Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh berubahnya suatu

bentuk dan konsitensi tinja, dari lembek hingga air, meningkatnya

frekuensi buang air besar lebih dari biasanya, yaitu tiga kali atau lebih.

Hinggah saat ini diare masih dianggap sebagai masalah utama kematian

didunia. Dimana diare menjadi penyebab nomor satu kemtian pada anak

didunia dan nomer dua kematian pada anak dibawa 5 tahun. Secara

global lebih dari dua ribu anak meniggal karena diare setiap harinya.

Angka ini lebih banyak dari gabungan angka kematian oleh AIDS, Malaria

dan Campak. Diare menjadi penyebab lebih dari delapan ratus ribu

kematian anak setiap tahunnya. (Ilham Setiawan, 2017)

Menurut data yang disajikan oleh WHO terdapat sekitar 1,7 miliar

kasus diare pertahun. Dinegara berkembang, anak-anak yang berada

dibawah umur 3 tahun, umumnya mengalami episode diare sebanyak 3

kali pertahun. Pada setiap episodenya, nutrisi tumbuh kembang anak-

anak hilang akibat diare, dan oleh sebab itu diare merupakan penyebab

utama malnutrisi pada anak. Dalam skala nasional, menunjukkan bahwa

diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi (31,4%) dan pada

balita (25,2%). (Ilham Setiawan, 2017)

1
2

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025

adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang. Sasaran pembangunan kesehatan adalah untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud

melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang

ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam

lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata (Depkes RI, dalam

Handono Fatkhur Rahman, 2016)

Tingkatan penderita penyakit diare di Kota Makassar terbilang tinggi

dan mengalahkan 23 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Patut

diketahui, jika ada 39 puskesmas di Makassar dan terdapat 29.032 kasus

diare di Kota Daeng. Sementara Kabupaten Bone, ada 38 puskesmas,

tetapi angka kasus diare disana hanya mencapai 12.251. setelah

Makassar, Kabupaten Gowa juga mendapat predikat terbanyak kedua

setelah Makassar, dalam menampung penderita diare. Terbukti, ada

21.958 kasus diare yang tercatat disana. Selain Gowa dan Makassar,

selebihnya Kabupaten dan Kota Sulawesi Selatan hanya mncatat angka

penderita diare dibawah 17000 per tahun. Adapun yang terendah

disematkan pada Kabupaten Jeneponto dengan angka 1.420 per tahun.

(Almaliki, 2017)
3

Berita diare di RSUD HAJI Makassar, sejumlah penyakit menngalami

peningkatannya saat musim hujan dan banjir melanda. Beberapa penyakit

yang muncul disebabkan air kotor karena banjir yakni diare, muntaber,

dan juga gatal-gatal. Berdasarkan data RSUD HAJI Makassar tercatat 19

orang (anak-anak hingga orang dewasa) yang rawat inap akibat terserang

diare selama musim hujan akhir November lalu. Banyak penyebab diare,

baik itu kotoran dan kencing tikus yang tercampur banjir juga rentan

menyebarkan bakteri Leptospira, penyebab leptospirosis, ungkap salah

satu perawat RSUD HAJI Makassar yaitu Sri. Sri juga menjelaskan bakteri

leptospira dapat masuk malalui kulit yang terluka jika terkena genangan air

yang telah tercemar kwncing tikus. Sekecil apapun luka, kuman bisa

masuk. Bisa lewat mata dan juga mulut. Tapi paling sering melalui kulit

ujarnya. (Ronalyw, 2017)

Dari uraian diatas saya selaku penulis akan melakukan penelitian

mengenai bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan

sistem pencernaan “diare” di RSUD HAJI MAKASSAR.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang diatas, penulis

merumuskan masalahmengenai bagaimanakah Asuhan Keperawatan

pada 2 klien anak dengan gangguan siatem pencernaan (diare) di

RSUD HAJI Makassar?


4

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk dapaat melakukan asuhan keperawatan anak dengan

gangguang sistem pencernaan “diare dehidrasi sedang/akut” di

RSUD Haji Makassar

2. Tujuan Khusus

a. Untuk dapat melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan

sistem pencernaan “diare dehidrasi sedang/akut” di RSUD Haji

Makassar

b. Untuk dapat menetapkan Diagnosa keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem pencernaan “dare dehidrasi

sedang/akut di RSUD Haji Makassar

c. Untuk dapat melakukan intervensi keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem pencernaan “diare dehidrasi

sedang/akut” di RSUD Haji Makassar

d. Untuk dapat melakukan implementasi keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem pencernaan “diare dehidrasi

sedang/akut” di RSUD Haji Makassar


5

e. Untuk dapat melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan

gangguan ssistem pencernaan “diare dehidrasi sedang/akut” di

RSUD Haji Makassar

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi mahasiswa

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui jenjang

pendidikan dan sebagai masukan informasi bagi program studi D3

keperawatan UPTD Akper Anging Mammiri

2. Bagi Masyarakat

Sebagai penambah wawasan bagi masyarakat dalam melakukan

perawatan yang baik dan benar pada anak yang menderita diare

Anda mungkin juga menyukai