Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
PENGUKURAN TEGANGAN

Nama :

NIM :

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
BANJARMASIN
2018
UNIT 2
Rangkaian Paralel

2.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat merangkai instalasi secara paralel


2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik arus dan tegangan pada rangkaian
paralel

.
2.2 Alat dan Bahan
Alat :
1. Multimeter Digital
2. Obeng ±
3. Tespen
4. Tang Kombinasi
5. Tang Potong
Bahan :
1. Steker
2. MCB
3. Saklar
4. Terminal
5. 2 buah lampu 5 Watt
6. 2 buah lampu 25 Watt
7. Kabel NYA

2.3 Dasar Teori

2.3.1 Pengertian Rangkaian Paralel


Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan.
Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua
bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang
ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang,
sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri. Arus
tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan.
Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus listrik,
dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap
percabangan.
2.3.2 Ciri-ciri Rangkaian Paralel
Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara
bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang
berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub
negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang
sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-
tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis:

2.3.3 Kelebihan menggunakan rangkaian paralel


apabila saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang
dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika ada
salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan
komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai hubungan dengan kedua kutub
sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih
banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian.
2.4 Langkah Praktikum

Merangkai lampu secara paralel


1. Siapkan bahan-bahan
2. Potong kabel yang akan digunakan secukupnya menggunakan tang potong
dan tang kupas
3. Sambungkan antara satu fitting dengan lain secara berurutan
4. Pastikan komponen terangkai dengan baik
5. Tanyakan kepada sistem terlebih dahulu sebelum satu daya dihubungkan ke
jalan PLN
6. Amati keadaan yang terjadi dan catat pada tabel
Daftar Pusaka

Fatma. 2015. “rangkaian paralel :pengertian, ciri, gambar“.


http://www.ilmusiana.com/2015/10/rangkaian-paralel-pengertian-ciri-
gambar.html Diakses 25 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai