Anda di halaman 1dari 10

ASAM BENZOAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan petunjuk dan rahmatnya yang dicurahkan-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas “KIMIA” makalah
dengan tema “ASAM BENZOAT” .

Makalah ini berisi tentang berbagai informasi tentang bahan pengawet asam benzoat yang banyak
ditemukan dalam produk makanan dan minuman. Hal-hal yang kami bahas antara lain struktur kima,
reaksi kimia, ciri-ciri produk, dan analisis baik kualitatif maupun kuantitatif dari asam benzoat.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas terselesaikannya makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini belum cukup sempurna. Untuk itu kami memohon saran dan
dukungan serta kritik dari seluruh pembaca supaya dapat dijadikan pertimbangan dalam memperbaiki
makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat memberi cukup informasi tentang asam benzoat dengan beberapa
penjelasannya sehingga dapat dijadikan acuan bagi pembaca.
DAFTAR ISI

Halaman judul............................................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

Bab I

Pendahuluan.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

Bab II

Pembahasan....................................................................................................................2

Bab III

Penutup..........................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................9

Daftar Pustaka..........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16 destilasi kering setah kemenyan pertama kali
dideskripsikan oleh nostraelamus (1556) dan selanjutnya oleh alekus podemontanus (1560) dan Blasse de
Visenese (1596). Sustu von liebis dan friederich weihler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada
tahun 1832, mereka yang meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat.

Asam benzoat ( C7H6O2/C6H5COOH) adalah padatan Kristal berwarna putih dan merupakan asam
karboksilat aromatic yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari sam benzoin (setah kemenyan),
yang terdahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya
digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah precursor yang penting dalam sistesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari asam benzoat?


b. Bagaimana sejarah dari asam benzoat?
c. Bagaimana struktur kimia asam benzoat?
d. Apa reaksi kimia asam benzoat dalam makanan?
e. Apa ciri-ciri makanan yang mengandung asam benzoat?

C. Tujuan

a. Mengetahui pengertian dari asam benzoat


b. Mengetahui sejarah dari asam benzoat
c. Mengetahui struktur dari kimia asam benzoat
d. Mengetahui reaksi kimia asam benzoat dalam makanan
e. Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung asam benzoat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Asam Benzoat

Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan pertama
kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560)
dan Blaise de Vigenère (1596).

Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun
1832. Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhu-bungan dengan asam benzoat.

Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki akti-vitas anti jamur.

B. Pengertian Asam Benzoat

Penggunaan pengawet Benzoat dimaksudkan untuk mencegah kapang dan bakteri. Benzoat sejauh ini
dideteksi sebagai pengawet yang aman. Di AS, benzoat termasuk senyawa kimia pertama yang diizinkan
untuk makanan. Senyawa ini digolongkan dalam Generally Recognized as Safe (GRAS). Bukti-bukti
menunjukkan pengawet ini mempunyai toksisitas yang sangat rendah terhadap hewan maupun manusia.
Ini karena hewan dan manusia mempunyai mekanisme detoksifikasi benzoat yang efisien.

Benzoat merupakan unsur alami yang terdapat dalam beberapa tumbuhan. Dan sering digunakan
sebagai anti bakteri atau anti jamur untuk mengawetkan makanan. Penambahan ini menghasilkan dalam
penurunan kapasitas buffer diet, dan setelah itu akan meningkatkan keasaman dari urin. Batas atas
benzoat yang diijinkan dalam makanan 0,1% di Amerika Serikat, sedangkan untuk negara-negara lain
berkisar antara 0,15-0,25%. Untuk negara-negara Eropa batas benzoat berkisar antara 0,015-0,5%.
Sedang di Indonesia, berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 dan No. 1168/
Menkes/Per/X/1999 batas maksimal penggunaan asam benzoat dan natrium benzoat adalah 0,1% atau 1
gram asam benzoat setiap 1 kg bahan makanan.

Sodium benzoat diproduksi dengan menetralisasi dari asam benzoat dengan sodium hidrosida. Dunia
mulai memproduksi sodium benzoat tahun 1997 yang diperkirakan sekitar 55000-60000 ton. Produsen
sodium benzoat terbesar adalah Netherlands, Estonia, Amerika Serikat, dan Cina. Walaupun tidak
disosialisasikan asam benzoat agen yang efektif untuk antimikrobia untuk tujuan pengawetan, sodium
benzoat lebih disukai dalam penggunaannya karena 200 kali lebih mudah larut dibandingkan asam
benzoat. Asam benzoat dan sodium benzoat atau yang dikenal dengan Natrium benzoat (C6H5COONa)
secara luas dapat diterapkan sebagai bahan pengawet dalam sejumlah produk yang dikonsumsi oleh
manusia.

