Anda di halaman 1dari 10

Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama Bilateral Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah RI berkomitmen meningkatkan kerja sama bilateral yang


saling menguntungkan dengan Pemerintah Federasi Rusia, yang mencakup tiga pilar.

Hal itu antara lain politik dan keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi serta sosial
budaya.

Selain pertemuan bilateral resmi antara pejabat pemerintah, hubungan ramah tamah dan
produktif pun dijalankan sebagai bagian dari hubungan yang dinamis di antara sektor swasta
dan masyarakat lokal.

Kedua pihak juga berkomitmen untuk memajukan proyek pengembangan dan investasi strategis
di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, dan transportasi, yang melibatkan hubungan
bisnis, regional, dan orang–orang di kedua negara.

Kedua negara juga aktif dalam upaya bersama untuk memperkuat stabilitas dan kemakmuran
kawasan. Melalui Hubungan Dialog ASEAN-Rusia dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur
dan bersama dengan ASEAN serta mitra regional lainnya.

Selain itu, Indonesia juga berharap untuk membangun perjanjian perdagangan bebas dengan
Eurasian Economic Union (EAEU) untuk memperluas akses pasar ke wilayah tersebut.

"Saya sangat percaya bahwa dengan mengambil momentum pertumbuhan antara kedua
negara, dapat menggali lebih banyak potensi yang belum dimanfaatkan dalam kerja sama
bilateral yang disepakati di berbagai sektor," kata Darmin.
Manfaat hubungan internasional dibidang ekonomi yaitu :

a. menarik minat negara lain untuk menanamkan modalnya atau berinvestasi di negara lain

b. Menjaga kestabilan harga dalam negeri

c. mempermudah akses pemasaran produk lokal ke luar negeri, sehingga banyak produk buatan
dalam negeri yang bisa dijual ke mancanegara

e. Mempercepat proses perkembangan ekonomi negara

f. Meningkatkan pendapatan negara

g. Memperluas ketersediaan lapangan kerja

h. Mempercepat pembangunan nasional

Contoh di Indonesia :

Di Indonesia, kita bisa melihat fenomena bisnis startup yang berbasis pada teknologi, salah
satunya Go-jek. Go-jek muncul memberikan solusi kemudahan transportasi dengan
memanfaatkan teknologi Android yang hampir teknologinya ada di genggaman orang sekitar
kita. Bayangkan siapa yang bisa melihat peluang ini jika tanpa bantuan teknologi.

Juga ada
Perkembangan sistem perbankan juga dipengaruhi oleh hadirnya teknologi. Berapa banyak
orang yang dimudahkan dengan adanya ATM yang berjamur dimana-mana. Kita tidak perlu lagi
ke bank jika hanya sekedar mengambil uang atau bertransaksi, semua bisa terjadi hanya dari
layanan mobile yang bisa diakses dari Smartphone maupun Internet.

Itulah manfaat kerjasama ekonomi antar negara. Bukan hanya satu negara saja yang
diuntungkan namun satu sama lain akan merasakan manfaatnya. Saling ketergantungan dengan
negara lain justru menjadi hal baik karena secara ekonomi lebih stabil dan merata.

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/manfaat-kerjasama-ekonomi-antar-
negara

Aspek pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat hakiki dalam menjamin
kelangsungan hidup suatu negara.

Kemampuan mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri atau dari dalam negeri
merupakan syarat mutlak bagi suatu negara dalam mempertahankan kedaulatannya.

Menyadari hal tersebut melalui Rapat Paripurna, DPR RI bersama dengan pemerintah
menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kerja Sama Indonesia dengan Rusia di Bidang
Pertahanan.

Saat Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (28/3/2019),
dengan dipimpin Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang)
Agus Hermanto, seluruh Anggota DPR RI bersama pemerintah menyatakan persetujuan
terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

"Selanjutnya kami menanyakan kepada seluruh anggota, apakah pembicaraan tingkat II


pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Pemerintah
Republik Indonesia dengan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan
atau Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of
the Russian Federation on Cooperation in the Field of Defence, dapat disetujui untuk disahkan
menjadi undang-undang?" tanya Agus, dengan dijawab “Setuju” jawab oleh seluruh Anggota
Dewan yang hadir.

