Oleh:
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
RINGKASAN
Kegiatan Sosialisasi Program Jajanan Makanan Sehat yang digagas atas kerja sama
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi
Mekkah dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sekawan Teknokrat Mandiri
(LP2STM)-ACEH. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 1 Padang Tiji, Kecamatan Padang
Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh. Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 1 Agustus 2017.
Peserta kegiatan ini adalah siswa(i) SD Negeri 1 Padang Tiji, kelas 5 dan kelas 6 yang
berjumlah ± 50 orang. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap
pentingnya jajanan sehat bagi anak-anak sekolah dasar, supaya mereka dapat memilih
jajanan yang sehat untuk dikonsumsi.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kebersihan dan kemanan dari makanan yng dijajakan tersebut. Pengenalan tentan jajanan
sehat perlu disampaikan kepada anak-anak sekolah khususnya sekolah dasar, karena anak-
anak akan mudah tertarik dengan makanan-makanan yang memiliki warna yang terang,
makanan-makanan yang banyak mengandung pengawet dan perasa. Dengan adanya
kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi edukasi kepada siswa(i) SD
untuk dapat memilih jajanan yang sehat.
2
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan sosialisasi program jajanan makanan sehat yang dilaksanakan pada Hari
Selasa, 1 Agustus 2017. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 1 Padang Tiji, Kecamatan
Padang Tiji, Kabuaten Pidie, Aceh.
3
Penyampaian materi dengan metode ceramah di depan kelas, menyampaikan
materi dan diskusi tanya jawab serta game untuk siswa(i).
f. Dokumentasi
Saat penyampaian, tim mengambil beberapa foto yang dianggap representatif
sebagai bahan laporan pelaksanaan kegiatan pengabdian
g. Penyusunan laporan kegiatan
Mengumpulkan bahan hasil pelaksanaan kegiatan dan menbuat laporan hasil
kegiatan.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Gambar 3.2. Foto-foto kegiatan sosialisasi di SD Negeri 1 Padang Tiji
6
3.2 Pembahasan
Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan dan
tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk
memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang
mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung
gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan
memerlukan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga
kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan
yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan badan
akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi (Rahayu,
2011).
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah makanan
yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan serta makanan berserat
tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan
mahal dari restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan
sehat padahal nyatanya tidak.
Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:
Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makanan yang
seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara
fisik dan mental.
2. Hulme
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu menikmati
makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan makanan
penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima sempurna.
7
1. Makanan Jajanan
Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah
murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang.
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah makanan
yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di tempat-tempat umum
atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan
keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.
8
perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan kogitif atau
inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan
mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah
makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang
mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah. Dan
akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka mengkonsumsi makanan
yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada umumnya telah terkontaminasi
dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh
pada perkembangan kognitif anak, di mana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi
jajanan di sekolah, Iqnya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di
rumah sebelum berangkat ke sekolah.
9
● Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan di atas
menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala jenis
makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh karena itu
dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai
nilai kesehatan yang memadai (Winarno, 2002).
Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga anak tidak
terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena didalam makanan
yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan gizi yang di alami oleh
anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi anak. Jajanan yang
diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi.
Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga berpengaruh kepada kognitif
siswa.
Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi hari
maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat mengeraskan
pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jika
anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi yang digunakan berpikir
tidak ada.Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun
di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada
kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak
yang tidak pernah sarapan dirumah menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali
masuk dalam tubuhnya, hal ini pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan
yang di jual di kantin sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki
kadar karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan
kandungan gizinya.
Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yang
senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
10
Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi
penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena
jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area
sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-
siswinya.
11
6. Bahaya jajan sembarangan
1. Tidak Bersih atau Tidak Higienis
Makanan yang dijual umum di pasaran mempunyai kriteria kebersihan atau kriteria
kehigienisan sendiri. Adanya kriteria kebersihan atau kehigienisan ini menandakan agar
makanan tersebut layak untuk dikonsumsi dan tidak mengandung bibit penyakit yang
timbul karena adanya kotoran dan kuman- kuman yang masuk ke dalam makanan. Namun
hal seperti ini jarang kita temui pada penjual makanan yang berada di sembarang tempat
atau di pinggir- pinggir jalan, baik pada pedagang mangkal maupun pada pedagang yang
keliling. Faktor yang menyebabkan makanan atau minuman yang dijual pedagang tersebut
didak bersih ada beberapa, diantaranya karena faktor tempat, bahan makanan, proses
pembuatan makanan, pencucian yang tidak bersih, kebersihan peralatan, dan juga kebiasaan
yang tidak bersih. Kadang makanan yang dijual banyak yang dihingapi lalat sehingga
nantinya akan menyebabkan sakit perut bahkan terkena diare.
2. Keracunan Makanan
Jajanan yang biasa dijajakkan di tempat-tempat umum atau sembarang tempat,
biasanya memiliki harga yang cukup murah. Mengapa harga jajanan di pinggir jalan bisa
lebih murah dibandingkan jajanan yang ada di toko atau tempat yang lebih tertutup? Salah
satu jawabannya ada pada bahan baku pembuat jajanan. Jajanan yang dijual di tempat
umum dengan harga yang murah biasanya menggunakan bahan baku yang kualitasnya
lebih rendah daripada yang dijual di toko-toko. Hal ini dilakukan agar menghasilkan biaya
modal yang sedikit, sehingga penjual mampu menjualnya dengan harga yang cukup murah.
Bahan yang kualitasnya lebih rendah belum tentu berbahaya dan bisa jadi bahan makanan
yang berualitas rendah itu sudah habis masanya atau kadarluarsa sehingga jika dikonsumsi
bisa menyebabkan keracunan makanan. Tanda adalnya adalah sakit kepala, mual dan
muntah. Sebagai orang tua harus waspada terhadap anak- anak. Lebih baik jika orangtua
membuatkan bekal untuk anaknya dari rumah yang jelas-jelas bersih dan berkualitas.
12
3. Karsinogenik
Salah satu trik dari pedagang jajanan untuk menarik perhatian pembeli, terlebih anak
SD adalah dengan membuat bentuk dan warna jajanan semenarik mungkin. Makanan yang
bentuknya bagus dan warnanya juga bagus adalah daya tarik tersendiri yang menyebabkan
anak- anak menjadi tertarik untuk membeli jajanan tersebut. Banyak jajanan yang
dijajakkan di pasar ini menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan jajanan yang
bagus dan menarik. Hal ini lakukan guna masyarakat tertarik. Zat kimia yang sering
digunakan dalam jajanan sembarangan adalah pewarna buatan, pemanis buatan, pengawet
buatan, dan lain sebagainya. Lama kelamaan jika makanan tersebut tersu dikonsumsi bukan
tidak mungkin akan menciptakan sel-sel kanker di dalam tubuh atau karsinogenik.
4. Gangguan Pencernaan
Zaman sekarang tidak hanya barang- barang saja yang bisa dijual palsu atau
dipalsukan. Namun juga makanan dan minuman juga bisa dipalsukan. Makanan palsu ini
modif atau dibuat sedemikian rupa oleh penjualnya agar menyerupai makanan dan
minuman pada aslinya. Makanan atau minuman yang palsu ini bukan saja makanan atau
minuman yang tidak bisa dikonsumsi sama sekali, namun merupakan makanan atau
minuman yang dibuat dengan menggunakan bahan- bahan yang kualitasnya dibawah
standar asli bahannya,sehingga disebut degan makanan dan minuman palsu. Jika makanan
dan minuman itu selalu masuk ke dalam tubuh bisa mengakibatkan anak akan mengalai
gagguan pencernaan mislanya saja adalah peradangan usus dan infeksi. Oleh sebab itu
pastikan anak anda tidak jajan sembarangan.
13
sebagainya. Cacing ini dapat menular selain melalui udara juga dapat menular memalui
sentuhan. Jajaan yang ada di pinggir jalan lebih banyak mendapatkan sentuhan dari orang-
orang yang belum tentu bersih pula. Bakteri juga ada di jajanan yang dijual sembbarangan,
jika masuk ke dalam tubuh bakteri itu bisa menyebabkan disentri.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi program jajanan makanan sehat, dilakukan dalam bentuk
penyuluhan mengenai jajanan sehat, ciri-ciri jajanan sehat dan tidak sehat, cara mengetahui
makanan yang sehat serta efek bagi kesehatan. Penyuluhan ini bersifat langsung yaitu
langsung berinteraksi dengan siswa(i) di dalam kelas, kami memberikan informasi,
penjelasan pentingnya jajanan sehat. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini para siswa
lebih memahami tentang jajanan sehat dan tidak sehat serta bahayanya bagi kesehatan.
4.2 Saran
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif sehingga diharapkan kedepannya
bayak pihak yang perduli terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini, sehingga dapat
menjangkau seluruh sekolah yang ada di Aceh.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu W., 2011, Keamanan Pangan Peduli Kita Bersama, IPB Press, Bogor.
Wijaya H., Mulyono N., Ahmad F. A. F., 2011, Bahan Tambahan Pangan Pengawet, IPB
Pres, Bogor.
Winarno, 2002, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
16