PENDAHULUAN
Elektro perlu memahami kondisi nyata yang ada dunia Industri. Mahasiswa
tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga perlu mengerti akan kondisi
Disinilah link and match pola kemitraan yang perlu dibangun untuk
Tinggi.
1
2
dasar untuk memberikan kontribusi baik dalam Industri jasa maupun Industri
sebagai contoh adanya efisiensi terhadap biaya produksi maka hal ini
seseorang untuk bekerja dengan efektif dan lancar dalam situasi keterbatasan
tersebut, yang kemudian pada akhirnya seseorang tersebut dapat mencari solusi
yang tepat. Dengan terjun langsung dan menemukan realita permasalahan yang
permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara satu
Padang Pengalaman Lapangan Industri (PLI) merupakan salah satu mata kuliah
perusahaan atau industri secara terbimbing dan terpadu dalam keahlian bidang
sampai dengan 10 minggu (400 s.d 500 jam kerja). Pelaksanaan PLI dilakukan
baik secara individu maupun berkelompok yang dibimbing oleh satu orang
dosen pembimbing dari jurusan dan satu orang pembimbing dari industri.
Padang memiliki andil yang cukup besar dalam peningkatan laju ekonomi
dalam bidang produksi semen. Adanya keterkaitan program studi yang penulis
menjadikan bangsa Indonesia ini lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan
terhadap mahasiswa tentang apa yang perlu mereka miliki nantinya kalau ingin
1. Tujuan umum:
a. Merupakan suatu sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
aturannya.
c. Meningkatkan keterampilan dan kreativitas mahasiswa melalui
Semen Padang.
b. Mengetahui sistem kelistrikan di PT. Semen Padang.
c. Mengetahui secara umum Penggunaan SEPAM 2000 sebagai sistem
SEPAM 2000.
2. Komponen dan Peralatan SEPAM 2000.
3. Prinsip Kerja SEPAM 2000.
4. Analisa data Sistem Proteksi Motor Mill ZIM03M1 Dengan Menggunakan
SEPAM 2000.
1. Tempat Kegiatan
6
2. Waktu Pelaksanaan
E. Metodologi Penulisan
adalah :
yang diteliti.
5. Pembahasan.
BAB I PENDAHULUAN
Semen Padang.
Padang.
BAB IV PEMBAHASAN
Padang.
BAB V PENUTUP
didirikan oleh Belanda . Pada tahun 1896 seorang perwira Belanda yang
berkebangsaan Jerman yang bernama Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan
batu-batuan yang ada di bukit Karang Putih dan bukit Ngalau. Batu-batuan itu
tersebut dapat dijadikan bahan baku semen. Pada tanggal 25 Januari 1907 Ir.
beberapa perusahaan seperti Fa. Gebroeders Veth, Fa. Dunlop, Fa. Yarman &
Soon serta pihak swasta lainnya, sehingga pada tanggal 18 Maret 1910
dari pusat kota Padang ini mulai beroperasi pada tahun 1913 dengan kapasitas
22.900 ton pertahun dan pada tahun 1939 pernah mencapai produk tertinggi
172.000 ton. Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1942 sampai 1945
pabrik semen ini diambil alih oleh Manajemen Asano Cement Jepang. Ketika
proklamasi kemerdekaan pada 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan
9
10
pembangunan pabrik baru Indarung II, II A, III B, III C, maka mulai 1 Januari
Pabrik Indarung II dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun
dan Indarung III B (selesaitahun 1987). Pabrik Indarung III C dibangun oleh
pabrik Indarung III A akhirnya dinamakan pabrik Indarung III sedang pabrik
Indarung III B dan III C yang menggunakan satu Kiln yang sama diberi nama
semen pertahun.
Pada tanggal 5 Juli 1958 pabrik diambil alih oleh pemerintah RI dalam
rangka direbut kembali Irian Barat dari tangan Belanda dengan surat keputusan
president RI No. 50/1958 yang menyatakan pabrik semen diambil alih oleh
sebagai ulang tahun PT. Semen Padang yang selalu diperingati sampai
11
sekarang. Pabrik semen ini berubah status menjadi perusahaan Negara setelah
dikeluarkannya PP No. 135 tahun 1961 namun dengan keluarnya akta notaris
nomor 5 pada tanggal 5 Juli 1972 status perusahaan dirubah lagi menjadi PT
tanggal 5 Juni 1995, Pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga pabrik semen
milik pemerintah yaitu PT. Semen Tonasa (PT. ST), PT. Semen Padang
(PT.SP), dan PT. Semen Gresik (PT. SG) yang terealisasi pada tanggal 15
September 1995, sehingga saat ini PT. Semen Padang berada dibawah PT.
