Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Abdul Latif
5201417006
Abdul Latif
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
iii
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................................ 51
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
belajar mengajar dikelas sehingga perlu pemahaman tentang bimbingan dan
konseling dari calon tenaga pendidik. Sehingga pada saat proses belajar seorang
guru dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi siswa yang diajarnya
agar mata pelajaran yang diberikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa
tersebut.
2
Berikut merupakan profil SMK Negeri 1 SAPURAN :
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Alamat : Jl. Purworejo Km 19, Sapuran,
Wonosobo
Telp / Fax : (0286) 611281
Email : smeksa_jaya@yahoo.co.id
Web : smkn1sapuran.sch.id
NPSN : 20306801
SK Pendirian : SK Bupati Wonosobo
Nomor : 420 / 59 / 2004
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi : 1. Teknik Kendaraan Ringan
Keahlian : 2. Teknik Sepeda Motor
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Tata Busana
Kompetensi : Tata Busana
Keahlian
Data Pelengkap
Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak Ada
3
Nama BANK : Bank Jateng
Cabang KCP / Unit : Wonosobo
Rekening atas nama : Smk 1 Sapuran
Luas Tanah Milik : 8750 m2
Luas Tanah Bukan Milik :0
Data Rinci
Status BOS : Bersedia Menerima
Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh ( 5h/m )
Sertifikasi : 9001 : 2000
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 11000
Akses Internet : Tidak Ada
SMK Negeri 1 Sapuran memiliki visi dan misi yang mendukung sekolahnya
dalam melayani maupun memajukan siswa/i nya. Visi misi nya yaitu sebagai
berikut :
4
VISI :
MISI :
5
1. Pemberian layanan dasar
2. Pemberian layanan komprehensif
3. Pemberian layanan peminatan dan perencanaan individual
4. Pemberian layanan dukungan system
6
BAB II
TEMUAN DATA / PELAKSANAAN BK
DI SMKN 1 SAPURAN
Berdasarkan temuan data atau pelaksanaan observasi yang di laksanakan pada
tanggal 21 – 29 November 2019 di SMK Negeri 1 Sapuran di peroleh data – data
sebagai berikut.
Hasil observasi diperoleh dengan proses interview, penyebaran angket dan
pengamatan.
2.1 KEPALA SEKOLAH
Berdasarkan interview yang di laksanakan saat observasi dengan Kepala
Sekolah SMK Negeri 1 Sapuran bapak Drs. Fatkhur Rohman, terdapat beberapa
pertanyaan yang diajukan kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sapuran,
beberapa pertanyaan nya yaitu tentang program apa saja yang terdapat di SMK
Negeri 1 Sapuran, anggaran dana yang disediakan oleh pihak sekolah dalam
pelaksanaan program BK, pelaksanaan BK di SMK, guru – guru personil BK, dan
harapan BK di SMK Negeri 1 Sapuran yang terkait pelayanan nya dengan siswa/i.
Menurut Kepala Sekolah bimbingan konseling sudah berjalan dengan baik,
hanya saja masih terdapat kekurangan – kekurangan di beberapa bagian. Sebagai
catatan bahwa Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sapuran baru menggantikan Kepala
Sekolah yang lama sehingga kurang maksimal saat di wawancarai terkait BK yang
terdapat di SMK Negeri 1 Sapuran. Tetapi Kepala Sekolah memberikan gambaran
– gambaran terkait BK yang akan dijalankan di SMK Negeri 1 Sapuran. Beberapa
program yang akan dilaksanakan dan sudah terlaksana seperti guru BK datang
langsung ke kelas – kelas untuk mengecek keterkaitan BK. Memberikan motivasi
– motivasi kepada anak bahwa untuk saat ini sangatlah penting pendidikan untuk
kehidupan pribadinya bahkan dalam dunia kerja. Bimbingan konseling juga di
manfaatkan untuk tempat konsultasi anak atau siswa yang mengalami masalah
pribadi ataupun masalah akademik. Program BK yang terdapat di SMK Negeri 1
Sapuran juga mengadakan kunjungan – kunjungan ke orang tua atau wali murid
7
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah ataupun silahturahmi untuk lebih
merekatkan pihak sekolah dengan orang tua/wali murid.
Anggaran dana untuk bimbingan konseling di SMK Negeri 1 Sapuran juga
ada untuk menunjang kemajuan dan memaksimalkan pelayanan bimbingan
konseling untuk siswa/i nya. Untuk besarnya anggaran dana tidak di sebutkan oleh
kepala sekolah tetapi terdapat anggaran dana untuk bimbingan konseling.
Kekurangan BK yang terdapat di SMK Negeri 1 Sapuran yaitu seperti
kekurangan koordinator BK dan kemampuan dan kualitas dari personil – personil
bimbingan koseling. Dalam mengatasi kekurangan – kekurangan tersebut kepala
sekolah mengatasinya dengan meningkatkan peran wali kelas dan waka
kesiswaan, pembinaan guru secara umum atau bisa di katakan bahwa guru di
haruskan telah menyelesaikan permasalahan – permasalahan pribadinya agar pada
saat di sekolah dan berhadapan dengan siswa tetap menjaga profesionalitasnya,
dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Sapuran sangat terbuka dan menganjurkan
terhadap guru – guru yang mengikuti musyawarah terkait bimbingan dan
konseling.
Bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Sapuran dalam pelaksanaan
pelayanan BK terhadap siswa di koordinasikan oleh kepala sekolah dengan semua
personil dengan mengadakan rapat atau brifing setiap satu minggu sekali pada hari
senin setelah selesai upacara. Dalam brifing juga di tekankan terkait pelayanan
bimbingan konseling dan menyinggung pembahasan masalah siswa. Dalam
upacara juga kepala sekolah menyampaikan terkait bimbingan konseling.
Harapan dari kepala sekolah sendiri terhadap BK yang ada dalam SMK Negeri
1 Sapuran yaitu bimbingan konseling dapat menyelesaikan masalah pada anak –
anak, melayani peserta didik yang bermasalah ataupun siswa yang ingin
berkonsultasi, memberikan motivasi – motivasi kepada siswa untuk lebih giat dan
bersemangat dalam belajar dan sekolah mengadakan event yang terkait dengan
bimbingan dan konseling yang bermanfaat untuk kedepannya, baik itu seperti
seminar dan sebagainya.
8
2.2 KOORDINATOR BK / GURU BK
Di SMK Negeri 1 Sapuran koordinator BK dengan guru BK itu menjadi satu.
Dalam interview kali ini dengan koor BK yaitu ibu Tri Rahayungingsih, bahwa
bimbingan konseling dalam sekolah sudah berjalan dengan baik. Guru /
koordinator BK di SMK Negeri 1 Sapuran ada 3 orang, satu menjadi koordinator
dan yang dua menjadi staff anggota nya. Bimbingan konseling di SMK Negeri 1
Sapuran bekerja sama dengan kesiswaan, wali kelas, dan guru mapel dalam
menangani siswa – siswa. Pembagian guru BK tersebut yaitu satiap kelas X, XI,
dan XII mendapat satu koordinator BK.
Menurut ibu Tri Rahayuningsih program bimbingan konseling sangat
diperlukan di sekolah karena dapat di jadikan arahan atau pedoman untuk
menjadikan siswa/i menjadi lebih baik untuk sekarang dan masa depannya.
Program – progam apa saja yang terdapat di SMK Negeri 1 Sapuran yaitu
pemberian layanan dasar, pemberian layanan responsive, pemberian layanan
peminatan dan perencanaan individual, dan pemberian layanan dukungan system.
Pemberian layanan dasar ini merupakan proses pemberian bantuan kepada
seluruh siswa/i melalui kegiatan yang terstruktur dan disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan kemampuan individunya dan dapat membantu
mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Pemberian layanan dasar
ini bertujuan untuk membantu semua peserta didik memperoleh perkembangan
yang normal, mempunyai mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar
dalam hidupnya.
Pemberian layanan responsive, pemberian ini merupakan bantuan kepada
peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah dan yang memerlukan
pertolongan segera, pertolongan segera yang tidak menimbulkan gangguan dalam
proses mencapai tugas – tugas perkembangannya.
Pemberian layanan peminatan/ dan perencanaa individual merupakan bantuan
kepada peserta didik agar dapat merumuskan dan melakukan aktivitas – aktivitas
9
yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahaman
tentang kelebihan dan kekurangannya, serta pemahaman terhadap peluang dan
kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Tujuan pelayanan ini yaitu untuk
membantu peserta didik agar memiliki pemahaman diri tentang diri nya sendiri
dan lingkungannya, dan dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman,
tujuan dan rencana yang telah di rumuskannya.
Pelayanan dukungan system merupakan suatu layanan yang mengembangkan
kemampuan konselor atau guru bimbingan konseling secara berkelanjutan agar
dapat memfasilitasi peserta didik dengan lancar dan dapat mendukung efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Struktur bimbingan konseling yang terdapat di SMK Negeri 1 Sapuran
sebagai berikut :
TATA
USAHA/TU
PESERTA DIDIK
10
Dari interview dengan koor BK bersama ibu Tri Rahayuningsih,
permasalahan yang sering mucul di peserta didik yaitu siswa yang tidak masuk
sekolah tanpa keterangan, drop out atau tidak melanjutkan sekolah di karenankan
faktor individu ataupun faktor ekonominya.
11
mengajak anak untuk berkomunikasi langsung dengan guru mata pelajaran
maupun guru BK. Motivasi – motivasi yang sering terlontarkan oleh guru mata
pelajaran yaitu seperti menginformasikan kepada peserta didik untuk
memanfaatkan fasilitas – fasilitas BK dengan sebaik – baiknya.
Harapan dari bu Akvi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di
SMK Negeri 1 Sapuran yaitu guru mata pelajaran maupun guru BK dapat
mengatasi masalah – masalah yang dihadapi peserta didik agar cepat selesai
dan ruang khusus untuk bimbingan dan konseling.
2. Nama : Nova Dewi Puspitasari, S.Pd
Guru mapel : Matematika
Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Menururut bu Nova bimbingan dan konseling merupakan suatu lembaga
yang bertugas untuk membantu peserta didik yang mengalami masalah baik
masalah individu maupun masalah akademiknya. Peran guru mata pelajaran
terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menurut bu Nova
yaitu membantu dan ikut serta dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
siswanya. Seperti interview pertama, kerjasama antar guru mata pelajaran
dengan guru BK ada dan bu Nova juga menerapkan program bimbingan dan
konseling dalam pelaksanaan pembelajaran bimbingan dan konseling di
sekolah. Sedikit berbeda dengan bu Akvi, bu Nova dalam ikut serta kegeiatan
layanan bimbingan dan konseling yaitu kadang – kadang, dikarenakan waktu
yang cukup padat.
Masalah atau kendala yang sering muncul di peserta didik yaitu kurang
terbukanya siswa dalam masalah – masalah yang di hadapinya. Untuk
menangani masalah tersebut dilakukannya koordinasi terlebih dahulu dengan
wali kelas nya dan setelah itu ada penangannya khusus dengan bu Nova. Dalam
memberi motivasi – motivas kepada peserta didik bu Nova memberikan
pengarahan tentang pentingnya bimbingan dan konseling dalam
menyelesaikan masalah dan menerangkan bahwa bimbingan dan konseling
12
sangat penting bagi peserta didik bukan hanya yang bermasalah tetapi juga
untuk peserta didik yang ingin mengarahkan dirinya ke depannya.
Dari keterangan diatas, menurut bu Nova bimbingan dan konseling di SMK
Negeri 1 Sapuran sudah cukup bagus. Dengan adanya pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling sangat berpengaruh sekali terhadap hasil
pembelajaran di kelas ke arah yang lebih baik. Harapan dari bu Nova terhadap
bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Sapuran yaitu lebih di tingkatkan
lagi kualitas dalam segala elemen dan sarana dan prasanaranya.
3. Nama : Aris Santoso, S.Pd
Guru mapel : Bahasa Indonesia
Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Menurut pak Aris yang di ketahui beliau bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang bertugas membantu,
membina, membimbing, dan mengarahkan siswa mengenai perilaku dan
permasalahan siswa. Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan
bimbingan dan konseling dari pak Aris yaitu membantu tugas dan mendukung
kegiatan layanan konseling yang ada di sekolah. Kerjasama antara guru mata
pelajaran dan guru BK tentang pelaksanaan biimbingan dan konseling menurut
pak Aris sudah terjalin dengan baik. Program – program bimbingan dan
konseling dalam pembelajaran di kelas dari pak Aris sudah berjalan seperti saat
pembelajaran di kelas maupun diluar kelas. Seperti bu Nova, pak Aris dalam
ikut serta kegiatan layanan bimbingan dan konseling hanya kadang – kadang
saja dikarenakan waktu beliau yang begitu padat.
Masalah atau kendala yang sering muncul pada peserta didik menurut pak
Aris yaitu kurangnya waktu dari peserta didik maupun dari guru mapel untuk
melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk mengatasi kendala
tersebut beliau melakukan bimbingan dan konseling diluar jam kelas atau saat
waktu senggang. Pak aris juga memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan menginformasikan bagaimana BK bermanfaat untuk peserta didik
13
untuk merencanakan langkah kedepannya. Dari sekian interview diatas
menurut pak Aris bimbingan dan konseling yang brejalan di SMK Negeri 1
Sapuran sudah berjalan dengan baik, dan dengan adanya bimbingan dan
konseling di sekolah sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran di kelas.
Untuk sarana dan prasarana nya kurang mendukung secara penuh, khususnya
ruangan bimbingan yang netral atau khusus untuk bimbingan dan konseling.
Harapan dari pak Aris untuk bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1
Sapuran semakin di tingkatkan agar menjadi layanan untuk peserta didik yang
lebih bermanfaat dan berguna untuk kedepannya.
4. Nama : Wisnu Rizky. K, S.T
Guru mapel : Teknik Otomotif
Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Menurut wisnu rizky bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan
yang membimbing dan memberikan pengarahan siswa/i yang mengalami
masalah dan memerlukan bantuan atau pengarahan dari seorang yang lebih
pengalaman. Peran guru mapel terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah menurut pak Rizky relative dan beragam. Beragamnya yaitu banyak
cara atau proses yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan
layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama antara guru mapel dengan guru
bimbingan dan konseling dari pak Rizky sudah berjalan dengan baik. Dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas pak risky sudah menerapkan program –
program yang akan di terapkan atau dijadikan bahan untuk membimbing
peserta didiknya. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling
mengikutsertakan seluruh guru mata pelajaran dan pak Rizky ikut serta dalam
kegiatan tersebut.
Masalah atau kendala yang sering muncul di lingkungan peserta didik
menurut pak Wisnu yaitu peserta bimbingan yang kurang perhatian dengan
adanya bimbingan konseling yang ada di sekolahnya. Dengan kendala yang
seperti itu, pak Wisnu mengatasinya dengan cara memberikan bimbingan
14
terhadap yang bermasalah dan melakukan kerjaasama dengan pihak terkait
yang mengalami masalah tersebut. Masalah – masalah yang sering mucul di
lingkungan siswa terkadang menimbulkan tidak percaya dirinya terhadap
kemampuannya sendiri. Maka dari itu, pak Wisnu juga melakukan suatu
gebrakan atau tindakan yang memberikan motivasi kepada siswa agar lebih
percaya diri lagi dengan kemampuannya.
Dari penjelasan diatas, menurut pak Wisnu bimbingan dan konseling yang
sudah berjalan di SMK Negeri 1 Sapuran sudah berjalan dengan cukup baik,
akan tetapt tidak luput dengan adanya kekurangan – kekurangan di setiap
elemennya. Bimbingan dan konseling di sekolah juga sangat berpengaruh
terhadap hasil pembelajaran di kelas. Dari segi sarana dan prasara bimbingan
dan konseling si sekolah juga menurut pak Wisnu sudah cukup baik. Harapan
dari beliau, bimbingan dan konseling lebih di tingkatkan lagi dan untuk pihak
– pihak yang terkait lebih bersemngat lagi.
5. Nama : Pauli Wenas Anwari, S.T
Guru mapel : Produktif Otomotif
Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Menurut beliau bimbingan dan konseling merupakan bidang studi yang
melakukan pembimbingan bagi siswa, baik siswa yang bermasalah pada proses
pendidikannya maupun siswa yang berprestasi. Peran guru mata pelajaran
terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling menurut pak Uli yaitu
melakukan kerjasama untuk kemajuan siswa, jadi sangat diperlukan peran guru
mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling. Kerja sama
antar gru mata pelajaran dengan guru bimbingan konseling juga menurut pak
Uli perlu dan diharuskan, agar tujuan dari bimbingan konseling tersebut bisa
tercapai. Pak Uli juga menerapkan program bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas, seperti moyivasi – motivasi atau saat
penghujung semester atau saat akan menghadapi UAS atau Ujian Nasional.
Guru – guru di SMK Negeri 1 Sapuran juga ikut serta dalam pelaksanaan
15
pelayanan bimbingan dan konseling, tidak terkecuali pak Uli, pak Uli juga
turut ikut serta dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Masalah atau kendala yang sering muncul di sekolah terkait bimbingan dan
konseling menurut pak Uli yaitu padatnya waktu mengajar, sehingga waktu
untuk bimbingan dan konseling dengan siswanya terkendala atau kurangnya
waktu. Untuk mengatasi maslaah tersebut pak Uli melakukan pendekatan
dengan siswa dan melakukan kerja sama dengan guru bimbingan dan
konseling. Memberikan motvasi – motivasi kepada siswa dan menjelaskan
bahwa BK merupakan wadah untuk memajukan siswa agar siswa lebihi
perhatian dengan adanya bimbingan dan konseling.
Dari penjelasan diatas, menurut pak Uli bimbingan dan konseling yang ada
di SMK Negeri 1 Sapuran sudah berjalan dengan baik, dan adanya bimbingan
dan konseling juga sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran di kelas.
Adanya jam pelajaran khusus juga menurut pak Uli di butuhkan untuk
melengkapi sarana dan prasarannya yang kurang. Harapan dari pak Uli sendiri
yaitu bimbingan dan konseling yang ada di SMK Negeri 1 Sapuran lebih erat
lagi antara siswa dan guru – guru agar proses kemajuan siswa dan tujuan
bimbingan dan konseling dapat tercapai.
16
Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Menurut beliau, dengan adanya bimbingan dan konseling sangat
berpengaruh dengan siswa selama ini, dari kelas X sampai dengan kelas XII
sekarang. Keakraban siswa dengan wali kelas terhadap permasalahan –
permasalahan yang di alami, peserta didik menurut bu Akvi bisa bersifat
terbuka dan tidak, tergantung dengan permasalahannya. Apabila dari siswa bu
Akvi mengalami masalah, yang di lakukan beliau yaitu mengundang siswa
tersebut untuk terbuka dengan masalahnya yang sedang di hadapi dan
memanfaatkan wali kelas untuk memberikan motivasi – motivasi atau solusi
untuk memcahkan masalahnya. Permasalahan – permasalahan yang sering di
jumpai dari siswa seperti komunikasi dengan orang tua, kesulitan belajar, dan
pergaulan bebas.
Masalah yang dihadapi siswa kadang tidak lepas dari guru – guru. Apabila
terdapat siswa yang melanggar aturan atau mengalami masalah di sekolah, guru
bimbingan dan konseling akan mengajak dan berdiskusi dengan guru wali kelas
untuk menyelesaikan masalah siswa tersebut. Menurut bu Akvi, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah kurang memadai, seperti ruangan BK yang
kurang cukup luas dan ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Proses
kerjasama antar guru bimbingan dan konseling dengan wali kelas dalam
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan cara berkomunikasi, jadi setiap ada
permasalahan dari siswa maka guru BK akan menghubungi wali kelasnya.
Program yang sudah berjalan yang dilakukan oleh wali kelas yaitu dengan
setiap hari bertemu dan saat jam pelajaran biasanya di selingi dengan
bimbingan dan konseling. Harapan dari wali kelas sendiri yaitu fasilitas harap
di tambah agar peserta didik ketika berkonsultasi bisa lebih bebas dan lebih
privasi.
2. Nama : Elliani Dwi Pahlevi, S.Pd
Jabatan : Wali kelas XII TKR 2
Sekolah : SMKN 1 Sapuran
17
Menurut beliau, dengan adanya bimbingan dan konseling sangat
berpengaruh dengan siswa selama ini, dari kelas X sampai dengan kelas XII
sekarang. Keakraban siswa dengan wali kelas terhadap permasalahan –
permasalahan yang di alami, peserta didik menurut bu Elli bisa bersifat terbuka
dan tidak, tergantung dengan permasalahannya. Apabila dari siswa bu Elli
mengalami masalah, yang di lakukan beliau yaitu mengundang siswa tersebut
untuk terbuka dengan masalahnya yang sedang di hadapi dan memanfaatkan
wali kelas untuk memberikan motivasi – motivasi atau solusi untuk memcahkan
masalahnya. Permasalahan – permasalahan yang sering di jumpai dari siswa
seperti komunikasi dengan orang tua, kesulitan belajar, dan pergaulan bebas.
Masalah yang dihadapi siswa kadang tidak lepas dari guru – guru. Apabila
terdapat siswa yang melanggar aturan atau mengalami masalah di sekolah, guru
bimbingan dan konseling akan mengajak dan berdiskusi dengan guru wali kelas
untuk menyelesaikan masalah siswa tersebut. Menurut bu Elli, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah kurang memadai, seperti ruangan BK yang
kurang cukup luas dan ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Proses
kerjasama antar guru bimbingan dan konseling dengan wali kelas dalam
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan cara berkomunikasi, jadi setiap ada
permasalahan dari siswa maka guru BK akan menghubungi wali kelasnya.
Program yang sudah berjalan yang dilakukan oleh wali kelas yaitu dengan
setiap hari bertemu dan saat jam pelajaran biasanya di selingi dengan
bimbingan dan konseling. Harapan dari wali kelas sendiri yaitu fasilitas harap
di tambah agar peserta didik ketika berkonsultasi bisa lebih bebas dan lebih
privasi.
3. Nama : Rinto Yanuardi, S.T
Jabatan : Wali kelas XI TSM 1
Sekolah : SMKN 1 Sapuran
Menurut beliau, dengan adanya bimbingan dan konseling sangat
berpengaruh dengan siswa selama ini, dari kelas X sampai dengan kelas XII
18
sekarang. Keakraban siswa dengan wali kelas terhadap permasalahan –
permasalahan yang di alami, peserta didik menurut pak Rinto bisa bersifat
terbuka dan tidak, tergantung dengan permasalahannya. Apabila dari siswa pak
Rinto mengalami masalah, yang di lakukan beliau yaitu mengundang siswa
tersebut untuk terbuka dengan masalahnya yang sedang di hadapi dan
memanfaatkan wali kelas untuk memberikan motivasi – motivasi atau solusi
untuk memcahkan masalahnya. Permasalahan – permasalahan yang sering di
jumpai dari siswa seperti komunikasi dengan orang tua, kesulitan belajar, dan
pergaulan bebas.
Masalah yang dihadapi siswa kadang tidak lepas dari guru – guru. Apabila
terdapat siswa yang melanggar aturan atau mengalami masalah di sekolah, guru
bimbingan dan konseling akan mengajak dan berdiskusi dengan guru wali kelas
untuk menyelesaikan masalah siswa tersebut. Menurut pak Rinto, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah kurang memadai, seperti ruangan BK yang
kurang cukup luas dan ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Proses
kerjasama antar guru bimbingan dan konseling dengan wali kelas dalam
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan cara berkomunikasi, jadi setiap ada
permasalahan dari siswa maka guru BK akan menghubungi wali kelasnya.
Program yang sudah berjalan yang dilakukan oleh wali kelas yaitu dengan
setiap hari bertemu dan saat jam pelajaran biasanya di selingi dengan
bimbingan dan konseling. Harapan dari wali kelas sendiri yaitu fasilitas harap
di tambah agar peserta didik ketika berkonsultasi bisa lebih bebas dan lebih
privasi.
4. Nama : Yulianti Istiqomah, S.pd
Jabatan : Wali Kelas X Busana Butik
Sekolah : SMKN 1 Sapuran
Menurut beliau, dengan adanya bimbingan dan konseling sangat
berpengaruh dengan siswa selama ini, dari kelas X sampai dengan kelas XII
sekarang. Keakraban siswa dengan wali kelas terhadap permasalahan –
19
permasalahan yang di alami, peserta didik menurut bu Yuli bisa bersifat terbuka
dan tidak, tergantung dengan permasalahannya. Apabila dari siswa bu Yuli
mengalami masalah, yang di lakukan beliau yaitu mengundang siswa tersebut
untuk terbuka dengan masalahnya yang sedang di hadapi dan memanfaatkan
wali kelas untuk memberikan motivasi – motivasi atau solusi untuk memcahkan
masalahnya. Permasalahan – permasalahan yang sering di jumpai dari siswa
seperti komunikasi dengan orang tua, kesulitan belajar, dan pergaulan bebas.
Masalah yang dihadapi siswa kadang tidak lepas dari guru – guru. Apabila
terdapat siswa yang melanggar aturan atau mengalami masalah di sekolah, guru
bimbingan dan konseling akan mengajak dan berdiskusi dengan guru wali kelas
untuk menyelesaikan masalah siswa tersebut. Menurut bu Yulli, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah kurang memadai, seperti ruangan BK yang
kurang cukup luas dan ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Proses
kerjasama antar guru bimbingan dan konseling dengan wali kelas dalam
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan cara berkomunikasi, jadi setiap ada
permasalahan dari siswa maka guru BK akan menghubungi wali kelasnya.
Program yang sudah berjalan yang dilakukan oleh wali kelas yaitu dengan
setiap hari bertemu dan saat jam pelajaran biasanya di selingi dengan
bimbingan dan konseling. Harapan dari wali kelas sendiri yaitu fasilitas harap
di tambah agar peserta didik ketika berkonsultasi bisa lebih bebas dan lebih
privasi.
20
1. Nama : Gigih Wibowo
Kelas : X TSM 1
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut gigih dia tidak
setuju apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan
konseling dijadikan program prioritas sekolah menurutnya tidak setuju. Di
sediakannya jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2
jam/minggu. Tidak setujunya apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru
pembimbing. Setuju apabila guru pembimbing di sediakan fasilitas khusus
seperti ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Gigih masih memiliki
rasa ragu – ragu dengan sifat guru pembimbing bahwa pembimbing
menyenangkan. Proses pendidikannya akan lebih baik lagi dengan adanya
bimbingan dan konseling. Ragu – ragu apabila jam yang diberikan untuk guru
pembimbing disamakan dengan jam pelajaran lain. Guru – guru juga
memberikan informasi yang sangat berguna untuk para siswa. Menurut gigih,
guru pembimbing kurang menyenangkan ketika memimpin kelompok dalam
kegiatan bimbingan kelompok. Guru – guru bimbingan konseling dapat
menempatkan siswanya pada jurusan yang sesuai dengan keinginannya
siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika saat berjumpa dengan
siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur sapa terlebih dahulu agar
menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan konseling juga sama pentingnya
dengan kegiatan belajar dengan sama – sama untuk menunjang kedepannya.
Guru pembimbing juga sangat ramah dengan para siswanya. Pendekatan guru
BK dengan permainan bersama atau lainnya. Dengan adanya bimbingan dan
konseling dapat membantu memahami keadaan diri pribadi, membantu
mengembangkan potensi yang di punyai, dan membantu dalam mengentaskan
masalah.
2. Nama : Khoirul Anam
Kelas : X TKR 2
21
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Anam dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya ragu – ragu. Di sediakannya
jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Gigih masih memiliki rasa sangat setuju dengan sifat
guru pembimbing bahwa pembimbing menyenangkan. Proses pendidikannya
akan lebih baik lagi dengan adanya bimbingan dan konseling. Tidak setuju
apabila jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan dengan jam
pelajaran lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang sangat berguna
untuk para siswa. Menurut Anam, guru pembimbing kurang menyenangkan
ketika memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok. Guru –
guru bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya pada jurusan yang
sesuai dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika
saat berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur
sapa terlebih dahulu agar menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan
konseling juga sama pentingnya dengan kegiatan belajar dengan sama – sama
untuk menunjang kedepannya. Guru pembimbing juga sangat ramah dengan
para siswanya. Pendekatan guru BK dengan permainan bersama atau lainnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu memahami keadaan
diri pribadi, membantu mengembangkan potensi yang di punyai, dan
membantu dalam mengentaskan masalah.
3. Nama : Anang Novianto
Kelas : X TKR 2
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Anang dia setuju
22
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya tidak setuju. Di sediakannya
jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing. Setuju
apabila guru pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus
untuk bimbingan dan konseling. Anang masih memiliki rasa ragu – ragu
dengan sifat guru pembimbing bahwa pembimbing menyenangkan. Proses
pendidikannya akan lebih baik lagi dengan adanya bimbingan dan konseling.
Ragu – ragu apabila jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan
dengan jam pelajaran lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang
sangat berguna untuk para siswa. Menurut Anang, guru pembimbing kurang
menyenangkan ketika memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan
kelompok. Guru – guru bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya
pada jurusan yang sesuai dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing
juga ramah ketika saat berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru
terkadang harus di tegur sapa terlebih dahulu agar menyapa siswanya.
Kegiatan bimbingan dan konseling juga sama pentingnya dengan kegiatan
belajar dengan sama – sama untuk menunjang kedepannya. Guru pembimbing
juga sangat ramah dengan para siswanya. Pendekatan guru BK dengan
permainan bersama atau lainnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling
dapat membantu memahami keadaan diri pribadi, membantu mengembangkan
potensi yang di punyai, dan membantu dalam mengentaskan masalah.
4. Nama : Dimas Burhan
Kelas : XI TKR 2
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Burhan dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya ragu – ragu. Di sediakannya
jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
23
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Burhan masih memiliki rasa sangat setuju dengan
sifat guru pembimbing bahwa pembimbing menyenangkan. Proses
pendidikannya akan lebih baik lagi dengan adanya bimbingan dan konseling.
Tidak setuju apabila jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan
dengan jam pelajaran lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang
sangat berguna untuk para siswa. Menurut Burhan, guru pembimbing kurang
menyenangkan ketika memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan
kelompok. Guru – guru bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya
pada jurusan yang sesuai dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing
juga ramah ketika saat berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru
terkadang harus di tegur sapa terlebih dahulu agar menyapa siswanya.
Kegiatan bimbingan dan konseling juga sama pentingnya dengan kegiatan
belajar dengan sama – sama untuk menunjang kedepannya. Guru pembimbing
juga sangat ramah dengan para siswanya. Pendekatan guru BK dengan
permainan bersama atau lainnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling
dapat membantu memahami keadaan diri pribadi, membantu mengembangkan
potensi yang di punyai, dan membantu dalam mengentaskan masalah.
5. Nama : Aji Gunawan
Kelas : XI TSM 1
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Aji dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya ragu – ragu. Di sediakannya
jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
24
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Aji masih memiliki rasa sangat setuju dengan sifat
guru pembimbing bahwa pembimbing menyenangkan. Proses pendidikannya
akan lebih baik lagi dengan adanya bimbingan dan konseling. Tidak setuju
apabila jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan dengan jam
pelajaran lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang sangat berguna
untuk para siswa. Menurut Aji, guru pembimbing kurang menyenangkan
ketika memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok. Guru –
guru bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya pada jurusan yang
sesuai dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika
saat berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur
sapa terlebih dahulu agar menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan
konseling juga sama pentingnya dengan kegiatan belajar dengan sama – sama
untuk menunjang kedepannya. Guru pembimbing juga sangat ramah dengan
para siswanya. Pendekatan guru BK dengan permainan bersama atau lainnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu memahami keadaan
diri pribadi, membantu mengembangkan potensi yang di punyai, dan
membantu dalam mengentaskan masalah.
6. Nama : Rizki Alfarizi
Kelas : XI TSM 1
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Rizki dia tidak
setuju apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan
konseling dijadikan program prioritas sekolah menurutnya tidak setuju. Di
sediakannya jam khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2
jam/minggu. Dia tidak setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru
pembimbing. Setuju apabila guru pembimbing di sediakan fasilitas khusus
seperti ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Rizki masih memiliki
rasa sangat setuju dengan sifat guru pembimbing bahwa pembimbing
25
menyenangkan. Proses pendidikannya akan lebih baik lagi dengan adanya
bimbingan dan konseling. Rgu – ragu apabila jam yang diberikan untuk guru
pembimbing disamakan dengan jam pelajaran lain. Guru – guru juga
memberikan informasi yang sangat berguna untuk para siswa. Menurut Rizki,
guru pembimbing kurang menyenangkan ketika memimpin kelompok dalam
kegiatan bimbingan kelompok. Guru – guru bimbingan konseling dapat
menempatkan siswanya pada jurusan yang sesuai dengan keinginannya
siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika saat berjumpa dengan
siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur sapa terlebih dahulu agar
menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan konseling juga sama pentingnya
dengan kegiatan belajar dengan sama – sama untuk menunjang kedepannya.
Guru pembimbing juga sangat ramah dengan para siswanya. Pendekatan guru
BK dengan permainan bersama atau lainnya. Dengan adanya bimbingan dan
konseling dapat membantu memahami keadaan diri pribadi, dan membantu
dalam mengentaskan masalah.
7. Nama : Fultoni
Kelas : XII akuntansi 3
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Fultoni dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya setuju. Di sediakannya jam
khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Fultoni sangat setuju dengan sifat guru pembimbing
bahwa pembimbing menyenangkan. Proses pendidikannya akan lebih baik lagi
dengan adanya bimbingan dan konseling. Memiliki rasa ragu – ragu apabila
jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan dengan jam pelajaran
26
lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang sangat berguna untuk para
siswa. Menurut Fultoni, guru pembimbing kurang menyenangkan ketika
memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok. Guru – guru
bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya pada jurusan yang sesuai
dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika saat
berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur sapa
terlebih dahulu agar menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan konseling
juga sama pentingnya dengan kegiatan belajar dengan sama – sama untuk
menunjang kedepannya. Guru pembimbing juga sangat ramah dengan para
siswanya. Pendekatan guru BK dengan permainan bersama atau lainnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu memahami keadaan
diri pribadi, membantu mengembangkan potensi yang di punyai, dan
membantu dalam mengentaskan masalah.
8. Nama : Taufiq Ridlo
Kelas : XII Akuntansi 2
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Taufiq dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya setuju. Di sediakannya jam
khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Taufiq sangat setuju dengan sifat guru pembimbing
bahwa pembimbing menyenangkan. Proses pendidikannya akan lebih baik lagi
dengan adanya bimbingan dan konseling. Memiliki rasa ragu – ragu apabila
jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan dengan jam pelajaran
lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang sangat berguna untuk para
siswa. Menurut Taufiq, guru pembimbing kurang menyenangkan ketika
27
memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok. Guru – guru
bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya pada jurusan yang sesuai
dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika saat
berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur sapa
terlebih dahulu agar menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan konseling
juga sama pentingnya dengan kegiatan belajar dengan sama – sama untuk
menunjang kedepannya. Guru pembimbing juga sangat ramah dengan para
siswanya. Pendekatan guru BK dengan permainan bersama atau lainnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu memahami keadaan
diri pribadi, membantu mengembangkan potensi yang di punyai, dan
membantu dalam mengentaskan masalah.
9. Nama : Herlanda Yoga Pangestui
Kelas : XII Akuntansi 2
Bimbingan dan konseling perlu dilakukan di sekolah untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang dihadapi peserta didik, dan menurut Yoga dia setuju
apabila guru memberikan pelayanan setiap hari. Bimbingan dan konseling
dijadikan program prioritas sekolah menurutnya setuju. Di sediakannya jam
khusus untuk guru pembimbing masuk ke kelas selama 2 jam/minggu. Dia
setuju apabila sekolah menyediakan lebih banyak guru pembimbing,
dikarenakan guru BK di SMK Negeri 1 Sapuran kurang. Setuju apabila guru
pembimbing di sediakan fasilitas khusus seperti ruangan khusus untuk
bimbingan dan konseling. Yoga sangat setuju dengan sifat guru pembimbing
bahwa pembimbing menyenangkan. Proses pendidikannya akan lebih baik lagi
dengan adanya bimbingan dan konseling. Memiliki rasa ragu – ragu apabila
jam yang diberikan untuk guru pembimbing disamakan dengan jam pelajaran
lain. Guru – guru juga memberikan informasi yang sangat berguna untuk para
siswa. Menurut Yoga, guru pembimbing kurang menyenangkan ketika
memimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok. Guru – guru
bimbingan konseling dapat menempatkan siswanya pada jurusan yang sesuai
28
dengan keinginannya siswanya. Guru pembimbing juga ramah ketika saat
berjumpa dengan siswanya, tetapi guru – guru terkadang harus di tegur sapa
terlebih dahulu agar menyapa siswanya. Kegiatan bimbingan dan konseling
juga sama pentingnya dengan kegiatan belajar dengan sama – sama untuk
menunjang kedepannya. Guru pembimbing juga sangat ramah dengan para
siswanya. Pendekatan guru BK dengan permainan bersama atau lainnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu memahami keadaan
diri pribadi, membantu mengembangkan potensi yang di punyai, dan
membantu dalam mengentaskan masalah.
29
sudah berjalan dengan baik. Harapannya yaitu pembelajaran BK dapat di
tambah agar semua siswa mengerti apa itu tentang bimbingan dan konseling.
2. Nama : Vikri Atha Ardian, S.E
Jabatan : Staf Tata Usaha/Administrasi
Menurut beliau, bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan konsultasi
antara 2 individu atau lebih, diantaranya adalah seorang pembimbing dan
konsultan. Peran TU terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
yaitu membantu untuk merekap dan mendata mengenai admiinistrasi sekolah.
Pembelajaran BK sangat berpengaruh dalam TU. Sarana dan prasarana menurut
beliau sudah mendukung dan berpengaruh terhadap kemajuan siswa nya.
Menurut pak Vikri, BK belom efektif dalam SMK Negei 1 Sapuran
dikarenakan masih banyaknya yang membutuhkan layanan bimbingan dan
konseling. Bentuk peran TU dalam pelaksanaan pembelajaran BK yaitu
menghimbau agar dapat memnuhi administrasi dan berkas – berkas. Bimbingan
dan konseling di SMK Negeri 1 Sapuran sudah berjalan dengan baik hanya saja
masih kurang maksimal dengan hasil – hasil yang kurang diharapakan. Dengan
adanya BK sangat menguntungkan dan berpengaruh terhadap TU karena
mendorong siswa agar semangat belajarnya tinggi. Harapan untuk bimbingan
dan konsleing yang ada di SMK negeri Sapuran yaitu menghasilkan sisw ayang
berkarakter baik, sopan santun, dan juga bisa membimbing siswa yang susah
untuk di bombing.
30
BAB III
KAJIAN / TINJAUAN PUSTAKA
3.1 PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah “Guidance and
Counseling” dalam bahasa Inggris. Sesuai dengan istilahnya, maka bimbingan
dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan. Namun untuk pengertian yang
sebenarnya, tidak setiap bantuan adalah bimbingan. Misalnya seorang guru
membisikkan jawaban suatu soal ujian pada waktu ujian, agar siswanya lulus, tentu
saja “bantuan” itu bukan bantuan yang dimaksud dengan bimbingan. Bentuk
bantuan dalam bimbingan membutuhkan syarat tertentu, bentuk tertentu, prosedur
tertentu, dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip, dan tujuannya.
Year Book of Education (1955) menyatakan bahwa: ‘guidance is a process
of helping individual through their own effort to discover develop their
potentialisties both for personal happiness and sosial usefulness’. Definisi tersebut
menjelaskan bahwa: “Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahan diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat”
Jones (1963:25) memberikan pengertian bimbingan adalah sebagai berikut:
“Guidance is the assistance given to individuals in making intelligent choices and
adjustments in their lives. The ability is not innate it must be developed. The
fundamental purpose of guidance is to develop in each individual up to the limit
of his capacity, the ability to solve his own problems and to make his own
adjustment...” Pengertian menurut Jones di atas, bimbingan merupakan bantuan
kepada individu dalam membuat suatu pilihan yang cerdas atau tepat dalam
penyesuaian kehidupan mereka. Selanjutnya pula dikatakan bahwa kemampuan
itu bukan merupakan suatu faktor bawaan, tetapi harus dikembangkan.
Sunaryo Kartadinata (1998:3) memberikan pengertian bimbingan adalah
proses membantu individu untuk mencapai perkembangan yang optimal.
31
Sedangkan Rochman Natawidjaja (1987:37) mengartikan bimbingan sebagai
suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga
dia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan
pada umumnya.
Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan
untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima
dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction)
dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan
potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,
baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian
sebenarnya bimbingan itu, sebagai berikut :
1) Bimbingan berarti bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang
kepada orang lain yang memerlukannya. Perkataan “membantu' berarti dalam
bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian
peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi dalam hal
ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau keputusan
dari orang yang dibimbingnya. Artinya yang menentukan pilihan atau
keputusan adalah individu itu sendiri. Bantuan atau pertolongan merupakan
hal yang pokok dalam bimbingan. Namun, perlu diperhatikan tidak semua
pertolongan atau bantuan dapat disebut sebagai bimbingan, seperti membantu
anak yang jatuh agar bangkit kembali. Pertolongan atau bantuan yang
dikatakan sebagai bimbingan adalah mempunyai sifat-sifat lain yang harus
dipenuhi.
32
2) Bantuan (bimbingan) tersebut diberikan kepada setiap orang, namun prioritas
diberikan kepada individu-individu yang membutuhkan atau benar-benar
harus dibantu. Pada Hakikatnya bantuan itu adalah untuk semua orang. Dalam
hal ini bimbingan tidak memandang usia atau tidak hanya terbatas pada anak-
anak atau para remaja, tetapi juga dapt mencakup orang dewasa. Bimbingan
dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok.
3) Bimbingan mengandung makna memberikan bantuan atau pertolongan
dengan pengertiannya. Keadaan ini seperti yang dikenal dalam pendidikan
dengan “Tut Wuri Handayani”. Pembimbingan seyogyanya menjadi
pendorong untuk peserta didik menjadi lebih baik dan bermakna dalam hidup
dan kehidupannya.
4) Bimbingan merupakan sebuah pertolongan atau bantuan yang diberikan
kepada seseorang, sebuah proses bantuan yang berkelanjutan, sebuah arahan
kepada seseorang untuk mencapai tahap perkembangan yang optimal, sebuah
kegiatan yang membantu dan mengarahkan seseorang agar hidup dan
kehidupannya sesuai dengan potensi dirinya, dan sebuah proses menuntun
kepada jalan yang baik sesuai dengan keadaan dirinya
Dengan memperhatikan pengertian-pengertian yang disampaikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
oleh seseorang (guru/konselor/tutor) agar yang diberikan bimbingan menjadi lebih
terarah dan dapat mengambil keputusan dengan tepat bagi dirinya dan
lingkungannya untuk hari ini, masa depan yang akan datang.
33
Rochman dan M, Surya (1986:25) menyampaikan bahwa konseling adalah
semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang, yaitu klien
dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya
sendiri dan lingkungannya.
Wrenn (dalam Bimo Walgito, 2010:7) mengemukakan pengertian konseling
sebagai berikut: “Counseling is personal and dynamic relationship between two
people who approach a mutually defined problem with matual consideration for
each other to the end that the younger, or less mature, or more troubled of the two
is aided to a self determined resolutionof his problem”. Definsi ini mengatakan
bahwa konseling adalah hubungan pribadi dan dinamis antara dua orang yang
bermasalah dengan tujuan agar diketahui permsalahannya sehingga ditemukan
solusinya.
Jones (dalam Bimo Walgito, 2010:7) menyampaikan pengertian konseling
sebagai berikut: ‘Counseling is talking over a problem with some one. Usually but
not always, one of the two has facts or experience or abilities not possessed to the
same degree by the other. The process of counseling involves a clearing up of the
problem by discussion’ Jones mengatakan bahwa konseling itu membicarakan
masalah seseorang dengan berdiskusi dalam prosesnya, hal ini dapat dilakukan
secara individual atau kelompok, jika dilakukan secara individual dimana
masalahnya sangat rahasia dan kelompok masalahnya yang umum (bukan rahasia)
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling
adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien
dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli
/klien.
34
kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyusuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya,
mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat. maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut maka harus mendapatkan
kesempatan untuk mengenal dan memahami potensi diri sendiri, kekuatan yang di
miliki, dan tugas – tugas perkembangan, mengenal dan memahami potensi atau
peluang yang ada di lingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan dan rencana
hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, memahami dan mengatasi
kesulitan – kesulitan sendiri, menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, menyesuaian diri
dengan keadaan dan tuntutan darilingkungannya, dan mengembangkan segala
potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta
didik agar dapat mencapa tugas – tugas perkembangannya yang meliputi aspek
pribadi – sosial, belajar (akademik), dan karir.
Tujuan bimbingan dan konseling terkait dengan aspek pribadi – pribadi
konseli adalah sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai – niai keimanan da
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, tempat kerja, maupun masyarakat
pada umumnya.
2. Memiliki stiap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati, dan memelihara hak dan kewajiban masing – masing.
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun
psikis.
4. Memiliki sikap positif atau respect terhadap diri sendiri dan orang lain.
35
5. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik
(belajar) adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kesadaran akan potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3. Memiliki kesepian mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengetahui dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
3. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran – peran yang sesaui minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan social ekonomi.
4. Dapat membentuk pola – pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila
seorang konseli bercita – cita menjadi guru, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan –kegiatan yang relevan dengan karir
keguruan tersebut.
5. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keutusan karir.
36
a. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu peserta
didik agar memiliki pemahaman tentang system, tentang terhadap dirinya dan
lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan
pemahaman ini, peserta didik di harapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
b. Fungsi Fasilitasi
Fungsi fasilitasi memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
c. Fungsi Penyesuain
Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
d. Fungsi Penyaluran
Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini,
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar
lembaga pendidikan.
e. Fungsi Adaptasi
Fungsi adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
sekolah/kepala penyelenggara Paket B dan staf, konselor, dan tutor untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang
memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para tutor
dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun
37
materi, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan
pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
f. Fungsi Pencegahan (preventif)
Fungsi pencegahan yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini,
konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan
diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik
yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan
kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli
dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan,
diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-
obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex) bahkan dijaman millennium
sekarang ini penyalahgunaan internet.
g. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan,
dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan
perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional,
dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada
tindakan atau kehendak yang produktif dan normative.
h. Fungsi Penyembuhan
Fungsi penyembuhan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek sosial-pribadi,
belajar, dan karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial
teaching.
38
i. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercapai dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari
kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri.
Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik,
rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
j. Fungsi Pengembangan
Fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya
lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli. Konselor dan personil lainnya secara sinergi sebagai
teamwork berkolaburasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan
program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya
membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan
yang dapat digunakan di sini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karya wisata
39
Baik pria maupun wanita, bagi anak – anak, remaja, maupun dewasa. Dalam
hal ini pendekatan yang digunakan lebih bersifat preventif dan pengembangan
dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari
pada perseorangan (individual)
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat
unik (berbeda satu sama lainnya) dan melalui bimbingan konseli dibantu
untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga
berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun
pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
3. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama. bimbingan bukan hanya
tugas atau tanggungjawab konselor, tetapi juga tugas guru – guru (tutor) dan
kepala sekolah/madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing – masing.
Mereka bekerja sebagai team work.
4. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan
konseling.
5. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)
kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di
sekolah/madrasah saja, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat
pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersufat multi aspek, yaitu
meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Menurut Buku Bimbingan dan Konseling (Bimo Walgito, 2010 : 12 – 14 ),
prinsip – prinsip pada layanan bimbingan dan konseling sebagai berikut :
1. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa, dan
orang-orang yang sudah tua.
2. Bertujuan untuk memajukan penyesuaian individu.
3. Harus menyeluruh kesemua orang.
4. Semua guru (tutor) di sekolah seharusnya menjadi pembimbing.
40
5. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan sehingga alat dan
teknik mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan
bimbingan.
6. Perbedaan setiap orang harus diperhatikan
7. Memerlukan sekumpulan catatan (cumulative record) mengenai kemajuan
dan keadaan anak.
8. Perlu adanya kerjasama yang baik antara instansi terkait.
9. Supaya berani bertanggungjawab sendiri dalam mengatasi permasalahannya
dan bersifat flexible.
41
Yaitu asas bimbingan dan konseling menghendaki agar peserta didik atau
orang tua/wali sasaran layanan berpartisifatif secara aktif dalam kegiatan
bimbingan dan konseling.
5. Asas Kemandirian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik diharapkan menjadi individu
yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan kondisi sekarang.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan
bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu asas bimbingan dan konseling menghendaki agar adanya layanan yang
dilakukan guru atau pihak lain saling menunjang, harmonis, dan terpadukan.
9. Asas Kenormatifan
Yaitu asas bimbingan dan konseling menghendaki agar layanan
diselenggarakan berdasarkan norma-norma yang ada, yaitu norma agama,
hukum dan peraturan
10. Asas Keahlian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki diselenggarakan atas
dasar-dasar professional.
11. Asas Alih tangan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihakpihak yang
tidak mampu menyelenggarakan layanan secara tuntas mengalihtangankan ke
pihak yang lebih ahli.
42
12. Tut Wuri Handayani
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan secara
keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa
aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan,
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju
43
3. Program bimbingan dan konseling merupakan Team Building Approach
artinya merupakan suatu tim yang bersifat kolaboratif antar staff.
4. Program bimbingan dan konseling merupakan sebuah proses yang tersusun
secara sistematis dan dikemas melalui tahap-tahap perencanaan, desain,
implementasi, evaluasi, dan tindak lanjut.
5. Program bimbingan dan konseling harus dikendalikan oleh kepemimpinan
yang memiliki visi dan misi yang kuat mengenai bimbingan dan konseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif dikemas dalam empat
komponen yaitu: kurikulum bimbingan, perencanaan individual, pelayanan
responsif, dan dukungan sistem (Gybers dan Henderson, 2006: 139-140).
a. Layanan Dasar (Kurikulum bimbingan dan konseling)
Kurikulum bimbingan dan konseling merupakan seperangkat aktifitas yang
dirancang secara sistematis untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik
yang mencakup perkembangan akademis, karir, pribadi dan sosial atau yang
dikenal disebut dengan layanan dasar.
Strategi yang dilakukan konselor dalam pelaksanaan bimbingan dan
pelayanan dasar ini dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
(2008: 224-230) sebagai berikut :
1. Bimbingan kelas, merupakan suatu strategi yang digunakan konselor
untuk memberikan layanan kepada peserta didik dengan jalan berinteraksi
secara langsung didalam kelas.
2. Pelayanan orientasi, salah satu kegiatan kkonselor dalam membantu
peserta didik agar dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi yang baru.
3. Pelayanan informasi, berupa layanan yang mennitikberatkan pada
pemberian informasi kepada peserta didik agar bisa memahami dirinya
dan lingkungannya.
4. Bimbingan kelompok, merupakan bentuk layanan bimbingan yang
diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 sampai
44
12 peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar
dapat merespon kebutuhan dan minatnya.
5. Pelayanan pengumpulan data, berupa layanan yang bermaksud untuk
mengumpulkan berbagai data/informasi mengenai peserta didik secara
lengkap dan komprehensif.
b. Perencanaan Individual
Perencanaa individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukam aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan
masa depan berdasarkan pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya. Tujuan perencanaan individual yaitu sebagai
berikut :
1. Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
2. Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan tehadap
perkembangan dirinya baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar,
maupun karir.
3. Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana
yang telah di rumuskannya.
c. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsive merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera di bantu menimbulkan gaangguan dalam proses
pencapaian tugas – tugas perkembangan. Tujuan dari layanan responsive yaitu
dapat memenuhi kebutuhannya dan merencanakan masalah yang dialaminya
atau membantu konseli yang mengalami hambatan kegagalan dalam mencapai
tugas – tugas perkembangannya.
d. Dukungan Sistem
Komponen dukungan sistem mencakup dua bagian: (1) program bimbingan
dan konseling, dan (2) layanan pendukung. Strategi yang digunakan dalam
dukungan sistem ini berupa: (1) Pengembangan jejaring (networking) yaitu
45
upaya menjalin kerjasama dengan guru, orang tua dan masyarakat serta
seluruh personil sekolah agar tercipta suasana kondusif dalam proses
pembelajaran dan layanan bimbingan dan konseling. (2) Pengembangan
konselor yang meliputi: pelatihan-pelatihan yang tekait dengan bimbingan
dan konseling, aktif dalam organisasi seperti ABKIN, aktif dalam pertemuan
ilmiah seperti seminar, workshop, dan lain sebagainya. (Sugiyo, 2011).
1. Pemberian layanan
a) Konsultasi dengann guru – guru
b) Menyelenggarakan kerjasama dengan ortu/masyarakat
c) Berpartisipasi
d) Bekerja sama dengan personil sekolah lainnya.
e) Melakukan penelitian
2. Kegiatan Manajemen
a) Pengembangan program
b) Pengembangan staff (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru
Mata pelajaran, Guru Bimbingan dan Konseling)
c) Pemanfaatan Sumber Daya Masyarakat
d) Pengembangan atau Penentuan Kebijakan
46
kegiatan yang dirancang dan dilakukan secara kait mengait untuk mencapai
tujuan tertentu.”
Suatu program mengandung unsur – unsur yaitu sebagai berikut :
1. Adanya seperangkat kegiatan, artinya kegiatan – kegiatan yang akan
dilakukan merupakan suatu kegiatan yang utuh.
2. Diarncang, artinya hal yang akan dilakukan dirancang sedemikain rupa agar
tidak terjadi pelapisan atau akumulasi kegiatan.
3. Dilakukan secara kait – mengait, yaitu bahwa dalam melakukan kegiatan
yang sudah dirancang kegiatan itu tidak berdiri sendiri atau lepas melainkan
ada keterkaitan satu dengan yang lainnya.
4. Adanya tujuan tertentu, yaitu sebagai arah dan kendali agar semua aktivitas
yang terangkum dalam program selalu terfokus kepada titik tuju.
b. Pelaksanaan dan Pengarahan Program Bimbingan dan Konseling
Setiap sekolah sebagai satuan pendidikan perlu merancang program bimbingan
dan konseling sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan.
Ada dua jenis program yang perlu dirancang dan dikembangkan yaitu :
1. Program tahunan sebagai program sekolah
Program ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada setiap semester,
program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karena itu, perlu dibuat
dalam suatu matriks atau schedule. Dalam program ini, di cantumkan
substansi kegiatan, jenis layanan menuruti alokasi waktu.
2. Program kegiatan layanan bagi setiap guru pembimbing sesuai dengan
pembagian tugas layanan di sekolah.
Setiap guru pembimbing perlu membuat program berupa satuan layanan
(satlan) dan satuan kegiatan pendukung (satkung) setiap kali akan
melakukan pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal yang sudah di
petakan.
47
c. Evaluasi dan Supervisi Program Bimbingan dan Konseling
Merupakan upaya menilai efisiensi dan evektivitas pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling
yang dikelola oleh staff bimbingan dan konseling pada umumnya. Tujuan dari
evaluasi yaitu :
1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subyek yang
telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program
dalam kurun waktu yang tertentu.
3. Secara khusus, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
d. Peran guru dalam Program Bimbingan dan Konseling
Beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru yaitu sebagai
berikut:
1. Guru sebagai Informator
Tugasnya membantu guru pembimbing dan konselor dalam
memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa pada
umumnya. Guru dapat menginformasikan berbagai hal tentang layanan
bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, dan manfaatnya bagi siswa.
2. Guru sebagai Fasilitator
Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan
layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif. Guru
dapat berperan merancang program perbaikan dengan mempertimbangkan
tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaikan dengan gaya belajar
siswa.
3. Guru sebagai Mediator
Dalam kedudukannya yang strategis,yakni berhadapan langsung dengan
siswa, guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan guru
pembimbing. Hal itu tampak misalnya pada saat seorang guru diminta untuk
48
melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing atau konselor sekolah.
4. Guru sebagai Motivator
Guru berperan sebagai pemberi motivasi siswa dlam memanfaatkan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah, sekaligus memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling.
5. Guru sebagai Kolaborator
Guru dapat berperan sebagai kolaborator konselor di sekolah, misalnya
dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan
pembelajaran atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti
konferensi kasus, himpunan data dan kegiatan lainnya yang relevan.
49
3.10 TAHAP – TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
Program bimbingan dan konseling di suatu sekolah sebaiknya disusun setiap
tahun pada awal tahun ajaran. Penyusunan program bimbingan dan konseling
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu membuat program yang sama sekali baru, dan
atau mengembangkan program yang sudah ada. Untuk membahas tahap-tahap
penyusunan program ini akan disampaikan dua macam pendapat tentang tahap-
tahap kegiatan penysunan program bimbingan dan konseling.
a. Menurut Miller (1961) :
Ada 4 tahapan yang di kemukakan oleh Miller yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
2. Pertemuan – pertemuan Permulaan
3. Pembentukan Panitia Sementara
4. Pembentukan Panitia Penyelenggaraan Pogram
b. Menurut Gysbers dan Henderson (2006) :
Tahap penyusunan program menurut Gysbers dan Henderson (2006)
meliputi 4 tahap yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penyusunan (Designing)
3. Pelaksanaan (Implementing)
4. Penilaian (Evaluating)
50
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
51
2. Pemberian layanan responsive
Pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan
dan masalah dan memerlukan pertolongan segera pertolongan segera supaya
tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya.
Tujuan pelayanan responsive ini yaitu mengintervensi masalah –
masalah atau kepedulian peserta didik yang muncul segera dan dirasakan
saat itu, berkenaan dengan masalah pribadi – sosial, karier, dan atau masalah
pengembangan pendidikan.
Strategi pelaksanaan responsive yang ada di SMK Negeri 1 Sapuran
yaitu kolaborasi antara guru BK dengan guru mata pelajaran, kolaborasi
dengan orangtua, kunjungan rumah, dan konsultasi.
3. Pemberian layanan peminatan dan perencanaan individual
Merupakan kegiatan pemberian bantuan kepada peserta didik agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya. Kegiatan orientasi, informasi, konseling
individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan dalam
implementasi pelayanan ini.
Tujuan diadakan kayanan peminatan atau perencanaan individual di
SMK Negeri 1 Sapuran yaitu mempersiapkan diri untuk mengikuti
pendidikan lanjutan, merencanakan karier, dan mengembangkan
kemampuan social – pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan
dirinya, informasi tentang sekolah/madrasah, dunia kerja, dan
masyarakatnya.
Strategi yang dilakukan guru bimbingan dan konseling yang ada di
SMK Negeri 1 Sapuran yaitu dengan penilaian individual, jadi guru BK
52
datang setiap hari pada jam 9 untuk menecek kehadiran siswa, dan
selanjutnya penempatan dan penyaluran. kegiatan yang diperlukan
khususnya saat membimbing peserta didik dan membentuk dirinya
menempati posisi yang sesuai dengan kemampuan bakat dan minatnya.
4. Pemberian layanan dukungan sistem.
Merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infra struktur (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan
kemampuan professional professional konselor/ guru pembimbing secara
berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Tujuan dilaksanakan layanan dukungan sistem di SMK Negeri 1
Sapuran yaitu memberikan dukungan kepada konselor/ guru pembimbing
dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
Sedangkan bagi personil pendidik lainnya adalah untuk memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan di sekolah.
Strategi yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling yaitu
pengembangan jejaring (networking), dan kegiatan manajemen. Sehingga
siswa dapat berkonsultasi dengan guru – guru bimbingan dan konseling.
53
Koordinator BK dengan Guru dan Wali Kelas adalah hubungan kerja sama
sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis administrasi Kepala Sekolah ke
bawah. Sedangkan hubungan koordinator BK ( dan guru pembimbing / konselor
sekolah), Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dengan siswa adalah hubungan
layanan.
Peranan personil pelaksana BK sekaligus tugas – tugasnya yaitu sebagai
berikut :
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah
yang bersangkutan. Tugas kepala atau peranan kepala sekolah adalah sebagai
berikut :
a) Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah,
sehingga kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan Konseling
merupakan kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b) Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga/SDM dan berbagai kemudahan
bagi terlaksananya layanan bimbingan konseling yang efektif dan efisien.
c) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program BK, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan
bimbingan Konseling.
d) Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga di luar sekolah dalam
rangka kerja sama pelaksanaan pelayanan bimbingan Konseling.
e) Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program BK di sekolah.
f) Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas
koordinasi pelaksanaan BK di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama
guru pembimbing (konselor).
g) Menyiapkan surat tugas guru pembimbing dalam proses BK pada setiap
awal semester.
h) Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan BK sebagai bahan
usulan angka kredit bagi guru pembimbing (konselor).
54
i) Melaksanakan layanan BK terhadap minimal 40 siswa bagi kepala sekolah
yang berlatar belakang pendidikan BK.
2. Koordinator Bimbingan Konseling
Koordinator BK memiliki tugas terhadap berlangsungnya pelaksanaan
bimbingan dan konseling yang ada di SMK Negei 1 Sapuran, maka dari itu
koordinator BK mempunyai tugas yaitu :
a) Koordinator Bimbingan Konseling bertugas mengkoordinasikan guru
Bimbingan konseling
b) Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya
tenaga, sarana dan prasarana.
c) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan BK kepada kepala
sekolah.
Dengan catatan di SMK Negeri 1 Sapuran koordinator BK sama dengan guru
bimbingan konseling.
3. Guru Bimbinigan Konseling / Konselor
Sebagai pelaksana utama, tenaga ahli guru bimbiingan dan konseling bertugas
yaitu :
a) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b) Merencanakan program bimbingan dan konseling
c) Melaksaakan segenap layanan bimbingan dan konseling
d) Melaksanakan kegaitan pendukug bimbingan dan konseling
e) Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan koonseling dan
kegiatan pendukungnya.
4. Guru Mata Pelajaran
Sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata pelajaran tertentu dan sebagai
personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru
mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan konseling adalah :
a) Membantu guru Bimbingan Konseling / konselor mengidentifikasi siswa-
siswa yang memerlukan layanan Bimbingan Konseling
55
b) Mengalih tangankan (liferal) siswa yang memerlukan layanan Bimbingan
Konseling kepada konselor.
c) Menerima siswa alih tangan dari guru Bimbingan Konseling, yaitu siswa
yang menurut guru Bimbingan Konseling memerlukan pelayanan
pengajaran khusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengajaran).
5. Wali kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan dan konseling
wali kelas berperan :
a) Membantu mengelola kelas tertentu, dalam pelayanan Bimbingan
Konseling, wali kelas berperan
b) Mengkoordinir kelas atau siswanya yang mengalami masalah dalam segal
hal yang urgent.
6. Staf Tata Usaha / Administrasi
Staf tata usaha atau administrasi adalah personil yang bertugas :
a) Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam
mengadministrasikan seluruh kegiatan BK di sekolah
b) Membantu melengkapi dokomen tentang siswa seperti catatan komulatif
siswa.
c) Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan BK
56
orang guru BK memegang atau membimbing siswa sekitar kurang lebih 300
siswa/i.
Kepala sekolah SMK Negeri 1 Sapuran juga menyebutkan kendala/masalah
yang sering di hadapi siswa/i yaitu kehadiran dalam proses belajar, masalah biaya
sekolah (ekonomi yang kurang) dan drop out. Oleh karena itu proses pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di SMK N 1 Sapuran kurang maksimal, solusi –
solusi yang bisa di jalankan untuk memperbaiki pelayanan bimbingan dan
konseling di SMK Negeri 1 Sapuran yaitu sebagai berikut :
a) Meningkatkan peran guru mata pelajaran dan wali kelas dikarenakan guru
BK/koordinator BK yang kurang.
b) Adanya kegiatan yang mengenalkan bahwa BK merupakan suatu kegiatan
atau layanan yang bermanfaat bagi peserta didik di waktu sekarang dan
kedepannya.
c) Personil layanan bimbingan dan konseling mampu mengubah mainset peserta
didik bahwa BK bukan dikhususkan hanya untuk siswa yang bermasalah saja.
d) Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Sapuran untuk
keegiatan layanan bimbingan dan konseling.
57
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Pandangan siswa terhadap Bimbingan dan Konseling masih memandang
dengan satu sisi saja, yaitu hanya untuk siswa yang bermasalah saja. Masih
sedikit siswa yang menganggap bahwa BK yang ada di SMK Negeri 1 Sapuran
merupakan suatu program bimbingan yang ditujukan kepada seluruh siswa yang
ada di sekolah tanpa terkecuali. Sekitar 25% siswa yang menyadari hal tersebut.
Sulit untuk mengubah pandangan peserta didik terhadap pengertian serta
pandangan BK, karena guru BK selalu muncul disaat ada siswa yang bermasalah.
Pelaksanaa program BK di SMK Negeri 1 Sapuran sudah cukup baik, karena
masalah – masalah yang muncul pasti dapat terselesaikan dengan baik. Karena
masalah – masalah yang timbul masih bersifat ringan sehingga penanganannya
cenderung lebih mudah. Karena SMK Negeri 1 Sapuran berada di daerah
pedesaan sehingga masalah yang timbul juga cenderung dengan permasalahan
ekonomi.
Di SMK Negeri 1 Sapuran ini tenaga pendidik mulai dari guru BK, guru
mata pelajaran, wali kelas, serta staf TU belum sepenuhnya menjalankan
tugasnya dalam membantu pelaksanaan program BK, hanya sebagian guru saja
yang sudah menyadari akan pentingnya bimbingan dan koonseling sehingga
perlu melakukan upaya – upaya agar program BK dapat terlaksanana sebaik
mungkin, karena program BK juga dapat membantu siswa dalam belajar
mengajar serta memberikan pengarahan kepada siswa serta memberikan solusi
bagi siswa yang melakukan bimbingan. Selain itu dalam kedudukannya sebagai
personil pelaksana proses pembelajaran di sekolah, guru mapel dan wali kelas
memiliki posisi yang strategis, dibandingkan dengan guru pembimbing atau
konselor.
Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Sapuran
ini masih banyak mengalami kendala – kendala terutama sarana dan
58
prasarananya karena belum ada ruangan khusus untuk BK jadi jika ada siswa
yang ingin menghadap untuk melakukan bimbingan merasa kurang nyaman
karena masih berada di ruang guru, selain itu koordinator BK masih
kekukarangan dengan bertambahnya siswa yang ber sekolah di SMK Negeri 1
Sapuran.
59
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN (2008). Penataan Pendidikan Prefesional Konselor dan Layanan Bimbingan
dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: PPB FIP UPI
Bandung
Bimo Walgito (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi.
Jones, J.J. (1963 & 1987). Secondary School Administration. New York: McGraw Hill
Book Company
60
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Gambar 1.
Foto dengan Guru/Koordinator BK
Gambar 2.
Foto dengan Guru Mapel Bahasa Indonesia
61
Gambar 3.
Foto dengan Staff Tata Usaha
Gambar 4.
Foto dengan Siswa SMK N 1 Sapuran
62