A. PRE OPERASI
1. Persiapan operasi
a. Informed consent : ada
b. Sedia darah : tidak
Jenis darah :-
Jumlah :-
c. Skeren : ya/ tidak
d. Baju operasi : ya
e. Lokasi operasi : Tulang clavicula kiri
f. Riwayat alergi/asma : Tidak ada
g. Saturasi O2 pre operasi : 99%
h. Posisi klien : posisi supinasi
i. Lokasi infus : tangan kanan
j. Kesulitan bernafas :Tidak ada kesulitan dalam bernafas
k. Bleeding : Tidak ada perdarahan
l. Persiapan operasi : (√) puasa ( ) cukur (√) radiologi
( ) EKG ( ) USG
(√) lainnya : Laboratorium
Data Objektif :
Kesadaran : Compos mentis
Klien tampak meringis saat bergerak
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
HR : 100 x/menit
BB : 55 kg
Pemeriksaan penunjang :
a. Hasil laboraturium
No Pemeriksaan Nilai Nilai normal Interpretasi
Leukosit 6.6 3.5-10.0 Normal
Hemoglobin 9.8 11.5-16.5 Hemoglobin menurun
menandakan kurangnya
menunjukan terjadinya
anemia
Lym 2,4 0,9-5,0 Normal
Lym% 36.7 15.0-50.0 Normal
MID 0,5 0.1-1.5 Normal
MID% 7,5 2.0-15.0 Normal
MCH 30,0 25.0-35.0 Normal
MCHC 30,6 31.0-38.0 Jika MCHC rendah
menandakan kadar
hemoglobin dalam sel
darah merah lebih rendah
dari normal
RBC 3.27 3.50-5.50 Jika RBC menurun
menunjukan anemia
MCV 98.0 75.0-100.0 Normal
HCT 32.1 35.0-55.0 Hematocrit rendah
menandakan anemia
RDWa 70,7 0,1-250.0 Normal
RDW% 13,2 11.0-16.0 Normal
PLT 234 130-400 Normal
MPV 7.2 6.5-11.0 Normal
b. Foto rontgen
Fraktur clavicula
B. INTRA OPERASI
Data Subjektif :
Perawat ruangan mengatakan pasien akan melakukan operasi pemasangan ORIF
dengan general anastesi
Data Objektif :
1. Kesadaran : Tidak sadar ((dalam pengaruh general anastesi)
2. Terpasang ventilator
3. Suara nafas : Gargling
Jenis anastesi : General anastesi
Efek anastesi :
1. Penurunan Kesadaran
2. Hilangnya sensasi nyeri
3. Kelamahan otot nafas
4. Reflek batuk (-)
5. Sekresi meningkat
Kelengkapan Tim Operasi : ( √) Operator (√ ) asisten (√ ) scrabners
(√ ) sirkulerners
Pemeriksaan fisik :
- Apnea 0
- Apnea 0
Jumlah
3. Monitor TTV (TD, RR, HR, suhu) dan kesadaran tiap 15 menit :
11.00 11.15 11.30 11.45 12.00 12.15 12.30
T: T: T: T: T: T: T:
36.00C 36.20C 36.00C 36.00C 36.50C 36.60C 36.00C
P : 110 P : 99 P: P : 103 P: P : 95 P : 99
x/menit x/menit 89x/menit x/menit 100x/men x/menit x/menit
R: R: R: R: it R: R:
23x/menit 21x/menit 21x/menit 20x/menit R : 19x/menit 20x/menit
BP : BP : BP : BP : 20x/menit BP : BP :
140/70m 120/70m 120/80m 130/80m BP : 120/70m 120/80m
mHg mHg mHg mHg 120/80m mHg mHg
mHg
Spo2 : Spo2:95 Spo2: Spo2:99 Spo2:99 Spo2:100 Spo2:100
93% % 97% % % % %
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
Pre operasi
1. Data Subjekti :
Klien mengatakan” Nyeri bagian Kecelakaan
bahu kiri, karakteristik nyeri
PQRST. P : patah tulang, Q: Trauma Nyeri akut
seperti ditusuk-tusuk, R: Bahu
sebelah kiri, S:3(0-10), T: Terus- Fraktur clavikula
menerus
Data Objektif : Agen cidera fisik
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Klien tampak meringis saat Pengeluaran reseptor
bergerak nyeri (histamin,
3. TD : 120/80 mmHg bradikinin)
RR : 20 x/menit Saraf aferen
HR : 86 x/menit
Persepsi nyeri
2. Data subjektif :
Kesiapan
Klien mengatakan ini bukan Fraktur
meningkatkan Harapan
operasi yang pertama, sebelumnya
pernah melakukan operasi pada Dilakukan prosedur
area kepala , sehingga saya tau pemasangan pen
bagaimana rasannya melakukan
operasi , saya juga percaya akan Klien berharap dapat
dokter yang mengoperasi dan saya sembuh
berharap akan sembuh.
