I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses
sederhana memberikan/ menetapkan nilai kepada sejulah tujuan,
kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek, dan masih banyak
yang lain ( Davies, 1981 : 3 ). Sedangkan Wand dan Brown
mengemukakan: Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu ( dalam nurkanca, 1986 : 1 ). Pengertian evaluasi lebih
dipertegas lagi dengan batasansebagai proses memberikan atau
menentukan nilai kepada obyek tertent berdasarkan suatu criteria tertentu
( Nana Sudjana, 1990:3 ).Dengan berdasarkan batasan-batasan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat
diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (
tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek dan lainya )
berdasarkan criteria tertentumelalui penilaian. Untuk menentukan
penilaian sesuatu dengan cara membandingkan dengan criteria, evaluator
dapat langsung memnamdingkan dengan criteria namun dapat pula
melakukan membandingkan dengan criteria namun dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang di evaluasi kemudian baru
membandingkannya dengan criteria.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut
1. Apa sebenarnya Pengertian Evaluasi, Kedudukan, dan Syarat-Syarat
Umum Evaluasi?
2. Apa Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahuiPengertian Evaluasi, Kedudukan, dan Syarat-
Syarat Umum Evaluasi
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Tujuan Evaluasi
II. PENYAJIAN
berarti nilai jadi secara harfiah evaluasi berarti sesuatu kegiatan penilaian
sesuatu.
NanaSudjana (Belajar dan Pembelajaran,1990:3) menyatakan bahwa
b. isi pendidikan
c. teknik
d. system evaluasi
e. sarana pendidikan
f. system administrasi
yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang akurat sebagai hasil
pendidikan.
setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan
dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa
tertentu, untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas, untuk memilih
system kurikulum.
1. Kesahihan
interprestasi terhadap hasil dari suatau instrument evaluais atau tes, dan
atau tes. Dan tidak terhadap instrumen itu sendiri ( Gronlund dalam
Dimyati, 2009:194)
dan dari hasil pegalaman. Dari dua cara tersebut diperoleh empat
validasi isi diartikan sebagai ketetapan suatu tes ditinjau dari isi
tes tersebut. Suatu tes belajar dikatakan valid menurut validitasisi ini
yang lebih banyak mempengaruhi kesahihan dari pada factor yang ada
2. Keterandalan
rendah.
Objektivitas ( objectivity )
yang sama ( yang dimiliki oleh siswa satu dengan yang lain )
memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan tes. Dengan kata
penskoran.
3. Kepraktisan
Kemudahan mengadministrasi
Kemudahan menskor
sebanding
2. Untuk seleksi
seleksi.
4. Untuk penempatan
sesuai.
seperti berikut :
seperti mempelajari.
lainnya.
kongkret.
4. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran
lebih aktif.
pertimbangan
Tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik,
4. Kemampuan berbicara
1. Persiapan
evaluator, yaitu :
Tes objektif adalah tes yang terdiri dari butir-butir soal yang
dari :
Tes benar-salah
Tes menjodohkan
Tes melengkapi
bentuk soal
hasil belajar
3. Pelaksanaan pengukuran
melancarkan pengukuran
berikut:
Menskor
adalah :
bersifat factual
bevariasi
mudah dibuat
membutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
http://devitasary.blogspot.com/2011/11/konsep-dasar-evaluasi-belajar-
dan.html
http://umirazanah.blogspot.com/2012/01/konsep-dasar-evaluasi-belajar-
dan.html
https://raxiao18.wordpress.com/2014/02/09/tugas-kuliah-belajar-dan-
pembelajaran-2/