Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN ART THERAPY TERHADAP SELF ESTEEM PADA

PASIEN ANAK DENGAN LEUKEMIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Effect Of Giving Therapy Art To Self Esteem In Children Patient With Leukemia In RSUD
Dr. Moewardi Surakarta

Isnaini Rahmawati, Happy Indri Hapsari, Erma Suryani


Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
rahmawati_isnaini@yahoo.com

ABSTRACT
Introduction:Leukemia is one of the dangerous cancer among children between 0 to 18 years
old. Cancer is one of the etiology of children death. The World Health Organization (WHO)
stated in 2008 that cancer is a position-determining disease in the world after cardiovascular
disease. One of the treatments for leukemia is chemotherapy. The effects of chemotherapy
include nausea, vomiting, weakness etc. so that children's daily activities can be carried out, it
is feared that there will be a decrease in self-confidence in interactions with others. Including
children in therapeutic activities is one way to socialize to children, so that it is expected to
increase self-esteem in children.The aim of the study : to determine the effect of art therapy on
self esteem’s patient with leukemia in Dr. Moewardi Hospital. Method : this study was quasy
experiment, pre and post test without control design. Result : Paired T test was used in this
data analisis, the result obtained p 0,000 (p <0.05), so there is an effect of art therapy on self
esteem’s patient with leukemia in Dr. Moewardi Hospital. Conclusion : art therapy increases
the self esteem’s patient with leukemia in Dr. Moeardi Hospital
Keywords : art therapy, self esteem, leukemia

ABSTRAK
Pendahuluan : Leukemia merupakan salah satu penyakit kanker yang berbahaya pada anak usia
0 hingga 18 tahun. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. World Health
Organization (WHO) pada tahun 2008 menyatakan bahwa kanker merupakan penyakit mematikan yang
menduduki posisi kedua di dunia setelah penyakit kardiovaskuler. Salah satu tindakan untuk leukemia
adalah kemoterapi. Dampak dari kemoterapi antara lain mual, muntah, lemas dll sehingga dapat
mengganggu aktivitas keseharian anak, dikhawatirkan akan terjadi penurunan rasa percaya diri dalam
berinteraksi dengan orang lain. Mengikutsertakan anak dalam kegiatan terapi bermain adalah salah satu
cara untuk bersosialisasi pada anak, sehingga diharapkan akan meningkatkan self esteem pada anak.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh Art therapy terhadap self esteem anak dengan leukemia
di RSUD Dr. Moewardi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain pre experiment dengan desain
pre and post test without control. Hasil : Analisis yang digunakan adalah uji Paired T test, diperoleh
hasil p 0,000 (p<0,05), sehingga menunjukkan adanya pengaruh art therapy terhadap self esteem pada
anak dengan leukemia di RSUD Dr.Moewardi. Kesimpulan : Pemberian Art therapy dapat
meningkatkan self esteem pada anak dengan leukemia di RSUD Dr. Moewardi.
Kata kunci : art therapy, self esteem, leukemia