Data Objektif :
1. klien bersedia untuk dilakukan
operasi
2. klien mengikuti prosedur
operasi
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
Intra operasi
1. Data Subjektif :
Perawat ruangan mengatakan Anastesi general
klien akan melakukan operasi
pemasangan ORIF dengan general Kelemahan otot Ketidakefektifan
anastesi bersihan jalan nafas
Kelemahan otot
Data Objektif : menelan
1. Kesadaran : Tidak sadar
(dalam pengaruh general sekresi yang tertahan
anastesi)
2. Suara nafas : Gargling bersihan jalan nafas
3. Menggunakan : oksigen
masker sungkup 6 liter
4. Tampak keluar secret
bercampur darah saat di
suction
5. Terpasang ETT dan vena
cateter pada tangan sebelah
kanan
Post operasi
1 Data subjektif :
Perawat ruangan mengatakan klien Anastesi general
telah selesai operasi ORIF dengan
general anastesi Kelemahan otot
Data objektif :
1. Terpasang OPA Kelemahan otot Ketidakefektifan
2. Kesadaran : Delirium menelan bersihan jalan nafas
3. Suara gargling
4. TTV : sekresi yang tertahan
T : 36.00C
P : 110 x/menit bersihan jalan nafas
R : 23x/menit
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
BP : 140/70mmHg
2 Data Subjektif : - Faktor resiko :
1. Post operasi
Data Objektif : - ORIF dengan
general anastesi;
2. Terpasang OPA;
3. Suara nafas Resiko Aspirasi
gurgling;
4. Frekuensi nafas
23x/menit;
5. Saturasi oksigen :
93%; terpasang
masker sungkup 6
lpm;
6. Bising usus 1x/29
detik
3. Data Subjekti :
Klien mengatakan” nyeri pada
luka bekas operasi ” karakteristik
nyeri PQRST : Post operasi ORIF
P : Post operasi ORIF ; Q: seperti
ditusuk-tusuk ;R: Bahu sebelah kerusakan jaringan
kiri (luka bekas operasi); S: 8 (0-
10); T: Terus-menerus Agen cidera fisik
Nyeri Akut
Data Objektif : Pengeluaran reseptor
1. Klien post oprasi dengan nyeri (histamin,
general anastesi bradikinin)
2. Klien tampak lemah Saraf aferen
3. Klien tampak merintih dan
menangis kesakitan Persepsi nyeri
4. TTV :
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
0
T : 36,6 C
P : 110 x/menit
R : 23 x/menit
BP: 140/70 mmHg
Diagnose 1 : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan ditandai dengan. “ Perawat ruangan mengatakan
klien telah selesai operasi ORIF dengan general anastesi. Terpasang OPA, Kesadaran : Delirium, Suara gargling TTV : T : 36.00C, P : 110
x/menit, R : 23x/menit, BP : 140/70mmHg
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan Jam : Jam :
tindakan keperawatan 1. Kaji kesadaran 1. Mengetahui 1. Mengkaji kesadaran klien S : klien mengatakan’ tidak
selama 1 x 30 menit klien tingkat hasil klien sadar(compos merasa sesak saat bernafas
diharapkan kesadaran klien mentis)
ketidakefektifan 2. Observasi 2. Mengetahui 2. Mengobservasi tanda O:
bersihan jalan nafas Tanda-Tanda keadaan umum tanda vital T : 36.20C, P : 1. Kesadaran compos
dapat teratasi dengan Vital 99 x/menit, R : mentis
kriteria hasil : 21x/menit, BP : 2. Ada reflek menelan
5. Tidak ada 120/70mmHg. 3. Tidak ada suara
suara nafas tambahan/ gargling
tambahan 4. Frekuensi nafas
6. Frekuensi 3. Mengkaji kepatenan jalan 21x/menit
3. Kaji kepatenan 3. Suaara nafas
nafas dalam nafas 5. Spo2:99%
jalan nafas tambahan
batas normal ( Hasil: Tidak ada suara
menunjukan
16 – 20 nafas tambahan/ gargling A : ketidakefektifan
aktivitas
x/menit) secret/cairan bersihan jalan nafas
7. Tidak ada otot yang dapat teratasi
bantu meningkatkan
pernafasan kerja pernafasan P : Hentikan intervensi
8. Saturasi O2 :
99-100%
4. Membantu
4. Lakukan Suction membuka jalan
nafas
Diagnosa 2 : Resiko Aspirasi dengan faktor resiko klien post operasi ORIF dengan general anastesi; terpasang OPA; suara nafas gurgling;
frekuensi nafas 23x/menit; saturasi oksigen : 93%; terpasang masker sungkup 6 lpm;