MAKALAH Mikro
MAKALAH Mikro
GENETIKA MIKROORGANISME
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Mikrobiologi, yang berjudul “Genetika
Mikroorganisme”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan atau konstansi dan
perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter
organisme. Unit keturunan disebut gen yang merupakan suatu segmen DNA yang
nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu.
Pendekatan tradisional pada genetika telah mengidentifikasikan gen sebagai dasar
kontribusi karakter fenotip atau karakter dari keseluruhan stuktural dan fisiologis dari
suatu sel atau organisme, karakter fenotif seperti warna mata pada manusia atau
resistensi terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya di amati pada tingkat
organisme. Dasar kimia untuk variasi dalam fenotif atau perubahan urutan DNA
dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.
Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli botani bangsa
Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an ia
menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya.
Hasilnya antara lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan
sifat-sifat lain dari kacang polong tersebut. Penelitian inilah ia mengembangkan
hukum-hukum dasar kebakaan. Hukum kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk
kehidupan. Hukum-hukum mendel berlaku manusia dan juga organisme percobaan
dahulu amat populer dalam genetika, yakni lalat buah Drosophila. Namun sekarang,
percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler sehingga
merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal ini membantu
perkembangan bidang genetika mikroba. Jasad renik yang di pelajari dalam bidang
genetika mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang, dan virus.
Genetika mikroba tradisional terutama berdasarkan pada pengamatan atau observasi
perkembangan secara luas. Variasi fenotif telah diamati berdasar kemampuan gen
untuk tumbuh dibawah kondisi terseleksi, misalnya bakteri yang mengandung satu
gen yang resisten terhadap ampisilin dapat dibedakan dari bakteri kekurangan gen
selama pertumbuhannya dalam lingkungan yang mengandung antibiotik sebagai
suatu bahan penyeleksi. Catatan bahwa seleksi gen memerlukan ekspresinya dibawah
kondisi yang tepat dapat diamati pada tingkat fenotif. Genetika bakteri mendasari
perkembangan rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan di bidang kedokteran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gen dan prinsip dogma sentral ?
2. Bagaimanakah replikasi, transkripsi, dan translasi ?
3. Bagaimanakah transformasi genetik mikroorganisme dan rekombinan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian gen dan prinsip dogma sentral
2. Bagaimanakah replikasi, transkripsi, dan translasi ?
3. Bagaimanakah transformasi genetik mikroorganisme dan rekombinan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam
kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk
hidup. Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya, yaitu
melalui suatu proses reproduksi. Oleh karena itu, informasi yang menjaga keutuhan
bentuk serta fungsi kehidupan suatu organisme dapat terpelihara/terjaga.
Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. Dari
masing-masing gen dalam pasangan tersebut disebut dengan alel. Kedua alel dapat
membawa ciri sifat yang sama ataupun sifat yang berbeda, seperti misalnya sifat
tangkai panjang dan tangkai pendek.
Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya, yaitu lewat suatu proses
reproduksi. Oleh sebab itu, segala macam bentuk serta fungsi informasi kehidupan suatu
organisme dapat terjaga keutuhannya. Sebuah gen bisa berpasangan dalam satu lokus pada
kromosom homolog. Dan gen-gen yang berpasangan tersebut dinamakan dengan alel. Alel
bisa membawa ciri-ciri sifat yang sama ataupun berbeda, seperti contohnya sifat tangkai
panjang dan tangkai pendek.
Fungsi Gen
Sebenarnya dalam proses dogma central, ada beberapa referensi yang mencakup
replikasi DNA, dan ada yang tidak. Karena ada yang mengartikan dogma central
adalah proses ekspresi gen dari DNA –> RNA –> protein. Ada pula yang
menyebutkan sebelum ekspresi gen berlangsung, DNA harus dilipat gandakan dulu.
B. Replikasi, Transkripsi dan Translasi
■ REPLIKASI
Proses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses ini
diperlukan dalam pembelahan sel. Sebelum proses ekspresi gen, biasanya DNA
dilipatgandakan menjadi lebih banyak. Proses replikasi DNA pada dasarnya adalah 1
double stranded DNA dicopy menjadi 2 buah, dari 2 buah akan dicopy menjadi 4
buah. Jadi berawal dari denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double
stranded menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang
disebut DNA polimerase, DNA akan terikat DNA polimerase kemudian copy DNA
terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR (Polymerase Chain Reaction)
dilakukan.
Ini merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada akhirnya
proses ini akan mengekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip. Dan
untuk mempelajari biologi molekuler tahap dasar yang perlu kita ketahui adalah
bagaimana mekanisme sintesis protein dapat dinyatakan sebagai sehingge fenotipe.
1. Inisiasi (pengawalan)
Transkripsi tidak dimulai di mana saja pada DNA, tapi di hulu (upstream) dari
gen promotor. Salah satu bagian terpenting dari promoter adalah kotak Pribnow
(TATA box). Inisiasi dimulai ketika holoenzim RNA polimerase menempel pada
promotor. Tahapan dimulai dari pembentukan kompleks promoter tertutup,
pembentukan kompleks promoter terbuka, penggabungan beberapa nukleotida awal,
dan perubahan konformasi RNA polimerase karena struktur sigma holoenzim
kompleks dihapus.
2. Elongasi (pemanjangan)
Proses selanjutnya adalah perpanjangan. Berikut ini adalah pemanjangan
nukleotida perpanjangan. Setelah promotor RNA polimerase melekat pada enzim
tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan
heliks tersebut. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada
ujung 3 „molekul RNA yang baru dibentuk. Misalnya, DNA template nukleotida A,
maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Pemanjangan
maksimum tingkat molekul transkrip RNA berrkisar antara 30-60 nukleotida per
detik. Pemanjangan kecepatan tidak konstan.
3. Penghentian (terminasi)
Penghentian juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir
ketika sebuah nukleotida spesifik melihat kodon STOP.Selain itu, terlepas dari
template DNA RNA ribosom.
■ TRANSLATION
Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga kodon terminasi
(UAA, UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom. Dalam
keadaan normal tidak ada aminoasil-tRNA yang membawa asam amino sesuai
dengan ketiga kodon tersebut. oleh karena itu, jika ribosom mencapai salah satu dari
ketiga kodon terminasi tersebut, maka proses translasi berakhir. Pada E. coli ketiga
sinyal penghentian proses translasi tersebut dikenali oleh suatu protein yang disebut
release factors (RF) misalnya RF1 yang mengenali kodon UAA atau UAG atau RF2
yang mengenali kodon UAA atau UGA. Sebaliknya pada eukaryot hanya ada satu
release factor yaitu eRF yang mengenali ketiga kodon terminasi tersebut
Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Ketika dua subunit digabungkan
untuk membentuk sebuah monosom. subunit kecil berisi peptidil (P), dan Aminoasil
(A). Sedangkan subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit
mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk
mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi molekuler, pada prokariotik dan
eukariotik 16 S 18 S.
1. Inisiasi
Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara diaktifkan
atau tRNA disebut asilasi-amino. Amino-asilasi proses dikatalisis oleh enzim tRNA
sintetase. Kemudian ribosom mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan
kecil.Selanjutnya molekul mRNA subunit kecil menempel pada tongkat dengan
kodon awal: 5 „- AGGAGG – 3‟. Situs order dimana subunit kecil disebut urutan
Shine-Dalgarno. Subunit kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-
fMet IF-2/tRNA-fMet pembentukan kompleks dan asam amino yang disebut N-
formylmethionine dan memerlukan banyak GTP sebagai sumber energi. tRNA-fMet,
melekat pada kodon pembuka P subunit kecil.Selanjutnya, subunit besar menempel
pada subunit kecil. Dalam proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis
terhadap GDP, dan siap untuk perpanjangan.
2. Pemanjangan
Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino
diperpanjang. Langkah-langkah yang diambil dalam proses perpanjangan, yang
pertama adalah pengikatan tRNA ke sisi A pada ribosom. Transportasi akan
membentuk ikatan peptida.
3. Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi (UAA,
UGA, UAG) yang berada dalam posisi A pada mRNA mencapai ribosom. Pada E.
coli ketiga sinyal penghentian proses translasi diakui oleh protein yang disebut faktor
rilis (RF).Anil RF pada kodon terminasi mengaktifkan enzim transferase peptidil
yang menghidrolisis ikatan antara polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan
tRNA kosong translokasi ke sisi memiliki E (exit).
Perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA Dirunut dari sisi bahasa, DNA adalah akronim dari
kata Deoxyribo Nucleic Acid atau Asam Deoksiribosa Nukleat, sedangkan RNA
adalah akronim dari kata Ribonucleic Acid atau Asam Ribosa Nukleat. Adapun jika
dirunut dari pengertiannya, DNA merupakan gugus asam amino rantai ganda yang
berfungsi dalam mengendalikan aktivitas genetis dan sintesis protein dengan
kandungan 3 basa nitrogen (purin, pirimidin, dan gugus fosfat). Sedangkan RNA
adalah gugus asam amino rantai tunggal yang mengandung 2 basa nitrogen (yaitu
purin dan pirimidin) hanya berfungsi untuk melakukan sintesis protein.
Perbedaan DNA dan RNA Dari pengertian di atas, tentu kita sudah dapat
mengidentifikasi apa saja yang menjadi perbedaan antara DNA dan RNA. Perbedaan
keduanya antara lain terletak pada fungsi, letak, bentuk, ukuran, komponen gula dan
basa nitrogen yang dikandungnya, serta pada fluktuasi kadarnya. Secara lebih
lengkap, berikut ini kami telah cantumkan tabel perbedaan DNA dan RNA untuk
dapat Anda identifikasi. Perbedaan DNA RNA Fungsi Mengendalikan faktor
keturunan dan sintesis protein Mengendalikan sintesis protein Letak Terdapat pada
inti sel Terdapat pada inti sel, sitoplasma, atau ribosom Komponen Gula
Deoksiribosa Ribosa Ukuran Panjang Pendek Jenis Basa Nitrogen Purin (adenin dan
guanin) gugus fosfat. dan Pirimidin (sitosin dan timin) Purin (adenin dan guanin) dan
Pirimidin (sitosin dan urasil) Kadar Tidak berubah Berubah
1. Perbedaan Fungsi Perbedaan RNA dan DNA yang pertama terletak pada fungsi
keduanya. Fungsi DNA lebih kompleks, yakni sebagai pengendali aktivitas genetis
(faktor keturunan) dan kegiatan sintesis protein. Sementara itu, RNA hanya sekedar
berfungsi sebagi pengendali sintesis protein saja.
2. Perbedaan Letak Letak DNA dan RNA juga berbeda. DNA umumnya dapat kita
temukan hanya pada inti sel, sementara RNA bisa ditemukan pada beberapa organel
sel antara lain inti sel, sitoplasma, atau ribosom.
3. Perbedaan Bentuk dan Ukuran DNA adalah gugus asam amino rantai ganda,
sedangkan RNA adalah gugus asam amino rantai pendek. Oleh karena itu, secara
ukuran, bentuk DNA umumnya lebih panjang dengan bentuk membulat, sementara
ukuran RNA lebih pendek bentuk bentuk yang lebih tipis. Lihat gambar di atas untuk
mengetahui perbedaan ukuran tersebut.
4. Perbedaan Komponen Gula Gugus gula yang menyusun DNA adalah gugus
Deoksirobosa, sedangkan gugus gula yang menyusun RNA adalah Ribosa.
Deoksiribosa merupakan gabungan 2 gusus gula ribosa. Perbedaan Cuaca dan Iklim.
5. Perbedaan Jenis Basa Nitrogen Perbedaan DNA dan RNA juga terletak pada jenis
basa nitrogen yang dikandungnya. DNA mengandung 3 basa nitrogen yang antara
lain Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin dan timin), dan gugus fosfat,
sementara RNA hanya mengandung 2 basa nitrogen yaitu Purin (adenin dan guanin)
dan Pirimidin (sitosin dan urasil).
6. Perbedaan Kadar Kadar RNA dapat berubah karena adanya aktivitas sintesis
protein, sedangkan kadar DNA bersifat statis karena tidak dipengaruhi aktivitas
sintesis protein maupun aktivitas genetis.
C.Transformasi Genetik Mikroorganisme dan Rekombinan
Adapun perangkat yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim
restriksi untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan vektor
untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon sebagai alat
untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan penanda, pustaka genom untuk
menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan, enzim transkripsi balik
untuk membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA atau RNA untuk mendeteksi
gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar.