C. Struktur Organisasi
organisasi yang akan dijelaskan berikut ini adalah struktur organisasi yang
membentuk line dan staf. Struktur organisasi PT. Semen Padang terdiri dari staf
dan pemegang saham sebagai pemilik kekuasaan tertinggi, dalam hal ini
PT. Semen Padang memiliki lima orang direksi yang diangkat dan
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dipilih dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS). Tugas dewan ini secara umum adalah sebagai dewan pengarah
Direksi). Selain departemen yang tersebut diatas Dewan Direksi dibantu oleh
bidang.
b. Non Staf, sebagai kepala regu (asisten supervisor sebagai
lebih tinggi.
14
II/III
E. Manajemen Perusahaan
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar
1. Perencanaan (Planning)
dan program perusahaan. Pada PT. Semen Padang perencanaan dibuat oleh
2. Pengoperasian (Organizing)
3. Penggerakan (Actuating)
terhadap bawahannya. Pada PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan
4. Pengawasan (Controlling)
sehingga dapat dicapai hasil yang baik pula. Pada PT. Semen Padang
16
Ada dua macam produksi semen yang digunakan di PT. Semen Padang,
yaitu :
dalam Raw Mill dengan menambahkan air dengan kadar tertentu, biasanya
yang disebut dengan slurry. Agar slurry yang dihasilkan homogen, maka
1.GRINDING
AIR 1.GRINDING 2.MIXING
2.MIXING 3.COALING
3.CORRECTION
4.HOMOGENIZING
GYPSUM PACKING
RAW FUEL
FUEL
1.DRYINR
2.GRINDING
3.COMPRESSING
4.HEATING
17
dapat dilihat pada gambar di bawah ini, secara garis besar proses melalui
Bahan mentah industri semen adalah berupa batu kapur, batu silika,
clay dan pasir besi (iron sand ). Biasanya pada pemasukan (penumpukan)
lebih seragam.
19
c. Homogenisasi.
bahan mentah. Mesin penggilingan bahan mentah ini disebut dengan Raw
Mill.
Ada dua tipe Raw mill yang dipakai oleh PT. Semen Padang untuk
penggilingan bahan baku menjadi Raw Mix yaitu tipe vertikal dan tipe
horizontal. Perbedaan ini terletak pada posisi Raw Mill terhadap arah aliran
Pada proses pembakaran ini, raw mix (slurry pada proses basah) melalui
yang disebut dengan klinker. Tujuan utama dari proses pembakaran ini
c. Kalsinasi ( calcination).
d. Pemijaran ( sintering).
e. Pendinginan ( cooling).
dengan kiln. Kiln ini berbentuk silinder dengan diameter yang mencapai 5 m
bakar untuk proses pembakaran ini adalah batu bara yang telah dijadikan
serbuk (fine coal). Di dalam kiln dilapisi oleh batu tahan api(fire brick)
Raw mix atau slurry yang telah mengalami pemijaran di dalam kiln
selanjutnya di dinginkan di dalam cooler. Material yang keluar dari kiln ini
dalam grate cooler terdapat grate plat yang digerakkan dengan motor dan
juga terdapat lobang-lobang kecil yang dapat dilalui oleh klinker yang kecil,
lagi baru bergabung dengan klinker yang halus dengan menggunakan screw
Gambar 8. Kiln
Jadi
dalam semen adalah sebagai Retarder, yaitu sebagai bahan yang dapat
F. Pengantongan
Jadi tidak ada penumpukan atau gudang semen yang telah dikantongkan
24
tersebut di pabrik ini. Semen yang diambil dari silo semen langsung menuju
Ada delapan unit packer di pabrik ini, yaitu 2 unit di Indarung I, 6 unit
di Packing Plant Indarung dan 4 unit di Teluk Bayur ( 1unit merupakan rotary
silo masuk ke air slide dan diteruskan ke Bucket Elevator. Dari elevator semen
asing atau gumpalan semen. Semen yang halus masuk ke Feed Tank.
menjaga agar isi dalam feed tank selalu terkontrol. Jika Feed tank terisi penuh
maka pneumatic valveakan menutup secara otomatis. Dan jika feed tank
dari feed tankakan diteruskan ke packer tank dan masuk ke kantong dengan
G. Kapasitas Produksi
PT. Semen Padang saat ini mempunyai kapasitas terpasang 5.240.000 ton
a. Pabrik Indarung I
selesai tahun 1973 dan 1976. Kapasitas pabrik Indarung I mencapai 330.000
ton / tahun atau sekitar 1.050 ton / hari dengan 5 buah kiln, yaitu :
karena PT. Semen Padang mengunakan jenis proses produksi kering dalam
b. Pabrik Indarung II
Mulai beroperasi sejak tahun 1980 dengan 1 buah kiln sistem 4 stage
suspension preheater dengan kapasitas 2.000 ton / hari atau sekitar 600.000
ton / tahun. Melalui proyek optimalisasi yang selesai tahun 1992 maka
Mulai beroperasi sejak Juli 1983 dengan 1 buah kiln sistem 4 stage
suspension preheater dengan kapasitas 2.000 ton / hari atau sekitar 600.000
ton / tahun. Melalui proyek optimalisasi yang selesai tahun 1992 maka
d. Pabrik Indarung IV
B dan Pabrik Indarung III C yang menggunakan proses kering (dry process).
Mulai beroperasi secara trial-run sejak Oktober 1985 dengan 1 buah kiln
sistem 4 stage suspension preheater dengan kapasitas 5.400 ton / hari atau
yang dihadapi, maka operasi mulai lancar beroperasi pada akhir tahun 1986.
28
e. Pabrik Indarung V
menggunakan proses kering (dry process) yang berkapasitas 7.800 ton / hari
f. Pabrik Indarung VI
menggunakan proses kering (dry process) yang berkapasitas ton / hari atau
1. Portland Cement
Semua semen jenis ini merupakan perekat hidrolis yang dihasilkan dari
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi tipe umum yang
zat asam dan lain-lain. Tipe ini biasanya digunakan untuk bangunan
dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K-255. Selain itu, dapat juga
luas, seperti:
30
pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak
kaki. OWC yang diproduksi adalah G-HSR (High Sulfate Resistant) yang
kekuatan awal yang tinggi, susut relatif pada waktu mengering serta
tahan terhadap pembekuan pada iklim dingin (Frost), dan cocok dipakai
untuk pekerjaan:
1. Konstruksi terowongan/bendungan
Institute-New York.
PT. Semen Padang yang terdiri dari lima pabrik (Pabrik Indarung I
sampai dengan pabrik Indarung V), pertambangan dan packing plant. Dalam
energi listrik tersebut digunakan untuk proses produksi, selain itu juga
Total energi listrik yang dibutuhkan oleh PT. Semen Padang adalah
sekitar 89,1 MW yang terdiri dari 1,2 MW untuk operasional non pabrik dan
No Pabrik Daya ( MW )
1. Pabrik Indarung I 2,1
2. Pabrik Indarung II 11,3
3. Pabrik Indarung III 12
4. Pabrik Indarung IV 26,5
5. Pabrik Indarung V 34.5
6. Pabrik Indarung VI 36,5
7. Tambang 1,8
8. Non Pabrik 1,2
TOTAL DAYA 125,9
Sumber tenaga listrik yang dikonsumsi oleh PT. Semen Padang pada
awalnya di suplai oleh pembangkit sendiri berupa PLTA dan PLTD. Seiring
34
35
tegangan listrik meningkat dengan cepat yang tidak dapat dipenuhi oleh
PT. Semen Padang melakukan kerja sama (kontrak) dengan PT. PLN (persero)
Konsumsi daya listrik PT. Semen Padang yang dikontrak dari PLN
Indarung I, II, III, IV, V kebutuhan tambang dan kebutuhan non pabrik.
Untuk itu PLN menyuplai tenaga listrik dari Ombilin dan Solok I yang di
interkoneksikan agar suplai tidak terputus jika terjadi gangguan pada salah
satu suplai tenaga tersebut. Untuk memudahkan pelayanan listrik pada PT.
ada pada pabrik Indarung I sampai dengan pabrik Indarung IV dan tambang.
dari saluran transmisi 150 kV dan 2x20 MVA dari saluran transmisi 20 kV.
sebagai cadangan atau backup bilamana kapasitas terpasang 2x30 MVA dari
berasal dari saluran transmisi 150 kV GI. PT. SP hanya digunakan untuk
Mill dan Coal Mill DePT. Kiln DePT dan Cement Mill DePT serta tambang.
