Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRAGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa.
Kami menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal
TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.

Poso, Januari 2019

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada
pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Madani sebagian besar pasien
menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang
halusinasi.

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi, yaitu:

1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi


Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang
lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal


E. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b.Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleks
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b.Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d.Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
H. Pengorganisasian
1. TOPIK
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik
2. TUJUAN
a) TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal
halusinasinya.
b) TUJUAN KHUSUS
- Klien dapat mengenal halusinasi
- Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
- Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
- Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
3. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
4. Klien
- Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
- Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
 Jumlah klien
5. Pengorganisasian
- Waktu
Tanggal :
Hari : senin
Jam : 09.00
Lama tiap langkah kegiatan :45 menit
- Tim terapis
Leader : Miranti Ringgi
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :

 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok


 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :

 Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,


tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
- Seetting tempat :
a. terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. tempat tenang dan nyaman.
Gambar Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar

CL : Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K
: Klien
 Metode dan media
a. Media
 spidol
 Papan tulis/whiteboard/flipchart
b. Metode
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi
1. Proses Pelaksanaan
A. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari
klien dari sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat klien.
Hasilnya tulis di whiteboard.
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar
D. TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrolhalusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat
4) Format evaluasi
No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
halusinasi waktu terjadi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu situasi,
dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1.
Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam),
situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien mengidentifikasi
halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

SESI II
1. TOPIK
Sesi II : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi V diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang
selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b. Tujuan Khusus
1) klien memahami pentingnya patuh minum obat
2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3) klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
3. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah
4. Klien
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
c. Jumlah klien
---------
5. Pengorganisasian
a. Waktu
Tanggal :
Hari : selasa
Jam : 09-09.45 wib
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
c. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
d. Metode dan media
Alat
- spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
- jadwal kegiatan harian
- beberapa contoh obat
Metode
- diskusi dan tanya jawab
- melengkapi jadwal harian

6. Proses Pelaksanaan
a. persiapan
- mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. orientasi
- salam teraupetik
 salam dari terapis kepada klien
 terapis dan klien memakai papan nama
- evaluasi/validasi
 menanyakan perasaan klien saat ini
 terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari
(menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan,dan bercakap cakap)
- kontrak
 terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
 menjelaskan aturan main tersebut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada petugas
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

- tahap kerja
a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat
kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu penyebab
kambuh
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan waktu
memakanya. Buat daftar di whiteboard
d) Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar waktu minum
obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum obat,benar dosis
obat
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat d whiteboard)
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat d
whiteboard)
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu kejadian
halusinasi/kambuh
k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
l) Memberi pujian tiap kali klien benar

- tahap terminasi
a) evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
d pelajari
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) tindak lanjut
mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,yaitu
menghardik,melakukan kegiatan harian,bercakap cakap dan patuh
minum obat
c) kontrak yang akan datang
1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk mengontrol
halusinasi
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien
- Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada


tahap kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi
5,kemampuan klien yang di harapakan adalah menyebutkan 5 benar minum
obat keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh minum obat formulir
evaluasi sebagai berikut.

Stimulasi persepsi :halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

no Nama klien Menyebutkan 5 benar Menyebutkan Menyebutkan


cara minum obat keuntungan akibat tidak patuh
minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses


keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi
halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum
obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat
dengan cara yang benar
SESI IV
Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

Tujuan
c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang
selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

d. Tujuan Khusus
- Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
- Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

7. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah
8. Klien
d. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
e. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
f. Jumlah klien
---------
9. Pengorganisasian
e. Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
f. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

g. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
h. Metode dan media
Alat
- Spidol dan whiteboard/papan tulis / flipchart
- Jadwal kegiatan harian
Metode
- Diskusi kelompok
Bermain peran / stimulasi
10. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
 Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
- Salam terapeutik
 Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti sesi.
 Terapis membuat kontrak dengan klien 3
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
dipelajari ( menghardik, menyibukan diri, dengan kegiatan terarah )
untuk mencegah halusinasi
- Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
o Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
o Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
o Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokokpembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
o Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
“suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan suster”atau”
suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang “
o Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnnya
o Berikan pujian atas keberhasilan klien
o Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
4. Tahap terminasi
- Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
- Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik , melakukan kegiatan harian , dan bercakap-
cakap
- Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
 Terapis menyepakati waktu dan tempat.
- Evaluasi dan Dokumen

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk stimulus persepsio halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Folmulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi IV: TAK


Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap- cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang yang


bisa di ajak bicara
2 Memperagakan percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan mencegah
halusinasi

Petunjuk:

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan 3
cara mencegah halusinasi.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi
sesi 4. Klien belum mampu secara lancer bercakap- cakap dengan orang lain.
Anjurkan klien bercakap- cakap dengan perawat dank lien lain di ruang rawat.
11. TOPIK
Sesi IV : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan

12. TUJUAN
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat Melakukan halusinasi
dengan melakukan kegiatan
f. Tujuan Khusus
- Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
- Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

13. Landasan Teori


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah
14. Klien
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi

 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.


 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
g. Jumlah klien
-----
15. Pengorganisasian
i. Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
j. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

k. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
l. Metode dan media
Alat
1. Jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen.
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart
Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi dan latihan
16. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan alat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. evaluasi/validasi
 terapis menanyakan keadaan klien saat ini .
 terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
 terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi

c. kontrak
 terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
 menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta
ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari
hari.jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi.
2. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang bisa
dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.
3. terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian .terpis menulis
formulir yang sama di whiteboard.
4. terapis membingbing satu persatu klien untuk membuat jadual
kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur malam.klien
menggunakan formulir terapis menggunakan whiteboard.
5. terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadualdan mempragakan kegiatan.
4. tahap terminasi
a. evaluasi
 terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual
kegiatan dan mempragakannya.
 terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. tindak lanjut
terapis meganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
 terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya ,yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakp cakap.
 terapis membuat waktu dan kesepakatan

5. Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuanTAK.untuk TAK stimulasi
halusinasi persepsi sesi 3 kemampuan yang di harapkan adalah klien melakukan kegiatan
harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi IV TAK stimulasi persepsi halusinasi


Kemampuan mencegah halusinasi dengan melukan kegiatan

Nama klien

No Aspek yang dinilai


1 Menyebut kegiatan yang biasa
dilakukan

2 Mempragakan percakapan yang


biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan


harian

4 Menyebut dua cara mengontrol


dan mencegah halusinasi

Petunjuk
1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu kegiatan ,menyusun jadwal kegiatan
harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi .beri tanda ceklis jika klien
mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
pada tiap klien .contoh:klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3.klien
mampu mempragakan kegiatan harian dan menyusun jadual .anjurkan klien melakukan
kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai