Anda di halaman 1dari 5

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan Lamun
Adapun hasil Pengamatan Lamun adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.1 Hasil Pengamatan Lamun
Titik Plot Jenis Lamun Tegakan Kerapatan Substrat
1 Cymodocea 26
rotundata
2 Cymodocea 20
rotundata
1 3 Cymodocea 20 95% Lamun Berpasir
rotundata
115°14’43”E, 4 Cymodocea 32
-8°-42’50”S rotundata
5 Cymodocea 31
rotundata
1 Cymodocea 0
rotundata
2 Cymodocea 4 Berpasir
2 rotundata
3 Cymodocea 8 10 % Lamun
rotundata 5 % Alga
115°14’44”E, 4 Cymodocea 2
-8°-42’52”S rotundata
5 Cymodocea 5
rotundata
3
115°14’44”E, - - - - -
-8°-42’53”S

Tabel 4.2 Kerapatan Jenis dan Persentase Tutupan Lamun di Titik 1


Jenis Lamun ni A Di pi Ln Penutupan
(m2) pi
Cymodocea rotundata 129 0,25 516 1 0 95%
Indeks 0
Keanekaragaman (H’)
Indeks Keseragaman 0
(E)
Indeks Dominansi (C) 1
Tabel 4.3 Kerapatan Jenis dan Persentase Tutupan Lamun di Titik 2
Jenis Lamun ni A Di pi Ln Penutupan
(m2) pi
Cymodocea rotundata 19 0,25 76 1 0 10 %
Indeks 0
Keanekaragaman (H’)
Indeks Keseragaman 0
(E)
Indeks Dominansi (C) 1

Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Lamun


Dokumentasi Pribadi Dokumentasi Literatur

Sumber : (Waycott et al., 2004)


Klasifikasi Deskripsi Umum
Divisi : Anthophyta Cymodocea rotundata memiliki
bentuk daun seperti garis lurus dengan
Kelas : Angiospermae
panjang 6-15 cm dan lebar 2-4 mm,
Ordo : Potamogetonales lurus tidak menyempit sampai ujung

Famili : Cymodoceaceae daun dengan ujung daun membulat


dan halus.
Genus : Cymodocea
Cymodocea rotundata memiliki
Spesies : Cymodocea rotundata rhizome yang halus dengan diameter
1-2 mm dan panjang antar ruas 1-4
cm. Tunas muncul pada setiap node
rhizome, terdapat 2-5 daun pada setiap
tunas. Muncul bekas luka (scars) yang
merupakan perkembangan dari
pelepah daun membentuk cincin
sepanjang batang (stem)

Sumber : (Den Hartog, 2006) Sumber : (Waycott et al., 2004)

4.1.2 Hasil Pengamatan Mangrove


Adapun hasil pengamatan mangrove adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Jumlah Tegakan Mangrove
No Tingkat Jenis Mangrove Jumlah tegakan
pertumbuhan
1 Pohon Soneratia alba 5
Rhizopora mucronata 35
2 Pancang Rhizopora mucronata 10
3 Semai Rhizopora mucronata 1

Tabel 4.6 Kerapatan Jenis dan Relatif Mangrove pada Berbagai Tingkat
Pertumbuhan
No Tingkat Jenis Jumlah A Kerapatan Kerapatan
Pertumbuhan Mangrove Tegakan (m) Jenis (Di) Relatif
(RDi) %
1 Pohon Soneratia 5 100 0.05 12.5
alba
Rhizopora 34 100 0.34 85
mucronata
2 Pohon Rhizopora 1 25 0.04 2.5
mucronata

Tabel 4.7 Nilai Frekuensi Relatif


No Jenis Mangrove Jumlah Ʃp Frekuensi Frekuensi
(pi) Jenis (Fi) Relatif
(RFi) %
1 Soneratia alba 1 3 0.333333 0.333333
2 Rhizopora 2 3 0.666667 0.666667
mucronata

Tabel 4.8 Penutupan luas tutupan jenis dan relative


No Jenis
Mangrove
DBH π BA A(m) Ci RCi
(%)
1 Soneratia 11,975 3.14 112,56 100 1,13 43,83
alba
2 Rhizopora 6.1 3.14 29,29 100 0,29 11,40
mucronate

3 Rhizopora 6,05 3.14 28,74 25 1,15 44,76


mucronata

Tabel 4.9 Indeks Nilai Penting, Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi


No Jenis Mangrove INP H’ J’ D
1 Soneratia alba 56,66 - 0,25993 -0,1615 0,015625
2 Rhizopora 97,06 - 0,11684 -0,03286 0,765625
mucronate

4.2 Pembahasan
4.2.1 Lamun
Dari praktikum Lamun yang telah dilakukan maka diketahui bahwa pada
Titik 1 ditemukan lamun jenis Cymodocea rotundata di setiap plot yang diamati.
Pada plot pertama di temukan tegakan lamun sebanyak 26, pada plot kedua
sebanyak 20, pada plot ketiga sebanyak 20, pada plot keempat sebanyak 32 dan
pada plot kelima sebanyak 31. Kerapatan lamun yang di peroleh yaitu sebesar
95% yang didominasi oleh tumbuhan lamun dengan substrat berpasir. Pada Titik 2
ditemukan lamun jenis yang sama yaitu Cymodocea rotundata di setiap plot yang
diamati. Pada plot pertama tidak di temukan tegakan lamun, pada plot kedua
sebanyak 4, pada plot ketiga sebanyak 8, pada plot keempat sebanyak 2 dan pada
plot kelima sebanyak 5. Kerapatan lamun yang di peroleh yaitu sebesar 15% yang
didominasi oleh tumbuhan lamun sebanyak 10 % dan alga sebanyak 5 % dengan
substrat berpasir. Sedangkan pada Titik 3, tidak ditemukan tegakan lamun sama
sekali dan substratnya berpasir. Dari data di ketiga titik dapat diketahui bahwa
kerapatan lamun yang ada di Pantai Mertasari memiliki perbedaan yang cukup
signifikan, dimana semakin jauh keluar titik pengambilan lamun sekitar jarak 50
meter dari awal ditemukannya lamun semakin rendah kerapatan lamun yang
didapatkan. Menurut Erftemeijer (1993). Lamun biasanya tumbuh subur terutama
pada daerah pasang surut terbuka serta perairan pantai yang dasarnya dapat berupa
lumpur, pasir, kerikil, dan patahan dengan karang mati. Kebutuhan substrat yang
paling utama bagi pengembangan padang lamun adalah kedalaman sedimen yang
cukup.
1.2

0.8

TITIK 1
0.6
TITIK 2
TITIK 3
0.4

0.2

0
Indeks Keanekaragaman indeks Keseragaman Indeks Dominansi

Gambar 1. Grafik Indeks Kerapatan, Keanekaragaman, dan Dominansi

4.2.2 Pembahasan Mangrove

Anda mungkin juga menyukai