Penggunaan asam benzoat pada produk pangan antara lain pada minuman buah-buahan segar, squash
buah-buahan, sirup, minuman bersoda/soft drink, bir, cita rasa buah-buahan imitasi, kecap, acar timun
botol, margarin, selai dan saus. Sedangkan Kalium benzoat dan sodium benzoat biasa digunakan pada
margarin, selai nanas, apriket yang dikeringkan, jelli, sirup, saus tomat, anggur, dan minuman beralkohol
lainnya. Sodium benzoat juga digunakan dalam pembuatan obat dengan tujuan pemeliharaan (batas atas
1,0% dalam larutan obat) dan mengobati cara hidup dalam perlakuan dari pasien dengan peredaran urea
enzymopathies.

Efektifitas (daya guna) asam benzoat berkurang jika makanan mengandung lemak. Efektifitas benzoat
bertambah jika bahan banyak mengandung garam dapur (NaCl) dan gula pasir. Penambahan senyawa
belerang (SO2) atau senyawa sulfit (SO3-2 ) dan gas karbon (CO2) dapat meningkatkan efektifitas senyawa
benzoat dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Senyawa benzoat dapat digunakan pada makanan
dan minuman pada konsentrasi 400 sampai 1000 mg per kg bahan. Untuk keperluan pengolahan saus ini,
jumlah asam atau sodium benzoat yang digunakan adalah 8 gram.

Asam benzoat termasuk salah satu jenis zat pengawet organik. Zat pengawet organik lebih banyak
dipakai daripada yang organik karena bahan ini lebih mudah dibuat dan dipakai dalam bentuk asam
maupun garamnya seperti asam sorbat, asam propionat, asam benzoat dan asam asetat.

Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, asam benzoat juga berperan sebagai antioksidan karena
pada umumnya antioksidan mengandung struktur inti yang sama, yaitu mengandung cincin benzen tidak
jenuh disertai dengan gugus hidroksil atau gugus amina. Antioksidan dapat menghambat setiap tahap
proses oksidasi, dengan penambahan antioksidan maka energi persenyawaan aktif ditampung oleh
antioksidan sehingga reaksi oksidasi berhenti.

C. Struktur Kimia Asam Benzoat

Nama lain : Asam benzenakarboksilat, Karboksibenzena, E210, Asam drasiklik

Rumus Molekul : C6H5COOH atau C7H6O2

Struktur :

Struktur kristal Monoklinik

Bentuk molekul Planar

Momen dipol 1,72 D dalam Dioksida

Sifat Kimia :

Rumus molekul C6H5COOH

Massa molar 122,12 g/mol


Penampilan Padatan kristal tak berwarna

atau jarum putih

Bau Sedikit berbau benzaldehid atau


benzoin

Densitas 1,32 g/cm3, padat

Titik leleh 122,4 °C (395 K)

Titik didih 249 °C (522 K)

Kelarutan dalam air Terlarutkan (air panas)


3,4 g/l (25 °C)

Kelarutan dalam THF, etanol, metanol THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol
2,82 M

Keasaman (pKa) 4,21

Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih
dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum
benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini
beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang
penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.

Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan oksigen.
Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku
yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah lingkungan. Asam
benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas, sehingga sintesis laboratorium asam benzoat
umumnya hanya dipraktekkan untuk tujuan pedagogi. Ia umumnya diajarkan kepada mahasiswa
universitas.

Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air,
karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran
penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang
memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.

Dengan hidrolisis

Sama seperti nitril ataupun amida lainnya, benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam
benzoat ataupun basa konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa.
Dari benzaldehida

Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan
sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian
dapat dipisahkan dari asam benzoat dengan distilasi.

Dari bromobenzena

Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi" zat anatara fenilmagensium
bromida:

C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr

C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl

Dari benzil alkohol

Benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air.
Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan
kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat.

Pembuatan secara historis

Proses industri pertama melibatkan reaksi antara benzotriklorida (triklorometil benzena) dengan kalsium
hidroksida dalam air, menggunakan besi sebagai katalis. Kalsium benzoat yang dihasilkan kemudian
diubah menjadi asam benzoat dengan menggunakan asam klorida. Produk proses ini mengandung turunan
asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah yang signifikan. Oleh karena itu, asam benzoat yang
digunakan untuk konsumsi manusia didapatkan dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang,
asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik.

D. Reaksi Kimia Asam Benzoat dalam Makanan

Penggunaan asam benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah-buahan dan sering
digunakan bersama-sama dengan belerang dioksida. Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan
bakteri daripada kapang pada konsentrasi di atas 25 mg/l. Asam yang tidak terurai akan menghambat
pertumbuhan kapang.

Asam benzoat akan ditolak pada konsentrasi di atas 400 mg/l dan tidak mempunyai pengaruh
pada pencoklatan enzimatik dan non-enzimatik. Walaupun demikian, asam ini tidak bergabung dengan
komponen-komponen bahan pangan seperti halnya belerang oksida dan tidak mempunyai pengaruh
terhadap pengkaratan kaleng. Aktivitas optimum terjadi antara pH 2,5 dan 4. Pengaruh pH pada
penguraian asam-asam benzoat terlihat pada tabel di bawah ini :
Pengaruh pH pada Penguraian Asam-asam Benzoat

pH % Asam Benzoat yang Tidak Terurai

3 94

4 60

5 13

6 1,5

7 0,15

Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet, bahan
pangan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan
gangguan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya maupun mikroba non-patogen yang dapat
menyebabkan kerusakan bahan pangan. Namun dari sisi lain, bahan pengawet pada dasarnya adalah
senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi.
Apabila pemakaian jenis pengawet dan dosisnya tidak diatur maka menimbulkan kerugian bagi si
pemakai, misalnya, keracunan atau terakumulasinya pengawet dalam organ tubuh.

Efek asam benzoat dan garamnya (Ca, K, dan Na benzoat) terhadap kesehatan. Metabolisme ini
meliputi dua tahap reaksi, pertama dikatalisis oleh enzim syntetase dan pada reaksi kedua dikatalisis oleh
enzim acytransferase. Asam hipurat yang dibentuk dan diproses dari dalam hati, kemudian diekskresikan
melalui urin. Jadi, dalam tubuh tidak terjadi penumpukan asam benzoat, sisa asam benzoat yang tidak
diekskresi sebagai asam hipurat dihilangkan toksisitasnya berkonjugasi dengan asam glukoronat dan
diekskresi melalui urin. Pada penderita asma dan orang yang menderita urticaria sangat sensitif terhadap
asam benzoat, jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung.

Dilaporkan bahwa pengeluaran senyawa ini antara 66-95% jika benzoat dikonsumsi dalam
jumlah besar. Sampai saat ini benzoat dipandang tidak memiliki efek teratogenik (menyebabkan cacat
bawaan) jika dikonsumsi melalui mulut dan juga tidak mempunyai efek karsinogenik.
E. Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Asam Benzoat

Pengawet dari senyawa benzoate biasa digunakan dalam bentuk asam benzoat (C6H5COOH) atau
garamnya (sodium benzoat dan kalsium benzoat). Asam benzoat larut dalam air (21,0 gram per liter).
Dalam bentuk garam sodium benzoat kelarutannya adalah 660 gram per liter dan dalam bentuk kalsium
benzoat adalah 40 gram per liter. Di pasaran, biasanya senyawa benzoat tersedia dalam bentuk sodium
benzoat dan kalsium benzoat. Yang paling banyak adalah sodium benzoat. Senyawa benzoat dapat
menghambat pertumbuhan kapang dan khamir, bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri
bukan pembusuk.

Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat
memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk
mengawetkan minuman ringan, pikel, saus sari buah dan sirup.

Ciri makanan yang mengandung Natrium Benzoat :

 Ada zat pewarna


 Sedikit berbau
 Berasa payau
 Pada pemanasan yang tinggi akan meleleh, lalu terbakar
 Menghasilkan zat asam
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa Asam benzoat ( C7H6O2/C6H5COOH) adalah padatan Kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatic yang paling sederhana. Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah-buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida. Pengawet dari senyawa benzoate biasa digunakan dalam bentuk asam benzoat
(C6H5COOH) atau garamnya (sodium benzoat dan kalsium benzoat). Asam benzoat larut dalam air (21,0
gram per liter). Dan ciri makanan yang mengandung Natrium Benzoat :

 Ada zat pewarna


 Sedikit berbau
 Berasa payau
 Pada pemanasan yang tinggi akan meleleh, lalu terbakar
 Menghasilkan zat asam

DAFTAR PUSTAKA

http://dokter-wonglu-idiot.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoat

http://setyawahyu93.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai