Diagnosis
Diagnosis
1 Diagnosis
Baby blues syndrome adalah tekanan atau stress yang dialami oleh seorang
wanita pasca melahirkan karena penderita beranggapan bahwa kehadiran bayi akan
mengganggu atau merusak suatu hal dalam hidupnya seperti karier,
kecantikan/penampilan dan aktivitas rutin yang dianggap penting dalam hidupnya.
Penderita baby blues syndrome kebanyakannya adalah kalangan wanita karier, artis,
model dan wanita modern tetapi sindrom ini tidak menutup kemungkinan
menyerang pada wanita muda (pernikahan dini) dan semua wanita pasca
melahirkan(1)
Perubahan sikap yang negatif dengan kondisi emosional yang kurang terkontrol
seperti sering marah, cepat tersinggung, dan menjauh dari bayi yang baru dilahirkan,
susah tidur dan tiba-tiba sering menangis. Apabila ini tidak segera ditangani
berdampak negatif terhadap kesehatan jiwa penderita. Sindrom ini umumnya terjadi
dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung lebih buruk sekitar hari
ketiga atau empat setelah persalinan. Seseorang terdiagnosis baby blues syndrome
apabila terlihat secara psikologis kejiwaannya seperti di bawah ini: (2)
Perasaan lekas marah, cemas, khawatir ataupun was was yang
berlebihan, sedih, murung, dan sering menangis, dan perubahan suasana
hati yang cepat dari kegembiraan hingga kesedihan.
Perasaan ketidakmampuan, misalnya dalam mengurus anak.
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara
langsung postpartum blues. Secara medis, dokter menyimpulkan beberapa simptom
yang tampak dapat disimpulkan sebagai gangguan depresi postpartum blues bila
memenuhi kriteria dan gejala yang ada. Kekurangan hormone thyroid yang
ditemukan pada individu yang mengalami kelelahan luar biasa (fatique) ditemukan
juga pada ibu yang mengalami postpartum blues mempunyai jumlah kadar thyroid
yang sangat rendah.(3)