Tabel 4.6 Kerapatan Jenis dan Relatif Mangrove pada Berbagai Tingkat
Pertumbuhan
No Tingkat Jenis Jumlah A Kerapatan Kerapatan
Pertumbuhan Mangrove Tegakan (m) Jenis (Di) Relatif
(RDi) %
1 Pohon Soneratia 5 100 0.05 12.5
alba
Rhizopora 34 100 0.34 85
mucronata
2 Pohon Rhizopora 1 25 0.04 2.5
mucronata
4.2 Pembahasan
4.2.1 Lamun
Dari praktikum Lamun yang telah dilakukan maka diketahui bahwa pada
Titik 1 ditemukan lamun jenis Cymodocea rotundata di setiap plot yang diamati.
Pada plot pertama di temukan tegakan lamun sebanyak 26, pada plot kedua
sebanyak 20, pada plot ketiga sebanyak 20, pada plot keempat sebanyak 32 dan
pada plot kelima sebanyak 31. Kerapatan lamun yang di peroleh yaitu sebesar
95% yang didominasi oleh tumbuhan lamun dengan substrat berpasir. Pada Titik 2
ditemukan lamun jenis yang sama yaitu Cymodocea rotundata di setiap plot yang
diamati. Pada plot pertama tidak di temukan tegakan lamun, pada plot kedua
sebanyak 4, pada plot ketiga sebanyak 8, pada plot keempat sebanyak 2 dan pada
plot kelima sebanyak 5. Kerapatan lamun yang di peroleh yaitu sebesar 15% yang
didominasi oleh tumbuhan lamun sebanyak 10 % dan alga sebanyak 5 % dengan
substrat berpasir. Sedangkan pada Titik 3, tidak ditemukan tegakan lamun sama
sekali dan substratnya berpasir. Dari data di ketiga titik dapat diketahui bahwa
kerapatan lamun yang ada di Pantai Mertasari memiliki perbedaan yang cukup
signifikan, dimana semakin jauh keluar titik pengambilan lamun sekitar jarak 50
meter dari awal ditemukannya lamun semakin rendah kerapatan lamun yang
didapatkan. Menurut Erftemeijer (1993). Lamun biasanya tumbuh subur terutama
pada daerah pasang surut terbuka serta perairan pantai yang dasarnya dapat berupa
lumpur, pasir, kerikil, dan patahan dengan karang mati. Kebutuhan substrat yang
paling utama bagi pengembangan padang lamun adalah kedalaman sedimen yang
cukup.
1.2
0.8
TITIK 1
0.6
TITIK 2
TITIK 3
0.4
0.2
0
Indeks Keanekaragaman indeks Keseragaman Indeks Dominansi