Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMATTUHANYANG MAHA ESA

KEPAT-A BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (21

dan Pasal 1O Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2015


tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan
Tenaga Nuklir Nasional telah ditetapkan Peraturan Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2015
tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Badan Tenaga Nuklir
Nasional;
b. bahwa Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sudah tidak sesuai dengan perkembangan
hukum dan keadaan, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Tunjangan Kinerja
Pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional;

Mengingat : 1 . Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang


Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indoensia
Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
-2-

Republik Indonesia Nomor 3676);


2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
J- Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan
Tenaga Nuklir Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 113);
4. Peraturan Presiden Nomor 13O Tahun 2015 tentang
T\rnjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Tenaga
Nuklir Nasional (l,embaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 251);
5. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14
Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Ke{a Badan
Tenaga Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2O13 Nomor 1650) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun
2O13 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2O14 Nomor 2035);

MEMUTUSKAN:
MenetapKan : PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR
NASIONAL.

BAB I
KSIENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:


1. angan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan
T\rnj
kepada Pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional atas
prestasi kerja.
-3-

2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS


adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
J. Pegawai adalah PNS termasuk Calon PNS, dan Pegawai
lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja
secara penuh pada satuan organisasi di Badan Tenaga
Nuklir Nasional.
4. Pegawai T\rgas Belajar yang selanjutnya disingkat PTB
adalah Pegawai yang mengikuti Tugas Belajar.
5. Upacara Bendera adalah upacara hari besar nasional
yang dilaksanakan pada hari kerja atau hari libur atau
hari yang diliburkan.

Pasal 2
Pegawai yang mempunyai jabatan, selain diberikan
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan.

BAB II
PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

Bagran Kesatu
Umum

Pasal 3
(1) T\rnjangan Kine4'a diberikan berdasarkan nama, kelas,
dan nilai jabatan.
(2) Besarnya T\rnjangan Kinerja tercantum dalam Lampiran
I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
-4-

Pasal 4
(1) Dalam hal terjadi perubahan nama, kelas, dan nilai
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1),
tunjangan kinerja diberikan sejak Pegawai yang
bersangkutan secara nyata melaksalakan tugas dalam
jabatan baru yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas/jabatan yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja.
(21 Surat pernyataan melaksanakan tugas/jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku surut.

Pasal 5
T\rnjangan Kinerja lidak diberikan kepada:
a. Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai yang diberhentikan sementara atau
dinonaktilkan;
Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan
sebagai Pegawai;
d. Pegawai BATAN yang diperbantukan/dipeke{akan pada
badan/instansi lain di luar Badan Tenaga Nuklir
Nasional;
e. Pegawai yang diberikancuti di luar tanggungan negara
atau sedang dalam bebas tugas untuk menjalani masa
persiapan pensiun; dan
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 TaJ'run 2012.
-5-

Bagian Kedua
Tunjangan Kinerja Bagi Calon PNS

Pasal 6
Bagi Calon PNS diberikan tunjangan kinerja sebesar 807o
(delapan puluh per seratus) dari jumlah tunjangan kine{a
dari jabatan yalg akan didudukinya.

Bagian Ketiga
T\rnjangan Kinerja Bagi PTB

Pasal 7
(1) PTB diberikan Tunjangan Kinerja sebesar kelas jabatan
Pelaksana.
(2) PTB diberikan tambahan Tunjangan Kine{a sebesar 507o
(lima puluh per seratus) dari selisih jumlah tunjangan
kinerja yang diterima dalam kelas jabatannya dengan
T\rnjangan Kinerja dalam kelas jabatan satu tingkat
diatasnya untuk semester berikutnya apabila memenuhi:
a. memperoleh nilai indeks prestasi kumulatif lebih dari
3,00 (tiga koma nol nol) untuk jenjang Sarjana atau
Diploma IV, dan 3,50 (tiga koma lima nol) untuk
jenjang Magister atau Doktoral; dan
b. menyampaikan laporan kemajuan belajar tepat waktu,
(s) Dalam hal P/tB memperoleh nilai indeks prestasi
kumulatif kurang dari 3,00 (tiga koma nol nol) untuk
jenjang Sarjana atau Diploma IV dan 3,50 (tiga koma
lima nol) untuk jenjang Magister atau Doktoral, maka
T\rnjangan Kinerja yang dibayarkan kembali menjadi
sebesar kelas jabatan Pelaksana untuk semester
berikutnya.
(4) Kepala Unit Kerja yang menangani pendidikan dan
pelatihan menerbitkan rekomendasi terhadap PTB
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) kepada
Unit Kerja sebagai dasar pemberian Trrnjangan Kinerja
semester berikutnya.
-6-

(5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


disampaikan kepada Unit Kerja sebagai dasar pemberian
Tunjangan Kinerja semester berikutnya.

BAB III
KOMPONEN PENILAIAN TUNJANGAN KINERJA

Bagian Kesatu
Umum
Pasa] 8
(1) Komponen penilaian Tunjangan Kinerja terdiri atas:
a. kinerja;
b. kehadiran; dan
c. integr:itas.
(21 Bobot komponen penilaian T\rnjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. kinerja sebesar 507o,
b. kehadiran sebesar 25o/o; dan
c. integritas sebesar 257o.

Bagian Kedua
Komponen Kinerja

Pasal 9
(1) Kinerja sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) huruf a
dinilai berdasarkan:
a. capaian sasaran kerja Pegawai; dan
b. capaian kinerja Unit Ke{a, yaitu capaian fisik dan
anggaran.
(2) Bobot penilaian kine{a sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebagai berikut:
a. capaian sasaran keda Pegawai sebesar 5O%; dan
b. capaian kinerja Unit Kerja 5O%, yang meliputi
capaian frsik 7Oo/o dan anggaran 3O7o yang dihitung
dari bobot penilaian kinerja unit kerja.
-7 -

(3) Prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung


dari bobot komponen penilaian kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (21 huruf a.

Pasal 10
Capaian kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya
dinilai berdasarkan rata-rata capaian kinerja Unit Kerja di
bawahnya.

Pasal 11
(1) Pelaksanaan penilaian capaian saszrran kerja pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal t huruf a
dikoordinasikan oleh unit kerja yang menangani sumber
daya manusia.
(2\ Penilaian capaian kinerja Unit Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b, dan capaian
kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 menjadi
tanggung jawab Unit Kerja yang menangani perencanaan
program dan anggaran.

Bagran Ketiga
Komponen Kehadiran

Pasal 12
Kehadiran sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) huruf b
dihitung menurut hari dan jam kerja di Badan Tenaga Nuklir
Nasional serta cuti yang dilaksanakan oleh Pegawai.

Pasal 13
(1) Pencatatan kehadiran Pegawai dilakukan dengan
menggunakan alat presensi elektronik.
(2t Dalam ha1 alat presensi elektronik tidak berfungsi,
pencatatan kedatangan dan kepr.rlangan kerja Pegawai
menggunakan formulir kehadiran yang tercantum dalam
Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
-8-

(3) Atasan langsung bertanggung jawab atas kehadiran


Pegawai terkait dengal tidak berfungsinya alat presensi.
(4t Formulir kehadiran Pegawai sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada pejabat atau Pegawai yang
bertanggung jawab menangali tata usaha kepegawaian
pada Unit Kerja yang bersangkutan.

Pasal 14
(1) Pegawai yang terlambat datang, dapat diberikan
kelonggaran waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit dari
jam masuk kerja, dan dicatat sebagai kekurangan waktu.
(2t Kekurangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib diganti dan dipenuhi pada saat setelah jam
kepulangan pada hari yang sama sesuai dengan lamanya
Pegawai tersebut kekurangan waktu.
(3) Dalam hal pemenuhal kekurangan waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (21 tidak dilaksanakan maka
dianggap sebagai kekurangan jam kery'a.
(4) Pegawai yang terlambat datang melebihi batas waktu
kelonggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kekurangan waktu dihitung mulai menit pertama dari
ketentuan masuk menurut jam ke{a di Badan Tenaga
Nuklir Nasional.
(s) Kelonggaran waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak berlaku bagi Pegawai yang karena sifat
pekerjaannya, jam kerjanya diatur tersendiri oleh Unit
Kerja atau pejabat lain yang diberi kewenangan.
(6) Pemenuhan kekurangan jam kerja tidak meniadakan
ketentuan penjatuhal hukuman disiplin.

Pasal 15
Pegawai yang menjalani cuti tahunan atau melakukan tugas
kedinasan tidak dikenakan pengurangan T\rnjangan Kineq'a.

Pasal 16
(1) T\rnjangan Kinerja Pegawai dikenakan pengurangan jika:
a. Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit rawat jalan
-9-

dikenalan pengurangan Ttnjangal Kine{a sebesar


hari.
27o setiap
b. Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit rawat inap
dikenakan pengurangan T\rnjangan Kine{a sebesar
1% setiap hari.
c. Pegawai yang sedang menjalani cuti bersalin bagi
persalinan anak pertama dan kedua dikenakan
pengurangan T\rnjangan Kinerja sebesar 17o setiap
hari.
d. Pegawai yang sedang menjalani cuti bersalin bagi
persalinan anak ketiga dikenakan pengurangan
T\rnjangan Kinerja sebesar 3% setiap hari.
e. menjalali cuti besar dikenakan
Pegawai yang sedang
pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 37o setiap
hari.
f. Pegawai yang sedang menjalani cuti karena alasan
penting dikenakan pengurangan T\rnjangan Kinery'a
sebesar 37o setiap hari.
g. tidak masuk kerja dengan atau tanpa
Pegawai yang
keterangan dikenakan pengurangan Tunjangan
Kineq'a sebesar 5% setiap hari.
h. Pegawai yang sedang menjalani program pelatihan
lebih dari 3 bulan dikenakan pengurangan Tunjangan
Kine4'a sebesar 1% setiap hari.
i. Pegawai yang terlambat datang, meninggalkan kantor
sementara, dan pulang sebelum waktunya dikenakan
pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar O,OO|2%
untuk setiap kekurangan 1 menit dalam jam kerja.
(21 Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung dari bobot komponen
penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf b.

Bagian Keernpat
Komponen Integritas
-10-

Pasal 17
(1) Integritas Pegawai sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat
(1) huruf c dinilai berdasarkan:
a. perilaku;
b. ketaatan mengikuti Upacara Bendera; dan
c. ketaatan menyampaikan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara atau Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara.
(2) Bobot penilaian integritas sebagaimana dimaksud ayat (1)
sebagai berikut:
a. perilaku sebesar 607o;
b. ketaatan mengikuti Upacara Bendera sebesar 8o/o; dan
c. ketaatan menyampaikan LHKPN atau LHKASN
sebesar 32%o.
(4) Prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung
dari bobot komponen penilaial integritas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf c.

Pasal 18
(1) Penilaian perilaku, dan penilaian ketaatan mengikuti
Upacara Bendera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf a dan huruf b menjadi tanggung jawab
Unit Ke{a masing-masing.
(21 Penilaian ketaatan penyampaian LHKASN atau LHKPN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c
dikoordinasikan oleh Unit Kerja yang menangani sumber
daya manusia.

BAB IV
PENILAIAN DAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Bagian Kesatu
Penilaian T\.rnjangan Kinerja
- 11-

Pasal 19
Penilaian terhadap kinerja dan integritas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dan huruf c
dilakukan setiap semester, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penilaian Semester I dilakukan pada bulan Juli sampai
dengan bulan Agustus, untuk diberlakukan pada bulan
September sampai dengan bulan Februari tahun
berikutnya; dan
b. Penilaian Semester II dilakukan pada bulan Januari
sampai dengan bulan Februari, untuk diberlakukan pada
bulan Maret sampai dengan bulan Agustus tahun
be{alan.

Pasal 20
Penilaian terhadap kehadiran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) huruf b dilakukan setiap akhir bulan.

Pasal 21
Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan 20
tercantum dalam Lampiran III, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

Pasal 22
(1) Pejabat atau Pegawai yang bertanggung jawab menangani
tata usaha kepegawaian pada Unit Kerja membuat dan
menyampaikan rekapitulasi kehadiran pegawai dan
daftar potongan T\rnjangan Kinerja kepada Pengolah
Daftar Gaji paling lambat tanggal 1O (sepuluh) pada
bulan berikutnya menggunakan format yang tercantum
dalam Lampiran IV, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(2) Pengolah Daftar Gaji membuat daftar Rincian
Pembayaran T\:njangan Kinerja Pegawai berdasarkan
rekapitulasi kehadiran Pegawai dan daftar potongan
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran V,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
-12-

Badan ini.

Bagian Kedua
Pembayaran Tunj angan Kine{ a

Pasal 23
Pembayaran tunjangan kinerja dilaksanakan paling cepat
tanggal 15 (lima belas) pada bulan berikutnya oleh unit
kerja/bagian yang bertugas menangani pembayaran
tunjangan kinerja di BATAN, kecuali untuk bulan Desember
pembayaran dilaksanakan paling lambat tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.

BAB V
PENGAWASAN

Pasal 24
Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini dilakukan
oleh Unit Kerja yang bertugas melakukan kegiatan
pengawasan.

BAB VI
KETENTUAN LAIN.LAIN

Pasal 25
(1) Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan
mendapatkan tunjangan profesi maka T\rnjangan Kinerja
dibayarkan sebesar selisih antara T\rnjangan Kinerja
pada kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada
jenjangnya setelah dikurangi pajak penghasilan.
(2t Dalam hal tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) lebih besar daripada T\rnjangan
Kinerja pada kelas jabatannya, maka yang dibayarkan
adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
-13-

Pasal 26
(l) Pegawai yang diberhentikan sementara atau
dinonaktilkan sebagai PNS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf b, karena terkena kasus hukum dan/ atau
dilakukan penahanan oleh pihak yang berwajib tidak
diberikan tunjangan kinerja terhitung sejak
ditetapkannya keputusan pemberhentian sementara atau
dinonaktifkan.
(21 Terhadap Pegawai yang terkena kasus hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah dinyatakan
tidak bersalah melalui putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, maka tunjangan
kinerja pegawai yang diberhentikan dapat dibayarkan
kembali sejak ditetapkan keputusan pengaktifan kembali.

Pasal 27
Pegawai yang sedang mengajukan upaya hukum banding
administratif atau gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara terhadap Keputusan Hukuman Disiplin tingkat berat
berupa pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan
hormat dapat diberikan tunjangan kinerja apabila yang
bersangkutan diijinkan melaksanakan tugas oleh Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pemberian T\rnjangan Kineq'a Pegawai Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1696) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-14-

Pasal 29
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Badan ini dengal penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO


Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR


- 15-

LAMPIRAN I PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


NOMOR
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL

TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BATAN

NO KELAS JABATAN TUNJANGAN KINERJA PERKELAS JABATAN


1 2 J
1 t7 Rp. 26.324.000,0O
2 t6 Rp. 20.695.000,OO
a 15 Rp. 14.721.000,00
4 t4 Rp. 11.670.000,00
5 13 Rp. 8.562.0OO,00
6 t2 Rp.7.27|.OOO,OO
7 11 Rp. 5.183.0OO,00
8 10 Rp. 4.551.0OO,00
9 9 Rp.3.781.000,00
10 8 Rp.3.319.000,00
11 Rp. 2.928.000,00
t2 6 Rp. 2.7O2.OOO,OO
13 5 Rp. 2.493.000,00
t4 4 Rp. 2.350.OOO,OO
15 c Rp. 2.216.000,OO
t6 2 Rp. 2.089.000,00
t7 1 Rp. 1.968.000,00

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO


-16-

LAMPIRAN II PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


NOMOR
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL

FORMAT DAFTAR HADIR-)

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DAFTAR HADIR

Nama :

NIP :

Unit Keda :

Kedatangan Kepulangan
No. Tanggal t\c LEr il.t tBixr
Jam Tanda Jam Tanda
Tangan Tansan

(NIP)

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO


-t7-

LAMPIRAN III PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


NOMOR
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL

PENILAIAN TUNJANGAN KINERJA

Komponen pemberian Trrnjangan Kine{a


1. Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja terdiri dari:
a. Penilaian capaian sasaran kerja Pegawai ditentukan sebagai berikut:

Tabel 1 (Kelas Jabatan > 13)


Skor Pengurangan Penguralgan
Nilai Capaian Capaian karena Unsur Tunjangan
No. Sasaran Kerja Sasaran Capaian Sasaran Keseluruhal
Pegawai (x) Keq'a Kerja Pegawai 25o/o x (4)
Pegawai (%\ fk\
(l) (2) (3) (4) (s)

1. x > 9l 100 0 0
2. 81 < x < 91 90 10 2,50
J. 71 < x < 81 80 20 5,OO

4. 61 < x < 71 60 40 10,00


5. 51 < x < 61 40 60 15,00
6. x < 51 o 100 25,OO

Tabel 2 (11 < Kelas Jabatan < 12)


Skor Penguralgan Pengurangan
Nilai Capaian Capaian karena Unsur T[njangar
No. Sasaran Kerja Sasaran Capaian Sasaran Keseluruhan
Pegawai (x) Ke{a Ke{a Pegawai 25o/o x (41
Pegawai (h) ("1
(1) (21 (3) (4) (s)

1. x>88 100 0 0
2. 81 < x < 88 90 10 2,50
J. 71 < x < 81 80 20 5,00
4. 6l=x<71 60 40 10,oo
5. 51 < x < 61 40 60 15,O0

6. x < 51 0 100 25,O0


- 18-

Tabel 3 (Kelas Jabatan < 10)


Penguralgan Pengurangan
Skor Capaian
Nilai Capaian karena Unsur Tunjangan
Sasaran
No. Sasaran Kerja Capaian Sasaral Keseluruhan
Kerja
Pegawai (x) Kerja Pegawai 25o/o x 14)
Pegawai
e/"\ e/,)
(1) t2) (3) (4) (s)

1. x>86 100 0 0
2. 81 < x < 86 90 10 2,50
.r- 71 < x < 81 80 20 5,00
4. 6l <x<71 60 40 10,00
5. 51 < x < 61 40 60 15,00
6. x < 51 o 100 25,00

b. Penilaian capaian kinerja unit keda ditentukan sebagai berikut:


Perhitungan Kinerja Unit Kerja dihitung berdasarkan Output
Kegiatan selain Penerimaan Negara Bukar Pajak (PNBP) dan Belanja
Pegawai. Bobot penilaian capaian Kinerja Unit Ke4'a berdasarkan:
1) Persentase Capaian Fisik (70%)
Dihitung dengan membandingkan antara realisasi lisik kegiatan
dan target fisik kegiatan Unit Kerja.
2) Persentase Kinerja Anggaran (30%)
Dihitung dengan membandingkan antara realisasi kine{a
anggaran dan target kinerja anggaran Unit Kerja.

Tabel 4
Pengurangal Pengurangan
Nilai Capaian Skor Capaian karena Unsur Tunjarrgan
No. Kine{a Kinerja Unit Capaian Kine{a Keseluruhan
Unit Kerja (x) Kerj a Unit Ke4'a 25o/o x 14)
(dalam %) (dalam %)
(1) 12) (3) (4) (s)

1. x> 92 100 0 0
c 86<x<92 95 5 1,25
1 81 < x < 86 90 10 2,50
4. 76<x<81 85 15 3,75
5. 7l<x<76 80 oi 5,00
6. 65<x<71 75 25 6,25
7. 61< x < 65 70 30 7,50
8. 51 <x< 6O 65 35 4,75
9. x < 5l 60 40 10,00
- 19-

Contoh Penilaian Kinerja Unit Kerja:


Tabel 5
Penilaian Capaian Fisik Kinerja Unit
Penilaian Kinerja Anggaran
(7O%l Ke{a
(3o%)
Unit
Kinerja Nilai
Ke{a Capaian
Target Realisasi Target Realisasi Anggaran 0,7 x (4) + Skor
Fisik
0,3 x (7)
(1) (2) (3) l4t (s) (6) (71 (8) (e)

Unit
aov" 7sYo 93,75v" 57 ,7 l"/o 55,6rvo 96,360/o 94,53 100
Keq'a "A"
Unit
LOOo/o 90v. 900/o 100o/o 930/o 930/o 90,90 95
kerja "E}"

Keterangan:
Realisasi CF
Kolom 4: I "/o Caoasan Fisik (CFl = x 100%
I Target CF

I Realisasi KA
Kolom 7: | % Kineda Anggaran (KA) = _- x 1007o
I Target KA

Kolom 8: I Nilai Kinerja Unit Keda = l7Oo/o x CF) + (30% x KA)

Kolom 9: Lihat konversi skor pada tabel 4

/)
Penilaian Kehadiran
Penilaian tunjangan kinerja dari komponen kehadiran dilakukan
berdasarkan kehadiran pegawai dikurangi dengan ketidakhadiran
dalam jam kerja, dengan perhitungan pengurangan tunjangan kinerja
sebagai berikut:
Tabel 6
Pengurangan
Pengurangan
terhadap T\.rnjangan
karena unsur
No Jenis Ketida-khadiran Keseluruhan
kehadiran
25o/o x {3)
{'kJ
f)
(1) (2) (3) {4}

