Anda di halaman 1dari 40

PERATURAN 1

LAPANGAN
Ukuran
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping lapangan
harus lebih panjang dari garis gawang.
Panjang : Minimal 25 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m
Maksimal 25 m
Pertandingan internasional (International Matches).
Panjang : Minimal 38 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m
Maksimal 22 m

Tanda Lapangan
 Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk
garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut
garis samping dan yang lebih pendek disebut garis gawang.
 Lebar garis 8cm.
 Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
 Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan
Lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3m.

Daerah Penalti
Daerah pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai
berikut :
 Seperempat Lingkaran, dengan radius 6m, ditarik sebagai
pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
 Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan
hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari
masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis
sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis
gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
Tanda/Titik Pinalti
Titik pinalti kedua digambarkan 6m dari titik tengah antara kedua
tiang gawang dengan jarak yang sama.

Tanda/Titik Pinalti Kedua


Titik pinalti kedua digambarkan di lapangan 10m dari titik tengah
antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

Tendangan Sudut
Seperempat Lingkaran dengan radius 25cm ditarik di dalam lapangan
dari setiap sudut.

Daerah Pergantian Pemain


Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan
tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah
untuk pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain


cadangan dan dengan panjang 5m. Daerah ini ditandai pada masing-
masing sisi dengan garis yang memotong garis pembatas lapangan,
dengan lebar garis 8cm dan panjang 80cm, dimana 40cm digambarkan
di dalam lapangan dan 40cm di luar lapangan.

Ruang Bebas berjarak 5m dari garis tengah dan pembatas lapangan.


Ruang bebas ini, secara langsung di depan pencatat waktu dan
harus tetap kosong dan bebas pandangan.

Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing
garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang vertikal yang sama
dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh
palang gawang secara horizontal.
Jarak antar tiang ke tiang vertikal 3m dan jarak dari ujung
bagian bawah horizontal ke palang gawang adalah 2m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam
yang yang sama yakni 8cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang
diikat ke tiang gawang dan palang gawang di pada bahagian
belakang.

Keselamatan
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman
selama permainan.

Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan harus mulus dan rata dan tidak kasar.
Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit atau bahan buatan
lainnya. Harus dihindari bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN

Keputusan 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat
lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik
pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah
pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah
antara posisi kedua tiang gawang.

Keputusan 2
Penggunaan tanah datar yang berumput alami, atau rumput buatan
diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk
pertandingan-pertandingan internasional.
Keputusan 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5m dari busur
pojok dan pada sudut kanan dari garis gawang untuk memastikan
bahwa jarak ini diamati apabila dilakukan tendangan sudut. Lebar
tanda/titik ini adalah 8cm.
Keputusan 4
Tempat duduk pemain cadangan dan official adalah di belakang
garis pembatas lapangan tepat disamping zona bebas yang berada di
depan meja pencatat waktu.
PERATURAN 2
BOLA

Kualitas dan Ukuran


Bola adalah :
 Berbentuk bulat
 Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
 Diameter tidak boleh kurang dari 62cm dan tidak boleh lebih
dari 64cm.
 Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400gram
dan maximum 440gram.
 Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).

Penggantian Bola Rusak


Jika bola pecah atau rusak dalam sebuah pertandingan:
 Pertandingan dihentikan sementara.
 Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola
pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
 Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam
permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang,
tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau
tendangan ke dalam :
 Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan Peraturan biasa.
 Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari
wasit.

Keputusan 1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.

Keputusan 2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 50cm dan tidak
boleh lebih dari 65cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan
dari ketinggian 2m. Dalam pertandingan-pertandingan kompetisi,
hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang
diatur dalam Peraturan 2 diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam pertandingan kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di


bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung
pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” atau Referensi
“INTERNATIONAL MATCH BALL STANDARD”

Ketetapan yang tertera pada bola ini menyatakan bahwa bola


tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan
teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam
Peraturan No.2. Daftar persyaratan tambahan ditentukan pada
setiap kategori (respective category) dikeluarkan oleh FIFA.
Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan
pengujian tersebut.

Asosiasi nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan


digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi
yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu tiga
persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2

Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo


“FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri,
maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola
yang memegang rancangan bebas royalti “Internasional Matchball
Standard”.

Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan


konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk
iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk
plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang
pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda
tersebut.
PERATURAN 3
JUMLAH PEMAIN

Para Pemain (Players)


Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing
tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah
penjaga gawang.

Prosedur Pergantian Pemain (Substitution Procedure).


Perggantian pemain dapat dilakukan dalam setiap pertandingan yang
dimainkan dengan mengikuti peraturan kompetisi Resmi pada level
FIFA, konfedarasi atau asosiasi.

Jumlah pemain cadangan atau pengganti maksimal tujuh orang


pemain.

Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak


dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali
ke dalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

Penggantian pemain dapat dilakukan pada saat bola di dalam atau


di luar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut :
 Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya
di daerah pergantiannya sendiri.
 Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada
daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah
pemain yang ingin diganti melewati batas lapangan.
 Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit
apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
 Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk
lapangan, dimana saat itu ia telah menjadi pemain aktif dan
pemain yang ia gantikan berhenti menjadi pemain aktif.
Penjaga gawang dapat/boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.

Pelanggaran dan Sangsi


Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain
cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang digantikannya
meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
 Permainan dihentikan.
 Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan
lapangan.
 Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan dikenakan kartu
kuning.
 Permainan dimulai kembali dengan mellakukan tendangan bebas
tidak langsung yang dilakukan oleh tim lawan dari tempat
dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Jika bola di
dalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti tetapi dilakukan pada
tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan
dihentikan.

Jika pada saat pergantian dilakukan, pemain pengganti masuk


lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan
bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah
ditetapkan, maka:
 Permainan dihentikan.
 Pemain yang melanggar diperingatkan dan diberikan kartu
kuning.
 Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak
langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola
berada ketika permainan dihentikan. Bagaimanapun juga jika
bola di dalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari daerah pinalti tetapi dilakukan ditempat yang
terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan
dihentikan.
Keputusan 1
Pada awal permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang
pemain.
Keputusan 2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain
dikeluarkan, pemain yang tersisa sedikitnya tiga pemain (termasuk
penjaga gawang) pertandingan harus dihentikan.

PERATURAN 4
PERLENGKAPAN PEMAIN

Keselamatan
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai
apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya,
termasuk bentuk perhiasan apapun.

Dasar Perlengkapan
Dasar perlengkapan diwajibkan dari seorang pemain adalah:
 Seragam atau kostum.
 Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch
pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
 Kaos kaki.
 Pengaman kaki (shinguards).
 Alas kaki/sepatu dengan model yang diperkenankan terbuat
dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol
karet atau bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah
kewajiban/wajib.

Seragam atau kostum


 Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian
belakang kostum.
 Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna
bajunya.

Untuk pertandingan-pertandingan internasional, nomornya juga


harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih
kecil.

Pengaman Kaki (Shinguards).


 Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos
kaki.
 Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan
sejenis).
 Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

Penjaga Gawang
 Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang.
 Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya
dari pemain lain serta wasit.
 Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin
mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang
oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang
dengan nomor pemain itu sendiri.
Pelanggaran/Sangsi
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
 Pemain yang melakukan kesalahan yang diperintahkan oleh
wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan
perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan
yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali
ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah
seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain
tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola
diluar permainan.

PERATURAN 5
Wasit

Wewenang Wasit
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki
wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan
sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk
memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia
meninggalkan lapangan tersebut.

Kekuasaan dan Tanggung Jawab


Wasit:
 Memegang teguh Peraturan Permainan.
 Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi
pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang itu
tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol
tetapi kesempatan tersebut tidak dapat di raihnya, wasit
tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat
pelanggaran sebelumnya.
 Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan
pertandingan, termasuk tindakan disiplin yang diambil
terhadap para pemain dan/atau tim ofisial dan insiden
lainnya yang terjadi sebelum, selama dan setelah
pertandingan.
 Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas tidak
hadir.
 Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk
setiap pelanggaran Peraturan yang disebabkan oleh bentuk
campur tangan luar.
 Mengambil tindakan disiplin terhadap pemain yang salah dan
mengeluarkan pemain tersebut.
 Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak
berkepentingan masuk kelapangan.
 Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang
pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan
dari lapangan.
 Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola diluar
permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya
cidera ringan.
 Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi
persyaratan dari Peraturan No.2

Keputusan Wasit
Semua keputusan wasit mengenai kenyataan-kenyataan yang
berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat
dirubah.

Keputusan 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal
pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan,
maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.

Keputusan 2
Wasit dan wasit kedua, kedua-duanya memiliki hak memperingatkan
atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara
mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
PERATURAN 6
WASIT KEDUA
Tugas
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang
berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan
peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan
sesuai dengan Peraturan Permainan.

Wasit kedua juga:


 Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap
pelanggaran Peraturan.
 Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.

Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit
kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat
membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur
pergantian wasit kedua dengan melaporkannya dengan pejabat yang
berwenang.
Keputusan
Penggunaan wasit kedua diwajibkan dalam pertandingan
Internasional.
PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA

Tugas dan Kewajiban


Seorang pencatat waktu (Timekeeper)dan adanya wasit ketiga adalah
penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan di
sisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat
waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam yang sesuai
(chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk
mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan
oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.

Pencatat Waktu (The Time Keeper)


Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan
Peraturan No.8 dengan:
 Mejalankan jam penghitung waktu (chronometer) setelah
tendangan permulaan (kick-off).
 Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam
permainan.
 Memulai kembali permainan setelah tendangan ke dalam, Gol
(bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas,
tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu
time-out atau wasit menjatuhkan bola.
 Memeriksa waktu time-out satu menit.
 Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain
telah dikeluarkan.
 Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir
dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir
dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya
berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
 Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing
tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta
menunjukkan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih
kedua tim (Peraturan No.8)
 Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-
masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam
pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima
sudah dilakukan oleh salah satu tim.

Wasit Ketiga
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
 Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-
masing pemain di setiap babak dicatat oleh para wasit dan
memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh
salah satu tim.
 Mencatat penghentian dalam permainan dan alasan-alasannya.
 Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
 Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat
peringatan dan dikeluarkan.
 Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai
permainan.

Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas


dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, wasit akan
membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan
kepada pihak atau pejabat yang berwenang.

Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit
kedua.

Keputusan 1
Untuk pertandingan-pertandingan internasional, diwajibkan untuk
menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.
Keputusan 2
Untuk pertandingan-pertandingan internasional, jam pencatat waktu
(chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh
fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat
untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain
secara serentak (simultaneous), serta memantau pengumpulan
kesalahan oleh masing-masing tim selama dan setiap babak
permainan.

PERATURAN 8
LAMANYA PERTANDINGAN
Periode Permainan
Pertandingan berlangsung selama dua periode 20 menit yang sama.
Pencatat waktu dilakukan oleh pencata waktu yang diwajibkannya
telah ditentukan dalam peraturan 7.
Waktu untuk keluar (Time out)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit
disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk
mendapatkan Time-out:
 Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat
waktu untuk time-out selama satu menit.
 Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi
hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola
(menguasai bola).
 Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika
bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau
bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
 Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada
didalam lapangan. Jika selama masa Time-out itu mereka ingin
menerima instruksi dari ofisial Tim, cara ini hanya dapat
dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan yang sejajar
dengan tempat duiduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang
memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
 Tim yang pada babak pertama tidak meminta Time-out pada
babak pertama, pada babak kedua Tim tersebut hanya berhak
mendapatkan satu kali time-out.

Jarak waktu Istirahat


Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
Keputusan dan Penegasan
Keputusan 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada
wasit.
Keputusan 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu
dijalankan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out
selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.

PERATURAN 9
Awal dan Babak dalam Pertandingan

Pendahuluan
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang
menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang
pada babak pertama pertandingan tersebut.

Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai


pertandingan.

Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama


untuk mulai pertandingan dibabak kedua.

Pada babak kedua dari pertandingan, tim-tim merubah tempat dan


menyerang gawang lawan.

Tendangan Awal (Kick-off)


Kick-off adalah cara untuk memulai permainan :
 Pada permulaan babak pertama pertandingan.
 Setelah gol tercetak/tercipta.
 Pada permulaan Babak kedua dari pertandingan.
 Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu,
jika dilakukan.
 Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

Prosedur
 Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri.
Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3m dari
bola hingga bola masuk dalam permainan.
 Bola ditempatkan di titik tengah lapangan.
 Wasit berikan isyarat untuk memulai Kick-Off.
 Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah apabila
bola ditendang dan bergerak ke arah depan.
 Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya
sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain
lainnya/lawannya.

Pelanggaran/sanksi
 Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum
tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas
tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, untuk dilakukan
dari tempat terjadinya pelanggaran. Akan tetapi, jika
pelanggaran ini dilakukan oleh pemain di dalam daerah
pinalti lawan, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari
garis pinalti tetapi dari tempat terdekat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut.
 Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
akan dilakukan kembali.

Menjatuhkan bola
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan
setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara
untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan kerena bola
mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis
pembatas lapangan atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang
tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
Prosedur
Wasit menjatuhkan bola di tempat dimana bola tersebut terakhir
berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam
wilayah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola
tersebut pada wilayah garis pinalti, di tempat terdekat dimana
bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai
kembali, ketika bola menyentuh tanah

Pelanggaran/Sanksi
 Bola dijatuhkan lagi.
 Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut
menyentu permukaan lapangan.
 Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah
tanpa disentuh oleh pemain.

PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN

Bola di luar Permainan


Bola di luar permainan, jika :
 Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah di
tanah atau di udara.
 Permainan telah diberhentikan oleh wasit.
 Bola menyentuh langit-langit.

Bola dalam Permainan


Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
 Bola memantul dari tiang gawang vertikal atau memantul
palang horizontal gawang ke dalam lapangan.
 Bola memantul setelah menyentuh wasit ketika mereka masih
berada di dalam lapangan.
Keputusan
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan
indoor dan bola secara tidak sengaja bola menyentuh langit-
langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan ke
dalam, diberikan kepada lawan dari Tim yang yang terakhir
menyentuh bola. Tendangan ke dalam dilakukan dari sebuah titik
pada garis sentuh terdekat dibawah la git-langit dimana bola
tersebut menyentuhnya.

PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL

Gol Tercetak
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, gol tercetak/tercipta
ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara
kedua tiang gawang dan di bawah palang gawang, kecuali bola
tersebut telah dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong
oleh tangan seorang pemain dari sisi penyerang, termasuk penjaga
gawang.

Tim Pemenang
Tim mencetak jumlah gol terbesar selama pertandingan adalah
pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak
tercetak / tercipta gol, pertandingan berakhir dengan seri.

Peraturan Pertandingan (Competition Rules)


Untuk pertandingan-pertandingan yang berakhir seri, peraturan
kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan
perpanjangan waktu atau prosedur-prosedur lainnya untuk
menentukan pemenang itu (may state provisions involving extra
time or other procedure to determine the winner of a match)
PERATURAN 12
PELANGGARAN-PELANGGARAN DAN KELAKUAN BURUK (Fouls and
Misconduct).

Pelanggaran dan kelakuan buruk diberikan hukuman sebagai berikut


Tendan Bebas langsung (Direct Free Kicknga).

Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang


pemain melakukan enam pelanggaran di bawah ini dengan cara yang
dipertimbangkan oleh wasit merupakan tindakan yang berhati-hati,
kasar atau dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan :
 Menendang atau mencoba menendang lawan.
 Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
 Melompat pada lawan.
 Menyerang lawan, meskipun dengan bahunya.
 Memukul atau mencoba memukul lawan.
 Mendorong pada lawan.

Tendangan bebas langsung juga diberikan kepada tim lawan, jika


seseorang pemain melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai
berikut :
 Memegang lawan
 Meludah pada lawan
 Meluncur dalam mencoba memainkan bola, ketika bola sedang
dimainkan atau mencoba dimainkan oleh lawan (sliding
tackle/serangan meluncur), kecuali untuk penjaga gawang di
daerah pinaltinya sendiri dan dengan demikian, ia tidak
bermain kurang hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan
yang berlebihan.
 Memegang bola secara sengaja, kecuali bagi penjaga gawang di
daerah pinaltinya sendiri.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut.

Pelangaran-pelanggaran yang disebutkan di atas merupakan kumpulan


pelanggaran.

Tendangan Pinalti (Penalty Kick)


Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain melakukan
pelanggaran-pelanggaran yang disebutkan sebelumnya di daerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi
asalkan bola dalam permainan.

Tendangan Bebas tidak langsung (Indirect Free Kick)


Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika
seorang penjaga gawang melakukan salah satu pelanggaran di bawah
ini :

 Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali


dari rekan tim (ydm. Dengan kaki/tangan), tanpa pertama kali
melewati garis tengah atau tanpa dimainkan atau disentuh
oleh lawan.
 Menyentuh atau mengontrol/menguasai bola dengan tangannya,
setelah secara sengaja ditendang kepadanya oleh rekan tim.
 Menyentuh atau mengontrol/menguasai bola dengan tangannya,
setelah ia menerima bola langsung dari tendangan ke dalam
yang dilakukan oleh rekan tim.
 Menyentuh atau mengontrol menguasai bola dengan tangannya
atau kaki, pada bagian lapangannya, lebih dari empat detik,
kecuali ketika ia menyentuh atau menguasai bola pada paruh
lapangan lawan.

Tendangan bebas tidak langsung juga diberikannya pada tim lawan,


dilakukan di tempat terjadinya pelanggaran, jika, menurut
pendapat wasit seorang pemain :
 Bermain dengan cara yang berbahaya.
 Secara sengaja menghalang-halangi kemajuan lawan ketika bola
sedang tidak dimainkan.
 Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
 Melakukan pelanggaran-pelanggaran lainnya, sebelumnya belum
disebutkan dalam Peraturan 12, yang mana permainan
dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan
seorang pemain (diusir).

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,


dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, ini
terjadi di dalam daerah pinalti, yang mana tendangan bebas tidak
langsung dilakukan dari garis daerah pinalti di tempat yang
terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.

Sanksi-Sanksi Disiplin (Disciplinary Sanctions)

Pelanggaran-pelanggaran yang diperingatkan (Cautionable Offences)

Seorang pemain diperingatkan dan ditunjukkan kartu kuning, jika


ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :

 Bersalah melakukan/berkelakuan tidak sportif.


 Memperlihatkan berlainan faham melalui kata-kata atau
perbuatan/tindakan (yang tidak layak).
 Tetap melanggar Peraturan Permainan.
 Memperlambat atau mengulur-ulur memulai kembali permainan.
 Melanggar jarak yang ditentukan ketika permainan dimulai
kembali dengan tendangan sudut, tendangan ke dalam,
tendangan bebas atau pembersihan gawang (goal clearance).
 Masuk atau masuk kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau
melanggar prosedur pergantian pemain.
 Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
Untuk setiap pelanggaran tersebut, diberikan tendangan beas tidak
langsung kepada tim lawan, dilakukan di tempat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi di dalam
daerah pinalti, tendanganbebas tidak langsung dilakukan dari
garis daerah pinalti di tempat yang terdekat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut. Juga diberikan peringatan.

Pelanggaran-pelanggaran yang dikeluarkan / diusir(Sending-Off


Offences)

Seorang pemain dikeluarkan dan menunjukkan kartu merah, jika ia


melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :

 Bersalah bermain sangat kasar.


 Bersalah berkelakuan kasar.
 Meludah pada lawan atau orang lain.
 Menghalangi gol yang dibuat tim lawan atau jelas
menggagalkan, suatu kesempatan/peluang terciptanya gol
dengan secara sengaja menyentuh bola (hal ini tidak berlaku
kepada penjaga gawang di dalam daerah pinaltinya sendiri).
 Jelas menggagalkan suatu kesempatan/peluang terciptanya gol
oleh tim lawan, bergerak ke depan menuju ke arah gawang
pemain tersebut dengan melakukan suatu pelanggaran yang
dapat dihukum melalui tendangan bebas atau tendangan
pinalti.
 Menggunakan kata-kata yang bersifat menghina atau kata-kata
caci maki.
 Menerima peringatan kedua dalam pertandingan yang sama.

Jika permainan dihentikan (sementara karena pemain dikeluarkan


dari lapangan untuk pelanggaran 6 atau 7, tanpa melakukan
pelanggaran Peraturan lainnya, permainan dimulai kembali dengan
tendangan bebas tidak langsung, diberikan kepada tim lawan,
dilakukan di tempat dimana terjadinya pelanggaran. Akan tetapi,
jika pelanggaran ini terjadi di dalam daerah pinalti, tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti di
tempat yang terdekat di mana erjadinya pelanggaran tersebut.

Keputusan-keputusan
Seorang pemain yang dikeluarkan tidak dapat masuk kembali ke
permainan yang berjalan, maupun ia tidak boleh duduk di bangku
pemain cadangan (bench).

Seorang pemain cadangan dapat masuk lapangan dua menit lengkap


setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol sebelum
berakhirnya masa dua menit, asalkan ia memiliki kewenangan dari
pencatat waktu. Dalam kasus ini diterapkan sebagai berikut :
 Jika terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan
jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, tim hanya
dengan 4 pemain dapat dilengkapi oleh pemain kelima.
 Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan tercipta satu
gol, kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
 Jika terdapat 5 pemain yang bermain melawan 3 pemain, atau 4
pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang
lebih besar mencetak gol, tim dengan 3 pemain dapat hanya
menambah satu orang pemain lagi.
 Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan telah tercipta
gol, kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
 Jika tim mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan
pemain yang lebih sedikit, permainan diteruskan tanpa
merubah jumlah pemain.
PERATURAN 13.
TENDANGAN BEBAS (Free-Kicks)

Macam tendangan bebas (Types of Free-Kicks)


Tendangan-tendangan bebas, ada bebas langsung dan tidak langsung.
Untuk keduanya tendangan bebas langsung dan tidak langsung, bola
harus diam/tidak bergerak ketika tendangan diambil dan penendang
tidak boleh menyentuh/,memainkan bola kedua kalinya hingga
setelah tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya.

Tendangan Bebas Langsung (The Direct Free-Kick)


Jika tendangan bebas ditendang langsung ke dalam
gawang lawan, gol diberikan / disahkan.

Tendangan Bebas Tidak Langsung (The Indirect Free-Kick)


Gol dapat tercetak, hanya jika bola sudah tersentuh /
menyentuh pemain lainnya sebelum masuk gawang.

Posisisi Tendangan Bebas (Position of Free-Kick)


Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada 5 m
dari bola hingga bola dalam permainan.
Bola dalam permainan setelah tersentuh / disentuh atau dimainkan
oleh pemain lainnya.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement/Sanction)
Jika, ketika dilakukan tendangan bebas, lawan lebih
dekat dengan bola daripada jarak yang diwajibkan :

Tendangan diulang :
Jika setelah bola (sudah) dalam permainan, penendang
menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh
pemain lainnya :
 Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan,
diambil dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Akan
tetapi, jika pelanggaran ini terjadi di dalam daerah
pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti di tempat yang terdekat di mana terjadinya
pelanggaran tersebut.

Apabila tim mendapat tendangan bebas, dilakukan lebih dari 4


detik untuk melakukannya :
 Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan.

Sinyal (Signal).

Tendangan Bebas Langsung :


Wasit menunjuk pada satu lengannya secara rata/mendatar menunjuk
arah tendangan yang akan diambil. Dalam kejadian kesalahan
terhitung sebagai kesalahan yang terakumulasi, wasit menunjuk ke
tanah dengan jari telunjuk dari lengan lainnya untuk membiarkan
wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya yang berada di
meja, mengetahui bahwa dihitung sebagai kesalahan terakumulasi.

Tendangan Bebas Tidak Langsung :


Wasit menunjuk tendangan bebas tidak langsung dengan mengangkat
tangannya di atas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya dengan
posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah
menyentuh/disentuh pemain lainnya atau bola telah dalampermainan.
PERATURAN 14.
PELANGGARAN-PELANGGARAN TERAKUMULASI.
Pelanggaran Terakumulasi
Apakah sanksi tersebut dengan tendangan bebas langsung yang
disebutkan dalam Peraturan 12. Lima kesalahan terakumulasi yang
pertama oleh masing-masing tim selama setiap paruh yang dicatat
dalam ringkasan pertandingan.

Posisi Tendangan Bebas (Position of Free-Kicks).


Untuk lima pelanggaran terakumulasi yang dicatat oleh kedua tim
di setiap paruh :
 Para pemain tim lawan boleh dapat membentuk dinding untuk
mempertahankan tendangan bebas.
 Seluruh pemain lawan paling kurang berjarak 5 meter dari
bola hingga bola dalam permainan.
 Gol dapat tercetak/tercipta langsung dari tendangan bebas
ini.

Dimulai dengan pelanggaran terakumulasi yang keenam dicatat oleh


kedua tim pada setiap paruh :

 Para pemain tim lawan tidak dapat tidak boleh membentuk


dinding untuk mempertahankan tendangan bebas.
 Pemain yang melakukan tendangan harus diidentifikasi
ditetapkan secara jelas.
 Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dan
paling kurang berjarak 5 meter dari bola.

Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap di belakang garis


imajiner yang merata sebaris dengan bola sejajar dengan garis
gawang, dan di luar daerah pinalti. Mereka harus berjarak 5 meter
dari bola dan
tidak merintangi mengganggu pemain yang akan melakukan tendangan
bebas. Tidak ada pemain yang melewati garis imajiner ini hngga
bola tersentuh/disentuh atau telah dimainkan.

Prosedur (untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi


selanjutnya) (Procedure for the six and any further accumulated
fouls).

Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang bola


dengan tujuan mencetak gol dan tidak boleh memberikan/sodorkan
bola kepada pemain lainnya.

Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh


menyentuh bola hingga telah disentuh oleh penjaga gawan, atau
telah memantul dari tiang gawang atau palang gawang, atau telah
meninggalkan lapangan.

Tendangan bebas tidak dpat tidak / tidak boleh diambil/dilakukan


dari jarak kurang 6 meter dari garis gawang (carried forward-
lihat pada Peraturan 13). Jika pelanggaran yang biasanya
dihasilkan dengan tendangan bebas tidak langsung terjadi di
daerah pinalti, selanjutnya tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti di tempat yang terdekat
dimana terjadinya pelanggaran.

Jika, seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya pada


lapangan tim lawan atau dalam lapangannya sendiri di depan garis
imajiner yang sejajar dengan garis tenagh dan melewati titik
pinalti kedua dari jarak 10 m dari garis gawang, tendangan bebas
dilakukan dari titik kedua ini. Titik pinalti kedua
diuraikan/dilukiskan dalamPeraturan 1. Tendangan bebas dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang diatur persyaratan dalam “Posisi
tendangan bebas/Position of Free-Kicks”.
Jika, seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari
bagian lapangannya sendiri lapangan antara garis 10 m dan garis
garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat /
boleh memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau
dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.

Jika, permainan masuk dalam perpanjangan waktu (extra time),


seluruh keslahan yang dilakukan dari paruh kedua permainan
terus/berlanjut mengakumulasi dalam perpanjangan waktu.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement / Sanction).


Jika seorang pemain tim bertahan melakukan pelanggaran terhadap
peraturan ini :

 Tendangan diulang, jika tidak tercetak/tercipta gol.


Tendangan diulang jika gol tercetak/tercipta.
 Jika, pemain dari tim yang sama adalah pemain yang melakukan
tendangan, melanggar Peraturan ini :
 Tendangan diulang, jika tercipta/tercetak gol.
 Tendangan tidak diulang, jika gol tidak tercipta/tercetak.

Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar Peraturan ini


setelah bola dalam permainan :
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran, kecuali ini
terjadi di dalam daerah pinalti. Tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari daerah pinalti di tempat yang terdekat dimana
terjadinya pelanggaran.
PERATURAN 15.
TENDANGAN PINALTI (The Penalty Kick)

Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan tiap


pelanggaran untuk mana tendangan bebas langsung diberikan, di
dalam daerah pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.

Gol dapat tercipta/tercetak secara langsung dari tendangan


pinalti.

Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan


dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode
perpanjangan waktu (each periode of extra time).

Posisi Bola dan Para Pemain (Position of the Ball and the
Players).
Bola :
 Bola ditempatkan di titik pinalti.

Pemain yang mengambil tendangan pinalti (the player taking the


penalty kick)
 Teridentifikasi dengan benar

Penjaga gawang tim bertahan (the defender goalkeeper):


 Tetap pada garis gawangnya, menghadap ke penendang, di
antara tiang gawang, hingga bola telah ditendang.

Para pemain selain penendang berada (the players other than the
kicker are located):
 Di dalam lapangan.
 Di belakang atau di samping titik pinalti.
 Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.
Prosedur (Procedure)
Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke arah
depan.
Ia tidak boleh memainkan bola kedua kalinya hingga telah
menyentuh/tersentuh pemain lainnya. Bola dalam permainan ketika
setelah ditendang dan bergerak ke arah depan.

Ketika dilakukan tendangan pinalti selama pertandingan normal,


atau waktu diperpanjang pada paruh waktu atau waktu penuh untuk
melakukan tendangan pinalti atau tendangan pinalti diulang, gol
diberikan/disahkan (a goal s awarded if) jika sebelum melewati
tiang gawang dan di bawah palang gawang. Bola menyentuh salah
satu tiang gawang, atau kedua tiang gawang atau palang gawang dan
atau penjaga gawang.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement/Sanction)
Jika, seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar Peraturan
ini :

Tendangan diulang, hanya jika tidak tercipta/tercetak gol.


Tendangan tidak diulang, jika gol tercipta/tercetak.
Jika, rekan tim pemain yang melakukan tendangan melanggar
Peraturan Permainan ini:
 Tendangan diulang, jika tercipta/tercetak gol.
 Tendangan tidak diulang, jika tidak tercipta/tercetak gol.

Jika, pemain yang melakukan tendangan melanggar Peraturan


Permainan ini setelah bola dalam permainan :
 Tedangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran. Kecuali, ini
terjadi di dalam daerah pinalti, yang mana tendangan ebas
tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti di tempat
yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
PERATURAN 16.
TENDANGAN KE DALAM (The kick in )

Tendangan ke dalam adalah cara untuk memulai permainan kembali.


Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan ke dalam.

Tendangan ke dalam diberikan (A Kick is Awarded)

Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik di


tanah maupun di udara, atau menyentuh langit-langit (or hits the
ceilling).

Dari tempat dimana bola melewati garis samping.

Untuk lawan dari dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.

Posisi Bola dan Pemain (Position of the Ball and Players).

Bola (The Ball)


Harus ditempatkan pada garis samping.

Ditendang kembali dalam permainan ke arah manapun.

Pemain mengambil tendangan ke dalam (The Player Taking the Kick-


In).

Paling kurang berjarak 5 meter dari tempat dimana dilakukan


tendangan ke dalam.
Prosedur (Procedure).
Pemain melakukan tendangan ke dalam harus melakukannya dalam
waktu 4 detik dari mengambil bola (ydm. Dari menempatkan bola).
Pemain melakukan tendangan ke dalam tidak dapat atau tidak boleh
memainkan bola kedua kalinya, hingga setelah menyentuh/tersentuh
pemain lain.

Bola dalam permainan segera setelah ditendang atau disentuh.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement/Sanction).
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika :
Pemain yang melakukan tendangan ke dalam memainkan bola kedua
kalinya sebelum menyentuh/tersentuh pemain lain. Tendangan bebas
tidak langsung dilakukan dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali
ini terjadi di dalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak
langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, tendangan bebas
tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti di tempat
yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.

Tendangan ke dalam diulang oleh seorangpemain dari tim lawan,


jika :

Tendangan ke dalam dilakukan secara tidak benar.

Tendangan ke dalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana


bola melewati garis samping.

Tendangan ke dalam tidak dilakukan dari dalam waktu 4 detik dari


waktu pemain yang akan melakukan tendangan memegang bola (of the
player taking is being in possession of the ball).

Terjadi pelanggaran Peraturan lainnya.


PERATURAN 17
PEMBERSIHAN GAWANG (The Goal Clearance)

Pembersihan gawang adalah cara untuk memulai permainan kembali.


Gol tidak dapat dicetak/tercipta langsung dari pembersihan
gawang.

Pembersihan gawang diberikan jika :


Keseluruhan bagian dari bola, terakhir menyentuh/disentuh seorang
pemain tim penyerang, telah melewati garis gawang, di luar bidang
gawang baik di tanah maupun di udara,dan gol tidak dapat
tercetak/tercipta sesuai Peraturan 11.

Prosedur (Procedure).
Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh
penjaga gawangdari tim yang bertahan.

Para pemain lawan tetap di luar daerah pinalti hingga bola dalam
permainan.

Penjaga gawang tidak memainkan bola untuk kedua kalinya hingga


bola tersentuh/disentuh pemain lain.

Bola dalam permainan ketika dilempar secara langsung di luar


daerah pinalti.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement/Sanction).
Jika, bola tidak dilemparkan secara langsung di luar daerah
pinalti :
 Pembersihan gawang diulang.
Jika setelah bola dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola
untuk kedua kalinya, sebelum tersentuh/disentuh pemain lainnya :
 Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Kecuali, ini terjadi di dalam daerah pinalti, tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti di
tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran.

Jika, setelah bola dalam permainan, penjaga gawang menerimanya


kembali dari rekan tim :
 Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari garis daerah pinalti di tempat yang terdekat
dimana terjadinya pelanggaran.

Jika pembersihan gawang tidak dilakukandalam waktu 4 detik dari


saat penjaga gawang memegang bola :
 Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari garis daerah penalti di tempat yang terdekat
dimana terjadinya pelanggaran tersebut.

PERATURAN 18.
TENDANGAN SUDUT (The Corner-Kick)

Tendangan sudut merupakan cara untuk memulai permainan kembali.


Gol dapat tercetak secara langsung dari tendangan sudut, tetapi
hanya pada timlawan.

Tendangan Sudut diberikan, jika (A Corner Kick is awarded when).

Keseluruhan bagian dari bola, terakhir kali disentuh seorang


pemain tim bertahan, melewati garis gawang, di tanah atau di
udara, dan gol tidak tercetak/tercipta sesuai dengan Peraturan
11.
Prosedur (Procedure).
Bola ditempatkan tepat di dalam busur sudut, di sudut yang
terdekat.

Para pemain lawan tetap paling kurang erjarak 5 m dari bola


hingga bola dalam permainan.

Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang.

Bola dalam permainan ketika bola ditendang atau


disentuh/tersentuh.

Penendang tidak memainkan bola kedua kalinya hingga bola


tersentuh/disentuh pemain lainnya.

Pelanggaran/Sanksi (Infringement/Sanction).

Tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan, jika :

Pemain yang melakukan tendangan sudut memainkan bola kedua


kalinya sebelum tersentuh/disentuh pemain lainnya. Tendangan
bebas tidak langsung diberikan dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut.

Tendangan sudut tidak dilakukan dalam waktu 4 detik dari waktu


pemain yang akan melakukan tendangan memegang bola. Tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.
Untuk pelanggaran lainnya (For any other infringement).
Tendangan sudut diulang.

PROSUDUR UNTUK MENENTUKAN PEMENANG PERTANDINGAN

Tendangan dari Titik Pinalti (Kicks from the Penalty Mark)


Melakukan tendangan dari titik pinalti adalah cara dalam
menentukan tim yang menang dimana peraturan kompetisi memerlukan
adanya tim pemenang setelah pertandingan berakhir dengan seri.
Prosedur (Procedure).
 Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan.
 Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan lemparan
koin tersebut melakukan tendangan pertama.
 Wasit mencatat tendangan yang dilakukan.

Pada prinsipnya setiap tim melakukan lima tendangan, tergantung


pada keadaan yang diuraikan kemudian.

Tendangan dilakukan secara bergantian.

Nama dan nomor pemain yang melakukan tendangan diumumkan kepada


wasit oleh kapten masing-masing tim sebelum tendangan dari titik
pinalti dilakukan dan harus disertakan pada daftar dari kedua
belas pemain yang diserahkan sebelum pertandingan.

Ketika sebuah tim menyelesaikan pertandingan dan jumlah pemain


yang lebih besar dari lawannya, mereka harus mengurangi jumlahnya
untuk menyamakan lawannya dan memberitahukan kepada wasit nama
dan nomor setiap pemain yang tidak disertakan.

Jika, sebelum kedua tim melakukan lima tendangan, salah satunya


telah mencetak jumlah gol lebih banyak dari pada yang lain,
sekalipun teleah selesai lakukan lima tendangan, tendangan tidak
lagi dilakukan/dilanjutkan.

Jika, setelah kedua tim melakukan lima tendangan, keduanya


mencetak gol sama jumlahnya atau tidak mencetak gol, tendangan
terus dilakukan dengan tatanan yang sama, hingga salah satu tim
mencetak gol lebih dari satu tim lainnya, dari jumlah penendang
yang sama.
Tendangan tambahan ini dilakukan oleh para pemain yang tidak
melakukan lima tendangan yang pertama. Setelah masing-masing
telah melakukan tendangan, para pemain yang melaksanakan
tendangan melanjutkan tendangan dari titik pinalti itu.

Setiap pemain yang dikeluarkan tidak dapat mengambil bagian dalam


tendangan dari titik pinalti.

Setiap pemain yang sah dapat merubah tempat dengan penjaga


gawang.

Hanya pemain yang sah dan ofisial pertandingan yang diperkenankan


untuk tetap di lapangan ketika tendangan dari titik pinalti
dilakukan.

Seluruh pemain, kecuali pemain yang melakukan tendangan dan dua


penjaga gawang, harus tetap beradadalam separo lapangan lawan di
mana tendangan
dilakukan. Wasit kedua mengontrol/menguasai daerah lapangan ini
dan para pemain yang beradadi sana.

Penjaga gawang dari rekan tim harus tetap di lapangan tanpa


menunggu jalannya permainan.

Anda mungkin juga menyukai