Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 1 No.

2, ISSN 2338-6480
PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF
DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

Citra Ayu Dewi1 & Ahmadi2


1&2
Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram
E-mail: Ayudewi_citra@yahoo.co.id 1 & Ahmadi@Gmail.com 2

ABSTRAK: Dalam penelitian ini telah dilakukan proses elektroplating krom dekoratif dengan
logam basis tembaga, elektroplating logam sering digunakan sebagai sarana untuk memberikan
lapisan tipis pada permukaan logam lain atau substrat dengan menggunakan logam yang memiliki
keunggulan dari segi properti dan ketahanan terhadap korosi. Dalam elektroplating krom dekoratif
digunakan nikel dan krom sebagai bahan pelapis, nikel dan krom digunakan sebagai pelapis
karena sifatnya yang protektif dan dekoratif, Protektif artinya dapat mencegah korosi dan dekoratif
karena tampak mengkilap sehingga tampak menarik. Dipilihnya logam tembaga karena
aplikasinya yang sangat banyak didalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju
korosi pada logam tembaga setelah proses elektroplating krom dekoratif berdasarkan variasi waktu
yang digunakan selama proses elektroplating. Penelitian ini penting dilakukan karena selama
proses elektroplating akan diperoleh teknik elektoplating krom dekoratif yang dituangkan dalam
bentuk modul, dan modul tersebut akan digunakan untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa
untuk menambah bekal keterampilannya. Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia IKIP
Mataram dengan waktu satu tahun. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini secara berurutan
adalah menyiapkan larutan elektrolit yang digunakan untuk elektroplating, menyiapkan logam
basis tembaga supaya bebas dari oksida atau karat, pelapisan nikel dan terakhir pelapisan dengan
krom. Dari proses pelapisan yang dilakukan kemudian hasilnya akan dianalisa laju korosinya
dengan perendaman dalam larutan NaCl pada konsentrasi 36,05 gram/L selama 336 jam,
berdasarkan variasi waktu yang digunakan selama proses elektroplating yaitu 10; 20; 30; 40; dan
50 Menit, diperoleh hasil laju korosi berturut-turut 0,029; 0,013; 0,017; 0,022; dan 0,012 mm/thn;
sedangkan logam tembaga yang tidak dilapisi laju korosinya 0,308 mm/thn. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa logam tembaga yang dilapisi nikel krom akan efektif menahan korosi
dengan waktu yang diberikan 50 Menit.

Kata Kunci: Waktu, Elektroplating , Krom Dekoratif, Laju Korosi.

PENDAHULUAN Mengacu kepada kerugian-kerugian


Seiring dengan perkembangan yang ditimbulkan akibat korosi ini, ternyata
teknologi semakin banyak barang yang kebutuhan penanggulangannya sangat
diciptakan oleh manusia, baik untuk tujuan diperlukan walaupun dalam banyak hal korosi
produksi maupun untuk kenyamanan hidup tidak dapat dihindarkan namun berusaha dan
manusia itu sendiri, dimana semua barang dapat kita kendalikan. Oleh karena itu
tersebut banyak yang terbuat dari logam. pemahaman tentang korosi dan pengetahuan
Barang-barang dari logam ini memerlukan yang cukup mengenai cara pengendaliannya
sentuhan akhir agar dapat terlihat lebih dirasakan sangat penting, sehingga nilai daya
menarik dan tahan lama. Sentuhan akhir guna pemanfaatan logam akan maksimum.
pengerjaan logam merupakan bidang yang Berdasarkan beberapa penelitian yang
sangat luas, salah satu caranya adalah telah dilakukan tentang penanggulangan korosi
elektroplating (Suarsana, 2008). dengan cara elektroplating antara lain
Elektroplating logam sering menggunakan logam tembaga, seng, dan nikel
digunakan sebagai sarana untuk memberikan saja, tapi pada penelitian ini dilakukan
lapisan tipis pada permukaan logam lain atau kombinasi antara nikel dan krom atau lebih
substrat dengan menggunakan logam yang dikenal dengan krom dekoratif. Didalam
memiliki keunggulan dari segi properti dan penelitian ini akan menentukan laju korosi,
ketahanan terhadap korosi. Nikel dapat berdasarkan variasi arus listrik dan waktu yang
digunakan sebagai pelapis karena sifatnya digunakan untuk pelapisan.
yang protektif dan dekoratif jika Dipilihnya krom dekoratif karena
dikombinasikan dengan krom (Ahmadi, 2011). sudah sangat populer didunia plating, berbagai
barang rumah tangga, aksesoris kendaraan, alat

107
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-6480
olahraga, dan lain sebagainya sehingga hingga larut dan ditambahkan aqua dm hingga
elektroplating krom dekoratif sangat menarik volumnya 800 mL. Kedalam larutan tersebut
untuk dipelajari dan diaplikasikan. Sedangkan ditambahkan secara berurutan Brightner
dipilihnya logam tembaga karena aplikasinya agent 5 mL, Maintenance agent 0.8 mL,
yang cukup banyak didalam masyarakat Wetting agent 20 mL, dan ditambahkan aqua
misalnya berbagai komponen mesin dan lain dm kedalam gelas kimia tersebut hingga
sebagainya. volumnya menjadi 1000 mL dan diaduk
Berdasarkan latar belakang di atas, kembali hingga larut.
maka rumusan masalah dalam penelitian ini Pembuatan larutan elektrolit krom
adalah “Berapakah laju korosi pada logam Pembuatan larutan elektrolit krom
tembaga setelah dilapisi dengan proses dilakukan pada lemari asam atau pada ruangan
elektroplating krom dekoratif berdasarkan yang memiliki sirkulasi udara yang cukup baik.
variasi waktu”. Langkah-langkah pembuatan larutan adalah
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN Dimasukkan aqua dm sebanyak 750
Jenis penelitian ini adalah mL kedalam gelas kimia 1000 mL dan
eksperimental di laboratorium. Penelitian ditimbang sebanyak 240 gram CrO3 kemudian
eksperimen adalah metode yang digunakan dimasukkan kedalam gelas kimia secara
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu bertahap dan diaduk hingga larut. Kedalam
terhadap dalam kondisi yang dikendalikan larutan tersebut ditambahkan katalis Dc-02
(Sugiono, 2008). Dalam penelitian ini sebanyak 30 mL diaduk dan ditambahkan aqua
perlakuan yang diberikan adalah dm hingga volumnya 1000 mL.
memvariasikan waktu yang digunakan dalam Pembuatan larutan alkali
elektroplating nikel-krom pada logam basis Dimasukkan aqua dm sebanyak 750
tembaga, dan yang diamati adalah besarnya mL kedalam gelas kimia 1000 mL dan
tebal hasil pelapisan dan laju korosinya. ditimbang soak prep 1 sebanyak 65 gram
Penelitian ini dilakukan selama satu tahun diaduk perlahan hingga larut kemudian
(2013-2014) dilaboratorium IKIP Mataram jln. ditambahkan aqua dm hingga volumnya
Pemuda no.59 A Mataram Nusa Tenggara menjadi 1000 mL.
Barat. Pembuatan larutan asam
Alat yang digunakan dalam penelitian Pembuatan larutan ini dilakukan
ini adalah: gelas kimia 1000 mL, gelas kimia dilemari asam atau dapat juga dilakukan pada
200 mL, batang pengaduk, termometer, ruangan yang memiliki sirkulasi udara cukup
rectifier ( model 3005S), pemanas, neraca baik. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai
analitik, sendok plastik, pipet volum, gelas berikut:
ukur 10 mL, gelas ukur 50 mL dan 250 mL, Disiapkan aqua dm sebanyak 500 mL
batang magnet, Penghitung waktu, amplas seri dalam gelas kimia dan ditambahkan secara
cc 1500, pH meter, anoda nikel 99 %, anoda perlahan larutan H2SO4 10 % sebanyak 104
Pb, pengering rambut. Sedangkan bahan yang mL melalui dinding gelas dan diaduk hingga
digunakan dalam penelitian ini adalah: Pelat larut kemudian ditambahkan aqua dm hingga
tembaga 4x3 cm2, aqua dm, NiCl2.6H2O, volumnya menjadi 1000 mL.
NiSO4.6H2O, H3BO3, Brightner agent,
Maintenance agent, Wetting agent, CrO3, Prosedur Kerja
katalis Dc-02, Soak prep 1, H2SO4 10%. Prosedur kerja yang dilakukan sebagai
berikut:
Pembuatan Larutan a. Penghalusan: tahap ini dilakukan secara
Pembuatan larutan elektrolit nikel mekanik pada permukaan plat tembaga
Pembuatan larutan elektrolit nikel ini menggunakan amplas seri cc 1500.
dilakukan dilemari asam atau dapat juga b. Pencucian dengan alkali: proses ini
dilakukan pada ruangan yang memiliki dilakukan dalam larutan Soak prep 1 pada
sirkulasi udara yang cukup baik. Langkah- suhu 95 0C selama 5 menit setelah itu
langkah pembuatan larutan sebagai berikut: dilakukan pencucian dengan air.
Dimasukkan aqua dm sebanyak 750 c. Proses Pencucian dengan asam: proses ini
mL kedalam gelas kimia 1000 mL dan dilakukan dalam larutan H2SO4 10 %
ditimbang secara berurutan NiSO4.6 H2O 285 selama 3 menit pada suhu kamar setelah itu
gram, NiCl2.6 H2O 55 gram, H3BO3 40 gram, dilakukan pencucian dengan air.
kemudian dimasukkan masing-masing secara
perlahan kedalam gelas kimia sambil diaduk

108
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-6480
d. Elektroplating nikel: proses ini dilakukan Keterangan:
dengan variasi waktu dengan tahap-tahap I : Kuat arus listrik (Ampere)
sebagai berikut: z : Muatan ion logam pelapis
 Sebelum dilapisi nikel logam basis F : Bilangan Faraday (96.500 Coulomb)
ditimbang terlebih dahulu. A : Massa atom relatif logam pelapis
 Logam basis dihubungkan dengan kutub t : Waktu pelapisan
negatif pada rectifier sedangkan logam Laju korosi
pelapis nikel dihubungkan kekutub Pengujian laju korosi dilakukan
positif, logam basis diletakkan pada dengan cara merendam logam yang sudah
posisi menggantung pada kawat dilapisi didalam larutan NaCl dengan
tembaga. konsentrasi mendekati konsentrasi NaCl
 Arus pada rectifier diatur 0,6 Amper didalam air laut. Dalam pengujian ini
yang diberikan untuk variasi waktu 10 digunakan konsentrasi NaCl 36,05 gram/L.
menit. Setelah semua bahan disiapkan dilakukan
 Prosedur (a-c) diulangi untuk variasi pengujian dengan perendaman selama 336 jam
waktu 20, 30, 40 dan 50 menit. (2 minggu).
 Logam basis yang telah dilapisi nikel Menurut Alian (2010) Salah satu
dibilas dengan aqua dm dan dikeringkan metode untuk menentukan laju korosi adalah
dengan pengering rambut dan logam dengan menghitung berat persatuan waktu atau
basis ditimbang kembali untuk kedalaman penetrasi persatuan waktu. Laju
mendapatkan massa nikel yang reaksi ini dapat dinyatakan dalam inches per
diendapkan. year (ipy), mils per year (mpy), milimeter per
e. Elektroplating krom: tahap ini merupakan year (mmpy), micrometer per year (μm/y).
tahap akhir pelapisan dengan langkah- Besarnya berat atau massa spesimen
langkah sebagai berikut: dapat ditentukan dengan persamaan:
 Logam basis yang telah dilapisi dengan ∆W = ∆V x ρ
nikel dihubungkan dengan kutub negatif Keterangan:
pada rectifier sedangkan anoda logam ∆W : kehilangan berat spesimen (gram)
timbal dihubungkan dengan kutub ∆V : kehilangan volume spesimen
positif, logam basis diletakkan pada (mm3)
posisi menggantung pada kawat ρ : massa jenis spesimen (gram/cm3)
tembaga. Sedangkan kedalaman penetrasi
permukaan logam dapat ditentukan
 Pada rectifier arus diatur pada 2,40
dengan persamaan:
Amper dan waktu elektroplating
h = ∆V/A
dilakukan selama 3 menit.
Keterangan:
 Logam basis yang telah dilapisi krom
h : kedalaman penetrasi (mm)
dicuci dengan aqua dm kemudian
∆V : kehilangan volume spesimen (mm3)
dikeringkan dengan pengering rambut.
A : luas penampang spesimen yang
terendam (mm)
Teknik Analisa Data
Jadi untuk menentukan laju korosi
Tebal lapisan
yang terjadi dapat menggunakan persamaan:
Analisa yang dilakukan dalam
r = h/t
penelitian ini adalah penentuan tebal hasil
Keterangan:
pelapisan dan laju korosi berdasarkan variasi
r : laju korosi (mm/tahun)
waktu yang digunakan untuk pelapisan.
h : kedalaman penetrasi (mm)
Menurut Wahyudi (2006) penentuan tebal total
t : waktu (tahun)
hasil pelapisan menggunakan persamaan:
Tebal lapisan (μm) = x efisiensi HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menentukan besarnya a. Efisiensi Pelapisan dan Tebal Lapisan
efisiensi elektroplating yang dilakukan Besarnya efisiensi pelapisan Nikel
menggunakan persamaan: pada logam tembaga dapat dilihat pada
Efisiensi (%) = tabel 1.1 berikut.
%

109
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-6480
Tabel 1. Hubungan waktu dengan massa lapisan, efisiensi, dan tebal lapisan
Massa Massa Efisiensi Tebal
Waktu Perubahan
No Awal Akhir Pelapisan Lapisan
(menit) Massa (g)
(g) (g) (%) (μm)
1 10 1,558 1,614 0,056 61,06 62,86
2 20 1, 394 1,500 0,106 57,79 119
3 30 1,438 1,635 0,197 71,6 221,172
4 40 1,448 1,730 0,282 76,87 316,59
5 50 1,453 1,849 0,396 86,36 444,597

Dari tabel di atas terlihat bahwa tinggi pada elektrolit akan mempercepat
semakin besar waktu yang digunakan, terbentuknya gas, terbentuknya gelembung
massa nikel yang diendapkan semakin gas dan oksida pada katoda akan
meningkat, hal ini disebabkan karena menyebabkan daya adhesi benda kerja yang
semakin besar waktu yang diberikan sedikit berkurang sehingga menurunkan
dengan arus listrik yang ditetapkan 2,5 efisiensi pelapisan. Waktu yang digunakan
amper maka disrtribusi ion-ion pelapis akan dalam elektroplating juga berpengaruh
semakin cepat. Dari eksperimen waktu terhadap ketebalannya, semakin besar
terendah yang digunakan 10 Menit waktu yang digunakan ketebalan lapisan
dihasilkan massa endapan sebesar 0,056 akan meningkat, hal ini juga disebabkan
sedangkan waktu tertinggi 50 Menit dari karena waktu yang tinggi akan
eksperimen diperoleh massa 0,8592 gram menghasilkan massa endapan yang besar.
sedangkan secara teori diperoleh 0,396 hal ini akan sebanding dengan ketebalan
gram. rata-rata lapisan. Waktu terendah 10 menit
Dari hasil yang diperoleh secara menghasilkan ketebalan lapisannya 62,86
eksperimen terlihat kecenderungan semakin µm sedangkan waktu tertinggi 50 menit
besar waktu yang digunakan pada proses ketebalannya 444,597 µm, ketebalan
elektroplating maka massa nikel yang pelapisan cenderung tidak merata pada
diendapkan semakin meningkat. Hal ini setiap permukaan benda kerja namun yang
sesuai dengan hukum Faraday bahwa dapat diupayakan adalah penyebaran
jumlah endapan logam yang terbentuk lapisan yang merata, dan sifat dekoratif
sebanding dengan jumlah waktu yang permukaan tidak ditentukan oleh ketebalan
diberikan. lapisan sehingga diperlukan waktu yang
Efisiensi pelapisan dari tabel di atas optimum, ketebalan dan lapisan yang rata
juga diperoleh kecenderungan semakin akan berkaitan dengan laju korosi hasil
besar waktu yang digunakan akan semakin elektroplating.
efisien, tetapi terjadi sedikit penurunan b. Laju Korosi
efisiensi pada waktu 20 menit, hal ini Hubungan antara waktu elektroplating
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain terhadap laju korosi dapat dilihat pada tabel
tidak terkontrolnya suhu pada elektrolit, 1.2 berikut.
serta permukaan logam yang akan dilapisi
masih terdapat oksida logam. Suhu yang
Tabel 1.2. Hubungan waktu dengan laju korosi