12
PENDAHULUAN pertumbuhan sel kanker dengan cara
Leukemia merupakan salah satu mencegah sel kanker berkembang atau
penyakit kanker yang berbahaya pada anak dengan mematikan sel kanker. Kemoterapi
usia 0 hingga 18 tahun. Kanker merupakan adalah pemberian segolongan obat-obatan
salah satu penyebab kematian pada anak. sitostatika yang dapat menghambat
World Health Organization (WHO) pada pertumbuhan atau bahkan membunuh sel
tahun 2008 menyatakan bahwa kanker kanker.
merupakan penyakit mematikan yang Efek samping yang timbul sesuai
menduduki posisi kedua di dunia setelah dengan agen kemoterapi yang diberikan
penyakit kardiovaskuler. Angka kematian di kepada pasien. Penelitian tentang
dunia yang disebabkan oleh kanker ialah pengelompokkan gejala pada anak dan
sebanyak 7.6 juta orang atau 21% dari jumlah remaja yang mendapatkan terapi cisplatin,
penyakit tidak mematikan di dunia. doxorubicin atau ifosfamide didapatkan
Leukemia merupakan jenis kanker bahwa agen kemoterapi tersebut
yang paling umum terjadi pada anak dan menyebabkan kelemahan, gangguan tidur
remaja, dimana terjadi sekitar 25 persen dari dan mual muntah paska kemoterapi
semua jenis kanker yang muncul sebelum (Hockenberry et al., 2010; Erickson et al.,
usia 20 tahun (American Cancer Society, 2011). Kelemahan pada tubuh merupakan
2016). Kanker terutama leukemia merupakan efek samping yang paling sering dirasakan
penyebab kematian nomor 10 untuk anak oleh anak dengan kemoterapi (Wu, Chin,
usia 1 – 4 tahun di Indonesia (Litbang Haase, & Chen, 2009; Enskar, & Essen,
Depkes, 2007), sehingga leukemia tetap 2008) yang berdampak pada aktivitas
dianggap membahayakan kehidupan, keseharian anak (Erickson et al., 2010).
walaupun pengobatan saat ini sudah maju Dampak dari terganggunya aktivitas
(WHO, 2009; Kars, Duijnstee, Pool, Van keseharian pada anak dengan leukemia
Delden, & Grypdonck, 2008; IARC, 2008). dikhawatirkan akan terjadi penurunan rasa
Penanganan anak dengan leukemia percaya diri dalam berinteraksi dengan orang
menggunakan kemoterapi, dengan atau tanpa lain (Oswalt, 2010). Hal ini didukung oleh
radiasi cranial atau menggunakan Goel dan Aggarwal (2012) yang menyatakan
hematopoietic stem cell transplantation bahwa kepercayaan diri dapat dipengaruhi
(Potts, & Mandleco, 2007). Kemoterapi oleh sikap saat berinteraksi dengan orang
merupakan penanganan yang paling umum lain. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
diberikan kepada pasien kanker, dimana meningkatkan kepercayaan diri pada anak
menggunakan obat untuk menghentikan antara lain komunikasi efektif, ungkapkan
13
rasa sayang, dorong untuk melakukan dalam penelitian ini adalah one group pre
sesuatu, dan dorong untuk bersosialisasi and post test design without control.
(Oswalt, 2010). Hal tersebuh dilakukan Intervensi yang diberikan pada penelitian ini
untuk mengatasi akibat dari kemoterapi yang adalah berupa art therapy yaitu
seringkali memperlihatkan adanya stress menggambar, mewarnai dan story telling.
yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, Sebelum dan sesudah dilakukan intervensi,
putus asa, pesimis, merasa lebih buruk responden diberikan kuesioner self esteem
dibandingkan orang lain, penilaian yang dari Rossenberg.
rendah terhadap tubuhnya, dan merasa tidak Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr.
berdaya, hal ini mengarah ke penurunan yang Moewardi pada bulan Februari sampai
signifikan terhadap harga dirinya. Desember 2018. Sampel yang digunakan
Mengikutsertakan anak dalam adalah anak dengan leukemia yang menjalani
kegiatan terapi bermain adalah salah satu kemoterapi di usia preschool dan school (4-
cara untuk bersosialisasi pada anak, sehingga 12 tahun) yang menjalani rawat inap minimal
diharapkan akan meningkatkan self esteem 3 hari.
pada anak. Prinsip dalam terapi bermain Analisa data menggunakan analisa
adalah mengajak anak untuk aktif bermain, univariat dan analisa bivariat. Analisa
salah satunya dengan cara art therapy. univariat dilakukan untuk mengukur
Studi pendahuluan didapatkan hasil karakteristik responden. Analisa bivariat
bahwa rumah sakit telah melakukan terapi menggunakan uji Paired T test (karena data
bermain pada anak untuk meningkatkan terdistribusi normal)
sosialisasi dengan cara verbal maupun
HASIL
nonverbal. Hasil observasi didapatkan data
1. Analisa Univariat
bahwa masih ada beberapa anak yang tidak
a. Karateristik responden
ikut serta dalam terapi bermain, atau hanya
Karakteristik responden
meminjam mainan untuk dibawa ke ruang
menunjukkan hasil bahwa mayoritas
perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
responden berjenis kelamin laki-laki
untuk mengetahui pengaruh Art therapy
sejumlah 17 responden (57%).
terhadap self esteem anak dengan leukemia di
Rerata usia responden adalah 6,7
RSUD Dr. Moewardi.
tahun, dengan usia minimal 4 tahun
METODE dan usia maksimal 11 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode b. Nilai Self Esteem sebelum Art
pre eksperimen. Desain yang digunakan Therapy

14
Rerata nilai self esteem pada anak anak berjenis kelamin perempuan. Hal ini
dengan leukemia sebelum diberikan dijelaskan oleh Chessell et al (1995) dalam
art therapy adalah 35,2 dengan Rahmadina (2018), menjelaskan bahwa jenis
standar deviasi 3,671. kelamin merupakan faktor prognostic
c. Nilai Self Esteem setelah Art penting pada kegagalan terapi dimana pada
Therapy anak laki-laki tidak hanya memiliki risiko
Rerata nilai self esteem pada anak relaps testikular tetapi juga memiliki risiko
dengan leukemia setelah diberikan relaps sumsum tulang yang lebih tinggi
art therapy adalah 35,83 dengan dibandingkan anak perempuan. Hal ini
standar deviasi 3,966. didukung oleh Nguyen et al (2008) yang
2. Analisa Bivariat menjelaskan bahwa terdapat berbedaan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan frekuensi relaps pada anak laki-laki
paired T test diperoleh nilai signifikansi dibandingan dengan perempuan. Hal senada
0,000, yang artinya p < 0,05, maka Ho juga dikemukakan oleh Schrappe et al,
ditolak dan Ha diterima atau terdapat (2012), anak dengan jenis kelamin laki-laki
pengaruh dari art therapy terhadap nilai lebih rentan terjadinya relaps pada fase
self esteem anak dengan leukemia di induksi daripada pada anak berjenis kelamin
RSUD Dr. Moewardi. perempuan.
Hasil peneltian ini menemukan bahwa
PEMBAHASAN
usia terendah pada sampel yaitu 4 tahun dan
Karakteristik responden
usia tertinggi 11 tahun, dengan rata-rata usia
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
6,7 tahun. Hasil serupa ditemukan oleh
diketahui bahwa sampel yang berjenis
Tehuteru (2013) yang mendapatkan 63%
kelamin laki-laki berjumlah 17 ( 57%) dan
pasien anak dengan leukemia berusia 5-12
perempuan berjumlah 13 (43%). Hasil
tahun. Berdasarkan karakteristik usia anak
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
menurut kategori usia Erikson (Krismawati,
dilakukan oleh Ma’unah (2016) yang
2014), maka sebagian besar responden
menyebutkan bahwa responden laki-laki
tergolong dalam usia school age atau usia 6
lebih banyak daripada perempuan. Hal ini
– 11 tahun. Pada masa ini anak telah
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
memiliki beberapa kemempuan, dengan
Dorak et al (2006) yang mengatakan bahwa
kemampuan-kemampuan tersebut dia
risiko menderita leukemia anak pada anak
terdorong melakukan beberapa kegiatan,
dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai
tetapi karena kemampuan anak tersebut
risiko 3,05 lebih besar dibandingkan dengan
masih terbatas adakalanya mengalami
15
kegagalan. Piaget (dalam Papalia, Olds, & Penerimaan diri salah satunya dipengaruhi
Feldman, 2009), menjelaskan anak-anak usia oleh kemampuan individu dalam menerima
6-11 tahun, anak memasuki tahap kekurangan dan kelebihan yang ada pada
operasional konkret, yang merupakan dirinya yang kemudian dikombinasikan
kemampuan kognitif menggunakan berbagai dengan apresiasi atas dirinya secara
operasi mental, seperti penalaran, keseluruhan. Kemampuan individu untuk
memecahkan masalah, berpikir dengan logis, mengapresiasiakn diri dan menilai diri secara
berpikir lebih fleksibel dan dapat keseluruhan dapat diartikan bahwa individu
mempertimbangkan banyak aspek dari tersebut memiliki self esteem yang baik. Self