1. Cuti Sakit Rawat Jalan 2o/o per l].ari O,5% per hari
2. Cuti Sakit Rawat Inap 1%o per hari O,257o per hari
3. Cuti Melahirkan untuk l% per hari O,25o/o per }rari
kelahiran anak pertama dan
kedua
4. Cuti Melahirkan untuk 3% per hari 0,75% per hari
kelahiran anak ketiga
5. Cuti Besar 37o per hari 0,75% per hari
6. Cuti karena Alasan Penting per hari
3o/o O,7 5o/o per lla:i
7. Tidak masuk kerja dengan 5% per hari 1,25o/o per }:ari
-20-

atau tanpa keteralgan


8. Pendidikan dan pelatihan 1% per hari O,25o/o per hari
lebih dari 3 bulan
9. Terlambat datang, O,OOl2Vo Per O,003o/o per menit
meninggalkan kaator menit
sementara, darr pulang
sebelum wakhrnya

3. Penilaian Komponen Integritas


Integritas pegawai dihitung berdasarkan penilaian perilaku, dan
ketaatan menyampaikan LHKASN atau LHKPN. Penilaian Trrnjangan
Kinerja dari komponen integritas bagi Pegawai dihitung berdasarkan:
a. Penilaian perilaku sebagai berikut:

Tabel 7
Pengurangan
Pengurangan Tunjangan
Nilai Perilaku
No. Skor karena unsur Keseluruhan
(x)
Perilaku (%) 15%x$l
f/,1
(1) t2) (3) (4) (s)

1. x>83 100 o 0
2. 80<x<83 95 5 o,75
J. 77 <x< 80 90 10 1,5
4. 74<x<77 85 15 2,25
5. 7l<x<74 80 20 3

6. x<71 75 25 3,75

b. Penilaian ketaatan mengikuti upacara bendera sebagai berikut:


Nilai Upacara Il- Jumlah kehadiral oada upacara bendera x 100%
Bendera I Jumlah upacara bendera pada semester itu

Pengurangan tunjangan keseluruhan karena unsur ketaatan


mengikuti upacara bendera dihitung dengan rumus:
8% (dari nilai komponen
(%) Pengurangan
integritas) x (1o0o/o - nilai upacara
tunjangan keseluruhan
bendera)
-21 -

Contoh perhitungan:
Dalam 1 semester ada 4 kali upacara bendera,
No. Jumlah Nilai Pengurangan Pengurangan
Kehadiran Upacara karena unsur Tunjangan
Upacara Bendera Upacara Keseluruhan
Bendera Bendera 2o/ox (41
(o/o\ %t
(1) (2) (3) (4) (5)

1. 4 100 0 0
.) 25 0,5
3 75
J. 2 50 50 1

4. 1 25 75 1,5
5 0 o 100 2

Ketaatan menyampaikan LHKASN atau LHKPN dengan nilai 32o/o

(dari nilai komponen integritas) jika menyampaikan dan 0% jika


tidak menyampaikan.

B. RUMUS PENILAIAN TUNJANGAN KINERJA

T\rnjangan Kinerja (TK) yang diterima Pegawai merupakan hasil perkalian


dari nilai total komponen tunjangan kinerja (KTK) dengan besaran
tunjangan kinerja (BTK) pada kelas jabatannya, sebagai berikut:
TK=KTKXBTK

Nilai total komponen tunjangan kinerja (KTK) merupakan akumulasi dari


hasil perkalian koefrsien Kinerja (k) dengan unsur Kinerja (K); hasil
perkalian koefisien Kehadiran (a) dengan unsur kehadiran, (A); dan hasil
perkalian koefisien Integritas (i) dengan unsur Integritas (I), sebagai berikut:
KTK=kK+ar{+iI
Contoh:
1. Sdr. Hermansyah NIP:19700306199OO31002 pada bulan Juli tahun
2Ol7 ttdak masuk ke{a selama t hari tanpa keterangan, Nilai SKP =
91, Nilai Kinerja Unit Kerja 92, Nilai Perilaku 85, Sudah menyampaikan
LHKASN dan selalu mengikuti upac€rra bendera pada semester itu.
Berapa nilai T\rnkin yang diterima Sdr. Hermansyah (Tunjangan Kinerja
sesuai kelas Jabatan yangbersangkutan misalkan sebesar Rp.
3.O00.000)
-22-

