MANUSIA
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
Dosen pengampu Suhara,Drs.,M.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Biologi B
1. Khoirunnisa (195040054)
2. Novi Rahayu (195040074)
3. Fadilla Anandya R. (195040086)
4. Adethia Septi C. (195040089)
5. Alvint Rovino M. (195040093)
B. Tujuan :
1. Membuat preparat apus darah manusia dengan metode apus dan metode
pewarnaan Giemsa.
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat apus darah manusia dengan
metode apus dan metode pewarnaan Giemsa.
D. Landasan Teori :
Darah adalah suatu suspensi dan pragmen sitoplasma yang dapat dianggap
sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya darah terdiri atas
unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi utama dari
darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh.
Darah manusia bisa dijadikan suatu preparat untuk diamati, presedur yang paling
sering dilakukan dalam pembuatan preparat atau jaringan sediaan histology atau
irisan jaringan yang dapat dipelajari dengan bantuan mikroskop cahaya. Dibawah
mikroskop cahaya, jaringan diamati melalui berkas cahaya yang menembus jaringan.
Karena jaringan dan organ biasanya terlalu tebal untuk ditembus cahaya, jaringan
tersebut harus diiris menjadi lembaran-lembaran tipis yang translusendan kemudian
diletakkan diatas kaca objek sebelum jaringan tersebut diperiksa.
Darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit, leukosit,
dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat
terlarut/tersuspensi didalamnya.
Jenis sel darah:
1. Eritrosit, berbentuk seperti cakram bulat bikonkaf dengan diameter sekitar 7,2
μm tanpa memiliki inti.
2. Leukosit, mempunyai fungsi utama dalam sistem pertahanan. Berdasarkan ada
tidaknya butir-butir dalam sitoplasma dibedakan:
a) Granulosit yaitu adanya butir-butir spesifik yang mengikat zat wana dalam
sitoplasma.
- Neutrofil, berlobus berjumlah 2-5 lebih, berwarna biru atau ungu.
- Eusinofil, inti terdiri atas dua lobi, berwarna merah atau oren.
- Basofil, separuh sel dipenuhi inti, bewarna biru tua dan kasar memenuhi
sitoplasma.
b) Agranulosit, tidak mempunyai butir-butir spesifik.
- Limfosit, inti gelap berwarna ungu.
- Monosit, inti berbentuk oval seperti tapal kuda.
- Trombosit, berbentuk seperti kepingan-kepingan sitoplasma berukuran 2-
5 μm.
Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut
metode oles (metode semiar) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles
atau membuat selaput (film) dan substansi yang berupa cairan atau bukan cairan
diatas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk kemudian difiksasi, diwarnai
dan ditutup dengan cover glass.
Untuk melihat struktur sel darah dengan menggunakan mikroskop cahaya pada
umumnya dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini tidak saja untuk
mempelajari bentuk masing-masing sel darah, tetapi juga dapat digunakan untuk
menghitung perbandingan antara masing-masing jenis sel darah.
Pewarna Giemsa sebagai pewarna yang umum digunakan dalam pembuatan
sediaan apus, agar sediaan terlihat lebih jelas. Pewarnaan ini sering disebut juga
pewarnaan Romanowsky. Metode pewarnaan ini banyak dipakai untuk mempelajari
morfologi darah, sel-sel sumsum dan juga untuk indentifikasi parasit-parasit darah
misalnya dari jenis protozoa. Giemsa ini memberikan warna biru.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik simpulan :
J. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat direkomendasikan diatas
adalah:
1. Teknik pengapusan darah sebaiknya dilakukan dengan sempurna. Pada saat
menggesekkan kedua gelas benda dilakukan dengan cepat dengan kecepatan
konstan dan benar-benar membentuk sudut 45˚ agar preparat apus yang
dihasilkan tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal.
2. Pewarnaan dengan giemsa sebaiknya dilakukan merata pada seluruh
permukaan apus darah. Selain itu, waktu pewarnaan juga perlu diperhatikan,
jangan terlalu lama atau terlalu sebentar. Bertujuan agar preparat dapat
terwarna dengan optimal dengan kontras yang baik, sehingga penyusun cairan
darah dapat dibedakan antara sel satu dengan sel lainnya. Selain itu pewarna
giemsa yang digunakan sebaiknya dalam keadaan baik (baru
K. Daftar pustaka