Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Mata Kuliah
Kajian Teknologi dan Vokasi yang berjudul “Konsep Pendidikan Kejuruan” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusun
2.1 Pengertian Pendidikan kejuruan
Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan
subsistem dari sistem pendidikan. Terdapat banyak definisi yang diajukan oleh
para ahli tentang pendidikan kejuruan dan definisi-definisi tersebut berkembang
seirama dengan persepsi dan harapan masyarakat tentang peran yang harus
dijalankannya (Muchlas Samani, 1992:14)
Dalam pembicaraan sehari-hari terdapat perbedaan yang cukup beragam
tentang apa yang dimaksud dengan pendidikan teknologi dan kejuruan.
Keragaman pengertian dan segala implikasinya di kalangan masyarakat mengenai
pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia muncul sebagai produk sejarah
perkembangan. Pada awal tahun 1950 an sampai dengan tahun 1984 an, ada
semacam pengertian operasional bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan berkaitan dengan sekolah-sekolah yang menghasilkan
lulusan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja setengah terlatih (semi skilled
tingkat SLTP yang diharapkan mampu mencapai kualifikasi juru (craftsman) dan
SMTA nologi dan Kejuruan lainnya diharapkan menghasilkan lulusan yang
dibutuhkan untuk tenaga teknisi (technician) menengah. Jenis-jenis sekolah
teknologi dan kejuruan sangat beraneka ragam seperti kelompok program
Pertanian, Teknologi dan Industri, Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat,
Bisnis Manajemen, Seni dan Karajinan, Kelautan dan Teknologi Informasi, namun
bila dilihat dari pembinaanya dilakukan oleh suatu direktorat pendidikan kejuruan.
Ditinjau dari proses pembinaannya istilah Pendidikan Teknologi sudah tercakup
dalamistilah PendidikanKejuruan. Pemakaian istilah"Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan" secara konseptual tidak menambah kejelasan pengertian, bahkan
cenderung membingungkan sebab kedua istilah itu masing-masing tidak meru
pakan kata yang sepadan. Istilah teknologi menjelaskan tentang bidang
spesialisasi, sedangkan kejuruan cenderung penekanannya jabatan. Dengan kata
lain istilah pendidikan teknologi hanya menggabungkan secara operasional
kelompok sekolah kejuruan teknologi di satu pihak dan sekolah kejuruan lainnya
non teknologi (SMEA,SKKA,SMSR, SMPS) di lain pihak.
Istilah "kejuruan" itu sendiri dikaitkan dengan pengertian "juru yang sangat
sempit yang berarti hanya dikaitkan dengan tenaga terampil setengah terdidik.
Sedangkan menurut UUSPN no. 20 tahun 2003 "pendidikan kejuruan meru pakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekeria
dalam bidang tertentu". Mungkin secara praktis sebagai padanan kata istilah
bahasa asing yang banyak digunakan dalam berbagai buku teks dikenal dengan
"vocational education", sedangkan pendidikan yang menghasilkan lulusan
setingkat teknisi,disepadankan dengan apayang dikenal 'technical education".
Dalam kaitan inikurang tepat jika technicaleducation' diteriemahkan menjadi
pendidikan teknologi, karena "technical education" mengacu kepada tingkat
kualifikasi lulusan sebagai tenaga teknisi, sedangkan pendidikan teknologi
mengacu kepada bidang spesialisasi seperti teknik mesin, listrik, bangunan dsb.
Untuk memudahkan pembahasan selanjutnya istilah yang digunakan dalam tulisan
ini adalah "pendidikan kejuruan" yang secara fungsional mencakup semua
program keahlian diberbagai jenjang yang bertujuan untuk membantu peserta
didik mengembangkan potensinya kea rah suatu pekeriaan atau karier.