Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN dan PEMAHAMAN UMUM APARTHEID

• Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diberlakukan di wilayah Republik Afrika Selatan

• Waktu terjadinya : dalam kurun waktu 1948 hingga 1993

• Secara etimologis , istilah Apartheid ialah berasal dari Bahasa Afrika yang memiliki dua arti
kosakata, yaitu:

Kata Apart : memisah

Kata Heid : Hukum/sistem

• Masalah Apartheid termasuk dalam kategori masalah politik. Dimana masalah politik
Apartheid ini memiliki nama lain yaitu politik perbedaan warna kulit.

• Kebijakan Politik Apartheid ini memiliki tujuan yaitu melestarikan pemisahan social dan
dominasi kulit putih (minoritas) atas kulit hitam (mayoritas) dalam semua aspek.

• Ras kulit putih menamai dirinya sebagai bangsa Superior. Bangsa Superior ialah bangsa yang
memiliki sifat kesombongan terhadap diskriminasi rasial yang menganggap etniknya lebih unggul
sehingga berpeluang untuk terjadinya Etnosentrisme antar sesama.

• Dalam sistem Politik Apartheid telah terjadi legalisasi hukum yaitu penetapan status legal
dari pemerintah sehingga politik ini dilakukan secara resmi. Meskipun sempat terjadi
pemberontakan dan perlawanan dalam penerapan sistem politik ini , pemerintah mampu
meredamkan segala bentuk perlawanan yang terjadi.

• Dalam sistem Politik Apartheid juga telah terdapat aspek diskriminasi yang sangat tinggi
sehingga terjadi ketidakadilan sosial.

• Dalam sistem politik ini orang-orang kulit putih memiliki hak istimewa untuk memperoleh
perumahan, pekerjaan, akses pendidikan dan akses politik. Sementara itu kaum kulit hitam
(mayoritas) mereka tak segan-segan untuk dijadikan budak nya bangsa Superior sehingga bangs
kulit hitam ini jauh dari kata kemakmuran.
B. Cikal Bakal Munculnya Apartheid
Pada mulanya Belanda datang ke Afrika Selatan dan mendiikan Tanjung Harapan (
cape town ), para pemukim Belanda itu disebut kaum Boer. Ketika Belanda sudah
berhasil mendapatkan kekayaan di tahan kedudukannya pada tahun 1975, tiba – tiba
nggris datang dan mencoba merebut kendali atas koloni Tanjung Harapan. Setelah
kejadian itu pun banyak warga Inggris yang pindah ke Afrika Selatan. Para pemukim
Belanda berjuang mempertahankan dan merebut kekuasaan atas wilayah yang mereka
tempati. Perjuangan Belanda melawan Inggris ini melahirkan adanya 2 perang, yaitu :
1. Perang Anglo-Boer I ( 1880 – 1881 )
Pada perang pertama Inggris kalah dari Belanda tetapi ceritanya tidak berhenti sampai
disitu, Inggris masih terus berusaha merebut Afrika Selatan
2. Perang Anglo-Boer II ( 1899 – 1902 )

Pada perang kedua ini Inggris berhasil menang dari Belanda. Lalu Inggris dan kaum
Boer mengadakan perjanjian yang menyebabkan kaum Boer kehilangan kekuasaan.
Inggris pun mempertahankan dominasi di Afrika Selatan serta menghapus perbudakan.
Setelah perang selesai, orang – orang Inggris bernegoisasi dengan jenderal keluarga
Boer dan membentuk Komisi Urusan Pribumi Asli Afrika Selatan. Dalam negoisasi itu
diusulkan adanya pemisahan rasial di bidang lahan, tenaga kerja, pendidikan, dan politik.
Pada 1910, Afrika Selatan memperoleh status dominion dalam Kerajaan Inggris. Dalam
sepuluh tahun berikutnya, pemerintah gabungan pemukim Inggris – kaum Boer
mengesahkan beberapa undang – undang yang secara tegas memisahkan orang – orang
Afrika Selatan yang berkulit hitam dari orang – orang Afrika Selatan berkulit putih.
Undang – undang Wilayah Orang Asli disahkan pada 1913 dan 1936 yang isinya
memaksa suku – suku asli Afrika (yang berkulit hitam) untuk tinggal di tanah mereka.
Padahal sebenarnya mereka adalah kaum mayoritas dengan mencakup 85% penduduk.
Pada 1930-an, proses pemisahan orang – orang asli Afrika dari orang – orang kulit putih
semakin gencar ketika sebuah partai yang beranggotakan orang – orang kulit putih
semakin kuat. Orang – orang kulit hitam dimanfaatkan sebagai tenaga kerja murah di
perkebunan milik kaum kulit putih. Mereka mengalami diskriminasi yang sangat parah
karena dianggap lebih rendah kastanya daripada orang – orang berkulit putih.

C. Pemberlakuan Apartheid
D. Pelawanan terhadap Apartheid
Apartheid mendapat perlawanan dari para tokoh Afrika Selatan yang
tergabung pada ANC. ANC berjuang menghapus Apartheid. Tokohnya yaitu Nelson
Mandela. Fokus ANC adalah hak-hak sipil warga kulit hitam Afrika Selatan. ANC
mengadakan gerakan perlawanan terhadap hukum yang tidak adil tetapi,
perlawanan ini tidak dengan kekerasan.
1995, ANC mengirim 50.000 sukarelawan ke kota-kota dan kampung-
kampung untk menyerap aspirasi dari seluruh penduduk Afrika Selatan. Masyarakat
menuntut hak-hak sipil mereka, contohnya : tanah harus dibagikan kepada orang
yang tidak mempunyai tanah, upah harus sesuai standae hidup dan jam kerja
dikurangi, serta pendidikan wajib bebas biaya tanpa membeda-bedakan. Tuntutan
itu disatukan dalam Piagam Kebebasan.
Pada 6 April 1959, Pan Africanist Congress (PAC) disahkan di soweto dan
dimotori oleh pecahan ANC. PAC mengampanyekan anti – pass laws. Kampanye
pertama pada 21 Maret 1960 dan berbuntut pembunuhan massal di Sharpeville. 8
April 1960, ANC dan PAC dilang oleh pemerintah. 1962, Nelson Mandela di penjara
seumur hidup. PAC membentuk sayap militer Azanian People’s Liberation Army dan
ANC membentuk sayap militer Umkonto we Sizwe, yang berarti “ Tombak Bangsa”.
1961, Perdana Menteri B. J. Verwoerd menyatakan Afrika Selatan keluar dari
PBB, meninggalkan Persemakmuran Inggris, serta melarang Afrika Selatan mengikuti
Olimpiade. Praktik – praktik buruk dan kejam apartheid berhasil membuka mata
dunia internasional dan semakin banyak negara yang mengecam rezim apartheid.
1983, Afrika Selatan membentuk Front Demokrasi Bersatu, mendukung
Piagam Kebebasan dihapuslah istilah “ homeland”. Meningkatnya antiapartheid
membuat pemerintah menyatakan keadaan darurat dan disebar 5000 tentara untuk
menangkap, melarang, dan menahan orang Afrika Selatan.
Negara – negara asing mulai menarik transaksi bisnis, perdagangan, dan
investasi mereka, akibatnya Afrika Selatan mengalami depresi ekonomi. 1989,
pemimpin Partai Nasonal, Frederik Willem de Klerk menjadi perdana menteri. Ia
membebaskan tahanan politik kulit hitam. Parlemen menyatakan bahwa apartheid
telah gagal dan semua larangan pendirian politik segera dicabut. Pada februari 1990,
organisasi antiapartheid tidak dilarang,tahanan politik dibebaskan, termasuk Nelson
Mandela, dan menghapus praktik apartheid.
Nelson Mandela terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan pada tahun 1994.

Anda mungkin juga menyukai