150 kV dari GI. PT. SP diturunkan menjadi 6,3 kV dengan kapasitas 3x30
MVA.
4. Pembangkit Sendiri
37
Sumber tenaga listrik sendiri yang dimiliki oleh PT. Semen Padang
hanya menyediakan kebutuhan listrik bagi Kiln Dept. Indarung IV, kantor
pusat, rumah sakit, Emergency/Inching kiln Dept. Indarung II/III dan Kiln
seperti Raw Mill dan kebutuhan pabrik diambil dari PLN. Berdasarkan
Rasak
2 unit
Bunga
generator set
PLTA
Kuranji 4 unit
generator set
PS24,3
MW
PLTD I 6 unit
generator set
PLTD
PLTD II 3 unit
generator set
a. Pembangkit
Gambar Listrik
16. Skema Tenaga
Energi Air Pembangkit
Listrik (PLTA) Sendiri
1) PLTA Rasak Bunga
peraku dan sungai Air Baling. Kedua sumber ini bertemu pada Dam
Jernih dan Sungai Padang Keruh yang bertemu pada Dam Patamuan
mekanik dari mesin Diesel. Energi ini diperoleh dari pembakaran bahan
bakar minyak Diesel. Bahan bakar yang digunakan adalah solar, dengan
3x640 kVA, 1x2000 kVA dan 2x3000 kVA, dengan tegangan yang
(kVA)
39
6,3 kV. dari data tiga unit generator tersebut adalah sebagai berikut:
(Kwa) �
VII Y6300 630 6250 0,8 428
VIII Y6300 630 6250 0,8 428
IX Y6300 630 6250 0,8 428
PLTD II. Dari busbar 6,3 kV PLTD II, energi listrik didistribusikan
pusat, feeder III ke Indarung II, feeder IV ke kiln IIIB dan feeder V ke
kiln IIIC.
C. Saluran Transmisi
Data dari saluran transmisi yang terdapat pada PT. Semen Padang adalah:
Sistem saluran distribusi pada pabrik PT. Semen Padang adalah sebagai
berikut:
1. Pabrik Indarung II mendapat catu daya dengan tegangan rel utama 6,3 Kv
2. Pabrik Indarung III mendapat catu daya dengan tegangan rel utama 6,3 kV
3. Pabrik Indarung IV mendapat catu daya dengan tegangan rel utama 6,3 kV
4. Pabrik Indarung V mendapat catu daya dengan tegangan rel utama 6,3 kV
41
dengan suplai dari HTDB yang diturunkan melalui trafo 6,3 kV/380 V.
Beban dari MDB adalah berupa MCC dan motor bertegangan rendah
dengan kapasitas daya 75 kW sampai dengan 315 kW. MDB terdiri dari
beberapa section yang berisikan peralatan proteksi untuk beban, baik motor
maupun MCC. Bentuk MDB dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut :
42
kecil dari 90 kW, welding dan penerangan. MCC terdiri dari beberapa
Operating Station. Dengan demikian, sistem control dapat menjaga agar proses
Secara garis besar, sistem control di PT. Semen Padang dibagi atas 3:
1. Lokal
Lokal merupakan sistem kontrol lapangan yang kita mulai dengan
perintah/select local.
2. Manual
Sistem kontrol manual adalah sistem kontrol yang dilakukan dengan
dengan cara select central otomatis semua motor yang ada pada area/grup
interlock dapat berjalan apabila telah memenuhi syarat operasi yang benar.
interlock.
Sistem interlocking yang digunakan di pabrik ada 2 macam:
a. Operasional interlock
44
dalam aliran proses, maka seluruh peralatan utama dalam proses akan
terhenti.
