Anda di halaman 1dari 33

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR PELAYANAN PUBLIK


DI BIDANG PENERBITAN SIM
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
RESORT MATARAM

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM


NOMOR : KEP/ 36 / X /2015

TENTANG

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG SIM

BAB I
PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

Polri sebagai instansi yang mempunyai otoritas dalam pembuatan sim


kepada seseorang sebagai bukti bahwa orang tersebut telah memenuhi
persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, mengerti dan paham tentang
peraturan lalu lintas serta harus memiliki kompetensi keterampilan mengemudi
kendaraan bermotor.
Berdasarkan peraturan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan
disebutkan bahwa untuk mengemudi kendaraan bermotor di jalan pengemudi
wajib memiliki surat ijin mengemudi, oleh sebab itu dalam rangka penerbitan sim
tersebut dibutuhkan standarisasi pelayanan puplik (SP) di dibidang sim guna
menyamakan persepsi dan sebagai pedoman satpas polres Mataram dalam
meningkatkan pelayanan penerbitan SIM.

VISI :
Menyelenggarakan administrasi surat ijin mengemudi SIM sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk meningkatkan pelayanan prima dengan
memprioritaskan peningkatan kualitas, hilangkan praktek penyimpangan serta
transparan dan terukur.
MISI :
1. Transparan
2. Akuntabel
3. Kesamaan pelayanan
4. Kenyamanan pelayanan

MOTTO :
Transparan dan berkualitas guna terciptanya pelayanan prima dalam penerbitan
surat ijin mengemudi.

II. DASAR

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Tarif atas Jenis PNBP
yang berlaku pada Polri;
e. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi;
f. Surat Telegram Kapolri Nomor : STK/802/X/2011, tanggal 17 Oktober 2011
tentang Petunjuk dan Penekanan Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Lalu
Lintas dalam Rangka Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II (2011 – 2014);
g. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/114/II/2014, tanggal 21 Pebruari 2014
tentang Tindak Lanjut Program Quick Wins Nasional Pelayanan Dasar Publik
Tahun 2014;
h. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/992/V/2014, tanggal 6 Mei 2014 tentang
Laporan Hasil Pelaksanaan Quick Wins Layanan Dasar Publik;
i. Surat Telegram Kapolda NTB Nomor : ST/933/VIII/2015, tanggal 20-08-2015
tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik.

III. Maksud dan tujuan

a. Maksud
Standar pelayanan publik (SP) ini sebagai pedoman oleh para pelaksana
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.
b. Tujuan
Agar penyelenggara pelayanan publik mempunyai standar pelayanan
sehingga masyarakat dapat dilayani sesuai prosedur yang ada.

IV. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup standar pelayanan (SP) penerbitan sim ini meliputi
persyaratan, mekanisme penerbitan sim, standar operasional prosedur dan
pengarsipan.

V. TATA URUT

BAB I PENDAHULUAN
BAB II KETENTUAN UMUM
BAB III TUGAS POKOK
BAB IV SARANA DAN PRASARANA
BAB V WAKTU DAN LEVEL SATPAS
BAB VI ADMINISTRASI DAN PERSYARATAN SIM
BAB VII PROSEDUR / MEKANISME PELAYANAN SIM
BAB VIII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BAB IX PENGARSIPAN
BAB X PENUTUP
BAB II
KETENTUAN UMUM

PENGERTIAN
a. Satpas adalah satuan penyelegara administrasi sim yang berkedudukan pada
satuan kewilayahan (Polres) yang menerbitkan surat ijin mengemudi (SIM).
b. Biaya pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah biaya yang dipungut
sebagai penerimaan negara bukan pajak atas penerbitan SIM berdasarkan
ketentuan Penerimaan negara Bukan Pajak (PNBP).
c. Bendahara penerimaan adalah personil yang diberi kuasa untuk melaporkan
penerimaan PNBP (dari pendaftaran SIM) yang nantinya akan di laporkan melalui
aplikasi symponi
d. Waktu kerja pelayanan sim adalah delapan jam kerja pada hari kerja terhitung
mulai pk. 08.00 s.d 14.00 wita.
e. Waktu penerbitan atau proses produksi sim selama 15 menit terhitung sejak
pemohon lulus ujian praktek pada hari itu atau 15 menit terhitung dari proses
identifikasi untuk sim perpanjang.
f. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Ranmor di jalan yang telah
memiliki SIM
g. Registrasi dan identifikasi pengemudi yang selanjutnya disebut regident
pengemudi adalah segala usaha dan kegiatan pencatatan identifikasi pemegang
SIM, Kualifikasi dan kemampuan dalam mengemudikan Ranmor sesuai dengan
golongannya
h. Surat ijin mengemudi yang selanjutnya disingkat sim adalah bukti legitimisasi
kompetensi alat kontrol data forensik kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji
pengemudi dan keterampilan untuk mengemudi ranmor di jalan sesuai dengan
persyaratan yang di tentukan berdasarkan undang-undang lalu lintas angkutan
jalan.
i. Kompetensi mengemudi adalah kemampuan mengemudi setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mengemudi yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan
j. Standar pelayanan (SP) adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara yang berkualitas.
k. Penguji SIM adalah setiap Petugas Kepolisian Republik Indonesia yang
mempunyai otoritas dan kompotensi khusus penguji SIM bagi peserta uji SIM
baru.
l. Satpas SIM adalah unit pelayanan Kepolisian Negara Republik Indonesia dibidang
Lalu lintas untuk penyelenggaraan penerbitan bagi perseta uji
m. Penggolongan SIM adalah pengelompokan SIM sesuai jenis dan /atau berat
kendaraan.
n. Ujian teori adalah penilaian terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman
mengenai peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas, teknis dasar
Ranmor, cara mengemudikan Ranmor, dan tata cara berlalu lintas bagi peserta uji
o. Ujian praktik adalah penilaian terhadap tingkat kemampuan dan keterampilan
mengemudi Ranmor dan berlalu lintas di jalan bagi peserta uji
p. Ujian simulator adalah alat bantu untuk menguji keterampilan, kemampuan,
antisipasi, daya reaksi, daya konsentrasi dan sikap perilaku peserta uji
q. Sekolah mengemudi adalah lembaga non formal yang mengajarkan tentang
pengetahuan masalah lalu lintas,keamanan keselamatan,ketertiban dan
kelancaranan lalu lintas, hukum dan peraturan lalu lintas serta ke terampilan
dalam mengemudikan kendaraan bermotor.
r. AVIS adalah uji teori SIM Melalui program Audio Visual Integrated System (AVIS),
peserta tes, teori ujian SIM akan mengerjakan soal secara digital
s. Alat uji simulator adalah alat untuk mengukur kemampuan mengemudi seseorang
t. Surat Keterangan Uji Keterampilan Pengemudi (SKUKP) adalah surat keterangan
hasil uji yang diberikan oleh polri kepada seseorang pada proses pelaksanaan uji
praktek SIM dengan mempergunakan alat simulasi.
BAB III
TUGAS POKOK

Tugas pokok Polri dalam pelayananSIM adalah :

a. Kasat Lantas Bertanggung jawab atas semua kegiatan personil pelaksana yang
ada di Satpas masing-masing.
b. Kanit regident memiliki tugas :
- Melaksanakan kegiatan administrasi yang berpedoman pada Jukminu Polri
- Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data produksi
SIM.
- Meminpin kelompok kerja penyelenggara pelayanan sim agar menjamin
terselenggaranya tugas.
- Melaksanakan tata tertib dan disiplin di lingkungan satpas melalui tindakan, apel
penampilan perorangan dan keterampilan dalam bekerja.
- Pengawasan dan pengendalian unit regident
c. Bintara pendaftaran memiliki tugas mendaftar pemohon sim dengan memasukan
di buku registrasi pemohon SIM, baik pemohon SIM baru, perpanjang atau
pengalihan golongan.
d. Bintara registrasi memiliki tugas untuk memasukan data pemohon sim (E-KTP)
yang berintegrasi dengan dukcapil pusat dan sesuai jenis permohonan SIM
kedalam aplikasi On line.
e. Bintara Identifikasi memiliki tugas untuk melakukan identifikasi diantaranya foto,
sidik jari dan tanda tangan serta verifikasi data pemohon sim agar SIM yang
dicetak sesuai dengan data pemohon dan jenis SIM yang di ajukan pemohon.
f. Bintara uji teori memiliki tugas untuk melakukan pengujian sim sesuai golongan
sim nya yang telah memiliki system On Line di pusat Korlantas Polri.
g. Bintara uji praktek memiliki tugas untuk melakukan uji praktek dengan
menggunakan kendaraan baik R2 maupun R4 di lapangan uji praktek satpas
polres dan uji simulator R2 atau R4 di ruang uji praktek simulator satpas polres.
h. Bintara cetak SIM memiliki tugas mencetak SIM yang telah lulus uji teori dan uji
praktek atau SIM yang melakukan perpanjangan dan melakukan regitrasi di buku
penerimaan SIM.
i. Bendahara penerimaan (benma) memiliki tugas mendata jumlah penerimaan
PNBP sesuai dengan jumlah pendaftar / pemohon sim dan golongan sim dan
melaporkan melalui aplikasi yang telah di tentukan (aplikasi simponi)
j. Bintara material memiliki tugas menyiapkan segala bentuk material SIM (kartu
SIM, film/rebon SIM, lembar permohonan SIM) dan mendata jumlah produk yang
di produksi setiap harinya oleh satpas.
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana diantaranya :


a. Tempat / lokasi :
Lokasi satpas Polres Mataram bertempat di jalan Tribrata No.4 Ampenan telp.
0370-631076 dengan luas bangunan 3 Are.

b. Sarana dan prasarana


1. Sarana dan prasarana satpas Polres Mataram berada pada level III dengan
alat pendukung :
- Work station : 6 unit
- Finger capture : 3 unit
- Signature pad : 3 unit
- Poto capture : 3 unit
- ID card printer : 2 unit
- Dot matric printer : 1 unit
- Server : 1 unit
- UPS 1 Kva : 6 unit
- UPS 3 Kva : 2 unit

2. Prasarana yang ada di satpas Polres mataram :


- Ruang pelayanan BRI / teller
- Ruang registrasi
- Ruang identifikasi baru dan perpanjang
- Ruang uji teori
- Ruang uji praktek
- Ruang uji simulator
- Ruang server jaringan on line
- Ruang arsip material
- Ruang tunggu foto sim dan pengambilan sim
- Ruang pencerahan
- Ruang pelayanan informasi
- Ruang pengaduan
- Lapangan uji Praktek R2 dan R4
- Lokasi parkir bagi pemohon SIM.
3. Kelengkapan pendukung dalam program transparansi pelayanan sim :
- Papan mekanisme pelayanan SIM berisikan petunjuk yang bersifat teknis
ataupun informasi pelayanan SIM secara transparan dan bersih tidak ada
penyimpangan.
- Papan informasi petunjuk lainnya pengurusan sim terpampang dengan
jelas khususnya di loket pendaftaran
- Papan informasi petunjuk persyaratan pemohon sim sebagai informasi
persyaratan administrasi peserta uji SIM terpampang jelas di ruang tunggu
atau di loket pendaftaran peserta uji SIM
- Papan informasi agar tidak menggunakan jasa percaloan dalam
pengurusan SIM
- Papan informasi publik komplain
- Ujian teori sim secara on line di 45 satpas
- Pemasangan papan petunjuk pada tiap-tiap loket
- Pemasangan pengeras suara informasi kegiatan pelayanan SIM
- Tersedianya layanan pengaduan/ kotak saran, pengaduan sms, facebook,
twitter, email, dan aplikasi indek kepuasan masyarakat.
- Adanya sarana hiburan di ruang tunggu berupa TV, bahan bacaan koran,
majalah kepolisian.
- Tersedianya meja dan kursi, alat tulis pada area loket pendaftaran
- Tersedianya ruang tunggu, kursi di ruang tunggu yang nyaman bersih dan
rapi.
- Tersedianya toilet
- Tersedianya mushalla
- Tersedianya ruang untuk ibu menyusui
- Tersedianya area merokok
- Tersedianya tempat praktek yang aman dan mudah untuk di awasi
- Tersedianya kursi roda bagi pemohon penyandang cacat.
BAB V
WAKTU PELAYANAN

1. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan pada satpas SIM Polres Mataram :
a. Senin s.d kamis pk. 08.00 s.d 14.00 wita
b. Jumat s.d sabtu pk. 08.00 s.d 11.00 wita
c. Hari-hari tertentu jam pelayanan bisa bertambah
d. Hari libur (tanggal merah) tidak melakukan pelayanan

2. Waktu standar pelayanan penerbitan


a. Waktu kerja pelayanan SIM adalah delapan jam kerja, pada hari kerja
terhitung pk. 08.00 wita s.d 14.00 wita.
b. Waktu penerbitan SIM atau cetak SIM selama 15 menit terhitung setelah
pemohon lulus ujian praktek dan atau pemohon perpanjangan.

c. Waktu yang dilakukan selama proses penerbitan sim ;

KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KET

Standar Waktu 1) SIM BARU :


untuk A : 120 Menit
Penerbitan SIM A Umum : 120 Menit
On Line B I : 120 Menit
B I Umum : 120 Menit
B II : 120 Menit
B II Umum : 120 Menit
C : 120 Menit

2) Perpanjangan, hilang, rusak dan mutasi :


A : 50 Menit
A Umum : 50 Menit
B I : 50 Menit
B I Umum : 50 Menit
B II : 50 Menit
B II Umum : 50 Menit
C : 50 Menit
KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KET

3) Waktu Penyelesaian :
- Pendaftaran / pembayaran Bank : 10 Menit
- pengisian formulir : 10 Menit
- Registrasi : 10 Menit
- Identifikasi : 10 Menit
- Ujian Teori : 15 Menit
- Uji Simulator : 15 Menit
- Ujian Praktek : 30 Menit (hap I; 15 menit, hap II;
15 Menit)
- cetak Sim : 10 Menit

3. Level satpas
Level satpas Polres Mataram berdasarkan jumlah pemohon sim menempati level
P3 dengan produksi perhari 81 – 200 SIM.
BAB VI
ADMINISTRASI DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN SIM

1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010, tarif pembuatan dan


perpanjangan SIM

a. SIM A- Baru : Rp 120.000- ; Perpanjang : Rp 80.000


b. SIM BI- Baru : Rp 120.000- ; Perpanjang : Rp 80.000
c. SIM BII- Baru : Rp 120.000- ; Perpanjang : Rp 80.000
d. SIM C- Baru : Rp 100.000- ; Perpanjang : Rp 75.000
e. SIM D (khusus penyandang cacat)- Baru : Rp 50.000- ; Perpanjang : Rp 30.000
f. SIM Internasional- Baru : Rp 250.000- ; Perpanjang : Rp 225.000
g. SKUKP sebesar 50.000,-

2. Administrasi surat ijin mengemudi (SIM)

a. Sim diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia yang lanjutnya


disebut satpas sebagai pelaksana.
b. Spesifikasi teknis dan pengadaan material SIM ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia cq Korlantas Polri.
c. Spesifikasi teknis materiil sim terdiri dari :
1) Komponen utama :
a) ID card (dilengkapi hologram dan chip)
b) Color reebon YMCKT
2) Komponen pendukung
a) Formulir permohonan SIM
b) Stop map
c) Kwitansi pembayaran
d) Kertas printer
e) Pita dot printer
f) Buku register
g) Brosur SIM
h) Kertas printer
i) Eksternal matrix
3. Persyaratan Penerbitan SIM :

Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 UU No. 22 Tahun


2009
a. Usia
- 17 tahun untuk SIM C dan D
- 17 tahun untuk SIM A
- 20 tahun untuk SIM B1
- 21 tahun untuk SIM B2

b. Administratif
- memiliki Kartu Tanda Penduduk (E-KTP)
- mengisi formulir permohonan
- membayar administrasi di Bank (BRI)

c. Kesehatan
- sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter
- sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis

d. Lulus ujian
- ujian teori
- ujian praktek dan/atau
- ujian ketrampilan melalui simulator
- Ujian Keterampilan mengemudi (Klipeng)/ SKUKP di Polda NTB untuk jenis
Sim A umum, BI, BI umum, BII dan BII Umum

4. Persyaratan kesehatan
a. Kesehatan jasmani calon peserta uji sim berupa kesehatan :
1) Pengelihatan meliputi pemeriksaan fisik mata, buta warna
dan penglihatan jarak dekat dan jauh
2) Pendengaran meliputi pemeriksaan gendang telinga apakah dapat
mendengar dengan jelas
3) Fisik dan perawakan meliputi pemeriksaan tensi darah kelengkapan organ
dan kelainan fisik
4) Dalam hal peserta uji mempunyai cacat fisik bawaan, kecacatannya tidak
menghalangi peserta uji sim untuk mengemudi ranmor khusus.

b. Kesehatan rohani untuk mengetahui kemampuan psikis peserta uji sim melalui
pemeriksaan psikologi bertujuan untuk mengetahui kemampuan konsentrasi
kecermatan pengendalian diri, kemampuan penyesuaian diri dan stabilitas
emosi

5. Permohonan SIM baru


a. Mengajukan permohonan tertulis
b. Dapat menulis dan membaca
c. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan Lalu Lintas jalan dan
teknik dasar kendaraan bermotor;
d. Memenuhi batas usia;
e. Melampirkan fotokopi identitas diri (KTP);
f. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan Surat Keterangan dokter
ataupun Psykiater, Lulus ujian teori dan praktik

6. Permohonan SIM umum

a. Peningkatan Golongan dari SIM A ke SIM A Umum


- Umur minimal 20 tahun.
b. Sedikitnya mempunyai SIM A selama 1 (satu) tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani serta lulus ujian Psikologi.
d. Membayar formulir di BRI.
e. Mengisi formulir permohonan.
f. Melampirkan KTP dan SIM yang ditingkatkan.
g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
h. Lulus ujian teori dan praktek.

7. Persyaratan Perpanjangan SIM A dan SIM C


a. Mengajukan permohonan tertulis
b. Memiliki KTP yang sah dan masih berlaku di Foto Copy .
c. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani (Surat keterangan dari Dokter)
d. SIM asli yang dimohon untuk diperpanjang
e. Membayar Biaya Administrasi SIM

8. Peningkatan Golongan dari SIM B I ke SIM B I Umum


a. Umur minimal 22 tahun.
b. Sedikitnya mempunyai SIM B I selama 1 (satu) tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan
Dokter.
d. Membayar biaya administrasi di BRI.
e. Mengisi formulir permohonan.
f. Melampirkan e-KTP dan SIM yang ditingkatkan.
g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
h. Lulus ujian teori dan praktek.

9. Peningkatan Golongan dari SIM B II ke SIM B II Umum


a. Umur minimal 23 tahun.
b. Sedikitnya mempunyai SIM B II selama 1 (satu) tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan Dokter
d. Membayar biaya administrasi di BRI.
e. Mengisi formulir permohonan.
f. Melampirkan e-KTP dan SIM yang ditingkatkan.
g. Memiliki pengetahuan yang cukup masalah kelalu-lintasan.
h. Lulus ujian teori dan praktek.

10. Persyaratan SIM hilang atau rusak :


a. Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.
b. Laporan Polisi kehilangan SIM.
c. Membayar biaya administrasi diBRI.
d. Mengisi formulir permohonan.
e. Melampirkan e-KTP.
*apabila e-KTP ikut hilang harap diurus terlebih dahulu
11. Persyaratan SIM untuk orang asing:
a. Terbatas pada SIM A dan C
b. Tidak diberikan SIM Umum kecuali ada surat ijin dari Depnaker.
c. Harus ada :
- KITAS (Kartu Ijin Menetap Sementara)
- STMD (Surat tanda melapor diri)
- Pasport / Visa
- Surat keterangan kependudukan
- Berbadan sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan keterangan
Dokter.
d. Bagi WNA yang menetap di Indonesia masa berlaku SIM 5 tahun.
e. Bagi staf Kedutaan / keluarga kedutaan berlaku 5 tahun.
f. Bagi WNA yang bekerja di Indonesia sebagai tenaga ahli berlaku 1 tahun.
g. Apabila pemegang kembali ke negaranya harus melapor pada Satpas yang
mengeluarkan SIM.

12. Permohonan SIM Mutasi


a. Mencabut berkas SIM di satpas asal
b. Mengajukan permohonan tertulis
c. Pengemudi harus melaporkan apabila pindah tempat tinggalnya secara tetap
keluar wilayah kekuasaan pelaksanaan penerbitan sim dalam waktu selambat-
lambatnya 2 bulan sejak kepindahan ditempat yang baru
d. Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan dokter /
psikiater
e. Melampirkan KTP

13 .Kriteria ujian
a. Ujian teori
1) Ujian teori untuk pemohon SIM dilakukan dengan ketentuan
a) Soal-soal ujian teori di kelompokkan menurut golongan SIM (bank soal
berada di korlantas Polri)
b) Ujian teori menggunakan sistim on line dan soal ujian teori dilakukan
secara acak (diatur oleh server Korlantas Polri)
2) Materi ujian teori meliputi
a) Pengetahuan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan
b) Teknik berkendara yang baik
c) Tata cara mengemudi
d) Perilaku berlalu lintas
e) Hak dan kewajiban pengemudi
f) Tanggung jawab pengemudi
g) Penyebab kecelakaan
h) pengetahuan rambu-rambu lalu lintas
i) syarat teknis dan laik jalan kendaraan
j) Isyarat di jalan (lampu, gerakan polisi lalu lintas)

3) Materi ujian teori golongan SIM Umum :


a) Materi ujian point (2) ditambah ;
b) Pelayanan angkutan umum
c) Fasilitas umum dan fasilitas sosial
d) Pengujian kendaraan bermotor
e) Tata cara mengangkut orang dan barang
f) Tempat-tempat penting
g) Jenis barang serbahaya
h) Pengoperasian peralatan keamanan

b. Ujian praktik
1) Ujian praktik untuk pemohon SIM dibedakan menjadi ;
a) Ujian praktik untuk golongan SIM C
b) Ujian praktik untuk golongan SIM A, BI dan BII
c) Ujian praktik untuk SIM golongan SIM A umum, BI umum, BII umum
d) Ujian praktik untuk golongan SIM D

2) Materi ujian praktik golongan SIM C


a) Keseimbangan
b) Zig zag
c) Angka delapan
d) Reaksi
e) Berbalik arah membentuk huruf U

3) Materi ujian praktik SIM A, BI dan BII sebagaimana disiapkan mengemudi


(drill kockpit) meliputi :
a) Persiapan mengemudi, pengecekan persyaratan teknis dan layak jalan
kendaraan
b) Menjalankan kendaraan posisi maju, mundur, dan lurus
c) Zig zag
d) Parkir paralel dan parkir seri
e) Tanjakan dan turunan (slip kopling)
4) Untuk peserta ujian SIM golongan A umum, BI umum, BII umum selain
melaksanakan ujian praktik sebagaimana dimaksud pada point (3)
ditambah dengan materi ujian praktik meliputi :
a) Menaikan dan menurunkan penumpang dan barang baik di terminal
maupun ditempat tertentu lainnya
b) Tata cara mengangkut orang atau barang
c) Etika mengemudi kendaraan bermotor umum
d) Pengoperasian peralatan keamanan (penggandengan kereta tempel,
peralatan keamanan)

14. Kriteria lulus ujian teori dan praktik


a. Peserta ujian SIM diangap lulus ujian teori apabila dapat menjawab secara
benar sekurang-kurangnya 70% dari jumlah soal yang di ujikan( 21 soal dari
30 soal ujian).
b. Hasil ujian teori dapat dilihat langsung di layar monitor computer ujian setelah
selesai menjawab soal ujian secara keseluruhan (waktu ujian 15 menit).
c. Peserta ujian SIM yang lulus ujian teori dapat mengikuti ujian praktik.
d. Peserta ujian yang dinyatakan lulus ujian praktik dapat dicetak SIM nya.
e. Peserta yang tidak lulus ujian teori atau ujian praktik dapat mengikuti ujian
ulang tahap I dalam waktu 7 hari setelah ujian pertama dilaksanakan atau
dinyatakan tidak lulus.
f. Peserta yang tidak lulus ujian teori atau ujian praktik tahap I dapat mengikuti
ujian ulang tahap II dalam waktu 14 hari setelah ujian pertama dilaksanakan
atau dinyatakan tidak lulus
g. Apabila dalam waktu 30 hari peserta uji tidak mengikuti ujian ulang tahap I dan
tahap II tanpa alasan yang patut dan wajar, kesempatan mengikuti ukian ulang
tidak berlaku
h. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak dapat melanjutkan lagi ujian SIM
maka kepada peserta uji diberikan surat keterangan tidak lulus ujian.
i. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak lulus dapat mengambil kembali
uang yang sudah dibayarkan pada loket pembayaran / loket teller BRI dengan
menunjukan bukti pembayaran dan surat keterangan tidak lulus.
j. Bagi peserta uji SIM yang dinyatakan tidak lulus (ujian teori dan praktik) dapat
mengajukan permohonan kembali pembuatan sim setelah dalam masa
tenggang waktu yang diberikan, tahap I, tahap II dan tahap III untuk
mengulang ujian, masih juga dinyatakan tidak lulus dan mengambil uang dari
loket teller bank yang sebelumnya peserta uji di bayarkan
15. Ujian keterampilan mengemudi melalui simulator.
a. Ujian keterampilan mengemudi melalui simulator dilaksanakan untuk semua
golongan sim
b. Materi ujian keterampilan simulator meliputi
1) Uji reaksi
2) Uji pertimbangan perkiraan
3) Uji antisipasi
4) Uji sikap mengemudi
5) Uji konsentrasi
c. Uji keterampilan mengemudi melalui simulator dinyatakan lulus apabila
mencapai minimal untuk setiap jenis materi yang di ujikan
d. Peserta ujian yang dinyatakan lulus diberikan surat keterangan klinik
mengemudi (SKUKP)
BAB VII
PROSEDUR MEKANISME PELAYANAN SIM

1. Penerbitan surat ijin mengemudi baru golongan SIM C da SIM A perorangan :


a. Tahap I pembayaran
1) Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI,
dengan melampirkan foto copy e-KTP, surat keterangan sehat dari dokter
dan kesehatan rohani dari psikologi
2) Bagi peserta uji SIM A membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator
b. Tahap II registrasi
1). Peserta uji melaksanakan :
a). Pengisian formulir pendaftaran.
b). Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) surat keterangan
kesehatan jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi serta bukti
pembayaran administrasi SIM
2). Petugas mengentri (memasukan ).
a). Data peserta uji.
b). Rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto peserta uji.
c. Tahap III Peserta uji sim melaksanakan ujian teori.
d. Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator
c. Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik
d. Tahap VI produksi SIM
- Pencetakan SIM
- Penyerahan SIM

2. Penerbitan SIM peningkatan


a. Peningkatan golongan sim BI dan golongan BII perseorangan sebagai berikut :
1) Peserta uji sim golongan BI harus memiliki sim A sekurang-kurangnya 12
(dua belas ) bulan
2) Peserta uji sim golongan BII harus memiliki sim BI sekurang-kurangnya 12
(dua belas ) bulan
3) Tahap pelaksanaan
a. Tahap I pembayaran PNBP
1). Peserta uji membayar biaya administrasi sim memalui loket bank BRI,
dengan melampirkan foto copy e-KTP, surat keterangan sehat dari
dokter dan kesehatan rohani dari psikologi
2) membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator

b. Tahap II registrasi
1) Peserta uji melaksanakan :
a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-KTP.
b). Melampirkan Kartu tanda penduduk ( e-KTP ) surat keterangan
sehat jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi dan bukti
pembayaran biaya administrasi SIM
c. Petugas Mengentri
a). Data peserta uji.
b). Verivikasi dan validasi data, rumusan 10 sidik jari , tanda tangan dan foto
peserta uji.
c). Tahap III Peserta uji melaksanakan ujian teori.
d). Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator
e). Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik
f). Tahap VI. produksi SIM
1). Pencetakan SIM.
2). Penyerahan SIM.

b. Peningkatan golongan SIM A umum, SIM BI umum, BII umum sebagai


berikut
1) Peserta uji SIM golongan A umum harus memiliki SIM golongan sim A
sekurang-kurangnya 12 ( dua belas ) bulan
2) Peserta uji SIM golongan BI umum harus memiliki SIM golongan BI atau
golongan SIM A umum sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan
3) Peserta uji SIM BII umum harus memiliki SIM golongan BII atau BI umum
sekurang-kurangnya 12 (dua belas ) bulan

4) Tahap pelaksanaan
a) Tahap I pembayaran PNBP
1). Peserta uji membayar biaya administrasi sim memalui loket bank
BRI, dengan melampirkan foto copy e-KTP, surat keterangan
sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi
2). Membayar dan mengikuti uji keterampilan simulator
b). Tahap II registrasi
1). Peserta uji melaksanakan :
a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-KTP
b). Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) surat keterangan
sehat jasmani dari dokter dan rohani dari Psikologi sertifikat
lulus pendidikan dan latihan mengemudi kendaraan bermotor
angkutan umum serta bukti pembayaran administrasi SIM
2). Petugas mengentri data ( memasukan data ).
a). Data pesrta uji
b). Verifikasi dan validasi data rumusan 10 sidik jari (sepuluh )
sidik jari, tanda tangan,dan foto peserta uji.
c). Tahap III Peserta melaksanakan ujian teori.
d). Tahap IV peserta uji melaksanakan ujian simulator
e). Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik
f). Tahap VI produksi SIM
1). Pencetakan SIM.
2). Penyerahan SIM.

3. Penerbitan SIM bagi warga negara asing ( WNA )


a. Ketentuan memproleh SIM bagi warga negara asing adalah sebagai berikut :
1). Syarat usia paling rendah 17( tujuh belas ) tahun untuk SIM golongan A dan
golongan C, sedangkan batas usia untuk SIM umum adalah :
a). Usia 20 ( dua puluh ) tahun untuk SIM golongan A umum.
b). Usia 22 ( dua puluh dua ) tahun untuk SIM golongan BI umum dan usia
23 ( dua puluh tiga ) tahun untuk SIM golongan BII umum.
2). SIM yang diberikan terbatas pada SIM golongan A dan golongan C
3). SIM golongan BI, BII dan SIM Umum hanya dapat diberikan kepada warga
negara asing yang bekerja di indonesia, harus mendapatkan surat ijin
kementrian ketenagakerjaan dan transmigrasi republik Indonesia.
4). SIM bagi turis warga Negara Asing berlaku 1 (satu) bulan serta dapat
diperpanjang kembali.
5). Apabila peserta uji sudah memiliki SIM dari negara asalnya tidak mengikuti
ujian teori dan praktik.
6). Apabila peserta uji tidak memili SIM dari Negara asal wajib mengikuti ujian
teori dan praktik.
7). Apabila warga Negara Asing pemilik SIM kembali kenegara asalnya dapat
melapor dan mengembalikan sim yang dimiliki ke satpas yang mengeluarkan
SIM
b. Tata cara mendapatkan SIM bagi warga Negara Asing antara lain :
1). Peserta uji SIM bagi warga negara asing yang berdomisili tetap mengisi
formulir pendaftaran dan dilengkapi dengan identitas diri berupa pasport dan
kartu ijin tinggal tetap (KITAP)
2). . Peserta uji bagi warga Negara Asing yang merupakan kedutaan atau
keluarga kedutaan mengisi formulir pendaftaran dan di lengkapi dengan
identitas diri berupa paspor, visa diplomatik dan kartu anggota diplomatik.
3). Peserta uji bagi warga Negara Asing sebagai tenaga ahli mengisi formulir
pendaftaran dan dilengkapi dengan identitas diri berupa paspor, visa dinas
dan surat ijin kerja dari kementrian tenaga kerja dan transmigrasi.
4). Peserta uji turis warga Negara Asing mengisi formulir pendaftaran dan
dilengkapi dengan identitas diri berupa paspor, visa dan kartu ijin menetap
sementara (KITAS).
5). Prosedur / mekanisme pelaksanaan penerbitan SIM bagi warga Negara
Asing adalah sama dengan penerbitan sim Nasional.
4. Masa berlaku perpanjangan SIM yang habis masa berlakunya
a. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir.
b. Perpanjangan SIM yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya harus diajukan
sim baru sesuai dengan golongan yang dimiliki dengan memenuhi persyaratan
5. Mutasi surat ijin mengemudi (SIM)
a. Pemilik SIM harus melaporkan apabila pindah tempat tinggal secara tetap keluar
wilayah kekuasaan pelaksanaan penerbitan SIM, dalam waktu paling lambat 2
(dua) bulan sejak kepindahannya ditempat yang baru
b. Pelaksanaan penerbitan sim setelah menerima laporan harus mengeluarkan surat
keterangan untuk digunakan peserta uji apa bila akan memperbagarui atau
memperpanjang SIM.
c. Pemilik SIM sebagaimana maksud pada point a dapat menggunakan SIM
ditempat tinggal yang baru sampai habis masa berlakunya
d. Pemohon perpanjangan SIM dilakukan di wilayah kekuasaan pelaksanaan
penerbitan sim pada tempat tinggal yang baru dengan menyertakan surat
keterangan sebagaimana di maksud pada point b
e. Tata cara memperoleh SIM ditempat tinggal yang baru sama dengan seperti
ketentuan perpanjangan habis masa berlakunya SIM habis dalam 3 (tiga ) bulan

6. Surat ijin mengemudi hilang atau rusak


a. Apabila SIM hilang, rudak dan / atau tidak terbaca pemiliknya dapat mengajukan
permohonan penggantian SIM baru
b. Untuk SIM hilang peserta uji membuat laporan kehilangan pada kantor kepolisian
ditempat SIM tersebut hilang.
c. Tahapan pelaksanaan :
1). Tahap I Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI,
atau bank yang ditunjuk dengan melampirkan foto copy e-KTP, surat
keterangan sehat dari dokter dan kesehatan rohani dari psikologi.
2). Tahap II registrasi
a). Peserta uji mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-KTP
b). Mengikuti uji keterampilan simulator.
3). Tahap III Registrasi
a). Pelaksanaan :
1). Pengisian formolir pendaftaran.
2). Melampirkan Kartu Tanda penduduk (e-KTP) surat keterangan
kesehatan jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi, surat
keterangan kehilangan dari Kepolisian setempat, SIM yang rusak serta
bukti pembayaran biaya administrasi SIM sesuai PNBP.
b). Petugas mengentri dan melaksanakan :
1). Data peserta uji
2). Pengecekan data induk dan data blokir
3). Verifikasi dan validasi rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto
peserta uji.
4). Tahap IV Produksi.
a). Pencetakan SIM
b). Penyerahan SIM.
7. Surat ijin mengemudi bagi peserta uji yang telah selesai menerima sanksi
administrasi pencabutan surat ijin mengemudi berdasarkan putusan pengadilan
a. Tahap I Pembayaran
1). Peserta uji membayar biaya administrasi SIM memalui loket bank BRI atau
bank yang ditunjuk
2). Bagi peserta uji SIM Golongan A BI,BII dan SIM Umum membayar dan
melaksanakan uji keterampilan simulator
b. Tahap II registrasi
1). Peserta uji melaksanakan
a). Mengisi formulir pendaftaran sesuai data di e-KTP.
b). Melampirkan Kartu tanda Penduduk ( KTP ) surat keterangan sehat
jasmani dari dokter dan rohani dari psikologi surat keputusan pengdilan
serta bukti pembayaran biaya administrasi SIM.
2). Petugas mengentri ( memasukan )
a). Data peserta uji
b). Verifikasi dan Validasi data rumusan 10 sidik jari, tanda tangan dan foto
sim begi pesrta Uji
c. Tahap III Peserta uji melaksanakan ujian teori sesuai yang dimohon
d. Tahap IV. Peserta uji melaksanakan ujian simulator.
e. Tahap V peserta uji melaksanakan ujian praktik
f. Tahap VI Produksi
a). Pencetakan SIM
b). Penyerahan SIM.
8. Pemblokiran surat ijin mengemudi
a. Tata cara pemblokiran sebagai berikut
1). Penyidik mengajukan permintaan pemblokiran secara resmi kepada satpas
wilayah penerbit SIM melalui direktur lalu lintas Kepolisian daerah atau
kepala lalu lintas
2). Petugas mencocokan data SIM sesuai permintaan blokir dengan data base
komputer dan register manual.
3). Berdasarkan perintah pejabat sebagai dimaksud point (1) petugas
melakukan pemblokiran di data base komputer dengan memeberikan
catatan diblokir serta mencantumkan alasan permohonan diblokir nomor
dan tanggal surat.
4). Petugas mengeluarkan surat keterangan SIM telah di blokir dan siberikan
kepada penyidik yang mengajukan permohonan blokir.
5). Petugas memegang / menyimpan arsip blokir SIM
b. Tata cara buka blokir dilaksanakan sebagai berikut :
1) Penyidik mengajukan permintaan buka blokir secara resmi kepada kepala
satuan wilayah penerbit sim melalui direktur lalu lintas Kepolisian Daerah
atau kepala lalu lintas.
2). Petugas mencocokan data SIM sesuai permintaan buka blokir dengan data
base komputer dan registrasi manual.
3). Petugas melakukan buka blokir berdasarkan perintah pejabat sebagaimana
point (1).
4). Petugas mengeluarkan surat keterangan SIM telah buka blokir dan diberikan
kepada penyidik yang mengajukan pembukaan blokir.
BAB VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

1. Pengawasan terhadap kinerja satpas dilakukan oleh 1(satu) orang yakni Kasat
Lantas dibantu perwira / bintara urusan SIM pada satpas masing-masing Polres,
termasuk pengawasan kompetensi penguji dan operator SIM.
Petugas penguji SIM kendaraan bermotor paling rendah memiliki kompetensi
antara lain :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Bermoral dan berkelakuan baik berdasarkan penilaian pimpinan
c. Disiplin dan bertanggung jawab
d. Ramah, sopan dan mampu berkomunikasi dengan baik
e. Menguasai bidang tugas yang akan diberikan
f. Bagi petugas operator SIM on line memiliki kemapuan mengoperasikan
komputer
g. Bagi petugas penguji SIM harus memiliki SIM golongan yang setingkat lebih
tinggi dari yang diujikan sekurang-kurangnya 3 tahun
h. Telah menikuti pelatihan / pendidikan penguji SIM dan atau pelatihan operator
sim on line yang dilakukan oleh Korlantas Polri
i. Memiliki kualifikasi dibidang pengujian SIM on line
j. Menguasai teknik dasar mengemudi kendaraan bermotor
k. Menguasai dan dapat mengoperasikan aplikasi SIM on line
l. Menguasai tata cara berlalu lintas yang benar
m. Memahami undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan
n. Dapat sebagai penguji oleh pejabat yang dikuatkan dengan surat perintah

2. Tugas yang dilaksanakan oleh petugas pemandu pelayanan dalam penerbitan SIM
a. Berikan senyum, sapa salam dengan ramah sopan kepada setiap masyarakat
yang masuk ke area pelayanan penerbitan SIM dan tanyakan kepentingannya.
b. Persilahkan dan arahkan masyarakat peserta uji SIM agar masuk keruang
pelayanan sim untuk menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan.
c. Cegah calo atau bukan peserta uji SIM masuk ke area pelayanan SIM dan
berikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo atau
perantara.
d. Periksa identitas ( SIM atau e-ktp) peserta uji untuk mendeteksi awal apakah
peserta uji dapat memenuhi persyaratan untuk di proses.
e. Berikan tanda bukti / kartu antrian bagi peserta uji yang telah dinyatakan
memenuhi syarat awal penerbitan sim, dengan tangan kanan
f. Berikan arahan dan penjelasan mengenai prosedur dan mekanisme penerbitan
sim kepada masyarakat peserta uji SIM
g. Awasi keluar masuk masyarakat yang melakukan proses penerbitan SIM serta
peserta uji SIM telah selesai melakukan pengurusan SIM, petugas selalu
memberikan SIM dengan tangan kanan dan mengucapkan salam terimakasih.
h. Laporkan kepada petugas piket provos atau pimpinan apabila ada hal-hal yang
menggangu pelayanan dalam penerbitan SIM.
BAB IX
PENGARSIPAN

1. Penyimpanan arsip merupakan salah satu fungsi manajemen kearsipan dalam hal
menjamin penemuan kembali arsip dan kegunaan di masa yang akan datang
dengan melakukan :
a. Arsip di kompolir dari setiap peserta uji sim di simpan pada rak-rak penyimpanan
secara teratur dan berikan indek menurut nama pemilik SIM.
b. Penyimpanan nomor indek arsip yang terdapat pada record kedalam komputer
sehingga untuk mencari nama arsip dokumen yang diperlukan dapat dilakukan
melalui terminal komputer atau memanggil nomor SIM di komputer
c. Arsip dokumen dapat dihapus setelah 5 tahun tersimpan di gudang penyimpanan
arsip bila telah tidak digunakan lagi / kebijakan pimpinan.

2. Pengamanan penyimpanan arsip


a. Ruang arsip harus bebas dari bahaya kebakaran
b. Derajad panas atau kelembapan udara
c. Bebas dari gangguan rayap dan tikus
d. Arsip ditempatkan duruangan khusus agar tidak mudah dijangkau umum
e. Menempatkan tenaga pengawasan arsip
BAB X
PENUTUP

Demikian standar pelayanan publik satpas Polres Mataram ditetapkan berdasarkan


kesepakatan bersama dihadapan forum lalu llintas angkutan jalan. LSM, tokoh
masyarakat, tokoh agama,Polisi Pamong Praja dan saksi dari lembaga Ombudsmen
Republik Indonesia yang dijadikan pedoman dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat pemohon sim.

Mataram, Oktober 2015


KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM

HERI PRIHANTO,SIK
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 72050481
RAPAT KOORDINASI

Anda mungkin juga menyukai