Anda di halaman 1dari 3

Production method

1. Tahap fermnetasi

 Fermentasi dengan Bahan Baku Gula (Molasses)

Etanol ini diproses dari gula yang telah di fermentasi, dan bahan baku Etanol adalah Molasses
(Tetes). Tetes masuk ke mixing tank yang dicampurkan dengan air panas untuk mendapatkan
konsentrasi gula 10-15%. Pada proses ini ditambahkan Asam Sulfat untuk menurunkan pH
dari 5,3 ke 4-5. Disamping itu ditambahkan Ammonium Sulfat untuk mempertahankan pH
tersebut dengan di sterilisasi kemudian masuk ke mesin ragi hingga mendapatkan ragi yang
diharapkan sesuai standar. Setelah mengalami pencampuran pada mixing tank selanjutnya
masuk ke fermentor untuk di fermentasi dengan penambahan ragi tersebut dimana tangki
fermentor dijaga pada temperatur 70-88oF (21-31oC). Pada proses fermentasi ini
membutuhkan waktu 28-72 jam (rata-rata sekitar 45 jam) untuk mendapatkan alkohol
dengan konsentrasi 8-10%. Setelah proses fermentasi selesai, menghasilkan alkohol dan
CO2. Untuk CO2 masuk ke scrubber dengan ditambahkan air untuk menghilangkan alkohol
tertahan sebesar 0,5-1% dari keseluruhan, kemudian dimurnikan menggunakan karbon aktif.
Setelah reaksi fermentasi selesai, alkohol masuk ke Beer Still untuk membuang slop (air
kotor) melalui Heat Exchanger. Selanjutnya masuk ke Aldehyde Column yang nantinya masuk
ke rectifying column, sehingga menghasilkan produk akhir sekitar 90 wt % Etanol (Ethyl
Alkohol).

Reaksi yang terjadi pada proses ini :

……………………………..1.1
……………………………..1.2

Gambar Pembuatan Etanol dengan Proses Fermentasi dari Molase

 Fermentasi dengan Bahan Baku Pati

Untuk pembuatan industri etanol dari pati, dengan bahan baku jagung, langkah pertama
jagung masuk ke grain mill untuk proses penggilingan dan penghilangan oil-bearing. Kuman
yang terdapat dalam jagung dihilangkan dengan degerminator atau biasanya dilewatkan ke
siklus fermentasi dan dihilangkan dengan slop. Di proses sebelumnya, press cake dan corn oil
diperoleh sebagai produk. Jagung kemudian dimasak dan di sakarifikasi, yang mana gelatinasi
pati dan difermentasi menjadi gula. Fermentasi dilakukan secara terus menerus secara batch
menggunakan enzim dan larutan asam mineral. Dalam proses enzim, gandum diproduksi
dengan barley, sebagai katalis dari sakarifikasi. Dalam countinus cooker gandum dibuburkan
dengan campuran air dan bagian dari slop yang telah di recycle, kemudian dipompa ke heating
jet untuk pencampuran steam dengan suhu 350-360°F. Slurry dimasak dalam cooker
kemudian didinginkan sebelum diproses dalam fermentasi. Operasi untuk countinus cooler
dilakukan selama 6 menit dibandingkan dengan 2-4 hari cooking cycle secara batch. Untuk
proses penyelesaian gula dari cooker, mengandung 10-15% gula fermentasi, lalu dibawa ke
tangki fermentasi dan diinokulasi dengan yeast. Fermentasi berlangsung pada suhu 65-85°F.
Setelah proses fermentasi selesai, menghasilkan alkohol dan CO2. Untuk CO2 masuk ke
scrubber dengan ditambahkan air untuk menghilangkan alkohol tertahan sebesar 0,5-1% dari
keseluruhan, kemudian dimurnikan menggunakan karbon aktif. Setelah reaksi fermentasi
selesai, alkohol masuk ke Beer Still untuk membuang slop (air kotor) melalui Heat Exchanger.
Selanjutnya masuk ke Aldehyde Column yang nantinya masuk ke rectifying column, sehingga
menghasilkan produk akhir sekitar 90 wt % Etanol (Ethyl Alkohol). Selain itu sebanyak 2,5 kali
fusel oil diperoleh dengan fermentasi molase.

Reaksi yang terjadi pada proses ini :

……………………………..1.3
……………………………..1.4

Gambar Pembuatan Etanol dengan Proses Fermentasi dari Pati


Table perbandingan proses fermentasi molasse dan pati

Parameter molasse pati


enzim investase diastase
Kemurnian Produk 10-15% 10-15%
Yield 90% 90%
Temp Reaksi (°F) 70-88 oF 65-85 oF
proses  Sederhana  Sederhana
 Tidak  Tidak
membutuhkan membutuhkan
katalis katalis
 Tidak perlu  Perlu
penambahan pengubahan
pretreatmen pati menjadi
glukosa

2. Proses distilasi
Tahapan selanjutnya dari tahap fermentasi yaitu proses distilasi, tujuan dari proses distilasi
yaitu menghilangkan air dari campuran antara etanol-air, dalam hal ini akan diperoleh kadar
etanol sebesar 92-94%. Etanol yang disimpan dalam Vessel dialirkan kedalam heat
exchanger superheated, hal ini untuk meringankan kerja dari proses distilasi. Proses distilasi
dilengkapi dengan reflux, yang berfungsi untuk pemisahan yang lebih sempurna. Uap yang
dihasilkan dikembalikan ke Vessel, sedangkan hasil reflux dikembalikan ke kolom distilasi.

Anda mungkin juga menyukai