PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui apa pengertian dari alat gelas non volumentrik.
2. Mahasiswa mengetahui apa saja yang termasuk alat-alat gelas non volumentrik.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dari setiap alat gelas non
volumentrik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk
kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil
Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.
2. Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira
kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran.
Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
3. Botol timbang
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol
timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 –
80 mL.
4. Corong
Tersedia berbagai ukuran corong gelas diantaranya adalah kecil, sedang dan besar. Corong
gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah
yang lain terutama yang bermulut kecil. Corong gelas kecil digunakan untuk memindahkan
larutan kurang dari 100 ml, sedangkan corong sedang untuk 100-500 ml dan yang besar
untuk larutan larutan yang lebih dari 500ml. Disamping untuk membantu memindahkan
larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain corong gelas digunakan pula untuk
membantu proses penyaringan khususnya untuk menaruh kertas saring.
5. Gelas beaker
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang
berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa
digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan
dengan gelas arloji sebagai penutup.
6. Labu iodium
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat gelas
laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida
dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut
labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan
cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu
iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
7. Desikator
Di bagian bawahnya diisi dengan bahan pengering berupa silika gel. Ada dua jenis
desikator yang bisa digunakan dalam laboratorium, yaitu desikator biasa dan desikator
vakum. Bedanya, pada desikator vakum tersedia katup yang bisa dibuka tutup, serta
dihubungkan oleh selang.
8. Batang pengaduk
Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya
hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung
membulat.
9. Gelas kaca/arloji
Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di
antaranya:
Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan). Sebagai
tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
10. Corong pemisah
Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran
dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat
dari teflon ataupun kaca.
5. Gelas beaker
Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak membutuhkan tingkat
ketelitian yang tinggi.
Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate, khusus untuk beker
glass yang terbuat dari kaca borosilat
6. Labu iodium
Adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang biasanya
menghasilkan iodium, dan dikarenakan iodium menguap maka labu tersebut dilengkapi
dengan tutup asah yang dapat menahan uap iodium.
Standar operasional atau cara kerja dari alat tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Masukkan larutan/cairan yang akan direaksikan ke dalam labu iodium.
2. Tutup labu dengan hati-hati hingga tidak terdapat gelembung udara di dalamnya.
3. Kemudian lakukan titrasi dengan pengocokan kuat.
7. Desikator
Fungsi dari desikator adalah untuk menyimpan bahan atau wadah sebelum dilakukan
penimbangan. Selain itu juga untuk menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering
8. Batang pengaduk
9. Gelas kaca/arloji
Gelas arloji berfungsi untuk menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat higroskopis,
sebagai penutup saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan sebagai wadah untuk
mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini dapat dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat gelas non volumetrik merupakan salah satu jenis alat laboratorium berbahan
dasar gelas yang tidak bisa di gunakan sebagai alat ukur.
2. Beberapa yang termasuk alat gelas non volumetrik yaitu pipet tetes, gelas beaker,
erlenmeyer, dan tabung reaksi.
2.2 Saran
Perlunya penambahan peralatan alat gelas non volumetrik di laboratorium.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah di
kemudian hari.
MAKALAH TENTANG ALAT NON VOLUMETRIK DAN FUNGSINYA
Disusun Oleh :
Tingkat 1 Reguler 1
Kelompok 3
Agustin Cahya Ningrum/ 1913453035
Abila Cerlianistya/ 1913453036
Revy Aprilia/ 1913453037
Made Dio Saputra/ 1913453038
Made Arti Ardani/ 1913453039
Titis Mahardika/ 1913453040
Mei Widya Wati/ 1913453041
Riska Wulandari/ 1913453042
Widia Juniarti/ 1913453043
Mellynia Trisna Sofia/ 1913453044
Listia Herdiana/ 1913453045
Rani Fatika Sari/ 1913453046
Amalia Ananda Zita/ 1913453047
Hanifa Arbina Izzatunnisa/ 1913453048
Asy Syifa Sukmawati/ 1913453049
Nabila Larasati/ 1913453050
Mutiara Oktaviani/ 1913453051
Vina Jeniyana/ 1913453052