Pasar Uang
Pasar Uang
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek
dapat menawarkan kepada calom pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun
melalui perantata. Sedangkan yang dimaksud dana janga pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari
perusahaan maupun perorangan dengan batas waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat
diperjualbelikan di dalam pasar uang (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20))
Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau organisasi yang
mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu yang memerlukan dana. Pasar uang
menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai ciri : jangka waktu dana yang pendek ,
tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan
tidak perlu gurantor underwriter.
Jadi sesuaai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-
dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun
dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uanng sering juga disebut pasar kredit
jangka pendek.
Pasar uang berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara penerimaan dan
pengeluaran dana ; menutup kkurangan dengan pinjaman jangka pendek apabila pengeluaran dana yang
melebihi penerimaan ; dan penyediaan outlet investasi untuk memperoleh pendapatan bunga bagi unit
nyang penerimaannya melebihi pengeluaran.
Kebutuhan adanya pasar uang dilator belakangin oleh adanya kebutuhan pengusaha untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan
demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut
1. Mempermudah masyarakatmemperoleh dana-dana jangka pendek atau membiayai modal kerja
atau keperluan jangka pendek lainnya;
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) ; dan
3. Menunjang program perataan pendapatan bagi masyarakat
Pada pasar uang yang dijadikan komoditas untuk diperdagangkan adalah uang itu sendiri dengan
berwujud surat-surat berharga, da nada juga uang itu sendiri seperti jual-beli pada pasar valuta asing.
Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas disamping peluang untuk
memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut di karenakan dana yang diinvestasikan di pasar uang
kelebihan untuk sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat untuk mmbayar pajak, gaji,
deviden, dan sebagainya. Dengan alasan ini, maka investor sangat sensitive terhadap resiko.
Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternative bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan nonkeuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek maupun dalam rangka meminjamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga
berfungsi sebagai sarana moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) sebagai instrument dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi
moneter. Lembaga-lembaga yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang,
dan bank sentral pemerintah (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19))
4. Sertifikat deposito
Adalah semacam surat berharga yang dikeluarkan bank dalam nilai nomnal tertentu
sebaga surat atas rujuk
Kelemahan
1. Resiko pasar
2. Resiko gagal bayar
3. Resiko inflasi
4. Resiko nilai tukar
Surat berharga
Surat pengakuan utang , wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau
kepentigan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim yang diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang (Dunil Z:2004).
2. Commercial paper
Merupakan surat utang yang tidak disertai dengan jaminan, diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijjual kepada investor dalam pasar uang.
Kelebihan CP:
Bagi Penerbit
1. Tingkat bunga CP lebih rendah daripada prime rate, yaitu tingkat bunga kredit yang
dikenakan perbankan kepada nasabah utamnya, sehingga biaya dana akan menjadi lebih
murah.
2. Tidak perlu menyediakan jaminan.
3. Penerbitannya relative lebih mudah karena pada prinsipnya hanya melibatkan penerbit dan
investor
4. Jangka waktu jatuh temponya lebih fleksibel, dapat diperpanjang atas persetujuan investor.
Bagi Investor
1. CP menawarkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan, misalnya Sertifikat Deposito
dan T-Bills.
2. Dapat dijual kembali (didiskontokan) tanpa perlu menunggu jatuh temponya.
3. Tingkat keamanannya relative tinggi karena penerbit CP umumnya perusahaan dengan rating
tinggi.
Kelemahan CP:
Bagi Investor
CP merupakan instrument yang tidak disertai dengan jaminan .kemungkinan penerbit melakukan
rekayasa laporan keuangan untuk memperlihatkan keadaan likuiditas dan kemampuan
perolehan labanya.
Bagi Penerbit
CP merupakan sumber dana jangka pendek sehingga perusahaan kurang leluasa untuk dijadikan
sebagai modal investasi.
3. Sertifikat deposito
Deposito berjangka bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Jadi, mempunyai ciri pokok dapat
dipindahkantangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya.
Karekteristik SBI
1. Satuan unit sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah)
2. Berjangka waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan
3. Penerbitannya dan perdagangan dilakukan dengan system diskonto
4. Diterbitkan tanpa warkat, artinya SBI diterbitkan tanpa adanya fisik SBI itu sendiri dan bukti
kepemilikan bagi pemegang hanya berupa pencatatan elektronis
5. Dapat dipindahtangankan
9. Call money
Penempatan atau peminjaman dana jangka pendek antar bank. Merupakan instrument bank
dalam mengatasi kekurangan atau kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara
Tujuan penerbitan ORI adalah untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber
pembiayaan, mengelola portofolio utang negara, dan memperluas basis investor. Manfaat atau
keuntungan investasi pada ORI antara lain:
1. Aman dan terjamin karena pembayaran kupon dan pokoknya dijamin oleh UU
2. Memberikan keuntungan yang menarik karena kupon yang lebih tinggi dari suku bunga bank
dan adanya potensi capital gain di pasar sekunder
3. Prosedur pembelian dan penjualan yang mudah dan transparan
4. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder sesuai dengan harga pasar
5. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam
pembangunan nasional
6. Pembayaran kupon dan pokok dilakukan tepat waktu dan secara online ke dalam rekening
tabungan investor
Pajak ORI
Berdasarkan PP No.6 Tahun 2002 tentang PPh atas bunga dan diskonto obligasi yang
diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dinyatakan bahwa besarnya
pajak pengahisaln yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa bunga dan diskonto obligasi
yang diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangkannya di bursa efek, dikenakan
pemotongan pajak penghasilan yang bersifat final:
1. Atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar:
a. 20% bagi wajib pajak dalam negeeri dan bentuk usaha tetap
b. 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang
berlaku bagi wajib pajak penduduk berkepundudukan di luar negeri. Dari jumlah bruto
bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligassi
2. Atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar:
a. 20% bagi wajib paak dalam negeri dan bentuk usaha tetap
b. 20% atas tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Beganda (P3B) yang
berlaku bagi wajib pajak penduduk berkependudukan di luar negeri. Dari selisih lebih
harga jual atau nominal diatas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan
(accrued interest).