KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pendapatan
Daerah (Bapenda) Kabupaten Banjar Tahun 2018 sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banjar merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) hasil perubahan nomenklatur dari Dinas Pendapatan Kabupaten Banjar (Dispenda) yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016 pada tanggal 20
Desember 2016 guna memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah. Laporan kinerja ini merupakan dokumen pertanggung jawaban dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pencapaian Visi Misi Bupati tepilih yang telah
dirumuskan dan telah ditetapkan melalui dokumen Renstra Bapenda tahun 2016-2021.
Laporan kinerja Bapenda tahun 2018 ini merupakan pertanggungjawaban tahun ketiga dari
pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Bapenda yang merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar. Terdapat berbagai kemajuan
yang telah dicapai sebagai hasil dari proses pembangunan yang telah dilaksanakan.
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan laporan kemajuan
penyelenggaraan program kegiatan pemerintah Kabupaten Banjar di bidang perencanaan, dan
menjadi pemicu agar lebih meningkatkan peran aktif untuk mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Selanjutnya laporan ini akan menjadi masukan penilaian kinerja pembangunan bagi
Pemerintah Kabupaten Banjar.
TTD
DAFTAR ISI
Lampiran ...............................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum .... .. 8
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... .............. 9
Tabel 1.3 Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana Kerja .... ......... 10
Tabel 1.4 Rincian Anggaran yang Dikelola .... .................................... 11
Tabel 1.5 Rincian Belanja per Program/Kegiatan .... ........................... 11
Tabel 2.1 Tujuan yang Ditetapkan untuk Mencapai Visi dan Misi Kepala
Daerah .... ................................................................. 17
Tabel 2.2 Sasaran yang Ditempuh untuk Mencapai Tujuan .... ................ 18
Tabel 2.3 Strategi yang Ditetapkan Dalam Rangka Pencapaian Tujuan dan
Sasaran Melalui Kebijakan .... .......................................... 20
Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan .... .......................................... 21
Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja .... ................................................... 22
Tabel 2.6 Anggaran Belanja Langsung Per sasaran Strategis .... .............. 23
Tabel 3.1 Skala Nilai Perangkat Kerja .... ........................................ 25
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2018 .... ....................................... 26
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Per Sasaran Tahun 2018 ............................. 28
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator .... ........................... 32
Tabel 3.5 Capaian Program/Kegiatan .... ......................................... 36
Tabel 3.6 Data Pendapatan Asli Daerah .... ...................................... 38
Tabel 3.7 Data Pendapatan Asli Daerah .... ...................................... 40
Tabel 3.8 Pencapaian Kinerja dan Anggaran .... ................................. 42
Tabel 3.9 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya .... ................................ 43
Tabel 3.10 Hasil Evaluasi Kinerja .... .............................................. 44
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan analisis di atas dan capaian kinerja Bapenda pada tahun 2018 dapat
disampaikan bahwa :
1. Capaian IKU Bapenda dengan target 99% terealisasi 103,52% dengan persentase capaian
sebesar 100%
2. Capaian indikator program Bapenda dari 5 indikator seluruhnya terealisasi sebesar 100%
3. Capaian serapan anggaran tahun 2018 untuk belanja langsung terealisasi 91,56%, belanja
tidak langsung terealisasi 93,46%, belanja untuk program dan kegiatan utama terealisasi
90,59% dan belanja untuk program dan kegiatan pendukung terealisasi 93,17%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja dan anggaran di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa kinerja Bapenda pada tahun 2018 berada pada interval 91 ≤ 100 atau mencapai kriteria
sangat baik.
BAB 1 PENDAHULUAN
Nomor 54 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan
Kabupaten Banjar yang antara lain menyatakan bahwa Badan pendapatan Daerah
Kabupaten Banjar terdiri dari :
1. Sekretariat, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dan terdiri dari Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, serta Sub Bagian
Perencanaan.
2. Bidang Pendapatan I, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan terdiri dari
Sub. Bidang Penetapan dan keberatan, Sub. Bidang Pendataan dan
Pendaftaran, serta Sub. Bidang Penagihan.
3. Bidang Pendapatan II, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan terdiri dari
Sub. Bidang Penilaian dan Penetapan, Sub. Bidang Penagihan dan Pengaduan,
serta Sub. Bidang Pendaftaran dan Validasi.
4. Bidang Pendapatan III, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan terdiri
dari Sub. Bidang Pengkajian Potensi Pendapatan, Sub. Bidang DBH
Pajak / Bukan Pajak dan Sub. Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
5. Bidang Pendapatan IV, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan terdiri
dari Sub. Bidang Monitoring dan Evaluasi, Sub. Bidang Pengawasan serta
Sub. Bidang Penyuluhan.
a. Pejabat struktural
Pejabat struktural terbagi atas 1 orang laki-laki untuk eselon II, 4
orang laki-laki dan 1 orang perempuan untuk eselon III serta 5 orang laki-
laki dan 9 orang perempuan untuk eselon IV. Posisi eselon IV mengalami
kekosongan 1 orang dikarenakan yang bersangkutan pensiun. Untuk
melihat grafik jumlah pejabat struktural di Bapenda dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 1
Grafik Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Jenis Kelamin
5
4
1 0 1
Tabel 1.1
Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum
Bapenda Kabupaten Banjar Tahun 2018
Jenis Kelamin
Nama Jabatan Staf Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Fungsional Pranata Komputer 0 1 1
Fungsional Umum 8 5 13
Total 8 6 14
Sumber: Data Diolah Bapenda Kabupaten Banjar 2018
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Bapenda Kabupaten Banjar Tahun 2018
No. Klasifikasi Pendidikan Jumlah
1 Sarjana S2 8
2 Sarjana S1 16
3 Diploma 1
4 SLTA 9
Total 34
Sumber: Data Diolah Bapenda Kabupaten Banjar 2018
Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa kondisi pegawai Bapenda diisi
oleh pegawai dengan kualifikasi pendidikan S-2 sebanyak 8 orang atau 24%,
kualifikasi pendidikan S-1 sebanyak 16 orang atau 47%, kualifikasi pendidikan
diploma 1 orang atau 3% dan SMA sebanyak 9 orang atau 26%. Kondisi
pegawai dengan persentasi seperti tergambar di atas secara umum jika dilihat
dari segi kuantitas masih kurang, namun dalam segi kualitas jumlah personil
Bapenda sudah memadai dalam menunjang kinerja organisasi.
Gambar 2
Diagram Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SLTA Sarjana S2
26% 24%
Diploma
3%
Sarjana S1
47%
Prasarana lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Bapenda adalah
penggunaan sistem aplikasi. Beberapa aplikasi yang digunakan antara lain:
- Penerimaan Pendapatan Daerah aplikasi yang digunakan adalah MAPATDA
(Manajemen Pendapatan Daerah)
- Penerimaan PBB-P2 aplikasi yang digunakan adalah SISMIOP (Sistem Manajemen
Informasi Objek Pajak)
1.5 KEUANGAN
Anggaran belanja baik belanja langsung maupun tidak langsung yang
tersedia untuk melaksanakan fungsi dan tugas Bapenda berasal dari APBD
Pemerintah Kabupaten Banjar tahun anggaran 2018. Besarnya anggaran yang
dikelola Bapenda pada tahun anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4
Rincian Anggaran yang Dikelola Bapenda tahun 2018
Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan
sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya.
Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan
terjadi pada tahun mendatang.
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang Latar Belakang, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
(Struktur Organisasi); Aspek Strategis dan Permasalahan Utama;
Bab II Perencanaan dan Perjanjian/Penetapan Kinerja
Menjelaskan tentang Rencana Strategis dan Perjanjian/Penetapan Kinerja
Tahun 2018;
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018
Menjelaskan Capaian Kinerja Organisasi tahun 2018 dan Realisasi Anggaran
Tahun 2018;
Bab IV Penutup
Menjelaskan Kesimpulan dan Saran
Tabel 2.1
Tujuan yang Ditetapkan untuk Mencapai Visi dan Misi
Kepala Daerah Kabupaten Banjar
Strategi dan kebijakan tersebut secara ringkas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Strategi yang Ditetapkan Dalam Rangka Pencapaian Tujuan
dan Sasaran Melalui Kebijakan
No Strategi Kebijakan
1 Intensifikasi dan ekstensifikasi Mengoptimalkan penerimaan daerah
sumber-sumber pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli
daerah Daerah (PAD
Mengupayakan peningkatan
penerimaaan dari dana perimbangan
terutama dana bagi hasil pajak/bukan
pajak secara lebih adil
Tabel 2.4
Rencana Kinerja Tahunan Bapenda Tahun 2018
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
(%)
1 2 3 4
1 Optimalnya Penerimaan Persentase Capaian Penerimaan 99%
Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah
Sumber: Rencana Kinerja Tahunan Bapenda Kabupaten Banjar Tahun 2018
Tabel 2.5
Perjanjian Kinerja Bapenda Tahun 2018
Anggaran Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
(Rp) (%)
1 2 3 4 5
Optimalnya Persentase Capaian
1 Penerimaan Penerimaan Pendapatan 6.853.658.000 99
Pendapatan Daerah Daerah
Tabel 2.6
Anggaran Belanja Langsung Per-Sasaran Strategis BAPENDA
Kabupaten Banjar Tahun 2018
Tabel 3.1
Skala Nilai Perangkat Kinerja
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Bapenda dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Bapenda
Kabupaten Banjar beserta target dan capaian realisasinya dirinci dalam tabel halaman
berikut.
Catatan :
1. Berdasarkan tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa Bapenda hanya mempunyai 1 sasaran
strategis yaitu optimalnya penerimaan pendapatan daerah dengan indikator kinerja
persentase capaian penerimaan pendapatan daerah. Sasaran dan indikator tersebut
tertuang dalam dokumen Renstra Bapenda dan dokumen RPJMD Kabupaten Banjar
2016 – 2021.
2. Pada tahun 2017, target yang ditetapkan sebesar 98% dan terealisasi 95,51% atau
tercapai sebesar 97,46%. Sedangkan pada tahun 2018 target yang ditetapkan sebesar
99% (total APBD adalah sebesar Rp. 1.663.325.926.645,-) dan terealisasi 103,52%
(besaran realisasi Rp. 1.721.884.053.067,-) atau tercapai sebesar 100%.
3. Berdasarkan Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang skala nilai perangkat kinerja
Bapenda berada pada interval nilai realisasi kinerja 91 ≤ 100 dengan kriteria penilaian
realisasi kinerja sangat baik dengan kode warna hijau tua.
Tabel 3.3
Capaian Kinerja BAPENDA Tahun 2018 Per Sasaran
Tahun n Capaian
Target
Tahun 2018
Nasional Realisasi Target
Indikator terhadap
No (SPM / Tahun Akhir
Kinerja Capaian Target Akhir
…) (n-1) Renstra
(Realisasi / Renstra
jika ada Target Realisasi
Target) 10=7/9
8=7/6
1 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persentase
Capaian
Penerimaan - 95,51 99 103,52 100 100 100
Pendapatan
Daerah
Sumber: Data diolah Bapenda Kabupaten Banjar 2018
Selain itu penerimaan dari sektor dana perimbangan seperti dana bagi
hasil pajak/bukan pajak, DAK dan DAU serta lain-lain pendapatan daerah yang
sah juga turut memberi andil yang besar terhadap pencapaian indikator sasaran
yang ditetapkan. Akan tetapi besaran penrimaan dari dana transfer tersebut
secara perhitungannya ditentukan oleh pemerintah pusat.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka Bapenda pada tahun 2018
berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan target tersebut dengan
melaksanakan 5 program dan 23 kegiatan, dimana 4 dari 5 program merupakan
program penunjang dengan 20 kegiatan, sedangkan 1 dari 5 program
merupakan program utama dengan 3 kegiatan didalamnya yaitu program
peningkatan dan pengembangan pengelolan keuangan daerah dengan 3
kegiatannya yaitu penyusunan sistem informasi keuangan daerah, intensifikasi
dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah serta optimalisasi
penerimaan PBB dan BPHTB. Adapun tingkat capaian sasaran dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.4
Capaian Kinerja Bapenda Tahun 2018
Tahun n Capaian s/d
Target Tahun 2018
Capaian Capaian
No Indikator Kinerja Akhir Terhadap
tahun (n-1) Target Realisasi (%
Renstra Target Akhir
Realisasi)
Renstra
1 2 3 4 5 6 7 8=5/7
1 Persentase
capaian
penerimaan 97,46 99 103,52 100 100 100
pendapatan
daerah
- Persentase
capaian
penerimaan 100 85,5 177,52 100 100 100
DBH Pajak /
Bukan Pajak
- Persentase
capaian
100 100 107,26 100 100 100
penerimaan
PAD
- Persentase
capaian
penerimaan 100 100 135,33 100 100 100
PBB P2 dan
BPHTB
Sumber: Data Diolah Bapenda Kabupaten Banjar 2018
Realisasi APBDP 2018 (Rp) X 100 = X Nilai X adalah % Capaian Realisasi APBDP
Target APBDP 2018 (Rp)
Kegiatan yang dilakukan meliputi pendataan dan pendaftaran objek pajak dan
wajib pajak PAD, penagihan, pengawasan, penyuluhan, evaluasi serta
perhitungan realisasi anggaran tahun sebelumnya, target perubahan tahun
berjalan dan target murni tahun yang akan datang.
3. Optimalisasi penerimaan PBB dan BPHTB, kegiatan ini bertumpu pada
pencapaian indikator PAD, dimana kegiatan lebih bertumpu pada penerimaan
sektor PBB P2 dan BPHTB.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pekan panutan pembayaran PBB P2,
verifikasi data BPHTB, verifikasi data DHKP dan PBB P2, operasi sisir , rekon
data PBB P2 dan P3, pendataan validasi.
Dari Tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa Bapenda memiliki 5 Program yang terbagi
dari 4 program pendukung dan 1 program utama. Adapun program pendukung antara lain :
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana,
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sedangkan untuk program
utama adalah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Adapun capaian program untuk 4 program pendukung realisasi 100% telah mencapai
target yang telah ditetapkan sedangkan untuk program utama realisasinya telah melampaui
target 99% sebesar 103,52%. Hal ini tentu saja merupakan suatu keberhasilan bagi Bapenda
dalam menjalankan program atau kegiatan. Tentu saja dalam menjalankan program atau
kegiatan terdapat beberapa kendala seperti contoh dalam menjalankan program utama
banyaknya kasus yang dihadapi karena kurangnya kesadaran para wajib pajak untuk
membayar pajak selain itu banyaknya piutang PBB P2 yang masih bersifat gelondongan dan
transfer dana dari pemerintah pusat yang kadang mengalami penundaan atau bahkan
pengurangan.
Solusi dari setiap permasalahan tentu saja beraneka ragam seperti tim pengawasan
pajak dan evaluasi pajak yang ada di Bapenda melakukan serangkaian sosialisasi, uji petik dan
operasi sisir guna memaksimalkan capaian pajak. Selain itu Bapenda juga melakukan studi
komparasi kepada daerah - daerah yang telah melakukan penyesuaian NJOP tanpa adanya
resistensi masyarakat sebagai wajib pajak. Adanya koordinasi yang intensif juga merupakan
usaha yang telah dilakukan oleh Bapenda untuk menekan permasalahan yang dihadapi.
Faktor keberhasilan pada Bapenda dapat dilihat pada berhasilnya sosialisasi yang
diadakan sehingga kesadaran wajib pajak semakin meningkat, seperti dapat dilihat dari
tercapainya seluruh target yang ditetapkan bahkan semua realisasi melampaui target yang
telah ditetapkan. Konsultasi yang dilakukan pada pemerintah pusat dan kementerian pun
berbuah hasil yang baik dikarenakan penyaluran dana transfer dari kementerian yang
bersangkutan tidak ada penundaan dan bisa berjalan dengan baik.
a. Permasalahan
Adapun kendala atau permasalahan yang dialami selama pelaksanaan program dan
kegiatan utama antara lain :
1. Pajak Air Tanah yang tidak mencapai target dikarenakan rendahnya tarif Nilai
Perolehan Air (NPA), sedangkan kewenangan untuk menetapkan NPA sebagian besar
pengenaannya berada pada pemerintah provinsi;
Tabel 3.6
Data Pendapatan Asli Daerah
2. Piutang PBB P2 yang diserahkan dari Pemerintah Pusat bersifat gelondongan (belum
by name by address) sehingga memerlukan validasi kebenaran data dan piutang untuk
kemudian dilakukan cleansing data
3. SDM yang dimiliki saat ini belum ada yang memiliki kualifikasi khusus seperti penilai,
juru sita dan pemeriksa pajak
4. Penyesuaian NJOP PBB masih menemui kendala karena PBB merupakan pajak yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga memerlukan kajian lebih
mendalam secara akademis, politik dan sosial
5. Untuk BPHTB karena bersifat self assessment dimana WP melakukan penghitungan
sendiri besaran pajak yang dibayarkan, nilainya bergantung dari kondisi perokonomian
suatu daerah
6. Belum optimalnya penilaian individual untuk objek pajak PBB yang potensial sementara
perkembangan wilayah berjalan dengan cepat
7. Belum adanya zona nilai tanah yang lebih mencerminkan kondisi mendekati harga
pasar tanah dan bangunan sebagai acuan dalam pembayaran BPHTB
8. Penerimaan DAK dengan total target Rp. 297.384.089.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 272.331.969.107,- atau 91,58% masih mengalami kekurangan sebesar 25M
dikarenakan laporan dari SKPD teknis yang belum selesai sehingga penyaluran dari
Pemerintah Pusat terhambat.
c. Keberhasilan
1. Adapun faktor keberhasilan dari Badan Pendapatan Kabupaten Banjar dapat
dijabarkan melalui tabel di bawah ini :
Tabel 3.7
Data Pendapatan Asli Daerah
Hal ini dikarenakan adanya opsir dan sosialisasi yang dilakukan guna mengoptimalkan
dan memaksimalkan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.
2. Realisasi pajak PPh 21 telah tercapai dengan target sebesar Rp. 4.781.089.509,-
terealisasi sebesar Rp. 10.221.192.583,- atau 213,78% dikarenakan konsultasi dan
koordinasi yang dilakukan ke KP Pratama dan Kementerian terkait berjalan dengan
baik. Pembahasan tersebut diusulkan pada saat Rakoreg PPh dibahas penetapan dan
penyaluran PPh 21 berdasarkan realisasi penerimaan PPh 21.
3. Realisasi pajak PPH 25 telah tercapai dengan target sebesar Rp. 489.255.000,-
terealisasi sebesar Rp. 640.794.742,- atau 130,97% dikarenakan konsultasi dan
koordinasi yang dilakukan ke KP Pratama dan Kementerian terkait berjalan dengan
baik. Pembahasan tersebut diusulkan pada saat Rakoreg PPh dibahas penetapan dan
penyaluran PPh 25 berdasarkan realisasi penerimaan PPh 25.
4. Realisasi PBB Pusat telah tercapai dengan target sebesar Rp. 4.424.338.250,-
terealisasi sebesar Rp. 17.657.967.071,- atau 399,11% dikarenakan pembahasan
tersebut diusulkan pada saat Rakoreg PBB Pusat dibahas penetapan dan penyaluran
PBB Pusat berdasarkan realisasi penerimaan PBB Pusat.
5. Realisasi DBH Land – Rent dan Royalti telah tercapai dengan untuk Land – Rent
sebesar Rp. 1.303.145.600,- terealisasi sebesar Rp. 1.406.227.923,- atau 107,91% dan
target untuk Royalti sebesar Rp. 115.240.099.400,- terealisasi sebesar
Rp. 194.430.490.152,- atau 168,72%, hal ini dikarenakan penerimaan negara sektor
PNBP minerba terjadi peningkatan dikarenakan besarnya produksi dan penjualan
batubara baik impor maupun ekspor.
6. Realisasi DBH Pajak Provinsi telah tercapai dengan target sebesar Rp.
96.796.048.423,- terealisasi sebesar Rp. 102.387.965.957,- atau 105,78%, hal ini
dikarenakan penerimaan DBH pajak provinsi dan pajak rokok meningkat karena
adanya kebijakan pembebasan denda pajak kendaraan bermotor.
7. Realisasi DBH Perikanan telah tercapai dengan target sebesar Rp. 660.118.900,-
terealisasi sebesar Rp. 701.234.591,- atau 106,23% dikarenakan konsultasi yang
dilakukan pada Kementerian Perikanan berjalan dengan baik sehingga penetapan dan
penyaluran DBH Perikanan berjalan dengan lancar.
8. Realisasi DBH minyak bumi telah tercapai dengan target sebesar
Rp. 93.429.000,- terealisasi sebesar Rp. 242.037.107,- atau 259,06% dikarenakan
konsultasi yang dilakukan pada Kementerian ESDM berjalan dengan baik sehingga
penetapan dan penyaluran DBH minyak bumi berjalan dengan lancar.
9. Realisasi DBH kehutanan telah tercapai dengan target sebesar Rp. 61.099.200,-
terealisasi sebesar Rp. 240.448.290,- atau 393,54% dikarenakan konsultasi yang
dilakukan pada Kementerian Kehutanan berjalan dengan baik sehingga penetapan dan
penyaluran DBH Kehutanan berjalan dengan lancar.
Tabel 3.9
Efisien Penggunaan Sumber Daya
Tingkat
% Capaian %
Sasaran Efisiensi
No Indikator Kinerja Kinerja Penyerapan
Strategis (%)
(≥ 100 %) Anggaran
=4-5
1 2 3 4 5 6
1. Optimalnya Persentase
Penerimaan Capaian
100 91,56 8,44
Pendapatan Penerimaan
Daerah Pendapatan Daerah
Tabel 3.10
Hasil Evaluasi Kinerja Bapenda
Nilai
Komponen Yang Dinilai Bobot
2016 2017
a. Perencanaan Kinerja 30 24,44 26,55
b. Pengukuran Kinerja 25 17,19 17,50
c. Pelaporan Kinerja 15 12,31 14,10
d. Evaluasi Internal 10 1,25 6,92
e. Capaian Kinerja 20 12,13 13,13
Nilai Hasil Evaluasi 100 67,31 78,20
Tingkat Akuntabilitas Kinerja B BB
B. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut rekomendasi dari Inspektorat, Bapenda telah
melaksanakan upaya sebagai berikut :
a. Konsultasi terkait hasil evaluasi langsung dengan pihak inspektorat;
b. Memuat rumusan indikator kinerja tujuan pada Renstra Bapenda yang
berorientasi hasil;
c. Menginformasikan atau menyimpulkan keberhasilan atau kegagalan
program kegiatan.
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan capaian kinerja Bapenda pada tahun 2018 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Capaian IKU Bapenda yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banjar
yaitu persentase capaian penerimaan pendapatan daerah dengan target 99%
terealisasi 103,52% dengan persentase capaian sebesar 100% dengan kategori
nilai sangat baik.
2. Capaian indikator program Bapenda antara lain :
- Persentase capaian penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak dengan
target 85,5% terealisasi 177,52% dengan persentase capaian sebesar 100%
dengan kategori sangat baik
- Persentase capaian penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan target
100% terealisasi 107,26% dengan persentase capaian sebesar 100% dengan
kategori sangat baik
- Persentase capaian penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) dengan target 100% terealisasi 135,33% dengan persentase capaian
sebesar 100% dengan kategori sangat baik
3. Capaian serapan anggaran tahun 2018 antara lain :
- Belanja langsung dengan target 100% terealisasi 91,56% dengan persentase
capaian sebesar 100% dengan kategori sangat baik
- Belanja tidak langsung dengan target 100% terealisasi 93,46% dengan
persentase capaian sebesar 100% dengan kategori sangat baik
- Belanja untuk program dan kegiatan utama dengan target 100% terealisasi
90,59% dengan persentase capaian sebesar 100% dengan kategori sangat baik
- Belanja untuk program dan kegiatan pendukung dengan target 100% terealisasi
93,17% dengan persentase capaian sebesar 100% dengan kategori sangat baik
4.2 SARAN-SARAN
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi disarankan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi yang lebih intens kepada instansi-instansi
terkait dalam penerimaan PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang
Sah.
2. Menindaklanjuti usulan ke BKDPSDM terkait diklat juru sita, penilai dan pemeriksa
pajak.
3. Melakukan studi komparasi ke daerah yang telah menghapuskan denda piutang
PBB P2, daerah yang telah melakukan penyesuaian NJOP tanpa ada resistensi
wajib pajak dan daerah yang telah menerapkan ZNT.
LAMPIRAN
1. PK
2. Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Tahun Sebelumnya