Zalzah Muzafirah
Ruhul Fadillah
Indah Nur Pratiwi
Dinda Firdasari
A.Nurul Mutmainna Basma
Khairun Nisa 1
Fitriani
Ade Wiranto
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh...
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
DESKRIPSI PRODUK 3
PENDAHULUAN 4
3
DESKRIPSI PRODUK
4
PENDAHULUAN
5
Konsumsi serat sangatlah penting. Selain dapat
meningkatkan kualitas hidup, serat juga dapat mengontrol
berat badan atau kegemukan (obesitas), penanggulangan
penyakit diabetes, mencegah gangguan intestinal, dan
masih banyak lagi. Menurut WHO, kebutuhan serat
perharinya untuk usia 18 sampai 50 tahun yaitu 30 – 38 gram
untuk laki-laki dan 25 gram untuk wanita. Dimana 1000 kalori
setara dengan 14 gram kalori.
Bukan hanya serat, tubuh juga perlu diimbangi
dengan adanya vitamin. Tabel berikut beberapa contoh
vitamin yang dapat didapatkan, dan juga kebutuhan
perhari vitamin menurut AKG.
Jenis vitamin Sumber Kebutuhan per hari
Vitamin B1 (tiamin) Ragi, hati, daging 1,5 mg
merah, dan biji –
bijian
Vitamin B2 Susu, telur, dan 1,8 mg
(ribovlafin) sayuran
Vitamin B3 (niasin) Daging merah, 20 mg
unggas dan hati
Vitamin B6 Susu, hati dan padi 2 mg
(piridoksin)
Vitamin B12 Daging, susu dan 0,003 mg
telur
Vitamin C (asam Jeruk, tomat, 45 mg
askorbat) kentang, dan
sayuran
6
Di samping memberikan pengaruh yang
menguntungkan bagi kesehatan, serat pangan diketahui
juga memberikan pengaruh yang merugikan. Adapun
pengaruh yang merugikan serat pangan dilaporkan Leveile
(1977) dan Espinosa- Nava, (1982) dalam Deddy Muchtadi
(2001); yaitu sebagai penyebab ketidaktersediaan
(unavailability) beberapa zat gizi seperti vitamin-vitamin larut
dalam lemak (terutama vitamin D dan E), serta
mempengaruhi aktivitas enzim-enzim protease. Dilaporkan
Jansen Silalahi dan Netty Hutagalung (2010) selain
mengurangi absopsi zat gizi juga menyebabkan flatulen,
juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
penyerapan mineral dan dapat menyebabkan defisiensi
mineral sehingga meningkatkan resiko osteoporosis pada
orang usia lanjut (Tensiska (2008).
Sehingga kita perlu mengatur dan mengontrol
konsumsi serat dan vitamin. Segala hal memiliki efek
menguntungkan dan merugikan. Dari beberapa penjelasan
tersebut, kami membuat sebuah produk nutriseutikal. Produk
ini berasal dari pisang Ambon yang diolah sedemikian rupa
7
sehingga membentuk granul. Granul ini diharapkan untuk
memenuhi kebutuhan serat dan juga fleksibel dibawa
kemana saja. Dan tentu saja, granul ini juga dapat
dikonsumsi kapan saja, sehingga lebih memudahkan. Untuk
jelasnya akan dibahas pada bagian berikutnya.
8
BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca)
9
Buah pisang memiliki bentuk ukuran, warna kulit,
warna daging buah, rasa dan aroma yang beragam,
tergantung pada varietasnya. Bentuk buah pisang ambon
bulat panjang, bulat pendek, bulat agak persegi.
Taksonomi buah pisang ambon adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Kandungan gizi pada pisang (Lies suprapti. 2005)
Kandungan gizi Jumlah kadar
Air 68,9 %
Karbohidrat 18,5 %
Lemak 2,11 %
Protein 0,32 %
Kalsium 715 mg
Fosfor 117 mg
Besi 1,6 mg
Vitamin B 0,12 mg
Vitamin C 17,5 mg
Serat Makanan 2,60 g
10
Beberapa manfaat pisang salah satunya adalah
sebagai antioksidan, Dalam penelitian yang sudah
dilakukan juga menunjukan bahwa buah pisang memiliki
kandungan berupa antioksidan alami yang baik untuk
kesehatan. Kadar antioksidan pada pisang termasuk tinggi,
khususnya betakaroten (vitamin A). Kandungan energi
pada pisang instan sehingga bermanfaat dalam
menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat
pada pisang adalah karbohidrat kompleks. Pisang juga
mengandung vitamin B kompleks, C, dan E, asam folat,
yodium, zat besi, magnesium, kalium, seng, dan tryptophan.
MENINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH. Vitamin A, C, dan B6
yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
MENGATASI SINDROMA PRAMENSTRUASI
(PMS). Tryptophan (asam amino dengan efek penenang
alami) yang terkandung pada pisang dapat memperbaiki
suasana hati secara alami dan mengurangi sindroma
pramenstruasi. Vitamin B6-nya membantu mengurangi
perasaan depresi pada perempuan saat menstruasi.
Kalsiumnya dapat memperbaiki siklus menstruasi.
11
HIPERTENSI. Kandungan kalium membantu mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga tekanan
darah terkendali. Kandungan seratnya yang mampu
mengikat lemak dapat mencegah terbentuknya plak yang
berdampak naiknya tekanan darah.
PENYAKIT JANTUNG. Vitamin C
dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan
mencegah oksidasi lemak penyebab penyakit jantung.
Kaliumnya merupakan tonik yang baik bagi jantung. Serat
pektinnya ikut berpengaruh dalam membantu menurunkan
kolesterol.
Menurut BPOM, bahan pangan terbagi menjadi
beberapa kategori, yaitu
No. Kategori pangan
1 Produk-produk susu dan analognya,
2 Lemak, minyak, dan emulsi minyak.
3 Es untuk dimakan (edible ice,
termasuk sherbet dan sorbet)
4 Buah dan sayur (termasuk jamur,
umbi, kacang termasuk kacang
kedelai, dan lidah buaya), rumput
laut, biji-bijian.
5 Kembang gula / permen dan
cokelat
12
6 Serealia dan produk serealia yang
merupakan produk turunan dari biji
serealia, akar dan umbi, kacang
dan empulur (bagian dalam
batang tanaman),
7 Produk bakeri
8 Daging dan produk daging,
termasuk daging unggas dan
daging hewan buruan
9 Ikan dan produk perikanan
termasuk moluska, krustase,
ekinodermata, serta amfibi dan
reptil.
10 Telur dan produk-produk telur.
11 Pemanis, termasuk madu
12 Garam, rempah, sup, saus, salad,
produk protein.
13 Produk pangan untuk keperluan gizi
khusus
14 Minuman, tidak termasuk produk
susu
15 Makanan ringan siap santap.
16 Pangan campuran (komposit)
13
bentuknya yang mudah dikonsumsi dan dibawa kemana
saja. Selain itu, dapat dikonsumsi oleh orang tua ataupun
anak-anak.
14
KOMPOSISI, PENGGUNAAN DAN MANFAAT
15