Puskesmas bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat (Depkes RI, 2009; Hartoyo, 2013). Sistem manajemen di Puskesmas Kebakkramat 1 adalah Manajemen Terpadu Puskesmas (MTP) yaitu yang memadukan alat dan obat, keuangan dan ketenagaan. Pelayanan di Puskesmas dan jaringannya diharapkan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Visi, Misi, Moto Puskesmas Kebakkramat 1 terlampir. Puskesmas Kebakkramat 1 memiliki 3 fungsi pokok yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat (DS3 aktif), pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama (UKM dan UKP). Upaya pelayanan kesehatan dibagi menjadi Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Pada Puskesmas Kebakkramat 1, terdapat 6 Kelompok Kerja (Pokja) yang bertugas mewujudkan Upaya Kesehatan Wajib, dan 1 Pokja yang bertugas dalam administrasi Puskesmas. Tujuh Pokja tersebut yaitu: 1. Pokja KIA-KB memiliki 21 bidan yang bertanggungjawab tentang pelayanan KIA di dalam gedung dan luar gedung. Setiap wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat 1 memiliki bidan wilayah (Binwil) yang berperan sebagai perpanjangan tangan puskesmas mengenai pelayanan KIA-KB. Pelayanan dalam gedung meliputi pelaksanaan pelayanan KIA, KB, imunisasi, melakukan pembinaan kepada kader maupun dukun desa, dan pembuatan laporan. Sedangkan pelayanan di luar gedung adalah kegiatan posyandu balita dan lansia (terlampir), kelas ibu hamil, posbindu, UKS. 2. Pokja Kesling memiliki program dalam upaya kesehatan lingkungan yaitu pengawasan tempat umum, institusi, sanitasi dasar; pengawasan angka bebas jentik; pelayanan konsultasi (linik sanitasi); kunjungan rumah; pemeriksaan air minum dan penyuluhan kesehatan lingkungan. 3. Pokja Gizi menangani 4 permasalahan gizi yaitu kurang gizi protein (KEP), kurang vitamin A, kurang yodium (GAKI), dan anemia zat besi. Rujukan pertama dari posyandu gizi kemudian ke bidan wilayah yang kemudian dilaporkan ke puskesmas. Dari puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan. 4. Pokja P2P memiliki program dalam mengatasi masalah penyakit menular (P2M) dan penyakit tidak menular (PTM). Kegiatan yang dilakukan P2P sebagai berikut: menghitung cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam; merekap kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) tiap 100.000 orang yang terjadi pada penduduk <15 tahun. 5. Pokja Promkes memiliki program: pendataan PHBS, kelas ibu hamil, posyandu lansia dan balita, penyuluhan obat tradisional. 6. Pokja Yanmed terbagi atas Trauma Center/ Instalasi Gawat Darurat yang memiliki pelayanan Rawat Jalan, pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Kasus-kasus Imergency, Medikasi Luka, Pemeriksaan EKG, Pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan, Nebulizer, Pelayanan Rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap dengan Ambulance, Pemasangan Tindik Telinga, Penyuntikan ATS, Pelayanan Visum Luar, Melayani Jaminan Kesehatan (Askes, Jamsostek, Jamkesmas / Jamkesda) , Pemasangan kateter dan pengambilan kateter ; Fisioterapi ; Farmasi, dan laboratorium. 7. Pokja Administrasi Puskesmas bertugas mengelola administrasi Puskesmas dan keuangan. Program Pokja ini berkaitan dengan akreditasi Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas Kebakkramat 1 meliputi: (1) Upaya Kesehatan Sekolah, (2) Upaya perawatan kesehatan masyarakat, (3) Upaya kesehatan gigi dan mulut, (4) Upaya kesehatan jiwa, (5) Upaya kesehatan mata, (6) Upaya kesehatan usia lanjut, (8) Upaya kesehatan kerja, dan (9) Upaya pembinaan pengobatan tradisional. Sedangkan Upaya pelayanan penunjang di Puskesmas Kebakkramat 1 yaitu laboratorium medis, laboratorium kesehatan,USG, EKG dan pencatatan pelaporan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebakkramat 1 sebagian besar sudah memenuhi target cakupan yang telah ditentukan dalam rencana kerja tiap pokja. Permasalah yang ditemukan dibahas melalui Forum Lokakarya Mini yang dilakukan setiap bulan yaitu membahas masalah kesehatan yang dihadapi, penentuan target untuk bulan depan, perencanaan kegiatan bulan depan, dan pembahasan masalah tertentu misal pasien yang membutuhkan pengobatan diluar jaminan kesehatan. Sistem rekam medis di Puskesmas Kebakkramat 1 menggunakan sistem manual dan komputerisasi yang terintegrasi yang disebut SIMPUS (Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas). Pada sistem ini diharapkan data rekam medis pasien dapat lebih cepat untuk dilakukan pelaporan dan evaluasi. Di Puskesmas Kebakkramat 1,sistem rekam medis manual menggunakan family folder (satu keluarga satu nomor) dengan penomoran berdasarkan urutan angka dengan nomor awal adalah kode wilayah desa.