Dalam laporannya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tanjung menyampaikan, dengan
adanya kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Federasi Rusia
yang diwujudkan dalam bentuk Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan yang telah ditandatangani
pada tanggal 18 Mei 2016 di Sochi, Rusia, Komisi I DPR RI berharap agar kemampuan
pertahanan negara Indonesia semakin meningkat dalam rangka menjaga dan mempertahankan
kedaulatan negara, membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berpartisipasi
dalam menjaga ketertiban dunia.

Source :
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/nasional/2019/03/29/paripurna-
setujui-kerja-sama-indonesia-dengan-rusia-di-bidang-pertahanan

[19.18, 14/1/2020] Adin Mau Lengser: Manfaat Kerjasama Internasional Dalam Bidang Politik
Sebagai Berikut :

1.) Bidang ideologi tidak terlepas dari bidang politik.

2.) Mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara,

Hubungan diplomatik yang erat akan memudahkan berbagai urusan antar negara, diantaranya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tenaga kerja Indonesia yang
banyak berada di negara-negara lain.

3.) Memperkuat posisi suatu negara di kancah internasional.Sebuah negara yang kuat secara
politik akan mampu memiliki kewibawaan dan peran yang lebih besar dalam berbagai bidang di
dunia

4.) Meningkatkan fasilitas dalam perluasan jaringan antar negara.


5.) Memicu adanya pertumbuhan dari turut sertanya dalam menciptakan suatu perdamaian
dalam lingkup internasional

[19.18, 14/1/2020] Adin Mau Lengser: http://raw16.blogspot.com/2017/01/manfaat-


kerjasama-internasional-dalam_13.html?m=1

[19.40, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: 10 Manfaat hubungan internasional di bidang Ideologi

Berikut ini adalah manfaat hubungan internasional ideologi, diantaranya:

Mengetahui bentuk pemahaman ideologi negara lain

Sebagai benteng bagi bangsa terhadap ideologi negara asing yang berdampak negatif

Mengetahui siapa saja negara yang mencontoh ideologi kita

Menumbuhkan semangat/ jiwa nasionalisme untuk menjaga ideologi negara kita

Pembanding ideologi antara negara, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan menuju kebaikan
atau tidak

Mengetahui apakah ideologi negara lain, terbuka atau tertutup

Menilai sifat ideologi negara lain, apakah kaku atau fleksibel

Mempublikasikan bentuk ideologi kita kepada bangsa lain

Mengembangkan ideologi, sehingga ada yang mengadopsi atau meniru nilai-nilai luhur ideologi
milik kita

Sebagai bahan introspeksi jika ideologi Indonesia keluar/ melenceng dari nilai-nilai kebenaran

[19.41, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: https://www.penuliscilik.com/manfaat-hubungan-


internasional-di-bidang-ideologi/

[19.43, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: Isu ideologi komunis dalam hubungan Indonesia-Vietnam

Isu ideologi komunis dalam hubungan Indonesia-Vietnam

duta besar indonesia untuk vietnam ibnu hadi. ©Tr??ng Sa Hoàng Sa


DUNIA | Senin, 21 Agustus 2017 19:52:00

Reporter : Ira Astiana

Merdeka.com - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi menegaskan, hubungan
Indonesia dengan Vietnam tidak akan terganggu oleh ideologi komunis yang dianut negara
tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ibnu sebab kunjungan Sekretaris Jenderal
Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia pada 22 sampai 24 Agustus menimbulkan berbagai
reaksi dari masyarakat.

"Sama sekali tidak mengganggu. Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan komunisme. Ini
semata-mata pelaksanaan hubungan kesejajaran sebagai mitra strategis," kata Ibnu saat
menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Senin (21/8).

Advertisement

Ibnu memastikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kerja sama ini. Sebab yang akan
ditekankan oleh kedua negara lebih kepada kerja sama ekonomi.

"Saya tidak bicara politik, tapi dari sudut ekonomi dan kemitraan saya rasa kunjungan ini akan
sangat signifikan. Jangan lupa Indonesia-Vietnam sudah punya hubungan kemitraan strategis
dan satu-satunya di ASEAN," jelas Ibnu.

Selama ini, kata Ibnu, Indonesia sudah menanamkan beberapa investasi di Vietnam di berbagai
sektor. Kunjungan tersebut diharapkan bisa membawa kerja sama lain antara kedua negara.

"Yang sudah ada saya beri contoh seperti Ciputra, di sana sudah ada properti. Kemudian ada
semen Indonesia yang kini tengah diperluas produksi semennya karena di sana booming sekali.
Lalu nanti ada Jababeka di bidang properti. Sebenarnya cukup banyak," ungkap Ibnu.
Adapun kerja sama yang diharapkan Indonesia dari Vietnam adalah perdagangan dan investasi.
Hal itu yang sedang berusaha digenjot oleh kedua negara.

"Beberapa hal yang kita bicarakan setelah kunjungan tersebut akan kita kejar. Mudah-mudahan
akan lebih lancar. Itu tugas saya nanti," pungkasnya.

[19.43, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: https://m.merdeka.com/dunia/isu-ideologi-komunis-


dalam-hubungan-indonesia-vietnam.html

[19.44, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: Ideologi Berbeda? Kerja Sama Tetap Oke!

24 Februari 2018 12:39 |Diperbarui: 24 Februari 2018 13:04

Oleh: Malik Athafarras

(Hubungan Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Vietnam)

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Hubungan Bilateral adalah hubungan kerjasama antar 2 negara yang mencakup dalam berbagai
bidang seperti politik, budaya, pendidikan, dan lainnya. Hubungan bilateral yang sering sekali
dibicarakan adalah mengenai politik dan ekonomi. Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
menganut Pancasila sebagai Ideologinya. Ideologi adalah dasar atau landasan suatu negara yang
merupakan visi atau cita-cita dari bangsa atau negara tersebut. Indonesia belakangan ini
memiliki hubungan yang hangat dengan Vietnam. Namun dibalik berita itu, sebelumnya
Vietnam dan Indonesia sedikit mengalami masalah. Indonesia berusaha menyelesaikan masalah
dan memulai hubungan kerjasama kembali dengan Vietnam secara diplomatik.

B. Rumusan Masalah

Apakah perbedaan Ideologi dapat menghambat terjadinya kerjasama?


Apakah strategi dalam melaksanakan hubungan kerjasama antar negara dibutuhkan?

Pembahasan

Bagi warga Indonesia pasti tidak asing lagi dengan kata "Komunisme" yang dikenal despotisme
atau penguasaan sepihak, yang tidak menghargai kekayaan seseorang. Tidak hanya kekayaan,
Komunisme yang dipandang sebagai despotisme juga sering dipandang negatif. Labeling
Despotisme terhadap Komunisme sangat kuat, Padahal walaupun Vietnam menganut
Komunisme sebagai ideologinya, Komunisme Vietnam dengan China jauh berbeda. Komunisme
China lebih bersifat ekspansif. Sehingga ada keinginan untuk memperluas daerah kekuasaan,
sedangkan Vietnam tidak.

Sedangkan Indonesia adalah negara yang menganut Pancasila sebagai Ideologi negaranya.
Vietnam dan Indonesia memiliki hubungan yang hangat dalam bidang Maritim dan Ekonomi.
Sempat terjadi kesalah pahaman dalam wilayah ZEE Indonesia dan Vietnam. Pada 21 Mei 2017,
Kapal Hiu Macan dari KKP Indonesia menyergap 5 kapal Nelayan dari Vietnam di wilayah ZEE
Natuna. Disaat yang bersamaan terdapat Kapal Coast Guard dari pihak Vietnam yang
menginginkan 5 kapal tersebut dapat di bebaskan dari penyergapan Kapal oleh KKP. Ada suatu
insiden saat penyergapan tersebut. Beberapa kapal ikan Vietnam tertabrak oleh kapal Coast
Guard dan tenggelam, oleh karenanya beberapa Nelayan melompat dan diselamatkan oleh
kapal Coast Guard.

Indonesia melakukan 9 kali perundingan dengan Vietnam mengenai batas ZEE dan pertemuan
terakhir terjadi pada 28-29 November 2017 di Ha Noi Vietnam. Pushidrosal sebagai Lembaga
Hidrografi juga ikut dalam perundingan dan berada di pihak Kementrian Luar Negeri. Terlihat
upaya Indonesia dalam menyelesaikan masalah antar negara dengan Vietnam. Indonesia
mengusahakan memperbaiki segalanya secara diplomatik.

Sebelum diselesaikannya masalah illegal fishing di Natuna. Pada tanggal 23-25 Agustus
2017 terjadi petemuan bilateral antara Presiden Indonesia Joko Widodo dengan Sekretaris
Jederal Partai Republik Sosialis Vietnam Nguyen Phu Trong di Istana Merdeka. Dipertemuan ini
difokuskan dalam beberapa isu, diantaranya yaitu mengenai Maritim. Setelah pertemuan
selesai, Indonesia dan Vietnam sepakat mempercepat proses penyelesaian ZEE Indonesia yang
mana itu telah terjadi perundingan ke-9 pada 28-29 November 2017 seperti yang telah
disebutkan.

"Di bidang perikanan, kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti usulan Indonesia bagi
dicapainya sustainable fisheries dan bekerja sama mengatasi illegal unreported and unregulated
fishing," Jelas Presiden Joko Widodo. Selain dikabarkan memperbaiki hubungan dengan
Vietnam di bidang Maritim, Vietnam juga menetapkan target US$ 10 miliar untuk bidang
perdagangannya. "Kita telah membahas berbagai langkah dan inisiatif baru agar target
perdagangan sebesar US$ 10 miliar dapat dicapai. Sebagai negara kunci dan produsen utama
lada dan karet di dunia, kita juga bersepakat untuk mengambil langkah konkret dalam menjaga
stabilitas harga dan meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut," Jelasnya.

Indonesia meminta beberapa fasilitas yang dapat meningkatkan kerjasama yang telah
disepakati bersama dan begitu juga sebaliknya. Vietnam mencoba untuk meminta kemudahan
akses bagi jalannya perdagangan antara Vietnam dan Indonesia, agar cita-cita mencapai target
US$ 10 miliar akan tercapai.

Di Bidang Perekonomian Indonesia memiliki strategi untuk merangkul Vietnam guna


memperkuat daya dagang Indonesia antar negara maupun ditingkat ASEAN. "Strategi kita
adalah merangkul Vietnam dengan memperkuat posisi negara ini sebagai salah satu simpul
utama jaringan suplai regional Indonesia di ASEAN," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto
Lukita. Strategi ini dipilih daripada Indonesia menyaingi Vietnam dalam bidang Perekonomian.
Strategi ini dipilih karena Vietnam merupakan pasar bagi ASEAN. Indonesia juga membutuhkan
beberapa kemudahan akses dalam memasukan barangnya kepada Vietnam. Oleh karena itu
langkah ini diambil.

Kesimpulan dan Penutupan

Dari beberapa fakta yang telah dipaparkan diatas, Indonesia dan Vietnam masih memiliki
hubungan yang sangat dekat. Hal ini membuktikan bahwa adanya perbedaan paham ideologi
yaitu Pancasila dan Komunisme, tidak mempengaruhi hubungan kerjasama antar negara selama
bertujuan untuk sama-sama maju di bidang yang diinginkan dan tidak ada niat untuk ekspansif.
Selain itu Kepandaian dalam melihat suatu celah untuk membuat suatu strategi yang dapat
membantu meningkatkan kredibilitas negara sangat diperlukan. Strategi perlu dilakukan agar
kita tetap terjaga dan mendapatkan untung. Hubungan bilateral terjadi karena tujuan yang
saling menguntungkan, jangan sampai malah kita buntung. Indonesia juga selalu berusaha
menjaga dan melaksanakan apa yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4, yaitu
mengenai pelaksanaan ketertiban dunia.

Daftar Pustaka

[19.44, 14/1/2020] Dimas Manjahhh: https://www.kompasiana.com/malik-


athafarras/5a90fa86cf01b435ab490ec2/ideologi-berbeda-kerjasama-tetap-oke

Tidak hanya Indonesia, banyak negara lain yang kaya akan budaya, itulah pentingnya saling
memperkenalkan satu sama lain, sehingga saling mengenal.

Bidang sosial budaya mencakup pendidikan, kesejahteraan rakyat, pemerintahan, serta pada
pemberdayaan masyarakat, dll. Lalu, apa sih manfaatnya melakukan kerja sama pada bidang ini?

5 Manfaat hubungan internasional di bidang sosial budaya

Berikut ini merupakan manfaat atau dampak dari kerjasama pada bidang sosial budaya dalam
dunia internasional, diantaranya:

Memperkenalkan budaya masing-masing negara, sehingga saling mengetahui kebaikan atau


kekurangannyaKesempatan bersama dalam upaya program pertukaran pelajarMeminta bantuan
ataupun mendatangkan tenaga ahli pada bidang tertentu, sehingga kita mendapatkan
manfaatnyaMenarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia, sehingga negara
mendapatkan devisaMenambah kepercayaan negara lain dalam forum internasional

Anda mungkin juga menyukai