Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN

GUSWINDA, NIM 1610247362, Peningkatan Kemampuan Pemecahan


Masalah Dan Disposisi Matematis Siswa MTs Melalui Strategi Think
Talk Write Dalam Pembelajaran Kooperatif Di Kabupaten Kuantan
Singingi, dibimbing oleh Putri Yuanita dan Nahor Murani Hutapea.

Penelitian yang telah dilakukan adalah peningkatan kemampuan


pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa MTs melalui Strategi
think talk write dalam pembelajaran kooperatif di Kabupaten Kuantan
Singingi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan
masalah matematis (KPMM) siswa dan disposisi matematis (DM) siswa
kelas VII MTs yang menunjukkan bahwa masih ada siswa kesulitan dalam
belajar matematika. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yakni kurang
berminatnya siswa dalam pelajaran matematika, proses pembelajaran
yang masih mengandalkan guru sebagai pemberi semua infrormasi, dan
sarana pembelajaran masih kurang. Belum optimalnya dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
sebagai sumber belajar. Kemudian keinginan siswa untuk mencari tahu
jawaban dari soal yang diberikan guru masih rendah, dan tidak banyak
siswa yang mengerjakan masalah yang diberikan guru. Ketika siswa
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa akan cepat
menyerah dan mengangggap matematika itu pelajaran yang sulit.

Sehubungan dengan hal ini maka perlu pengelolaan pembelajaran


untuk meningkatkan KPMM dan DM siswa. Faktor-faktor yang menjadi
kendala untuk melatih KPMM dan disposisi matematis siswa adalah
pembelajaran yang masih dilaksanakan secara konvensional, guru hanya
menyampaikan pesan pengetahuan, sementara siswa cenderung hanya
sebagai penerima pengetahuan dengan cara mencatat, mendengar dan
menghafal, serta berlatih mengerjakan soal yang disampaikan guru.
Selain itu guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk;
mengemukakan ide-ide tentang sesuatu berkaitan dengan konteks yang
sedang dibicarakan; dan menggunakan daya nalarnya dalam
menyelesaikan suatu masalah dengan berbagai strategi. Dalam hal ini,
guru hanya memberikan masalah-masalah yang penyelesaiannya sesuai
dengan contoh soal, sehingga tidak jarang terjadi siswa hanya menerima
apa saja yang disampaikan oleh guru tanpa memahami apa maksudnya.

Pembelajaran yang membuat siswa pasif tidak memungkinkan


untuk dapat meningkatkan KPMM dan disposisi matematis siswa. Oleh
karena itu guru hendaknya mengupayakan suatu pembelajaran agar
siswa menemukan sendiri pengetahuannya dengan cara memahami, aktif
dalam berdiskusi, mengeluarkan pendapat dan saling membantu dalam
menyelesaikan masalah, memiliki rasa ingin tahu, ulet serta percaya diri
dalam pemecahan masalah. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif adalah Strategi Think-Talk-
Write (TTW) dalam pembelajaran kooperatif. Hal ini dikarenakan dalam
strategi TTW siswa berpikir secara individu tentang permasalahan yang
ada, berdiskusi dengan teman sekelompok, serta dapat menuliskan
kembali hasil dari apa yang sudah didiskusikan. Sebagaimana strategi ini
memiliki sintaks yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yaitu think
(berpikir), talk (berbicara), write (menulis).

Penelitian bertujuan menganalisis peningkatan kemampuam


pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa MTs di Kabupaten
Kuantan Singingi. Bentuk penelitian adalah quasi eksperimen dengan
pretes-postest control group desain. Populasi penelitian ini siswa MTs di
Kabupaten Kuantan Singingi dengan sampelnya adalah siswa kelas VII
dari 3 MTs di Kuansing. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini
adalah tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPMM) dan
non-tes Disposisi Matematis (DM). Data dianalisis menggunakan uji-t, uji
Mann-Whitney U, Anova satu jalur. Untuk pengambilan sampel penelitian
terlebih dahulu nilai UN diurutkan. Selanjutnya dengan menggunakan
standar deviasi untuk menentukan tingkatan sekolah level tinggi, sedang,
dan rendah. Pengambilan sampel menggunakan cara Purposive sampling
dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel pertimbangan yaitu teknik
pengambilan sampel yang digunakan peneliti jika peneliti memiliki
pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampel untuk
tujuan tertentu. Sampel diambil satu sekolah dari masing-masing level
sekolah. Dari sekolah yang sudah ditentukan diambil dua kelas sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Instrumen penelitian ini adalah perangkat pembelajaran silabus,


rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan Lembar Aktivitas siswa
(LAS), Angket disposisi matematis, dan Instrumen tes KPMM. Validasi
dilakukan oleh tiga orang validator. Diperoleh rata-rata validasi silabus
3,64, RPP 3,57, dan LAS 3,64, DM 3,54, intrumen tes 3,47 semua
komponen tersebut memiliki kategori sangat valid artinya perangkat
pembelajaran baik digunakan dalam pembelajaran.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah peningkatan kemampuan


pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh Strategi Think
Talk Write (TTW) dalam pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari siswa
yang memperoleh pendekatan saintifik (𝑔𝑇𝑇𝑊 = 0,75 > 0,61 = 𝑔𝑃𝑆 ).
Menurut kriiteria Hake 𝑔𝑇𝑇𝑊 = 0,75 (tinggi), sedangkan 𝑔𝑃𝑆 = 0,61
(sedang). Peningkatan Disposisi matematis siswa dengan memperoleh
Strategi TTW dalam pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari siswa yang
memperoleh pendekatan saintifik (𝑔𝑇𝑇𝑊 = 0,48 > 0,27 = 𝑔𝑃𝑆 ). Menurut
kriiteria Hake 𝑔𝑇𝑇𝑊 = 0,48 (sedang), sedangkan 𝑔𝑃𝑆 = 0,27 (rendah).
Saran dari penelitian ini sebaiknya bisa sebagai pertimbangan untuk
digunakan oleh peneliti yang lain untuk melakukan penelitian yang serupa
pada jenjang SD, SMA. Perlu diteliti bagaimana peningkatan kemampuan
dan sikap matematis lainnnya melalui strategi TTW dalam pembelajaran
kooperatif.

Anda mungkin juga menyukai