situasi dan kondisi. Anak mampu esteem merupakan evaluasi yang dibuat oleh
mengklasifikasi serta menghubungkan setiap individu terhadap dirinya sendiri.
berbagai hal dan membuat kesimpulan yang Penerimaan diri mempengaruhi self esteem
logis. Karakter usia anak, memungkinkan karena untuk memiliki perasaan self esteem
anak telah mampu menyadari kondisi yang sejati, individu harus mengetahui diri
kesehatan dirinya, serta resiko-resiko yang dengan baik dan mampu menilai secara
harus dialaminya berhubungan dengan sakit objektif kebaikan dan kelemahan dirinya.
yang di alaminya tersebut. Nilai self esteem setelah diberikan art
Nilai self esteem sebelum diberikan art therapy
therapy. Hasil penelitian menunjukkan rerata
Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai self esteem anak dengan leukemia
nilai self esteem anak dengan leukemia sebelum diberikan Art therapy adalah 35,83
sebelum diberikan Art therapy adalah 35,2 dengan nilai minimum 26 dan maksimum 41.
dengan nilai minimum 26 dan maksimum 41. Frey dan Carlock dalam Simbolon (2008)
Penilaian tentang self esteem tinggi atau mengungkapkan bahwa self esteem adalah
rendah tergantung dari penilaian orang di penilaian yang mengacu pada penilaian
sekitar dan penilaian dari diri sendiri. positif, negatif, netral dan ambigu yang
Coopersmith (Rosalia, 2008), mengatakan merupakan bagian dari konsep diri, tetapi
bahwa selain penghargaan yang diterima dari bukan berarti cinta pada diri sendiri. Individu
orang-orang yang signifikan, self esteem dengan self esteem yang tinggi akan
seseorang dipengaruhi oleh persepsi menghormati dirinya sendiri,
individu dalam menginterpretasi pengalaman mempertimbangkan dirinya berharga dan
diri. Pengalaman yang negatif dapat melihat dirinya sama dengan orang lain.
memiliki efek yang negatif pula terhadap self Sedangkan self esteem yang rendah pada
esteem. umumnya merasakan penolakan,
16
ketidakpuasan diri dan meremehkan diri Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
sendiri. pengaruh pemberian art therapy dengan self
Individu yang memiliki self esteem yang esteem anak dengan leukemia ( p = 0,000).
tinggi akan menerima dirinya sebagaimana Nilai rerata sebelum diberikan art therapy
adanya, serta tidak menyalahkan dirinya atas adalah 35,2, sedangkan setelah diberikan art
kekurangan dan ketidak sempurnaan dirinya, therapy adalah 35,83, hal ini menunjukkan
ia seslalu merasa puas dan bangga akan hasil terdapat kenaikan rerata 0,63 antara sebelum
karyanya dan merasa percaya diri akan dan sesudah diberikan art therapy. Nugraha
kemampuan dalam menghadapi tantangan. (2014) dan Pambudi (2016) menjelaskan
Sedangkan individu yang memiliki self bahwa art therapy memfasilitasi individu
esteem yang rendah akan selalu menyalahkan untuk mengespresikan emosi-emosinya
dirinya, merasa tidak berharga dan tidak sehingga dapat membantu untuk merasakan
percaya diri akan kemampuannya. Self emosi apa yang sedang dirasakan, dan emosi
esteem yang rendah akan menjadi apa yang sedang muncul atau sedang
penghambat bagi individu untuk memulai mendominasi diri.
bergaul dengan teman sebayanya, dan akan Art therapy yang dilakukan sacara
cenderung minder dengan dalam berinteraksi individu maupun berkelompok juga
dengan orang lain, sehingga merasa terasing berfungsi untuk mengekpresikan emosi yang
dan dikucilkan yang berakibat pada menarik sedang muncul atau dirasakan pada diri
dirinya sendiri dari lingkungan. individu menggunakan media seni, material
Salah satu langkah untuk meningkatkan seni, dengan pembuatan karya seni untuk
self esteem anak dengan leukemia adalah berkomunikasi. Media seni yang digunakan
dengan mengikutsertakan dalam kegiatan dalam art therapy dapat berupa pensil, kapur
bermain, dengan adanya partisipasi aktif dari berwarna, cat warna, potongan-potongan
anak tersebut diharapkan dapat kertas, dan tanah liat. Semua itu merupakan
meningkatkan self esteem anak karena dapat proses kreatif dan pengaplikasian teori
membunuh rasa ketidakpercayadirian psikologi dan pengalaman hidup seseorang
mereka. Kegiatan art therapy dinilai dapat dengan pendekatan psikoterapeutik dari
membantu anak untuk bisa berinteraksi bentuk psikoterapi (Halowell, 2007 &
dengan sesama anak dengan leukemia yang Malchiodi, 2018).
notabene merupakan komunitas yang Dalam kegiatan art therapy, terdapat nilai
memiliki karakteristik yang sama, sehingga social engagement didalamnya, sehingga
dapat meningkatkan self esteem mereka. anak bisa dengan mudah berinteraksi dengan
Pengaruh art therapy terhadap self esteem orang lain, anak pun dapat mengekespresikan
17
apa yang dirasakan, dengan demikian anak Dorak et al., (2006). Examination of Gender
akan merasa percaya diri saat berinteraksi Effect in Birth Weight and Miscarriage
dan melakukan tindakan khususnya Associations with Childhood Cancer
menggambar, mewarnai dan menceritakan (United Kingdom). Cancer Causes
apa yang ada dihadapannya. Dengan adanya Control, Volume 18, Januari 2007, hlm.
partisipasi aktif anak dalam kegiatan ini 219-228.
sehingga dapat meningkatkan rasa Erickson, J.M., Beck, S.L., Christian, B.,
kepercayaan dirinya, dengan meningkatnya Dudley, W.N., Hollen, P.J., Albritton,
rasa percaya diri, maka self esteem anak juga K., et al. (2010). Patterns of fatigue in
akan meningkat. adolescents receiving chemotherapy.
Oncology Nursing Forum, 37 (4), 444 –
SIMPULAN
455.
Berdasarkan data yang telah diambil maka
Hallowell, L. (2007). Art Therapy Program-
dapat disimpulkan bahwa karateristik anak
Children Cancer Centre, diakses pada
dengan leukemia yang paling banyak adalah
15 Nopember 2018
laki-laki (57%); rerata usia 6,7 tahun dengan
<http:///www.rch.org.au/ept/art/index.cf
usia minimum 4 tahun dan maksimum 11
m?doc_id=7693>.
tahun. Terdapat pengaruh art therapy
Hockenberry, M.J., Hooke, M.C., Gregurich,
terhadap nilai self esteem anak dengan
M., McCarthy K., Sambuco, G., & Krull,
leukemia di RSUD Dr. Moewardi (p value
K. (2010). Symptom clusters in children
0,000). Penelitian selanjutnya sebaiknya
and adolescents receiving cisplatin,
dapat melanjutkan penelitian yang
doxorubicin or ifosfamide. Oncology
membahas mengenai tindakan lain yang bisa
Nursing Forum, 37 (1), E16 – E27.
dilakukan untuk meningkatkan self esteem
IARC. (2008). Globocan 2008 cancer
pada dengan leukemia yang menjalani
incidence, mortality, and prevalence
kemoterapi sehingga dapat menurunkan
worldwide in 2008. Diunduh tanggal 30
efeksamping / dampak dari hospitalisasi.
Januari 2018. http://globocan.iarc.fr/

