Anda di halaman 1dari 2

FIMOSIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS M. SYAFE’I, SKM


TAPUNG 1 Nip.19671231 198801 1 029

1. Pengertian Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi melewati glans
penis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengobatan fimosis di Puskesmas
Tapung 1
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Tapung 1 Nomor : 440/ PKM- TPG 1/SK-UKP/2018/
tentang Pemberian layanan klinis
4. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Alat :
a. ATK
2. Bahan :

6. Langkah - langkah 1. Anamnesis


Keluhan
Fimosis dapat bersifat patologis ataupun fisiologis.
Umumnya fimosis fisiologis terdapat pada bayi dan anak- anak.
Fimosis patologis terjadi akibat peradangan atau cedera pada preputium yang
menimbulkan parut kaku sehingga menghalangi retraksi.
Keluhan umunya : Nyeri pada saat BAK, Mengejan saat buang air kecil,
pancaran urine kecil, benjolan lunak diujung penis
Faktor resiko: hygiene yang buruk, Episode berulang balanitis atau
balanoposthitis
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Preputium tidak dapat diretraksi, pancaran urine kecil, menggelembungnya
ujung preputium, timbunan smegma pada sakus preputium
3. Pemberian salep kotikosteroid 2 kali perhari dan sirkumsisi

7. Hal – hal yang Keadaan umum pasien


perlu diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pendaftaran
2. Poli KIA
3. UGD

9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis


2. Buku Register

10. Rekam historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
ANAMNESIS

No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS M. SYAFE’I, SKM


TAPUNG 1 Nip.19671231 198801 1 029

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayatpenyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit
keluarga).
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai.
4 Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5 Apakah petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasilanamnesa,pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (jikadiperlukan)
6 Apakah petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan:
7 Apakah petugas memberikan edukasi kepada pasien.
8 Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke sub unit lain.
9 Apakah petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub
unit farmasi.
10 Apakah petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa , terapi,rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
Jumlah
Compliance rate (CR)

Anda mungkin juga menyukai