Anda di halaman 1dari 6

A.

BentukMolekul
Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam suatu molekul, yaitu
dalam ruang tiga dimensi dan besarnya sudut-sudut yang dibentuk dalam suatu molekul.

Molekul adalah suatua gregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam
susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga ikatan kimia).

Bentuk molekul (geometri molekul) adalah kedudukan atom-atom dalam molekul.


Geometri molekul dapat diramalkan berdasarkan gaya elektrotatis antarelektron yang terlibat
dalam pembentukan ikatan. Pembentukanikatanantar atom untuk membentuk molekul
melibatkan electron-elektron dikulit terluar.Pada senyawakovalenikatan kimia berupa
sepasang electron yang dipakaibersama sehingga bentuk molekul ditentukan oleh kedudukan
pasangan elektron (Endangsusilowati, 2015)

Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu
molekul.Geometri molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia dan fisiknyaseper tititikleleh, titik
didih, kerapatan, dan jenis reaksi yang dialaminya secara umum, panjang ikatan dan sudut
ikatan harus ditentukan lewat percobaan tetapi terdapat cara sederhana yang memungkinkan
kita untuk meramalkan geometri molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang cukup
tinggi. Jika kita mengetahui jumlah electron disekitar atom pusat dalam struktur
lewisnya.Dasar pendekatan iniadalah asumsi bahwa pasangan electron dikulit valensi suatu
atom saling bertolakan satusama lain.

a. Bentuk moleku berdasarkan teori tolakan pasangan elektron valensi (VSEPR)

Pendekatan untuk kajian bentuk molekul ini disebut model tolakan pasangan electron
kulitvalensi (TPEKV) (valence-shell electron-pair repulsion VSEPR), karena pendekatan ini
menjelaskan susunan geometri dari pasangan electron disekitar atom pusat sebagai akibat
tolak menolak antara pasangan electron.

Dua aturan umum dalam model TPEKV:

1. Dalam kaitannyadengan tolak menolak pasangan elektron ikatan rangkap dua dan
ikatan rangkap tiga dapat diperlakukan sebagai ikatan tunggal pendekatan ini sesuai
untuk tujuan kualitatif. Tetapi, anda harus menyadari bahwa dalam kenyataannya
ikatan rangkap dua dan rangkap tiga “lebih besar” dibanding ikatan tunggal, karena
kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga diantara
dua atom akan membutuhkan ruang yang lebih besar.
2. Jika suatu molekul memiliki dua atau lebih struktur resonansi kita dapat menerapkan
model TPEKV pada setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak
ditunjukkan.

Dengan model ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (dan ion) secara sistematis
untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi kedalam dua golongan, berdasarkan pada
apakah atom pusatnya mengandung pasangan elektron bebas atau tidak.
b. Bentuk molekul berdasarkan teori domain electron

Bentuk molekul/struktur ruang dari suatu molekul sebelumnya ditentukan dari hasil
percobaan akan tetapi dapat diramalkan dengan menggunakan teori domain elektron.

Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul

Misalnya CH4 (6C dan 1H) dan NH3(7N)

1. Menentukan elektron valensi masing-masing atom.

6C : 2 4(elektron valensi C=4)

1H :1 (elektron valensi H=1)

7N : 2 5 (elektron valensi N = 5)

2. Menjumlahkan elektron valensi atom pusat dengan elektron- elektron dari atom lain
yang digunakan untuk ikatan.
Elektron valensi C =4
Banyaknya elektron 4 atom H yang
Digunakan Untuk ikatan =4

Jumlah =8

Elektron valensi N =5

Banyaknya elektron 3 atom H yang

Digunakan untuk ikatan =3

=8

3. Menentukan banyaknya pasangan elektron, yaitu sama dengan jumlah pada langkah 2
dibagi dua.
8
Pasangan elektron dalam CH4 = 2 = 4
8
pasangan elektron dalam NH3 = 2 = 4
4. Menentukan banyaknya pasangan elektron terikat dan pasangan elektron bebas.
Dalam CH4 terdapat 4 pasangan elektron yang semuanya merupakan pasangan
elektron terikat (4 elektron dari 1 atom C dan 4 elektron dari 4 atom H).
Keempat pasang elektron terikat tersebut membentuk geometri tetrahedral
Dalam molekul NH3 terdapat 4 pasang elektron terdiri atas 3 pasang elektron dari 3
atom H (3 elektron dari 3 atom H) dan 1 pasangan elektron bebas. 3 pasangan
elektron terikat dan sepasang elektron bebas dari NH3 tersebut membentuk geometri
trigonal piramida.,
B. InteraksiAntarmolekul
Gaya tarikdiantaramolekul-molekul,disebutgayaantarmolekul (intermolecular forces),
menyebabkanperilaku gas nonideal. Gaya
inijugamenentukankeberadaanmateriterkondensasicairandanpadatan.Ketikasuhu gas turun,
energi kinetic rata-rata molekulnyaturunakhirnya, padasuhu yang cukuprendahmolekul-
molekulitutidaklagimemilikicukupenergiuntukmemisahkandiridaritarikanmolekullainnya.

