Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat-Nya Laporan Analisa,
Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut Indikator Mutu Unit Kerja IT Rumah Sakit Umum
Bunda BMC Padang telah dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun sebagai implemantasi dari Program Kerja Peningkatan Mutu Unit
Kerja IT di Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang dan berisikan hasil kerja yang
dilakukan oleh unit kerja IT pada bulan April 2019.

Demikianlah sambutan kami, dengan disusunnya Laporan Analisa, Monitoring,


Evaluasi dan Tindak Lanjut Indikator Mutu ini semga kita dapat meningkatkan pelayanan di
Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
BAB II : KEGIATAN ........................................................................................................ 4
BAB III : HASIL KEGIATAN ........................................................................................... 6
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................................. 10
BAB V : PENUTUP ........................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang telah mencanangan untuk menjadi
rumah sakit yang terakreditasi berdasarkan Satndar Akreditasi Rumah Sakit versi
2012 pada tahun 2017 ini. Untuk mencapai tujuan tersebut Rumah Sakit Umum
Bunda BMC Padang melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang sesuai dengan Standar Akeditasi. Kegiatan ini dilakukan di setiap unit kerja
untuk mengukur kinerja pelayanan RS dan sebagai managemen kontrol untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Untuk program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, Rumah Sakit
Umum Bunda BMC Padang menetapkan indikator Rumah Sakit yang sesuai dengan
standar Quality Improvement and Patient Safety (QPS). Berdasarkan standar QPS 3,
dapat diklasifikasikannya indikator Rumah Sakit sebagai berikit : 10 indikator area
klinik (indikator ke 11 adalah riset klinis tidak diterapkan karena RS bukan RS
Pendidikan), 9 indikator area manajemen, 6 indikator mutu sasaran keselamatan
pasien.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh unit kerja masing-masing,
pemantauan juga dilakukan melalui validasi data. Validasi data merupakan alat
penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat dimana
data tersebut cukup meyajikan bagi para pembuat keputusan. Hitungan keakuratan
dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua.
Hasil data orang kedua harus ≥ 90 % dari hasil data orang pertama untuk dikatakan
sebagai data valid.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diketahui mutu pelayanan hasil laboratorium di Rumah sakit Umum Bunda BMC
Padang

2. Tujuan Khusus
Dievaluasinya peningkatan mutu di Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang
melalui pemantauan Laporan analisa, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
indikator mutu Unit Kerja IT yang nantinya akan dilakukan validasi data.

3
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
BULAN APRIL 2019

A. KEGIATAN POKOK
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kegiatan persiapan pemantauan indikator mutu
dimulai bulan April 2019 dan akan dilanjutkan secara berkesinambungan setiap
bulannya. Adapun indikator yang dipantau sebagai berikut :

1. Indikator Area Manajemen (Terlampir)


a. Angka keterlambatan waktu tanggap masalah Urgent yang diajukan User >
30 Menit
b. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat I (ringan),
oleh Unit IT dalam waktu > 3 jam (Masalah Jaringan dan Masalah Diluar
SIRS)
c. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat II
(Sedang), oleh Unit IT dalam waktu > 36 jam (SIRS dan Maintenance
Hardware dan Software)
d. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat III (berat),
oleh Unit IT dalam waktu > 36 jam (Trouble Shooting Pada Sistem)
e. Persentase keterlambatan input data oleh user yang membutuhkan EDP
untuk perbaikan dalam 1 jam (buka database)

B. KEGIATAN
1. Menetapkan recana kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah
Sakit Umum Bunda BMC Padang, sesuai dengan Keputusan direktur.
2. Menetapkan personalia Komite Mutu dan Keselamatan pasien, Kebijakan,
Pedoman, Panduan dan Program Kerja seluruh kegiatan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang dengan keputusan
Direktur
3. Melakukan sosialisasi tentang Kebijakan, Pedoman, Panduan dan Program Kerja
seluruh kegiatan Peningkatan mutu dan Keselamatan pasien Rumah Sakit Umum
Bunda BMC Padang kepada seluruh staf diseluruh unit kerja yang ada di rumah
sakit
4. Melakukan pamantauan indikator mutu secara berkesinambungan
5. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing
unit kerja
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu

C. JADWAL KEGIATAN
1. Menetapkan Rencana Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien sesuai dengan
Keputusan Direktur serta Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Bunda BMC
Padang, bulan Februari 2017
2. Menetapkan Kebiajakan, Pedoman, Panduan dan Program Kerja seluruh kegiatan
Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Bunda BMC
Padang dengan Keputusan Direktur Februari 2017
3. Melakukan sosialisasi kepada seluruh staf di unit kerja tentang indikator mutu
yang dipantau tahun 2017, dilakukan pada bulan Juli 2017

4
4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu ke unit kerja terkait,
bulan April 2019
5. Melakukan pemantauan indiaktor mutu yang dilaksanakan berkesinambungan
dilakukan bulan Agustus 2017 dan dilanjutkan setiap bulan sampai dengan
Maret2019
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indiaktor mutu.

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Data hasil pemantauan yang ditulis pada Form Pemantauan Indikator Mutu
dan dikumpulkan di Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dengan dilengkapi dengan
laporan Improvement Program dengan teknik PDSA. Hasil pegolahan dan analisa
data dituangkan dalam bentuk laporan yang dikemudian akan dilaporkan kepada
Direktur setiap bulan, triwulan. Disamping itu evaluasi tahunan juga dilakukan guna
merangkum hasil pencapaian unit kerja selama setahun.

5
BAB III
HASIL KEGIATAN UNIT KERJA IT

A. Angka keterlambatan waktu tanggap masalah Urgent yang diajukan User > 30
Menit

Bulan Capaian Target Total Permasalahan


April 25% 0% 4

Angka Keterlambatan waktu tanggap


masalah urgent > 30 menit

50%
40%
30%
20%
10%
0%
Capaian Target

Interprestasi :
Hasil data Angka keterlambatan waktu tanggap masalah Urgent yang diajukan User >
30 Menit menunjukkan capaian tidak sesuai dengan target yang diharapkan dengan
total permasalahan 4kasus dan tidak dapat ditangani dengan tepat waktu dan bisa di
kerjakan dalam waktu > 30 menit dalam menyelesaikan permasalahan di Pelayanan
Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang.

B. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat I (ringan), oleh


Unit IT dalam waktu > 3 jam (Masalah Jaringan dan Masalah Diluar SIRS)

Bulan Capaian Target Total Permasalahan


April 0% 0% 5

6
Persentasi Jumlah Keterlambatan Penyelesaian Masalah
Tingkat I oleh Unit IT dalam waktu > 3 Jam (Masalah Jaringan
dan Masalah Diluar SIRS)

0.5

Capaian
Target

Interprestasi :
Hasil data Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat I (ringan),
oleh UnitIT dalam waktu > 3 jam (Masalah Jaringan dan Masalah Diluar SIRS)
menunjukkan capaian sudah sesuai dengan target yang diharapkan dengan total
permasalahan 5 kasus dan dapat ditangani dengan tepat waktu dan bisa di kerjakan
dalam waktu < 3 jam dalam menyelesaikan permasalahan di Pelayanan Rumah Sakit
Umum Bunda BMC Padang.

C. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat II (Sedang), oleh


Unit IT dalam waktu > 36 jam (SIRS dan Maintenance Hardware dan Software)

Bulan Capaian Target Total Permasalahan


April 0% 0% 226

Persentasi Jumlah Keterlambatan Penyelesaian Masalah


Tingkat II oleh Unit IT dalam waktu > 36 Jam (SIRS dan
Maintenance Hardware dan Software)

0.5

Capaian
Target

7
Interprestasi :
Hasil data Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat II (Sedang),
oleh Unit IT dalam waktu > 36 jam (SIRS dan Maintenance Hardware dan Software)
menunjukkan capaian sudah sesuai dengan target yang diharapkan dengan total
permasalahan 226 kasus dan dapat ditangani dengan tepat waktu dan bisa di kerjakan
dalam waktu < 36 jam dalam menyelesaikan permasalahan di Pelayanan Rumah Sakit
Umum Bunda BMC Padang.

D. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat III (berat), oleh


Unit IT dalam waktu > 36 jam (Trouble Shooting Pada Sistem)

Bulan Capaian Target Total Permasalahan


April 0% 0% 0

Persentase Jumlah Keterlambatan Penyelesaian


Masalah Tingkat III (Berat) Oleh Unit IT dalam
waktu > 36 jam (Trouble Pada Sistem)

100%

50%

0%
Capaian Target

Interprestasi :
Hasil data Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat III (berat),
oleh Unit IT dalam waktu > 36 jam (Trouble Shooting Pada Sistem) menunjukkan
capaian sudah sesuai dengan target yang diharapkan dengan total permasalahan 1 kasus
dan dapat ditangani dengan tepat waktu dan bisa di kerjakan dalam waktu < 36 jam
dalam menyelesaikan permasalahan di Pelayanan Rumah Sakit Umum Bunda BMC
Padang.

8
E. Persentase keterlambatan input data oleh user yang membutuhkan EDP untuk
perbaikan dalam 1 jam (buka database)

Bulan Capaian Target Total Permasalahan


Mei 0% 30% 3

Angka Keterlambatan Entry / Input Data Oleh User Yang


Membutuhkan EDP Untuk Perbaikan Dalam 1 Jam (Buka
Database

1
0.3
0
0.5

0
Capaian Target

Interprestasi :
Hasil data Persentase jumlah penyelesaian masalah SIRS dengan Buka Database Oleh
unit IT
menunjukkan capaian yang sesuai dengan target yang diharapkan dengan total
permasalahan 3 kasus di Pelayanan Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU


Jumlah total indikator mutu yang dipantau selama bulan April 2019 adalah 5 (lima)
indikator yang terdiri atas :
1. Indikator Area Manajemen
a. Angka keterlambatan waktu tanggap masalah Urgen yang diajukan User > 30
Menit
b. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat I (ringan), oleh
Unit IT dalam waktu > 3 jam (Masalah Jaringan dan Masalah Diluar SIRS)
c. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat II (Sedang), oleh
Unit IT dalam waktu > 36 jam (SIRS dan Maintenance Hardware dan Software)
d. Persentase jumlah keterlambatan penyelesaian masalah tingkat III (berat), oleh
Unit IT dalam waktu > 36 jam (Trouble Shooting Pada Sistem)
e. Persentase keterlambatan input data oleh user yang membutuhkan EDP untuk
perbaikan dalam 1 jam (buka database)

Hampir semua indikator mutu yang dipantau mencapai target atau sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Indikator mutu tersebut tetap dilanjutkan dalam pengumpulan dan
analisis datanya. Untuk kedepannya pemantauan akan tetap dilakukan secara rutin setiap
bulannya.

B. REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT


Berdasarkan hasil kerja unit IT maka telah memberikan rekomendasi hasil indikator
mutu unit IT Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang dan melakukan rencana tindak
lanjut dan melihat pencapaian indikator mutu bulan Juni sudah mencapai target yang
sudah di tetapkan.
Sementara pengumpulan dan analisis data untuk bulan April 2019 sudah dilakukan dan
masih tetap mempertahan kan capaian target yang sudah ditetapkan rumah sakit dan
sudah dilakukan evaluasi dibulan April 2019

10
BAB V
PENUTUP

Kegiatan pemantauan indikator mutu yang sesuai Standar Akreditasi sejak bulan Juni
2017 sampai laporan ini dibuat secara garis besar masih belum optimal dengan berbagai
kekurangan. Upaya perbaikan akan senantiasa dilakukan dari waktu ke waktu. Diharapkan
dengan adanya upaya tindak lanjut dari unit kerja terkait, upaya perbaikan dapat berjalan
dengan maksimal.
Pemantauan indikator mutu setiap bulan akan dilaksanakan evaluasi tentang indikator
mutu yang akan diganti atau direvisi. Meskipun demikian terdapat sejumlah perbaikan
terhadap kertas kerja, alat ukur indikator dan kalimat indikator sehingga diharapkan data
yang diperoleh bisa lebih valid. Selain itu juga ketiadaan sumber data pada beberapa
indikator mutu yang dipantau dapat dihindari.

11

Anda mungkin juga menyukai