Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TEORI DASAR HIGIENITAS DAN SANITASI

2.1 Pengertian Higienitas dan Sanitasi


Kebersihan merupakan hal yang tidak bisa kita lupakan dalam kehidupan sehari-
hari. Tanpa adanya kebersihan, maka hidup tidak akan menjadi sehat. Kebersihan
itu sendiri tidak bisa terlepas dari dua hal, yaitu higienitas dan sanitasi. Higientias
adalah istilah dari bahasa Inggris yaitu hygiene yang berarti: usaha kesehatan
preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu,
maupun usaha kesehatan pribadi manusia. (Depkes RI. 2004), sedangkan sanitasi
adalah sebuah usaha pencegahan yang menitikberatkan kepada usaha dan tindakan
untuk menjaga makanan dan minuman dari bahaya dimulai sejak makanan dan
minuman belum diproduksi hingga siap disajikan. (Prabu. 2008). Jika kedua hal
tersebut dapat dipenuhi, kebersihan pun akan terpenuhi. Dengan begitu, kesehatan
akan tetap terjaga dalam lingkungan kita.

2.2 Ciri-Ciri Higienis dan Sanitasi

Setelah mengetahui pengertian dari higienitas, kita juga perlu mengetahui ciri-
cirinya. Ciri-ciri tersebut sangat diperlukan agar kita dapat memenuhi lingkungan
yang bersih terutama di tempat makan. Berikut ciri-ciri lingkungan tempat makan
yang memenuhi kriteria higienitas:

 Membersihkan tangan sebelum makan.


 Makanan berasal dari bahan pilihan.
 Penyimpanan makanan maupun bahan makanan terjaga
 Pengolahan, Pengangkutan, dan penyajian makanan yang selalu diawasi
Di samping itu, kita juga harus mengetahui ciri-ciri dari sanitasi. Ada beberapa
ciri-ciri-ciri dari sanitasi yang dapat dilihat pada lingkungan tempat makan. Ciri-
ciri tersebut antara lain ialah:

 Terdapat tempat mencuci tangan.


 Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan yang tidak terpapar pengaruh
lingkungan luar.
 Tempat mencuci peralatan makan yang dilengkapi air mengalir dan tertutup.
 Penyajian makanan sesuai standar.

Jika dilihat, higienitas dan sanitasi memiliki prinsip yang sama. Prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
 Pemilihan bahan makanan.
 Penyimpanan bahan makanan.
 Pengolahan makanan.
 Penyimpanan makanan.
 Pengangkutan makanan, dan
 Penyajian makanan.

2.3 Ruang Lingkup Higienitas dan Sanitasi

Higienitas dan sanitasi pasti memiliki ruang lingkupnya masing-masing dalam


menjalankan perannya dalam memenuhi kebersihan lingkungan. Oleh karena itu,
ruang lingkup dari higienitas dan sanitasi harus diketahui. Adapun ruang lingkup
dari higienitas terbagi menjadi tiga:

 Hygiene perorangan
Hygiene perorangan berarti menjaga kebersihan anggota tubuh dan
hidup dari penjamah makanan.
 Hygiene lingkungan
Kebersihan bangunan, lingkungan, dan peralatan dapur itu sendiri
harus dijaga agar makanan dan minuman tetap terjaga kebersihannya.
 Hygiene makanan
Setiap bahan makanan yang digunakan harus diperhatikan cara
menyimpan dan merawatnya agar tetap dalam kondisi dapat digunakan
dan setiap bahan juga harus diperhatikan tanggal kadaluarsanya.
Selain higienitas, sanitasi juga memiliki ruang lingkupnya sendiri yang lebih luas.
Ruang lingkup sanitasi antara lain ialah:

 Penyediaan air bersih.


Air bersih harus sangat dijaga karena digunakan sebagai alat
pembersih peralat dapur dan bahan makanan serta bisa dijadikan
sebagai air minum. Sebagai medium dari berbagai penyakit, air harus
sangat dijaga kebersihannya.

 Pengolahan sampah.
Alat dan sistem pembuangan sangat memengaruhi kebersihan
lingkungan. Untuk itu, diperlukan tempat sampah yang terisolasi dan
terpisah dari lingkungan tersebut, tetapi mudah dijangkau.

 Pengolahan makanan dan minuman.


Dimulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian, makanan dan
minuman tidak boleh terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai