Pbak
Pbak
Nim : p17221174071
Kelas : Str 3B
“Keduanya langsung kami jebloskan ke sel tahanan dan kita titipkan ke Rumah Tahanan
Negara (Rutan) Kelas 1 Surabaya di Kejati Jatim,” ujar Asisten Pidana Khusus (Aspidsus)
Kejati Jatim, Didik Farkhan dalam keterangannya kepada awak media massa, usai
menggiring kedua tersangka masuk ke Rutan, semalam.
Didik lebih lanjut menjelaskan bahwa kedua mantan pejabat teras di Pemkab Jember
sebenarnya sejak awal sudah mengetahui bahwa dana hibah tahun 2015 itu tidak dapat
dicairkan. Namun, dengan keduanya merekayasa dana sehingga berhasil cair, kendati dana
itu diperuntukkan bagi kelompok masyarakat (Pokmas) yang tidak memenuhi syarat untuk
mendapat dana bansos, sehingga menimbulkan kerugian uang negara sebesar Rp 1,045
miliar yang dibawa (terdakwa) Thoif Zamroni.
“Jadi pencairan dana bansos itu sendiri tidak sesuai prosedur. Karena, DPRD menekan
untuk memasukkan dana dalam pembahasan, kedua tersangka ini merekayasa proses
pencairan dana,” ujar Didik sambil membenarkan, kedua tersangka baru itu dijerat
pelanggaran Pasal 2 dan 3 UU Tipikor. Selain dua mantan pejabat itu penyidik masih terus
menelusuri lebih mendalam kasus tersebut sehingga tidak menutup kemungkinan bakal ada
tersangka baru.
Sumber: Suara Pembaruan
https://www.beritasatu.com/nasional/503931/dua-pejabat-pemkab-jember-jadi-tersangka-kasus-
korupsi-dana-hibah
Pendapat: menurut saya sekarang ini korupsi sudah merajalela dana hibah bantuan sosial
yang seharusnya untuk orang tidak mampu saja di ambil, sudah hilang rasa malu dan
menurut saya yang korupsi kejiwaanya sedikit terganggu. Tidak ada rasa kemanusiaan nya
sama sekali. Dana sudah tidak bisa cair tetapi mereka merekayasa supaya bisa cair
bukankah itu berarti mereka ini ngotot akan tindakan penyelewengan dana
tersebut.padahal sebelum dilantik mereka sudah sumpah al quran apakah mereka ini tidak
takut akan tuhan sehingga mereka ini mengingkari sumpahnya dan mengambil uang yang
bukan hak nya