Anda di halaman 1dari 1

Baterai ion lithium (LIB) merupakan media penyimpanan energi komersial terbaik saat ini.

Tetapi,
untuk memenuhi kebutuhan densitas energi dan densitas daya, harga, dan keamanan pada
aplikasinya belum seluruhnya dapat dioptimalkan. Peningkatan salah satu dari poin tersebut akan
mengurangi performa poin lainnya. Salah satunya adalah ketika dilakukan peningkatan untuk
densitas energi baterai, maka terdapat kompromi biaya yang semakin tinggi dan faktor keamanan
yang semakin rendah.

Baterai Li-ion yang komersial saat ini menggunakan elektrolit cair. Penggunaan elektrolit cair
berpotensi menyebabkan konslet (short circuit) pada baterai karena pertumbuhan dendrit dari
lithium. Pembentukan SEI (Solid-Electrolyte Interphase) berlebih juga sering terjadi pada elektrolit
cair sehingga mengurangi kapasitas baterai. Selain itu elektrolit cair dalam baterai mengandung zat
yang mudah terbakar seperti pelarut organik. Sehingga usaha meningkatkan kapasitas baterai akan
terhambat karena faktor keamanan baterai semakin kecil.

Alternatif solusi yang ditawarkan adalah mengganti elektrolit cair yang mudah terbakar dengan
elektrolit yang tidak mudah terbakar, yaitu elektrolit padat (solid state electrolyte). Penggunaan SSE
perlu diperhatikan antar muka antara elektroda dengan elektrolit. Anoda dalam LiB lebih tidak mulia
daripada potensial dari generasi hydrogen, sehingga baterai harus ditempatkan pada lingkungan
yang kering. Selain itu pemilihan material untuk SSE juga perlu diperhatikan. Material dengan
konduktivitas yang dapat dibandingkan dengan elektrolit cair, atau bahkan lebih baik tentunya akan
dipilih sebagai kandidat elektrolit padat.

Beberapa jenis material yang dapat digunakan untuk elektrolit padat adalah polimer organik seperti
PEO dan material inorganik (keramik) seperti NaSICON LATP dengan konduktivitas 10-4, garnet LLZO
dengan konduktivitas 10-3, dan Li-sulfide. Polimer PEO memiliki sifat mekanik yang sempurna untuk
baterai karena ketangguhan dan elastisitasnya. Tetapi konduktivitas PEO relative rendah
dibandingkan dengan elektrolit cair. Li-sulfide menunjukkan niali konduktivitas yang menjanjikan
untuk digunakan sebagai pengganti elektrolit cair. Masalah terbesar yang harus dihadapi ketika
berurusan dengan senyawa sulfide adalah penanganan senyawanya yang tidak ramah lingkungan
dan beracun. Beberapa penilitian telah menunjukkan LATP memiliki konduktivitas yang cukup
bersaing dengan elektrolit cair. Material baru yaitu garnet LLZO ditemukan dan memiliki
konduktivitas yang sangat tinggi dan stabilitas yang baik……

Dari semua kandidat yang telah disebutkan, garnet LLZO memiliki sifat yang mendekati dengan
kriteria SSE.

Anda mungkin juga menyukai