a. Ikatan logam

Atom dari berbagai jenis unsure logam biasanya mempnyai sifat keelektronegatifan dan
energy ionisasi yang rendah sehingga elektron valensi dari atom logam mudah sekali
dilepaskan dan atom itu sendiri menjadi ion bermuatan positif (kation). Karena dalam unsure
logam terdiri atas banyak atom logam dan setiap atom dapat menyumbangkan
elektronvalensinya, maka ion-ion positif yang terbentuk akan dikelilingi oleh lautan elektron
(delokalisasi elektron artinya elektron terus bergerak dan tidak diam diposisi tertentu). Ikatan
antar ion-ion positif dengan larutan elektron inilah yang disebut ikatan logam

Gambar

Model lautan elektron dalam ikatan logam dapat menyerang beberapa sifat fisika logam yang
kita bahas pada bagian pendahuluan yakni:

1. Mengkilap
bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi yang
mudah bergerak tersebut akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi tersebut
kembali kepada keadaan dasarnya, maka energy cahaya dengan panjang gelombang
tertentu (didaerah cahaya tampak) akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini dapat
menimbulkan sifat kilap yang khas untuk logam.
2. Konduktor listrik
ketika suatu potensial listrik dikenakan pada suatu logam, delokalisasi elektron
akan membawa arus listrik melalui logam tersebut
3. Konduktor panas
Ketika panas dikenakan pada salah-satu ujung logam, energy termal ini akan
meningkatkan energy kinetic electron-elektron pada bagian tersebut. Dua gerakan
electron semakin cepat dengan naiknya energy kinetic electron tersebut. Electron-
enektron yang bergerak dengan cepat tersebut menyerahkan sebagian energy
kinetiknya kepada electron lain sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan
naik suhunya
4. Lunak dan elastic, mudah ditempa, dibentuk ulang, dan dibuat sangat tipis Dalam
logam, delokalisasi electron bertindak sebagai suatu perekat yang fleksibel
yangmengikat erat bersama ion-ion positif. Ketika dikenakan suatu gaya, lapisan ion-
ion positif dapat bergeser satu dengan yang lainnya. Tetapi tolakan antar ion positif
fapat dicegah oleh perekat fleksibel dari delokalisasi electron.

Kekuatan ikatan logam bergantung kepada tiga faktor yaitu:

1. jumlah electron peratom yang dapat disumbagkan kelautan electron. Makin banyak
jumlah electron valensi yang disumbangkan, makin kuat ikatan logam dari unsure
logam tersebut
2. ukuran atom.makin kecil ukuran atom logam, ikatan logam makin kuat karena tarikan
dari muatan inti efektif atom logam tersebut terhadap lautan electron lebih kuat
3. struktur Kristal logam

a. Ikatan hidrogen

Ikatan hydrogen (hydrogen bond)adalah gaya tarik menarik yang cukup kuat antara
molekul-molekul polar (mengandung atom-atom sangat elektronegatif misalnya F,O,N), yang
mempunyai atom hydrogen ikatan ini dilambangkan dengan titik-titik (…).

Contoh:

ikatan hydrogen yang terjadi dalam molekul air. Didalam molekul air, atom O bersifat sangat
elektronegatif sehingga pasangan elektron antara atom O dan H lebih tertarik ke arah atom O.
dengan dimian terbentuk suatu dipol

gambar

gaya tarik menarik antar dipol ini yang melalui atom hydrogen disebut ikatan hydrogen

gambar

senyawa yang didalamnya terdapat ikatan hydrogen umunya memiliki titik didih yang tinggi.
Sebab untuk memutuskan ikatan hydrogen yang terbentuk diperlukan energy lebih besar
dibandingkan senyawa yang sejenis, tetapi tanpa adanya ikatan hydrogen.
H2O dengan struktur H-O-H dan senyawa yang mempnyai gugus O-H seperti alcohol
(R-OH) terutama yang jumlah atom C nya kecil, senyawa tersebut akan bersifat polar dan
mempunyai ikatan hydrogen.

Pengaruh ikatan hydrogen pada titik didih.

Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh:

a. Mr, jika Mr besar maka titik didih besar dan Mr kecil maka tiitk didih kecil
b. Ikatan antarmolekul, jika ikatan kuat maka titik didih besar dan ikatan lemah maka
titik didih kecil
Perhatikan data Mr dan perbedaan kelektronegatifan senyawa golongan halogen (VIII
A)

Tabel
Jadi, urutan titik didihnya: HF>HI>HBr>HCl
Titik cair dan titik didih senyawa-senyawa yang mempunyai persamaan dalam
bentuk dan polaritas, naik menurut kenaikan massa molekul.
jeniskhususinteraksidipoldipolanrata atom hidrogendalamikatan polar, seperti N-H,
O-H, atau F-H, dengan atom elektronegatif O,N, atau F. Interaksiiniditulis
A—H…B atau A−H…A
A dan B mewakili O,N, atau F; A-H adalahsatumolekulataubagiandarimolekuldan B
adalahbagiandarimolekullain; dangaristitik-titikmewakiliikatan hydrogen. Ketiga
atom biasanyaterletakpadasatugarislurus, tetapisudut AHB (atau AHA)
dapatmenyimpanghingga 30o daribentuklurus.

Energi rata-rata satuikatan hydrogen cukupbesaruntuksatuinteraksidipol-dipol (hingga


40 Kj/mol).Jadiikatan hydrogen merupakansuatugaya yang
kuatdalammenentukanstrukturdansifat-sifatdaribanyaksenyawa (Raymond chang)

a. Gaya Van Der Waals


Gaya yang relatif lemah yang bekerja (tarik-menarik) antarmolekul. Gaya ini sangat
lemah dibandingkan gaya antar atom (ikatan ion dan ikatan kovalen). Untuk
memutuskan gaya tersebut diperlukan energi sekitar 0,4 – 40 kJ mol-1, sedangkan
untuk ikatan kovalen diperlukan 400 kJ mol-1. Gaya Van der Waals bekerja jika jarak
antar molekul sudah sangat dekat, tetapi tidak melibatkan terjadinya pembentukan
ikatan antar atom.

b. Gaya London
Gaya London adalah gaya tarik menarik yang sifatnya lemah antara atom atau
molekul yang timbul dari pergerakan electron yang acak disekitar atom-attom. Karena
electron bergerak secara acak diosekitar inti aton, maka suatua saat tderjadi ketidak
seiimbangan muatan didalam atom akibatnya terbentuk dipol yang sesaat.
Dipol-dipol yang berlawanan ini saling berikatan walau sifatnya lemah.adanya gaya-
gaya ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar yang dikemukakan
pertamakalinya oleh Fritz London.

Perhatikan gambar 1.2 setiap atom helium mempunyai sepasang elektron. Apabila
pasangan elektron tersebut dalam peredarannya berada pada bagian kiri bola atom, maka
bagian kiri atom tersebut menjadi lebih negatif terhadap bagian kanan yang lebih positif.
Akan tetapi karena pasangan elektron selalu beredar maka dipol tadi tidak tetap, selalu
berpindah-pindah (bersifat sesaat). Polarisasi pada satu molekul akan memengaruhi molekul
tetangganya. Antara dipole-dipol sesaat tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik yang
mempersatukan molekul-molekul non polar dalam zat cair atau zat padat

Seorang ilmuan rajin meneliti gaya antar molekul dan memberikan penjelsan teoritis
mengenai gaya antar molekul tersebut. Dia adalah FRITZ LONDON,sehingga gaya antar
molekul ini sering disebut gaya disperse London. London mengatakan, electron-elektron
dalam atom dapat mengalami perubahan posisi electron yang sesaat dari satu daerah ke
daerah lain didalam atom atau molekul. Perubahan posisis elketron ini menyebabkan atom
atau molekul yang bersifat nonpolar berub ah menjadi polar sehingga terbentuk dwikutub
sesaat. Dwikutub sesaat ini dapat mengimbas atom atau molekul tetangganya sehingga
terbentuk dwikutub terimbas. Interaksia antara dwikutub sesaat dan dwikutub terimbas inilah
yang disebut gaya dispersi London(Sri mulyani)

Anda mungkin juga menyukai