Vektor yang sering digunakan diantaranya plasmid, kosmid dan bakteriofag.
Enzim restriksi digunakan untuk memotong DNA. Enzim restriksi mengenal dan
memotong DNA pada sekuens spesifik yang panjangnya empat sampai enam pasang
basa. Enzim tersebut dikenal dengan nama enzim endonuklease restriksi.
Isolasi DNA diawali dengan perusakan dan atau pembuangan dinding sel, yang dapat
dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi, tekanan tinggi, beku¬leleh
maupun dengan cara enzimatis seperti pemberian lisozim. Langkah berikutnya adalah
lisis sel. Bahan-¬bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah diresuspensi di
dalam medium bufer nonosmotik, sedangkan bahan¬bahan yang lebih kasar perlu
diperlakukan dengan deterjen yang kuat seperti triton X¬ 100 atau dengan sodium
dodesil sulfat (SDS).
Pada eukariot langkah ini harus disertai dengan perusakan membran nukleus. Setelah
sel mengalami lisis, remukan¬remukan sel harus dibuang. Biasanya pembuangan
remukan sel dilakukan dengan sentrifugasi. Protein yang tersisa dipresipitasi
menggunakan fenol atau pelarut organik seperti kloroform untuk kemudian
disentrifugasi dan dihancurkan secara enzimatis dengan proteinase. DNA yang telah
dibersihkan dari protein dan remukan sel masih tercampur dengan RNA sehingga
perlu ditambahkan RNAse untuk membersihkan DNA dari RNA. Molekul DNA yang
telah diisolasi tersebut kemudian dimurnikan
dengan penambahan amonium asetat dan alkohol atau dengan sentrifugasi kerapatan
menggunakan CsCl.
Teknik isolasi DNA tersebut dapat diaplikasikan, baik untuk DNA genomik maupun
DNA vektor, khususnya plasmid. Untuk memilih di antara kedua macam molekul
DNA ini yang akan diisolasi dapat digunakan dua pendekatan. Pertama, plasmid pada
umumnya berada dalam struktur tersier yang sangat kuat atau dikatakan mempunyai
bentuk covalently closed circular (CCC), sedangkan DNA kromosom jauh lebih
longgar ikatan kedua untainya dan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi.
Perbedaan tersebut menyebabkan DNA plasmid jauh lebih tahan terhadap denaturasi
apabila dibandingkan dengan DNA kromosom. Oleh karena itu, aplikasi kondisi
denaturasi akan dapat memisahkan DNA plasmid dengan DNA kromosom.
Enzim Restriksi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis
dari suatu makhluk hidup.
2. Sentral Dogma adalah proses penyimpanan dan pemindahan informasi
genetik melalui 3 tahap yaitu replikasi, transkripsi dan translasi.
3. Proses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses ini
diperlukan dalam pembelahan sel. Sebelum proses ekspresi gen, biasanya
DNA dilipatgandakan menjadi lebih banyak. Proses replikasi DNA pada
dasarnya adalah 1 double stranded DNA dicopy menjadi 2 buah, dari 2
buah akan dicopy menjadi 4 buah. Transkripsi adalah proses sintesis
protein dimana DNA diterjemahkan menjadi kode-kode dalam bentuk
basa nitrogen membentuk rantai RNA yang bersifat single strain.
4. Tahapan dalam proses transkripsi diantaranya adalah inisiasi, elongasi
dan terminasi.
5. transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan adalah suatu proses
penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang ada dalam
rangkaian asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein .
6. Dalam pembagian berdasarkan fungsinya terdapat 2 pembagian utama
yaitu coding RNA dan non-coding RNA. Coding RNA terdiri dari
transkripton dan hanya terdiri dari satu kelas molekul yaitu messenger
RNA (mRNAs), sedangkan non coding RNA terdiri dari tRNA dan
rRNA.
DAFTAR PUSTAKA
https://danperbedaan.blogspot.com/2016/05/perbedaan-dna-dan-rna-tabel.html
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/12/genetika-lanjut-rekayasa-genetika/
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44255
http://wanenoor.blogspot.com/2011/11/sentral-dogma-biologi-pengertian-
gen.html#.XJIljSgzbcc