Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan energi untuk beraktivitas, tampa energi
mahluk hidup tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan maksimal. Energi dapat
diperoleh dari makanan yang dimakan. Di dalam makanan tersebut terdapat zat-
zat makanan yang merupakan sumber energi bagi mahluk hidup. Zat-zat makanan
di dalam tubuh antaranya adalah karbohidrat, protein, lemak, dan mineral-mineral.
Sebelum menjadi energi makanan dipecah-pecah di dalam tubuh yang
dilakukakan oleh organ-organ sistem pencernaan. Setelah makanan dipecah-pecah
sehalus mungkin, maka zat makanan tersebut dirombak oleh tubuh oleh enzim-
enzim yang terdapat didalam tubuh. Dari lambung sampai anus, makanan tersebut
akan dirombak terus dan diambil zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh hingga
akhirnya menjadi feces dan dikeluarkan, proses ini dinamakan metabolisme.
Setiap zat makanan mengalami metabolisme. Pada makalah ini kami akan
menjelaskan tentang metabolisme lipid (lemak). Lemak merupakan sumber energi
bagi tubuh. Sebelum menjadi energi lemak dirombak terlebih dahulu oleh enzim-
enzim di dalam sistem pencernaan. Lemak dari makanan akan dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat sudah tercukupi
maka lemak akan menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Lemak digunakan bila energi dari karbohidrat tidak mencukupi, maka asam lemak
dan gliserida akan dipecah dan masuk ke dalam berbagai macam proses dan
akhirnya terbentuklah energi.
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam
semua bahan makanan dan minuman.] Pada dasarnya, semua lemak itu baik
karena lemak dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Peran
lemak adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A,
D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai
dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang
menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan
banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur
kimianya, dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak
trans. Berdasarkan fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak
struktural yang membentuk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan
tenaga, hormon steroid, dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang
berasal dari hewan dan lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Akan tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui
proses hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi
kesehatan. Di dalam makanan, lemak dapat tampak secara langsung (visible)
maupun tidak langsung. Lemak tampak secara langsung, seperti misalnya
pada babi, sapi, kambing, ayam, dan minyak goreng, sedangkan tidak tampak
(invisible) biasa terdapat di dalam biskuit.
Struktur kimia lemak dalam makanan pada umumnya
berbentuk trigliserida, yakni perpaduan antara satu molekul gliserol dengan tiga
molekul asam lemak. Perbedaan asam lemak inilah yang membedakan jenis dan
sifat lemak. Asam lemak merupakan rangkaian atom karbon dengan ikatan
rangkap atau tidak rangkap dengan gugus karbon pada ujungnya. Makin banyak
ikatan rangkap, maka makin cair lemak tersebut di dalam suhu kamar. Asam
lemak dengan ikatan rangkap dua atau lebih tidak dapat dibuat di dalam tubuh
manusia, karena itu disebut asam lemak esensial. Makin banyak ikatan rangkap
pada asam lemaknya, makin tidak jenuh lemak tersebut. Sebagai contohnya, asam
lemak omega-3 adalah asam lemak dengan 3 ikatan rangkap yang dimulai pada
atom C nomor 5.
2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lemak bisa menjadi sumber energi ?
2. Bagaimana proses metabolisme lemak ?
3. apa saja reaksi yang terjadi dalam metabolisme lemak ?

Anda mungkin juga menyukai