Waktu % efisiensi lapisan


Laju korosi
No nikel-krom terhadap
(mm/thn)
(m) laju korosi

1 10 0,029 90,5
2 20 0,013 95,77
3 30 0,017 94,48
4 40 0,022 92,85
5 50 0,012 96,1
6 Blanko 0,308 -

110
Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-6480
Dari tabel di atas terlihat laju korosi Kanani, N., (2006): Electroplating, Basic
yang beragam pada masing-masing variasi principles, Processes, and Practice,
waktu yang digunakan, Semakin rendah Elsevier, Netherland, 10.
laju korosi yang terukur maka semakin Perez, N., (2004): Electrochemistry and
efektif hasil elektroplating untuk mencegah Corrosion Science, Newyork, Boston,
terjadinya korosi. Laju korosi yang terendah Dordrecht, London, Moskow, Kluwer
diperoleh pada waktu 50 menit yaitu 0,012 Academic Publishers, 1, 80-81.
mm/thn, dengan efisiensi hasil lapisan Prayitno, Dwi, (2005), Perbedaan Berat Hasil
terhadap korosi 96,1. Rendahnya laju korosi Pelapisan Nikel Akibat Penggunaan
disebabkan oleh penyebaran nikel-krom Lapisan Dasar Cu dan Tanpa Lapisan
dipermukaan serta ketebalan yang cukup Dasar Cu Dengan Variasi Waktu Pada
merata. Hasil pelapisan yang merata akan Bahan Baja Karbon Rendah, Skripsi
terkait dengan proses pengerjaan awal serta Pendidikan Teknik Mesin, Uneversitas
tehnik elektroplating yang dilakukan. Negeri Semarang, 7.
Menurut Supardi. R, (1997), dalam Santosa, B., Syamsa, M., (2007) : Pengaruh
baja yang mengandung krom 14 %, mula- Parameter Proses Pelapisan Nikel
mula akan terjadi korosi tapi dalam waktu Terhadap Ketebalan Lapisan, Jurnal
yang singkat akan terhenti, karena Teknik Mesin Uneversitas Jenderal
terbentuknya senyawa Cr2O3 yang Ahmad Yani, Bandung, 9, 26.
mempunyai sifat pelindung yang kedap dan Suarsana, I., (2008): Pengaruh waktu pelapisan
kontinyu serta bersifat pasif. nikel pada tembaga dalam pelapisan
khrom dekoratif terhadap tingkat
KESIMPULAN kecerahan dan ketebalan lapisan, Jurnal
Dari penenlitian yang telah dilakukan dapat Ilmiah Teknik Mesin Universitas
diambil kesimpulan antara lain: Udayana, 2(1), 48.
a. Semakin tinggi waktu yang digunakan Sugiono, (2008): Metode Penelitian Kualiatatif
untuk pelapisan diperoleh massa endapan, dan R & D, Alfabeta, Bandung.
ketebalan, dan efisiensi yang semakin Supardi, R. (1997): Korosi, Tarsito, Bandung,
besar. 1, 73.
b. Semakin tinggi waktu yang digunakan Wahyudi, S., (2006): Buku Saku Elektroplating,
untuk pelapisan maka daya tahan logam Technic, Cimahi Bandung 61, 63.
yang telah dilapisi terhadap korosi juga
akan semakin besar.

DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, (2011): Studi Pelapisan Nikel-Krom
Pada Baja St 37 Untuk Pembelajaran
Kimia di SMA, Tesis Program Magister
Pengajaran Kimia ITB, Bandung, 1.
Alian, H., (2010): Pengaruh Tegangan Pada
Proses Elektroplating Baja Dengan
Pelapisan Seng dan Krom Terhadap
Kekerasan dan Laju Korosinya., Jurnal
Teknik Mesin Universitas
Sriwijaya.,245-247.
Hajati, N. L., Herbudiman, B., Hazairin.,
Suryanto., (2006): Kajian Pengaruh
Tebal Lapisan Coating pada Laju Korosi
Tulang Beton, Jurnal Teknik Sipil
Institut Teknologi Nasional Bandung,
76.
Kaban, H., Niar, S., Jorena., (2010): Menguji
Kekuatan Bahan Elektroplating
Pelapisan Nikel pada Substrat Besi
dangan Uji Impak (Impact Test), Jurnal
Penelitian Sains, FMIPA Universitas
Sriwijaya, Vol. 13, 27.

111

Anda mungkin juga menyukai