Anda di halaman 1dari 6

1

Seperti Apa berita baik itu?

Berita dikatakan baik apabila :

1. Aktual dan Akurat

Aktual berarti berita itu disajikan secara cepat dimana pada saat itu berita
tersebut dalam keadaan paling menyita perhatian penikmat berita
Akurat berarti isi berita ditulis berdasar fakta, ataupun opini dari narasumber
yang keberadaannya memang ada.

Contoh Kasus : Peliputan kebakaran


Dari sisi Aktual : Melakukan peliputan secara kronologis dan intens berkala mulai
dari awal kejadian hingga hal-hal yang meliputi semisal : penyebab, kerugian, jumlah
korban ataupun proses pemadaman.
Dari sisi Akurat : Jurnalis tidak menulis sesuai asumsi pribadi. Semisal melihat
beberapa tabung gas berada didaerah sekitar, kemudian jurnalis tadi menulis
penyebab kebakaran adalah tabung gas yang meledak tanpa ada narasumber
seorangpun. ini tidak akurat, semestinya meminta penjelasan kepada warga sekitar
mungkin, walaupun ia mengatakan berdasar asumsi dia tetapi setidaknya ada bukti
yang jelas berupa narasumber tadi.

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)


2

2. Clarity (Kejelasan)

Yang dimaksud kejelasan disini ialah :


1. Tidak didasarkan prasangka serta diperkuat dengan adanya narasumber
2. Mengandung unsur lengkap berita yakni 5W+1H

5W+1H yakni What (Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Mengapa),
Who (Siapa) dan How (Bagaimana)

3. Human Interst

Human Interst

Manusia menarik berarti menarik manusia, ialah hal-hal yang berada out of the box
(berada diluar kebiasaan) yang menimbulkan ketertarikan tersendiri. Ini dapat berupa :
Ketidak laziman, Humor, konflik, hobby, Sport, Sex dll

Semisal berita yang mengandung human interst : Kambing perokok, Kolom guyonan di
berita formil, Perseteruan artis di jejaring sosial, Kolom Hoby di surat kabar, Kolom
olahraga, Kasus Skandal para pejabat.

4. Kedekatan (Proximity)

Kedekatan ini berarti berita memiliki nilai ketertarikan lebih kepada para penikmatnya
disebabkan antara lain :
1. Geografis : Banjir di daerah bengawan solo, menimbulkan nilai lebih apabila
penikmat berita berada di daerah sekitar bengawan solo. Perkembangan kasus Ratu
Atut menimbulkan nilai lebih apabila penikmat berita berada di daerah Banten.
2. Demografis :
3. Psikologis : Kasus Fikri Mahasiswa ITN Malang menimbulkan nilai lebih apabila
penikmat berita adalah mahasiswa di ITN sendiri karena adanya hubungan
seAlmamater.

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)


3

5. Dampak

Dampak yang ditimbulkan (impact) berarti sekuat apa berita tersebut berpengaruh
baik dalam memberi informasi (inform), mempengarui (persuade), menghibur (entertaint)
dan mendidik (educate) yang merupakan tujuan Jurnalistik.

Tujuan Jurnalistik (Berita)

Tujuan Jurnalistik ada 4 :


1. To inform = jurnalistik sebagai pemberi (sumber)
informasi
2. To Persuade = jurnalistik guna memberikan
pengaruh, mengajak, mempromosikan
3. To entertain = jurnalistik guna memberikan
sebuah hiburan
4. To Educate = jurnalistik untuk berfungsi
mendidik, memberi pengajaran.

Dalam sebuah acara televisi setiap tujuan ini pasti


ada. Entah semua ataupun beberapa. Selain itu porsi dalam setiap acara juga tidak
sama.

Fungsi Jurnalism

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)


4

Fungsi Jurnalism berdasar subjeknya ada 3 :

1. Pemilik

Bagi pemilik media fungsi jurnalis antara lain :


Segi Ekonomi = Keuntungan, pasar, kemakmuran, kesejahteraan, kompetisi,
bisnis, materi, uang
Politik = kekuasaan, negosiasi, kebanggaan, jabatan, kedudukan
Media = alat, cara, sarana

2. Jurnalist

Bagi pekerja media (jurnalist) fungsi jurnalis antara lain :


Segi Ekonomi = Tempat bekerja (sumber penghasilan)
Politik = Prestige (kebanggaan)
Media = Sarana penerapan ilmu

3. Pengguna

Bagi pengguna media fungsi jurnalism antara lain :


Sumber berita (informasi)
Sarana memperoleh pengajaran
Sarana memperoleh hiburan

NB : sebagai pengguna media, harus bisa melek media, dengan cara mengerti karakteristik
gaya bahasa setiap media

Kode Etik Jurnalism

Jika mengacu pada pasal 5 Kode Etik Jurnalistik yang berbunyi : “wartaawan indonesia
menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dan ketepatan, serta
tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri. Tulisan berisi interprestasi dan opini wartawan
agar disajikan denan menggunakan nama jelas penulisnya.

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)


5

1. Akurat : nama, ejaan, gelar, lokasi dll


2. Lengkap adil berimbang : mengandung unsur kelengkapan berita 5W+1H, tidak berat
sebelah dalam pemberitaan, mengambil sumber dari 2 sumber atau semua sumber
(cover both side/all side)
3. Objektif : tidak sarat kepentingan
4. Ringkas dan Jelas : harus mudah diingat
5. Hangat : aktual

Identifikasi Good news Bad News

Penilaian berita baik buruk sangat Subjektif hal ini tidak terlepas dari jenis media kiri dan
media kanan.
Media kiri (mainstream media) :  Bad news is Good news
 sarat kapitalis kekuasaan
Media Kanan (sosial media) :  Bad news is Bad news, Good news is Good News
 Tanpa kapitalis kekuasaan

Bad News like ? tidak tuntas, fitnah, provokasi, pencemaran nama baik.

Process = bagaimana proses berita diproduksi?


Identifikasi berita

Konten = bagaimana isi berita yang diproduksi?

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)


6

Jenis dan Bentuk Berita

1. Event Centered News = disajikan hangat


dan cepat saji
2. Process Centered News = disajikan dengan
interpretasi / bubuhan jurnalist

1. Straight News : Berita yang disajikan secara lugas dan cepat untuk memenuhi
kebutuhan jurnalistik 5W + 1H
2. Feature : Berita yang menonjolkan sisi humanis semisal profil, komunitas atau
lembaga
3. Depth News : Berita yang sangat detail dengan data terukur
4. Investigasi : Berita yang sangat detail dengan data terukur dengan bubuhan
(interpretasi) jurnalist
5. Reportase : berita sekilas yang lebih singkat dari pada straight news, walaupun
memenuhi kebutuhan jurnalistik 5W+1H

Setiap berita bisa dibuat menjadi segala bentuk berita diatas dengan urutan sebagai
berikut :

Aziz Hakim Astqolani (B06213013)

Anda mungkin juga menyukai