b. Safety interlock
Yaitu interlocking yang digunakan untuk mengamankan peralatan
diperlukan untuk menjaga suatu fasilitas, agar fasilitas bisa berfungsi dengan
baik dan dalam kondisi siap pakai. Pada Cement Mill Indarung II/III banyak
terdapat peralatan instrumen seperti sensor – sensor, motor, trafo dan alat
diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah
memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau
tidak beroperasi. Untuk itu diperlukan peralatan dan personil khusus untuk
45
untuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini
Manual dari pabrik, standar – standar yang ada (IEC, CIGRE, dll) dan
tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau untuk kerja rendah
Trouble Shooting atau penggantian part atau bagian yang rusak atau kurang
4. Breakdown Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak
Motor High Tension Cement Mill adaah motor listrik dengan kapasitas daya
besar (motor besar) yang berfungsi untuk proses penggilingan material (bahan
baku semen) pada Cement Mill. Apabila terjadi gangguan pada motor tersebut
(tidak bisa beroperasi/stop) dan tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan
terhentinya proses produksi semen, bahkan apabila yang terjadi tersebut sampai
meluas keseluruh sistem akan berakibat fatal dan menimbulkan kerugian yang
dapat melindungi Peralatan listrik dari kerusakan yang terjadi akibat gangguan
(baik gangguan dari dalam maupun gangguan dari luar seperti arus lebih,
tegangan lebih, frekuensi rendah, dsb). Sebelum kita membahas Proteksi Motor
Sistem Proteksi, dasar-dasar motor induksi. dan Proteksi motor secara umum.
1. Pengertian Sistem
Proteksi
dan segera secara otomatis relai proteksi memberi perintah untuk membuka
pemutus tenaga untuk memisahkan peralatan atau bagian dari sistem yang
tetapi hal ini sangat tidak mungkin, kecuali bahwa tempat awal penyebab
b. Relay proteksi
sebagai berikut :
Sensor
Protection Relay
Supply DC
memisahkan bagian yang terganggu dari bagian sistem lain yang tidak
indikasi tentang lokasi gangguan dan jenis gangguan. Data ini tidak hanya
a. Selektifitas
proteksi untuk melakukan tripping secara tepat sesuai rencana yang telah
pengertian lain, suatu proteksi sistem tenaga harus bisa bekerja secara
b. Stabilitas
c. Sensitifitas
besaran lain dimana rele atau skema proteksi masih dapat bekerja dengan
baik. Suatu rele disebut sensitif bila parameter operasi utamanya rendah.
d. Kecepatan
lain yaitu : perancangan, setelan rele, salah instalasi dan faktor kinerja.
walaupun kita sudah memilih jenis dan cara penyetingan relai yang baik,
53
adakalanya sistem proteksi masih gagal bekerja yang disebaban oleh hal-hal
berikut:
Hal ini disebabkan oleh batrai atau supply DC yang kurang terawat,
dahulu dan jika proteksi utama gagal, barulah proteksi cadangan bekerja
perlambatan waktu.
proteksi (zone proteksi), dalam hal ini semua komponen peralatan dalam
sistem tenaga listrik harus termasuk didalam daerah proteksi, sehingga tidak
Cement Mill (Motor Mill ZlM03MI) telah dirangkum dalam suatu unit
peralatan proteksi yaitu SEPAM 2000 yang dikeluarkan oleh Merlin Gerin
fasa atau penghantar fasa dengan tanah.Gangguan yang terjadi pada suatu
sistem tenaga listrik akan mengalir arus yang besar menuju ke titik
yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan beban lebih
sistem tenaga listrik disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam
sistem dan dari luar sistem. Penyebab gangguan yang berasal dari dalam
peralatan.
d. Keruskan material seperti isolator pecah, kawat konduktor putus, atau
saluran lain. Gangguan ini terjadi untuk sistem kelistrikan bawah tanah.
b. Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. Pada gangguan
peralatan (breakdown).
c. Pengaruh lingkungan seperti pohon, bintang dan benda-benda asing serta
gangguan tersebut.
b. Gangguan yang bersifat temporer, dimana gangguan dapat hilang dengan
sendirinya atau dengan bagian yang terganggu diputus secara sesaat dari
yang dapat merespon kondisi sistem dan memberikan sinyal keluaran yang
a. OCR
Suatu relay bisa beroperasi ketika arus meningkat di atas suatu nilai
tertentu
b. Impedansi Relai
merupakan suatu motor yang dicatu oleh arus bolak-balik pada statornya secara
langsung dan pada rotornya dengan imbas atau transformator dari stator.
