Anda di halaman 1dari 24

04/12/2019

BANTUAN HIDUP DASAR DENGAN


RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

TIM CODE BLUE


RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Bantuan Hidup Dasar (Basic Life


Support)

• A =Airway control atau penguasaan


jalan nafas.
• B =Breathing support atau bantuan
pernafasan.
• C= Circulation support atau bantuan
untuk mengaktifkan peredaran darah
(sirkulasi).

Tanpa Bantuan Alat


2

1
04/12/2019

Resusitasi Jantung Paru


• Resusitasi = membangunkan lagi
• Resusitasi: upaya pertolongan pertama
pada orang tidak sadar yang mengalami
henti jantung (cardiac arrest) dan henti
napas (respiratory arrest)

2
04/12/2019

• Etiologi

Nolan J. ERC Guidelines for Resuscitation 2005-


introduction. Resuscitation. 2005; 67 (suppl 1):S3-S6

RESUSITASI
JANTUNG PARU

Henti nafas
Henti jantung

3
04/12/2019

4
04/12/2019

Permintaan do not resucitation (DNR)

10

5
04/12/2019

• Perubahan warna kulit penderita dari biru


menjadi merah
• Kulit penderita relatif hangat dibanding
sebelumnya
• Bernafas spontan dan adekuat
• Teraba denyut pembuluh nadi pada pembuluh
nadi pergelangan (arteri radialis) maupun arteri
leher (arteri karotis communis) dan pangkal
paha (arteri femoralis).
• Pupil tetap kecil dan refleks terhadap cahaya
positif

11

AIRWAY (JALAN NAFAS)

12

6
04/12/2019

Cara menilai Jalan napas :

Masih dapat berbicara  Airway baik


(tanpa suara tambahan)

13

13

Pada pasien tidak


sadar otot lidah
relaksasi sehingga
lidah jatuh menutup
jalan nafas

Head tilt and


chin lift dapat
membuka jalan
nafas

14

7
04/12/2019

Membebaskan jalan nafas tanpa alat

Tiga metode membebaskan jalan nafas :


• Chin-lift (mengekstensi kepala dengan
mengangkat dagu ke atas)
• Head tilt dan neck tilt (mengekstensi
kepala dan mengangkat leher) dan
HEAD TILT jangan dilakukan pada
trauma
• Jaw thrust ( mengekstensi kepala
dengan mendorong mandibula ke
depan), UNTUK KORBAN DENGAN
CEDERA KEPALA
15

Membebaskan jalan nafas tanpa alat

CHIN LIFT
HEAD TILT

Jaw Thrust

16

8
04/12/2019

PADA KASUS TRAUMA / CEDERA KEPALA

INGAT !! Selalu
imobilisasi LEHER →
Servical control :

 Banyak cedera/luka
Trauma Kepala dengan penurunan kesadaran
Luka diatas bahu
Kejadian mendukung

AGD 118 17

17

Neck collar / Collar brace

Dipasang tanpa menggerakkan leher (terlalu banyak)


Kepala harus dipegang “in-line”
Fixasi dibantu bantal pasir dan pleister dahi

18

9
04/12/2019

Fixasi dibantu bantal pasir dan pleister dahi

Hati-hati, jalan nafas bisa tersumbat,


bila muntah = langsung aspirasi

19

PEMBEBASAN JALAN NAFAS DENGAN SUMBATAN


BENDA ASING

Cross finger Finger Tongue jaw


manuver behind teeth lift manuver
manuver

20

10
04/12/2019

PEMBEBASAN JALAN NAFAS


KARENA TERSEDAK

CHOKING
Back blows

Lima kali hentakan


pada punggung,
diantara dua scapula

21

CHOKING
Korban : sadar

Heimlich
Abdominal trust

Abdominal thrusts tidak boleh


dilakukan pada bayi (< 1 tahun)
karena hentakan tersebut dapat
menyebabkan cedera.

22

11
04/12/2019

23

Heimlich Abdominal trust


Bila korban menjadi tidak sadar, baringkan korban dan segera
lakukan RJP. Setiap membuka mulut selama RJP, periksalah
dengan cepat benda asing di dalam mulut korban dan
keluarkan. Upaya untuk melihat adanya benda asing ini tidak
boleh mengganggu/ mengintervensi waktu yang diperlukan
untuk ventilasi-kompresi.

Korban : Tidak sadar

24

12
04/12/2019

25

BREATHING (PERNAFASAN)

26

13
04/12/2019

Tanda-tanda:
A. Pergerakan dinding dada tidak ada
(Look)
B. Tidak terdengar suara nafas dari
lubang hidung dan mulut atau dari
auskultasi (Listen)
C. Tidak terasa hembusan nafas di
pipi kita bila dekatkan wajah ke wajah
penderita sambil mengamati
pergerakan dinding dada (Feel)

27

Yes - Place in recovery position if unconscious


No - Give 2 full breaths

28

14
04/12/2019

Cara mendiagnosa
• Tidak terdapat adanya pernafasan (gunakan
cara Look-Listen-Feel) Quick Look.
• Tidak teraba denyut nadi arteri besar (karotis,
femoralis).

Catatan:
Pada pasien yang telah terpasang monitor EKG
dan terdapat gambaran asistol pada layar
monitor, harus selalu dilakukan pemeriksaan
denyut nadi arteri besar untuk memastikan
adanya henti jantung.

29

PENATALAKSANAAN HENTI
NAFAS

Bila nadi teraba, napas tidak ada


berikan 2x (2 menit) napas bantuan /
buatan dengan frekuensi 10-12 kali
per menit (setiap 5-6 detik)

30

15
04/12/2019

Nafas Buatan

Mouth to mouth Mouth to nouse


(mulut ke mulut) (mulut ke hidung)

Bag Valve & Mask


6 -8 cc/kg bb

31

Buka jalan nafas dengan teknik


Head Tilt & Chin Lift selama
resusitasi pernafasan

Dada harus
mengembang

32

16
04/12/2019

Sambil memberikan pernafasan


buatan, lihat adakah gerakan dada
Dengarkan suara
nafas dan rasakan
adanya aliran
udara atau
hembusan nafas,
pastikan dengan
pipi dan telinga.

33

CIRCULATION (SIRKULASI)

34

17
04/12/2019

PEMERIKSAAN SIRKULASI

Periksa bila nadi teraba


dengan memeriksa arteri
Karotis yang terletak di
antara Adam’s Apple
(jakun) dan otot leher (2-
3 jari dari jakun ke arah
kiri atau kanan)

35

Bila tidak teraba nadi berikan kompresi jantung


luar 30 kali dan 2 kali ventilasi (nafas buatan),
dengan kecepatan 100-120x/menit
Dilakukan 5 siklus (1 siklus 30 kompresi 2
ventilasi) selama 2 menit
Harus ada rekoil penuh
Minimalkan interupsi / jeda waktu saat
kompresi

36

18
04/12/2019

Titik tumpu kompresi


di setengah bawah
tulang dada (sternum)

37

Untuk Dewasa, kedalaman kompresi jantung


5-6 cm (2015)

38

19
04/12/2019

39

40

20
04/12/2019

41

A. Skema dari kompresi jantung, B. Pompa tekanan


intrathoraks
C. Kolaps dari pernafasan dan stuktur vena

42

21
04/12/2019

BLS 2015
Algorithm

43

44

44

22
04/12/2019

45

46

23
04/12/2019

47

24

Anda mungkin juga menyukai