DAFTAR PUSTAKA Kars, M.C., Duijnstee, M.S.H., Pool, A., Van

Aggarwal, Preeti and Manisha Goel. A Delden, J.J.M., & Grypdonck, M.H.F.

Comparative Study of Self Confidence (2008). Being there: Parenting the child

of Single Child and Child with Sibling. with acute lymphoblastic leukemia.

International Journal of Research in Journal of Clinical Nursing, 17, 1553 –

Social Science, 2 (3): 2249-2596 1562.

18
Krismawati, Yeni. (2014). Teori Psikologi Perkembangan Manusia. Jakarta:
Perkembangan Erik H. Erikson dan Salemba Humanika.
Manfaatnya Bagi Tugas Pendidikan Potts, N.L., & Mandleco, B.L. (2007).
Kristen Dewasa Ini. Jurnal teologi dan Pediatric nursing: Caring for children
Pendidikan Agama Kristen. 2 (1). 46-56 and their families (2nd ed.). New York:
Ma’unah, Ellya. (2016). Faktor-faktor Yang Thomson Delmar Learning.
Berhubungan Dengan Kejadian Rahmadina, LF. (2018). Gambaran Gejala
Leukemia Anak Di Kota Semarang. Awal Anak Dengan Leukemia Limfostik
Skripsi. Semarang : Unnes Akut Di RSUD Dr Moewardi Surakarta.
Malchiodi, Cathy. (2018). Art Therapy Skripsi. UMS
Changes Lives, diakses 20 November Rosalia, Dyah. P. (2008). Harga Diri Remaja
2018 Panti Asuhan SOS Desa Taruna
<https://www.cathymalchiodi.com/>. Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Nguyen K. et al. (2008). Factors influencing Semarang: Fakultas Psikologi
survival after relapse from acute Universitas Khatolik Soegijapranata
lymphoblasic leukemia: a Children`s Schrappe M. et al. (2012). Outcomes after
Oncology Group Study. 22:2142-2150. induction failure in childhood acute
Nugraha, Tirza Yoga. (2014). Pengaruh lymphoblasic leukemia. The New
Terapi Tari Terhadap Tingkat Depresi England Journal of Medicine
Padan Wanita Dengan Hiv/Aids. Simbolon, SHY. (2008). Hubungan Harga
Yogyakarta. (Skripsi) Diri dengan Asertifitas pada Remaja.
Oswalt, S. B. (2010). Beyond risk: Skripsi. Medan : Universitas Sumatera
Examining college students’ sexual Utara
decision making. American Journal of Tehuteru et all. (2013). Perbedaan
Sexuality Education, 5(3), 217-239. Kesintasan 5 Tahun Pasien Leukemia
Pambudi, Eduardus. (2016). Manfaat Art Limfoblastik Akut dan leukemia
Therapy Yang Sangat Bermanfaat Untuk Mieloblastik Akut pada Anak di Rumah
Teknik Terapi, diakses pada tanggal 15 Sakit Kanker “Dharmais”, Jakarta,
November 2018 1997-2008. Indonesian Journal of
<http://www.psikoma.com/manfaat-art- Cancer, 7 (1). 15 -21
therapy/> WHO. (2008). Cancer mortality and
Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. morbidity. Diunduh tanggal 23 Mei
D. (2009). Human Development 2018.

19
http://www.who.int/gho/ncd/mortality_
morbidity/cancer_text/en/
WHO. (2009). Incidence of childhood
leukemia. Diunduh tanggal 23 Mei 2018.
http://www.euro.who.int/_data/assets/p
df_file/0005/97016/4.1.-incidence-of-
childhood-leukemia-
EDITED_layouted.pdf
Wu, L.M., Chin, C.C., Haase, J.E., & Chen,
C.H. (2009). Coping experiences of
adolescents with cancer: A qualitative
study. Journal of Advanced Nursing, 65
(11), 2358 – 2366.

20
LAMPIRAN

Tabel 1. Distribusi Karakteristik berdasarkan jenis kelamin


Jenis kelamin Jumlah (n) Prosentase(%)
Laki-laki 17 57
Perempuan 13 43
TOTAL 30 100%

Tabel. 2. Distribusi Karakteristik berdasarkan usia


Min Maks Mean Standar deviasi
usia
4 11 6,7 1,896

Tabel 3. Nilai self esteem anak dengan leukemia sebelum diberikan art therapy

Self esteem (pre Min Maks Mean Std. Deviasi


test) 26 41 35,2 3,671

Tabel 4. Nilai self esteem anak dengan leukemia sebelum diberikan art therapy

Self esteem (post Min Maks Mean Std. Deviasi


test) 26 41 35,83 3,966

Tabel 5. Pengaruh art therapy terhadap self esteem anak dengan leukemia.
Self esteem Mean Standar deviasi Nilai signifikan
Sebelum art therapy 35,2 3,671
0,000
Setelah art therapy 35,83 3,966

21

Anda mungkin juga menyukai