Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH MGKT M-3

“Intisari Horizon dan Epipedon”

Disusun Oleh :
Nama : Bagas Andreansyah
NIM : 165040200111172
Kelas :D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Intisari Horizon Tanah
No. Nama Horizon Persyaratan Fisik Persyaratan Kimia Control Section
1. Agrik horizon illuvial, 10 cm
Mengandung lamela-
lamela 5 persen atau
lebih
2. Albik Horizon eluvial, warna Terdapat Okisda 1 cm atau lebih
sangat terang, Horizon besi, 85 persen atau
albik dapat memisahkan lebih (berdasarkan
horizon-horizon, yang volume), tersusun
apabila mereka dari bahan-bahan
digabung, akan albik
memenuhi persyaratan
suatu epipedon molik.
Horizon ini dapat
memisahkan lamela-
lamela, yang jika
digabung, memenuhi
persyaratan suatu
horizon argilik.
3. Anhidritik Mengandung 5 15 cm atau
persen atau lebih lebih
senyawa anhidritik
4. Argilik Kandungan persentase 15 cm atau
liat pilosilikat secara kurang
signifikan lebih tinggi
daripada bahan tanah
yang terletak di atasnya
5. Kalsik horizon illuvial, kandungan CaCO3 15 cm atau
berpasir, skeletal- tersebut, 5 persen lebih
berpasir, berlempung atau lebih,
kasar, atau skeletal-
berlempung
6. Kambik Horizon alterasi, tekstur 15 cm atau
pasir sangat halus, pasir lebih
sangat halus
berlempung, atau yang
lebih halus
7. Duripan Padas bersifat keras Kandungan Silika 10 cm atau
(karena sementasi) atau tinggi lebih
sangat keras (karena
indurasi) pada lebih dari
50 persen volume
sebagian horizonnya
8. Fragipan Memiliki struktur 15 cm atau
prisma, tiang, atau lebih
gumpal sangat kasar
pada berbagai tingkat
perkembangan, atau
memiliki struktur lemah
dengan berbagai ukuran,
atau masif
9. Glosik Setengah Eluvial 5 cm atau lebih
Setengah iluvial, liat dan
senyawa oksida besi
bebas telah dipindahkan.
10. Gipsik Mengalami sementasi kandungan gipsum 15 cm atau
dan bagian yang tersebut, 5 persen lebih
tersementasi tebalnya atau lebih,
kurang dari 5 mm
11. Kandik Persentase liat dalam Kandungan karbon 5 cm, 18 cm, 50
fraksi tanah halus, organik yang cm, 100 cm
meningkat dengan menurun secara sampai 200 cm,
bertambahnya teratur dengan 30 cm atau
kedalaman bertambahnya lebih dan 15 cm
kedalaman, Memiliki atau lebih
kapasitas tukar (kontak)
kation (KTK) 16
cmol (+) atau kurang
per kg liat (ekstraksi
1 N NH4OAc, pH 7)
12. Natrik Liat terorientasi yang 7,5 cm, 15 cm,
menghubungkan antar dan 15 cm atau
butir-butir pasir, Selaput lebih
tipis liat menyelaputi
dinding pori-pori,
Struktur tiang atau
prisma pada sebagian
horizon (umumnya di
bagian atas), yang
mungkin dapat pecah
menjadi struktur gumpal
13. Ortsetin 50 persen atau lebih 25 mm atau
tersementasi, Tersusun lebih
dari bahan spodik
14. Oksik Tidak memiliki sifat- Kandungan Fe dan 30 cm atau
sifat tanah andik, kelas Al tinggi atau lebih lebih
tekstur fraksi tanah- dari 5%, KTK
halus adalah lempung sebesar 16 cmol
berpasir, atau tekstur (+)per kg liat atau
yang lebih halus kurang (ekstraksi 1 N
NH4OAc, pH 7)
15. Petrokalsik horizon iluvial, kandungan CaCO3 1 cm (di atas
mengalami sementasi tersebut, 5 persen batuan dasar)
dan indurasi oleh atau lebih, dan 10 cm atau
karbonat, dengan atau lebih
tanpa silika atau agen
sementasi lainnya
16. Petrogipsik horizon iluvial, kandungan gipsum 10 cm atau
Tersementasi dan tersebut, 5 persen lebih
mengeras (indurated) atau lebih,
oleh gipsum,
17. Placik Horizon tersementasi Kandungan besi dan 1 mm sampai
oleh senyawa besi dan mangan 5 persen 25 mm
atau mangan atau lebih
18. Salik horizon akumulasi Kandungan garam- 15 cm atau
garam-garam, memiliki garam yang lebih lebih
daya hantar listrik melarut daripada
(DHL) gipsum di air dingin.
19. Sombrik Warna gelap, sering Kandungan C yang
terjadi leaching tinggi, KTK rendah
20. Spodik Horizon iluviasi, warna Bahan organik dan l 2,5 cm atau
gelap Al tinggi, Kejenuhan lebih
basa rendah, 85
persen atau lebih dari
bahan spodik

Intisari Epipedon Tanah


No. Nama Epipedon Persyaratan Fisik Persyaratan Kimia Control Section
1. Antrhopogenik Mengandung artifak, Memiliki kandungan 30 cm atau
Memiliki struktur fosfor tinggi kurang
batuan, termasuk
stratifikasi halus (setebal
5 mm atau kurang)
2. Plaggen Permukaan mineral Memiliki kandungan
buatan-manusia yang karbon-organik 0,6
tebal, Memiliki warna persen atau lebih
dengan value warna,
lembab, 4 atau kurang,
atau value warna,
kering, 5 atau kurang,
dan kroma 2 atau
kurang, Permukaan
tanah yang menonjol.
3. Okrik Terlampau tipis atau Memiliki nilai-n atau Lebih tipis
terlalu kering, memiliki indeks melanik daripada
value warna atau kroma terlalu tinggi, epipedon
terlalu tinggi, lainnya
mengandung terlalu
sedikit karbon organik,
bersifat masif dan keras
atau lebih keras jika
kering
4. Mollik Satuan struktur Memiliki kandungan 10 cm, 18 cm
berdiameter 30 cm atau kalsium karbonat atau kurang.
kurang, Struktur batuan, eqivalen (setara) 15 Serta 18-25 cm
termasuk stratifikasi sampai 40 persen,
halus (ketebalan 5 mm Kejenuhan basa
atau kurang) (NH4OAc) 50 persen
atau lebih
5. Umbrik Satuan struktur Nilai-n kurang dari 10 cm, 18 cm
berdiameter 30 cm atau 0,7, Kejenuhan basa atau kurang.
kurang, Struktur batuan, (NH4OAc) 50 persen Serta 18-25 cm
termasuk stratifikasi atau kurang
halus (ketebalan 5 mm
atau kurang)
6. Histik Sebagian besar tersusun 20 sampai 60
dari bahan tanah organik cm
, adanya saturasi
(selama 30 hari atau
lebih, kumulatif) dan
reduksi selama beberapa
waktu
7. Folistik Sebagian besar tersusun 15 & 20 cm
dari bahan tanah atau lebih
organik, jenuh air
kurang dari 30 hari
(kumulatif),
mengandung 75 persen
atau lebih (berdasarkan
volume) serat-serat
Sphagnum; atau
memiliki berat volume,
lembab, kurang dari 0,1
g/cm
8. Melanik Sifat tanah andik Kandungan karbon Dari 30 cm atau
(>30cm) organik rata-rata lebih
tertimbang 6 persen
atau lebih, dan
kandungan karbon
organik 4 persen atau
lebih pada semua
lapisan

Daftar Pustaka
James G.B., 2014. Soil Geography of the USA: A Diagnostic-Horizon Approach. Springer: Soil
Science Departmen Universitu of Wisconsin: Madison, WI, USA.
Soil Survey Staff. 2014. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Ketiga, 2015. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai