SNA DENGAN
STIMULUS PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH
DI RUANG CMHN PUSKESMAS MEKAR
CI LAHAN CI INSTITUSI
Di Susun Oleh :
NAMA : ALDIN
NIM : P201902026
KELAS : T3
CI LAHAN CI INSTITUSI
Di Susun Oleh :
NAMA : ALDIN
NIM : P201902026
KELAS : T3
CI LAHAN CI INSTITUSI
Di Susun Oleh :
NAMA : ALDIN
NIM : P201902026
KELAS : T3
No Prinsip Rasional
1 Terbina hubungan saling Dengan membina hubungan
percaya dengan cara saling percaya diharapkan klien
komunikasi teurapeutik baik dapat mengungkapkan
verbal maupun non verbal masalahnya
dan menggali masalah
2 Bantu klien mengenal Dengan klien mengenali
halusinasi : halusinasi diharapkan klien
a. Isi menyadari yang didengar atau
b. Waktu terjadinya dilihat adalah bohong/tidak ada
c. Frekwensi dan mengarahkan klien ke hal
d. Situasi pencetus yang lebih nyata.
e. Perasaan saat terjadi
halusinasi
Pembimbing
ANALISIS TINDAKAN
2. Identitas Klien :
Nama Klien : Ny. W
Umur : 53 Tahun
Diagnosa Medis : Hipertensi
Tanggal dilakukan : 29 Januari 2020
Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan Perubahan Status
Kesehatan
3. Tujuan Tindakan :
a. Hindari makan daging kambing, durian, minuman beralkohol.
b. Hindari stress
c. Jauhi merokok
d. Melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol
6. Evidence based :
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas, Juli 2017, Volume 1 (2).
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PASIEN HIPERTENSI
TIDAK TERKONTROL DI PUSKESMAS
Oleh : Miftafu Darussalam
Gambaran status hipertensi di puskesmas sebagian besar hipertensi tidak
terkontrol berjumlah. Faktor yang berhubungan dengan hipertensi tidak
terkontrol adalah umur (p=0,008) dan kebiasaan kontrol tekanan darah
(p=0,000). Namun, faktor yang paling dominan adalah kebiasaan control
tekanan darah. Saran bagi puskesmas agar dapat memasukkan materi
penyuluhan berupa efek hipertensi tidak terkontrol terhadap tubuh dan
pentingnya control tekanan darah secara rutin. Puskesmas perlu memfasilitasi
program senam sehat seminggu tiga kali. Saran bagi penderita mengingat
pentingnya hipertensi yang terkontrol, maka responden dengan riwayat
hipertensi untuk memeriksakan tekanan darahnya secara rutin seminggu sekali
dan minum obat anti hipertensi sesuai anjuran dokter.
Pembimbing
STUDI DOKUMENTASI KEPERAWATAN
2. Identitas Klien :
Nama Klien : An. SNA
Umur : 5 Tahun
Tanggal Lahir : 06 Mei 2014
Alamat : Jl. Mekar, Lr. Laremba
Diagnosa Medis : -
Tanggal dilakukan : 31 Januari 2020
Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Anak Pra
Sekolah
3. Tujuan Tindakan
1. Kognitif
a. Anak mampu menciptakan kreatifitas
b. Anak mampu memahami perbedaan benar dan salah
c. Anak mampu mengenal jenis kelamin
d. Anak mampu merangkai kata
2. Psikomotor
a. Anak mampu mempertahankan kesehatan fisik
b. Anak mampu melakukan kegiatan fisik sesuai uasianya
c. Anak mampu melakukan permainan yang diajarkan
3. Afektif
a. Klien senang bermain dengan teman sebaya
b. Klien mengekspresikan rasa senang, sedih dan marah secara wajar
4. Prinsip dan Rasional Tindakan
Perkembangan merupakan suatu proses perubahan psikologis sebagai
hasil dari pematangan fungsi psiksis dan fisik pada diri seorang anak.
Perkembangan yang terrjadi pada anak dipengaruhi oleh banyak fakor seperti
nutrisi atau gizi, keturunan, faktor neuroendokrin, hubungna interpersonal,
stress, cinta dan kasih sayang, zat kimia dan lain sebagainya (Suherman,
2000; Wong, Eaton, Wilson, Winkelstein, schwartz, 2008; Cahyaningsih,
2011).
No. Tindakan Rasional
6. Evidence Based
JurnalNursing News, Volume 3, Nomor 1 (2018)
HUBUNGAN KEMAPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRASEKOLAH
USIA (3-6) TAHUN DI TK AISYIYAH BUSNATUL AFTAL (ABA) 02
DAU KABUPATEN MALANG
Oleh : Emi Sapitri, AttiYudiernawati
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Tribhuwana Tungga dewi Malang.
Pemberian stimulasi bertujuan untuk membantu anak agar dapat mencapai
tingkat perkembangan motorik halus yang baik dengan berbagai kegiatan
yang bias dilakukan meliputi latihan memindahkan benda dari tangan,
mencoret-coret, menyusun balok, menggunting dan menulis. Anak pra
sekolah usia (3-6 tahun) merupakan masa anak mengalami perkembangan
cepat, meliputi perkembangan fisik, daya piker dan daya cipta, social
emosional dan bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
kemampuan pemberian stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak
pra sekolah usia( 3-6 ) tahun di TK Aisyiyah Busnatul Aftal (ABA) 02 Dau
Kabupaten Malang. Desain penelitian mengunakan desain cross sectional.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia 3-6 tahun yang diambil
menggunakan teknik total sampling dimana dimana seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian. Pengambilan data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji
spearman rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan
hamper setengah (36,7%) kemampuan pemberian stimulasi cukup pada anak
usia 3-6 tahun dan sebagian besar (56,7%) perkembangan motorik halus baik
pada anak pra sekolah usia 3-6 tahun. Sedangkan uji spearman rank dinya
takan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan pemberian stimulasi
dengan perkembangan motorik halus anak pra sekolah usia (3-6) tahun di TK
Aisyiyah Busnatul Aftal (ABA) 02 Dau Kabupaten Malang dengan p-value
(0,003 < 0,050). Oleh karena itu peran orang tua dalam memberikan stimulus
pada anak pra sekolah usia (3-6) tahun harus secara terus menerus, melalui
interaksi dengan anak, bercanda dan melakukan aktivitas bersama-sama
dengan anak sehingga tercapai peningkatan perkembangan motorik halus
yang baik pada anak.
Pembimbing