57
Penamaan motor induksi berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor
ini tidak berasal dari suatu sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif putaran rotor dengan medan
putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator
yang dihubungkan pada sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan
tegangan yang akan menimbulkan arus, dan sesuai dengan hukum Lenz,
rotorpun akan ikut berputar mengikuti medan putar rotor. Perbedaan putaran
relatif antara rotor dan stator disebut SLIP. Bertambahnya beban akan
memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan rotorpun akan
bertambah besar. Jadi bila beban motor bertambah putaran rotor cenderung
keistimewaan yaitu:
b. Kontrusinya kuat
c. Bantalan poros
e. Kipas
f. Tutup kipas
1. Kontruksi Motor
Induksi
dipakai harus tahan terhadap medan Iistrik, isolasi yang digunakan harus
mampu menahan arus yang besar dan gejala mekanik seperti rumah-rumah
motor harus mampu menahan berat motor yang besar dan bearing motor
tahan terhadap kopling yang kuat. Pada dasarnya kontruksi motor induksi
dapat dibagi atas dua bagian utama yaitu: Stator dan Rotor
a. Stator
Stator adalah bagian dari motor listrik yang diam, merupakan suatu
putarannya dan sebalinya. Belitan stator juga disuplai oleh arus 3 fasa
b. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator
atas, rotor terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama
bagian, yaitu:
Jenis rotor sangkar tupai, yang terdiri dari satu set tembaga atau
dihubungkan singkat.
dalam laminasi- laminasi yang terbuat dari bahan besi silikon serta
posisinya dibuat tidak paralel (tidak segaris) dengan poros rotor. Posisi
poros adalah:
61
Selain itu pula contoh lainnya adalah ada juga yang rotornya hanya
ada pada rotor diletakkan juga pada alur-alur rotor dan pada setiap
posisinya dibagian depan dari rotor serta menjadi satu dengan poros
(gambar 23). Belitan rotor ini di desain sama dengan kutub yang
tadi diperlukan untuk membatasi arus awal yang besar saat starting.
diatur.
63
1. Tipe gangguan
sebagai berikut:
24. Apabila motor beroperasi pada sistem netral tidak ditanahkan, relay
penting.
menyebabkan arus arus urutan negatif mengalir di dalam stator yang akan
arus ini di dalam rotor adalah (2-S) kali frekuensi nominal dari suplai.
Pemanasan rotor karena komponen urutan positif dari arus stator adalah
belitan rotor dari komponen urutan negatif adalah sebanding dengan (2-S) f
atau kira kira 100 Hz. Pengaruh pemanasan dari arus urutan fasa negatif
adalah lebih besar dari arus urutan fasa positif. Proteksi motor oleh karena
itu harus mempertimbangkan hal ini jika itu adalah untuk memutuskan
secara benar apakah beban motor itu dapat mewakili suatu tingkat yang
dibahas sesudah itu. Pada mesin mesin rotor belitan beberapa tingkat
melebihi arus nominal yang diizinkan (I > In). Pada saat gangguan ini
terjadi arus yang mengalir melebihi dari kapasitas peralatan listrik yang di
ijinkan. Gangguan beban lebih bukan bersifat gangguan murni, namun Bila
gangguan ini dibiarkan terus menerus, maka dapat merusak peralatan listrik
untuk mencakup semua tipe dan rating motor dengan suatu kurva
66
itu mungkin dipakai pada desain-desain motor yang berbeda dan tugas-tugas
yang berbeda. Proteksi itu mestinya tidak mengizinkan motor untuk distart
harus tidak beroperasi di bawah arus-arus starting yang besar sampai 6 kali
arus beban penuh yang dapat bertahan selama beberapa detik, setengah
itu berlaku untuk waktu yang lebih panjang dibandingkan waktu starting.
kurva arus starting semakin baik motor bagi motor yang diproteksi dari
kerusakan tersebut.
67
singkat dan arus beban lebih menyebabkan naiknya arus melebihi arus
dimana arus hubung singkat diprotcksi dengan relay arus lebih (overcurrent
relay) dan arus beban lebih diproteksi dengan thermal overload relay/TOR.
Pada gambar bimetal dialiri arus utama. Jika terjadi arus lebih, maka bimetal
kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan
kontak utama. Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur
pengaman arus lebih terdapat bidang kecil uang berbentuk lingkaran, yang
tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.
Suplai tiga fasa yang tidak seimbang menyebabkan arus urutan negatif
belitan mesin. Beban-beban tidak seimbang atau pembukaan satu fasa secara
negatif mengalir ke motor tergantung pada beban yang masih bertahan pada
relay tegangan kurang elemen tunggal yang terpisah yang diberi tenaga
untuk memproteksi terhadap jatuh tegangan tiga fasa atau suatu percobaan
men-start dengan tegangan rendah pada semua fasa. Suatu penundaan waktu
transien.
starting Protection)
beberapa aplikasi motor tipe proteksi ini boleh menjadi suatu fitur penting
dari proteksi motor. Suatu cakram induksi, relay tegangan fasa banyak
dengan produk sinus dari kedua tegangan line-to-line. Relay itu tidak akan
menutup kontak-kontaknya dan karenanya motor itu tidak akan start kecuali
jika semua ketiga fasa ada dan dalam urutan yang benar.
motor akan terganggu dan akhirnya pemanasan berlebih akan terjadi pada
sebagai berikut:
d. Type : AML800M12ABSTM
h. Frekuensi (f) : 50 Hz
i. Stator
70
j. Rotor
semua relay proteksi. SEPAM memiliki beberapa generasi, yaitu SEPAM 12,
SEPAM 100, SEPAM 2000, dan SEPAM 1000. Untuk tipe SEPAM 2000 yang
besar dan kemampuan memantau yang hal ini memungkinkan karena SEPAM
2000 dilengkapi dengan Power Line Carrier dan interface untuk komunikasi
dengan sisterm kontrol pusat (CCR). Bila terjadi gangguan, SEPAM akan
1. Busbar 4. Generator
2. Transformator
3. Motor
71
Gambar 25. SEPAM 2000 dan SEPAM 1000 pada Z1M03M1 dan Z2M03
Sebagai dasar dari pengukuran baik tegangan ataupun arus yang tinggi
sesuai dengan penggunaan alat ukur. Rancangan dan cara kerjanya sana
seperti trafo daya biasa. Trafo ini bisa untuk satu fasa dan untuk tiga fasa.
tiga fasa. Untuk mengetahui tegangan rel 6 kV, digunakan trafo tegangan 6
menjadi arus yang mampu ditahan oleh alat ukur arus (Ampermeter).
Kumparan primernya dihubung seri dengan beban yang akan diukur atau
dengan syarat tertentu, biasanya balas amper pada trafo arus berkisar antara
I A sampai 5 A.
72
TSM 2001". Peralatan ini terdiri dari sebuah keyboard dan empat baris
tampilan (20 karakter per baris) dan sebuah sistem tampilan. Parameter yang
2) Pemberitahuan
3) Pengontrolan switchgear
Pada tipe SEPAM tersebut setelah tipe akan diikuti oleh angka yang
pada Cement Mill Indarung II/III terdapat 2 buah motor mill (Z2M03 dan
M02 dan relay di sana hanya bekerja untuk proteksi arus lebih (Over
menggunakan SEPAM 2000 tipe Ml5. Pada SEPAM tipe ini relay-relaynya
lebih lengkap dari SEPAM M02. Disini ada proteksi arus lebih, tegangan
motor tersebut tidak seluruhnya bisa digunakan secara bersamaan. HaI ini
tergantung kepada tipe SEPAM 2000 yang kita gunakan. Tipe SEPAM pada
motor mill (ZIM03MI) adalah SEPAM 2000 M15. Dimana fasilitas proteksi
1. Overcurrent (50)
2. Overload (51)
Over Current Relay (OCR) dapat dibagi atas empat kelompok yaitu:
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yang
beberapa mili detik (10 - 20 ms). Dapat kita lihat pada gambar dibawah
Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi
settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja
Time Relay).
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya
arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu
76
1) Standar invers
2) Very inverse
3) Extreemely inverse
Gambar 29. Karakteistik Relay Arus Lebih Waktu Terbalik (Irtverse Relay)
OCR ini merupakan kombinasi dari OCR Definite Time dengan OCR
Proteksi arus lebih fasa (Phase Overcurrent) terdiri dari 3 fasa. Relay
ini akan mulai pick up saat arus salah satu atau lebih fasa mencapai
2) Proteksi IDMT
3 dan BS 142.
t= .
