Anda di halaman 1dari 11

SYARAT WAJIB DAN SYARAT SAH SHOLAT

AGAMA ISLAM III

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh:

Kelompok 3:

Fatma Zulaiha Indriani 21801051102

Iul fatchurrochim 21801051224

Bella Nida Berlianzah 21801051068

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
terwujudnya makalah Mata Kuliah Agama Islam III tentang Syarat wajib dan
Syarat sah sholat.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan telah mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kaish kepada semua pihak dan
sumber yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harpan kami makalah ini bisa membantu dalam proses belajar
mengajar dan menambah pengetahuan maupun pengalaman bagi pembaca.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman, kami yakin bahwa maish ada kekurangan baik dri segi
susunan maupun tatanan kata. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membanun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 19 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah...................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2

2.1. Pengertian Sholat ...................................................................................... 2

2.2. Hukum Sholat .......................................................................................... 2

2.3. Dalil diwajibkannya Sholat ....................................................................... 2

2.4. Syarat wajib Sholat ................................................................................... 3

2.5. Syarat sah sholat ........................................................................................ 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 6

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 6

3.2. Kritik dan saran ......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hidup manusia dibumi ini bukanlah suatu kehidupan yang tidak
mempunyai tujuan, bukanlah mereka boleh melakukan sesuatu mengikut
kehendak perasaan dan keinginan tanpa ada batas dan tanggungjawab. Tetapi
penciptaan makhluk manusia di bumi ini adalah mempunyai suatu tujuan yang
telah ditentu dan ditetapkan oleh Allah SWT Tuhan yang menciptanya.
Tugas dan tanggungjawab manusia sebenarnya telah nyata dan begitu
jelas sebagaimana terkandung di dalam Al-Quran yaitu melaksanakan ibadah
mengabdikan diri kepada Allah SWT, seperti firman Allah SWTdalam Al-
Qur’an:

Artinya : “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzaariyaat : 56)
Maka jelas tujuan diciptakannya manusia itu adalah untuk menghambakan
diri kepada Allah SWT atau untuk beribadah kepada Allah SWT.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu Sholat?
2. Apa Hukum Sholat?
3. Apa saja dalil yang mewajibkan untuk sholat?
4. Ada berapa syarat wajib sholat dan apa penjelasannya?
5. Ada berapa syarat sah sholat dan apa penjelasannya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian sholat.
2. Untuk mengetahui hukum sholat.
3. Untuk mengetahui dalil-dalil yang mewajibkan untk sholat.
4. Untuk mengetahui penjelasan dari syarat wajib sholat.
5. Untuk mengetahui penjelasan dari syarat sah sholat.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sholat

Sholat secara bahasa memiliki makna do’a, sedangkan secara terminology


(istilah), sholat adalah sebuah ibadah yang hukumnya wajib, terdiri dari ucapan
dan gerakan yang awalnya di awali dengan takbiraktul ihram kemudian diakhiri
dengan mengucapkan salam.

Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, sholat mempunyai arti berupa gambaran


jiwa sholat yaitu berharap kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan
sebenar-benarnya yang juga dengan sepenuh hati dan jiwa raga dengan segala
kekhusyu’an di hadapan Allah serta ikhlas yang didasari dengan hati yang selalu
berzikir, berdoa dan memujinya. Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

۞‫س ا َِّْللَ َي ْعبُد ُْون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬
Artinya : “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzaariyaat : 56)
Maka jelas tujuan diciptakannya manusia itu adalah untuk
menghambakan diri kepada Allah SWT atau untuk beribadah kepada Allah SWT.
Adapun ibadah itu terbagi kepada 2 yaitu; ibadah mahdhah dan ibadah ghairu
mahdhah.
Adapun arti ibadah mahdhah ialah segala bentuk aktifitas yang cara,
waktu, atau kadarnya telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam
persoalan ibadah mahdhah segalanya tidak boleh kecuali yang diajarkan oleh
Allah SWT dan Rasul-Nya1. Contohnya seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
Sedangkan arti ibadah ghairu mahdhah ialah ibadah yang tidak sekedar
menyangkut hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga berhubungan sesama
makhluk. 2 . Atau sering disebut sebagai ibadah umum atau muamalah, yaitu
segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT baik berupa perkataan
atau perbuatan, lahir maupun batin yang mencakup seluruh aspek kehidupan
seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, seni dan pendidikan. Seperti
qurban, pernikahan, jual beli, aqiqah, sadaqah, wakaf, warisan dan lain
sebagainya. Selain itu ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang cara
pelaksanaannya dapat direkayasa oleh manusia, artinya bentuknya dapat beragam
dan mengikuti situasi dan kondisi, tetapi substansi ibadahnya tetap terjaga. Seperti
perintah melaksanakan perdagangan dengan cara yang halal dan bersih ibadah
yang termasuk Ibadah Ghairu Mahdhah.

1
M. Fauzi Rachman, Ibadah Ibadah Utama Bagi Perempuan Haid, (Bandung, Penerbit Mizania,
2008)h. 36
2
Misbahus Surur, Dahsyatnya Shalat Tasbih, (Jakarta, Quantum Media, 2009)h. 28

2
Oleh karena begitu banyaknya ibadah dalam Islam sehingga sering kali kita
kurang memahami akan ibadah. Contohnya shalat, kebanyakan orang kurang
memahami bagaiman shalat, baik itu dalil diwajibkannya, atau syarat-syaratnya,
rukunnya, yang membatalkannya, dan lain sebagainya. Padahal shalat merupakan
ibadah yang pertama dihisab3 pada hari Qiamat4.

2.2. Hukum Sholat

Hukum sholat memiliki hukum yang dapat dikategorikan sebagai sholat


fardhu dan sholat sunnah.

Fardhu sendiri terbagi lagi menjadi dua yaitu fardhu ain (merupakan
kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh dilaksanakan oleh orang lain,
misalnya seperti sholat lima waktu dan juga sholat jum’at untuk pria) dan fardhu
kifayah (merupakan kewajiban yang tidak langsung berkaitan dengan diri yang
kewajiban itu akan menjadi sunnah setelah ada yang mengerjakannya dan akan
menjadi dosa jika tidak di kerjakan, misalnya seperti sholat jenazah).

2.3. Dalil diwajibkannya sholat

Kewajiban shalat bagi setiap muslim yang baligh telah ditegaskan dalam
dalil – dalil yang qath’i5 dari Al-Qur’an dan Hadist antara lain :
1. Al-Hajj ayat 77

ْ ‫اربَّ ُك ْم َوا ْفعَلُ ْو‬


۞۩ َ‫اال َخي َْرلَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ ْ ُ‫يَاَيُّ َهاالَّ ِذيْنَ ا َمن‬
َ ‫واار َكعُ ْو َاوا ْس ُجد ُْو َاو ْعبُد ُْو‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan”.

3
hisab adalah peristiwa Allsh SWT menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan
menetapkannya. Atau Allah SWT mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang
amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan
4
M. Khalilurarrahman Al-Mahfani, Fakta Keajaiban Shalat Subuh, (Jakarta, Kawah Media, 2013)h.
9
5
Dalil qath’I ialah nash atau teks yang telah pasti yang tidak mungkin lagi ditakwilkan dan
diragukan eksistensinya, seperti Al-Qur’an dan Hadist Mutawatir.

2
2. Al-Baqarah ayat 43

َّ ‫ار َكعُ ْوا َم َع‬


۞ َ‫الرا ِك ِعيْن‬ َّ ُ ‫صلوة َ َوات‬
ْ ‫واالزكوةَ َو‬ َّ ‫َواَقِ ْي ُمواال‬
Artinya : “ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku’”6.

3. Sabda Rasulullah SAW


‫ص ََل ِة َواِ ْيت َِاء‬ ُ ‫ّٰللاُ َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا َّر‬
َّ ‫س ْو ُل هّٰللِ َواِقَ ِام ال‬ ‫ش َهادَ ِة أ َ ْن َّْل ِإلهَ ِإ َّْل ه‬
َ : ‫ي اْ ِإلس ََْل ُم َعلَى َخ ْم ٍس‬
َ ‫بُ ِن‬
)‫ (رواه البخاري و مسلم و أحمد‬.ِ‫ضانَ َو َحجِ اْل َب ْيت‬ َ ‫ص َي ِام َر َم‬ َّ
ِ ‫الزكَا ِة َو‬
Artinya : “Islam itu dibangun atas lima perkara : bersaksi bahwa
tiada Than selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah SWT,
mendirikan Shalat, mengeluarkan zakat,berpuasa dibulan
Ramadhan, serta pergi haji”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad)

2.4. Syarat-syarat wajib sholat

Syarat wajib adalah sesuatu hal yang menyebabkan seseorang


berkewajiban menjalankan suatu perbuatan (ibadah), kalau disandingkan dengan
shalat maka suatu hal yang menyebabkan seseorang berkewajiban menjalankan
shalat. Adapun syarat wajib shalat ada 4 antara lain7 :
1. Islam

Orang yang bukan islam tidak diwajibkan shalat, berarti ia tidak dituntut
untuk mengerjakannya didunia hingga ia masuk islam, karena meskipun
dikerjakannya tetap tidak sah.

2. Berakal Sehat
Jadi tiada wajib bagi orang gila, karena Nabi Muhammad bersabda8 :

Artinya : “Pena diangkatkan dari tiga orang : dari orang tidur hingga dia
bangun, dari anak kecil hingga ia bermimpi, dari orang gila
hingga ia berakal.” ( HR Abu Daud )
3. Baliqh

Maka, tidaklah wajib shalat itu bagi anak kecil sampai dia baligh,
sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Akan tetapi anak kecil itu

6
Yang dimaksud adalah sholat berjama’ah
7
________, Bidayatul Mubtadin wa U’mdatul Awlad, (Medan, Sumber Ilamu Jaya, -). h.29
8
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Ensiklopedi Muslim, (Jakarta, Darul Fallah, 2007). h.301

3
hendaknya dipe-rintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur tujuh
tahun dan shalatnya itu sunnah baginya.

Seseorang yang sudah baligh dapat diketahui melalui tanda berikut ini9 :
a. Cukup berumur 15 tahun (bagi laki-laki dan perempuan)
b. Mimpi berjima’(bagi laki-laki dan perempuan)
c. Haid (bagi perempuan)

2.5. Syarat-syarat sah sholat


1. Suci dari hadats besar dan hadats kecil
Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar
adalah belum mandi dari junub. Dan bagi perempuan suci dari haid dan
nifas. Haid ialah darah yang ada pada perangai perempuan dan tempat
keluarnya diujung rahim pada ketika sehat badan, sedangkan nifas
ialahdarah yang keluar setelah melahirkan10. Dan tiada wajib bagi
perenpuan yang berhaid dan nifas untuk shalat seperti Sabda Rasullullah
SAW11 :

2. Suci Badan, pakaian dan tempat untuk sholat


Suci badan, pakaian dan tempat dari najis merupakan salah satu
syarat sah dari shalat, jika ada najis pada salah satunya maka tiada sha
shalatnya.

3. Masuk waktu sholat


Shalat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk
waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum
masuk waktunya.
4. Menutup Aurat
Menutup aurat merupakan syarat sah shalat. Adapun batas aurat
laki – laki antara pusat dan lutut, sedangkan perempuan seluruh tubuh
kecuali muka dan tapak tangan (pergelangan tangan).12

9
________, Bidayatul Mubtadin….h. 30
10
________, Bidayatul Mubtadin….h. 26
11
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Ensiklopedi….h. 303
12
Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah , (Kuala Lumpur, Victory Agencie, 2001). Jil. 1. h.272

4
5. Menghadap kiblat
Para ulama telah bersepakat bahwa orang yang mengerjakan shalat
wajib menghadap Masjidil Haram (Ka’bah), walaupun dalam keadaan
sakit juga wajib menghadap kiblat, Karena Rasulullah SAW
bersabda13:

Artinya : “ Jika kamu hendak shalat sepurnakanlah wudhu kemudian


menghadaplah kearah kiblat.” (HR Muslim)

13
Ibid…….h. 68

5
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sholat secara bahasa memiliki makna do’a, sedangkan secara
terminology (istilah), sholat adalah sebuah ibadah yang hukumnya
wajib, terdiri dari ucapan dan gerakan yang awalnya di awali dengan
takbiraktul ihram kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam.
Adapun syarat wajib sholat ada 3, antara lain
1. Islam
2. Berakal Sehat
3. Baliqh

Adapun syarat sah sholat ada 5, antara lain

1. Suci dari hadats besar dan hadats kecil


2. Suci badan, pakaian dan tempat sholat
3. Masuk waktu sholat
4. Menutup Aurat
5. Menghadap kiblat

3.2. Kritik dan Saran


Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan
yang tedapat didalamnya. Saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sahroji, Muhammad Ibnu. 2017. “ Perbedaan syarat wajib dan syarat sah dalam
sholat”, https://islam.nu.or.id/post/read/82849/perbedaan-syarat-wajib-dan-syarat-
sah-dalam-shalat, diakses pada 19 september 2019.

Al Manhaj. 2004. “Syarat-syarat sahnya sholat”. https://almanhaj.or.id/936-syarat-


syarat-sahnya-shalat.html, diakses pada 19 september 2019.

Anonim. 2017. “Syarat-syarat sholat”. https://belajarislam.com/artikel-


baru/syarat-syarat-shalat/, dikases pada 19 september 2019.

Ramli, Alfian. 2015. “Syarat sah dan syarat wajib sholat”.


https://www.academia.edu/12130831/syarat_sah_dan_syarat_wajib_shalat,
diakses pada 19 september 2019.

Anda mungkin juga menyukai