanggaran tata tertib 16kasus
d) Kecelakaan Lalin 4
e)Kecelakaan Helly Penerbad 1 = 1 kasu
f)Kecelakaan Latbak Dislitbang = 1 kasu
1
Tahun 2015
a) Tindak pidana
(1) Disersi 33 32kasus
Jumlah Total
(2) THTI 5 kasus
5 55 1 kasus
(3) KDRT
(4) Asusila 1 1 kasus
86
Tahun 2016
a) Tindak pidana
25
(1) Disersi 32kasus
3
(2) THTI 5 kasus
1
(3) KDRT 1 kasus
1
(4) Asusila 1 kasus
2
(5) Perzinahan dan Asusila 1 kasus
2
(6)Kejahatan terhadap kesusilaan 2 kasus
Jumlah Total
1
(7)Perampasan 1 kasus
4 48
(8)Penipuan 1 kasus
1
(9) Miras 1 kasus
1
(10) Perzinahan 1 kasus
2
(11)Ambil barang orang lain dg paksa,
1
Ancaman dan kekerasan 1 kasus
1 kasus
BAB V
28. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penghitungan dngan menggunakan SPPS
22 seperti yang telah diperoleh di Bab I sampai dengan Bab IV tentang
Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan, Dan Karakter Pribadi Polisi
Militer Terhadap Peningkatan Disiplin Prajurit TNI AD Di Wilayah
Hukum Denpom Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai brikut :
a. Hasil uji Regresi menunjukan bahwa faktor pengetahuan, factor
keterampilan dan factor karakter pribadi berpengaruh pada
peningkatan disiplin prajurit TNI AD di wilayah hukum Denpm
Yogyakarta
b. Faktor yang dominan mempengaruhi peningkatan disiplin
prajurit TNI AD diwilayah hukum Denpom jogja adalah Faktor
pengetahuan khususnya berkaitan dengan bidang sarana dan
prasarana yang kurang memadai dan tidak layak untuk dipergunakan
lagi karena seperti yang kita ketahui untuk melaksanakan fungsi polisi
militer harus menggunakan sarana dan prasarana yang canggih agar
memudahkan pekerjaan selesai.
c. Faktor keterampilan yang berpengaruh kuat terhadap
peningkatan disiplin prajurit TNI AD diwilayah hukum Denpom
yogjakarta khususnya berkaitan dengan jumlah personil yang mengikuti
kursus sangatlah kurang. Akibatnya adalah kurangnya personil yang
mempunyai keahlian dibidang tertentu yang menyebabkan lambatnya
penyelesaian masalah yang harus diselesaikan.
29. Saran.
Dalam salah satu tugas pokok Polisi Militer untuk dapat menegakkan
disilpin prajurit TNI AD khususnya diwilayah hukum Denpom Yogjakarta
maka diharapkan adanya perbaikan di penegak hukum untuk prajurit yang
ada diwilayah denpom Yogjakarta dan agar manjadi masukan bagi
komandan denpom Yogjakarta dalam menentukan kebijaksanaan yang di
ambil untuk membentuk peningkatan disiplin prajurit diwiliyah hukum Denpom
yogjakarta maka penulis memberi saran untuk kedepannya