78
t= .
t= .
t= .T
selama selang waktu tunda. Untuk arus dengan amplitude yang besar,
T diset 50 ms T 655 s
diatas, bila memakai arus sesaat maka relai tidak menggunakan waktu
besar, sehingga jika dibiarkan dalam waktu lama akan berakibat naiknya
Thermal Overload Relay. Terdapat dua buah kurva karateristik waktu kerja
a. Kurva dingin dipakai untuk kenaikan arus gangguan dari kondisi awal
b. Kurva panas dipakai untuk kenaikan arus dari kondisi panas tertentu
besaran arus).
diproteksi dengan menggunakan arus yang diukur dari dua fasa atau ketiga
a. Pengaruh harmonik
arus yang mengalir melalui alat tersebut. Pengukuran nilai rms fasa satu
Ieq =
Dimana:
I adalah yang terbesar dari nilai-nilai berikut: Il, I2, I3 pada Il rms;
dE =
E : kenaikan panas
T : konstanta waktu
Pendingin motor lebih efisien ketika motor sedang bekerja daripada saat
waktu diambil pada dua nilai yaitu TI dan T2 menurut kondisi motor,
Earth Fault atau gangguan tanah terjadi akibat arus bocor yang
untuk mendeteksi arus yang melalui titik netral dengan tanah. Kerja relai ini
arus yang saling meniadakan dan juga gangguan dalam seperti sikulasi arus
Proteksi gangguan tanah terdiri dari satu fasa. Operasi EFR mulai pick
up saat arus pada tasa meningkat dari nilai yang diset. Relay ini diberikan
perlambatan waktu boleh dengan Definite Time (DT) ataupun IDMT (SIT,
b. Proteksi IDMT
-3 dan BS 142.
Inverse
t= .
t= .
t= .
t= .T
selang waktu tunda. Untuk arus dengan amplitude yang besar, proteksi
1) Menentukan arus seting (Iso) dan waktu tunda (T) yang diinginkan, perlu
menggunakan:
T diset 50 ms T 655 s
T diset 50 ms T 65
T diset 50 ms T 655 s
c) Perbandingan CT
diatas, bila memakai arus sesaat maka relai tidak menggunakan waktu tunda
sehingga t=T.
tidak mensuplai tegangan simetri tiga fasa, beban yang tidak seimbang
satu fasa pada motor terputus, dan instalasi fasa yang terbalik. Kondisi
Beban tidak seimbang atau pemutusan salah satu fasa secara tiba-tiba dari
berikut:
a. Relai mulai pick up saat komponen urutan negatif dari arus fasa lebih
Ii = dimana a =
Untuk 0.5 t=
terminal pocket TSM 2001. Hal ini tersedia jika proteksi tidak sanggup.
sebagai berikut:
a. Menentukan arus setting (Is) dan waktu tunda (T) yang diinginkan:
T diset
T diset
digunakan
Bekerja berdasarkan kenaikan arus yang besar saat start awal motor,
Proteksi ini terdiri dari tiga fasa, la terdiri dari dua bagian yaitu:
Selama starting, proteksi ini akan mulai bekerja ketika arus salah
satu fasanya lebih besar dari nilai arus settingnya (Is) untuk waktu yang
lebih lama dari pada perlambatan waJctu Slarting Time (waktu starting
normal).
ketika arus salah satu tasanya lebih besar dari nilai arus settingnya (Is)
unruk waktu yang lebih lama dari pada waktu tunda LT (Locked Time)
dengan tipe defenite time. Starting dideteksi saat arus yang diserap 5
yang mana
c. Menentukan waktu tunda LT, T lock untuk akseterasi ulang yang tak
Proteksi ini terdiri dari tiga fasa. Ia akan mulai bekerja ketika jumlah
diizinkan.
bekerja
dari arus lb setelah lebih rendah selama penundaan waktu T. Jumlah start per
jam adalah j umlah start yang dihitung dalam 60 menit terakhir. N start
secara berlebihan) dari nilai pertama pada fungsi overload. Ini mungkin
dilakukan untuk menambah jumlah start dengan sebuah input data logic.
positif Vd dari sistem tiga fasa kurang dari nilai tegangan settingnya
(Vsd), dimana:
dimana
ketika tegangan urutan positif kurang dari 10% Un dan ketika tegangan
Vd = inverse
PENUTUP
A. Kesimpulan
b. Batu silika 9 %
e. Gypsum 3-5%
2. Sumber tenaga listrik utama untuk pabrik Cement Mill Indarung II/III
controlling.
5. Pada motor mill Z1M03M1 SEPAM 2000 memproteksi O/C, E/F,
92
93
B. Saran
Praktek di PT. Semen Padang, maka penulis menyarankan hal hal sebagai
berikut:
pembimbing lapangan.
3. Pentingnya perhatian lebih terhadap keselamatan kerja karyawan maupun