Perhitungan Tunjangan Kinerja yang diterima Sdr. Hermasyah:


aA = 0,25 x98,75o/o:24,7o/o
kK = ( kiKi + kuKu) = (0,25x 100% + 0,25 x 100%) = 50%
il = (iplp + iulu + ihIH) = (0,15 x IOOVI + O,O2 x lOOo/o + O,O8 x 100%) :
25o/o

KT = aA + kK + iI :99,2o/o
TK= x Rp. 3.000.OO0 = Rp. 2.991.000
99,7Vo
TK = Tunjangan Kinerja Yang diterima Pegawai
Untuk bulan Juli Sdr. Hermansyah mendapat T\rkin sebesar 99,77o
Untuk bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tergantung
kehadiran Sdr. Hermansyah.
2. Sdr. Hermansyah NIP:197003061990O31002 pada bulan Juli tahun
2018 tidak masuk kerja selama t hari tanpa keterangan, cuti sakit
rawat jalan selama 2 hlari, cuti karena alasan penting selama 3 hari,
Nilai SKP : 75, Nilai Kinerja Unit Kerja 80, Nilai Perilaku 70, tidak
menyampaikan LHKASN dan tidak pernah mengikuti upacara bendera
pada semester itu. Berapa nilai Tunkin yang diterima Sdr. Hermansyah
(Tunjangan Kinerja sesuai kelas Jabatan yangbersangkutan misalkan
sebesar Rp. 3.000.O00)

Perhitungan Tunjangan Kinerja yang diterima Sdr. Hermasyah:


A = 100% - (1,25o/o+ lo/o+2,25o/o) = 95,5o/o
aA = 0.25 x 95,5% = 23,88o/o
kK = ( kiKi + kuKu) = (0,25 x 80% + O,25 x 85%) = 2oo/o+21,25o/o =
41,250/o
iI=(iplp+iulu+ihIH) = (O,15 x 7 5o/o + O,O2 xOo/o + 0,08 x O%) = ll,25o/o
KT=aA+kK+iI=76,38o/o
TK = 76,380/o x Rp. 3.O00.000 = Rp. 2.291.4OO
TK = Tunjangan Kinerja Yang diterima Pegawai
Untuk bulan Juli Sdr. Hermansyah mendapat T\rkin sebesar 76,380/o
Untuk bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tergantung
kehadiran Sdr. Hermansyah.
3. Sdr. Hermansyah NIP:197003061990031002 pada bulan Juli tahun
2019 cuti besar sejak bulan Juli s.d. September, Nilai SKP:50, Nilai
Kinerja Unit Kery'a 70, Nilai Perilaku 70, tidak menyampaikan LHKASN
dan tidak pernah mengikuti upacara bendera pada semester itu. Berapa
-23-

nilai T\rnkin yang diterima Sdr. Hermansyah (Tunjangan Kinerja sesuai


kelas Jabatan yangbersangkutan misalkan sebesar Rp. 3.000.00O)

Perhitungan Tunjangan Kinerja yang diterima Sdr. Hermasyah:


A = 100% - l(O,75o/ox2Ol = 85o/o

aA=0.25x85%:21,25o/o
kK = ( kiKi + kuKu) = (0,25 x 600/o + O,25 x 75o/ol : l5o/o+18,75Vo =
33,7sYo
iI=(iplp+iulu+ihIH) = (0,15 x 7 syo + O,O2 x Oo/o + 0,08 x Oolo) = Il,25o/"
KT=aA+kK+iI=66,250/o
TK= 66,25Vo x Rp. 3.000.000 = Rp. 1.987.5OO
TK = Tunjangan Kinerja Yang diterima Pegawai
Untuk bulan Juli Sdr. Hermansyah mendapat T\rkin sebesar 66,25Vo
Untuk bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tergantung
kehadiran Sdr. Hermansyah.

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO


-24-

LAMPIRAN IV PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


NOMOR
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL

REKAPITULASI KEHADIRAN PEGAWAI DAN


DAFTAR POTONGAN TUNJANGAN KINERJA

JUMLAH
KEKURANGAN JAM KERJA CUTI
POTONGAN
NAMA/NrP/
STATUS NAMA KELAS TIDAK CM
NO
PEGAWAI JABATAN/TMT JABATAN HADIR Anak CAP
HADIR TOT CT CB CSRI CSRJ CLTN
(PNS/ CPNS) ke
TL KS PSW TMK | /2 3 l%l
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 t4 15 16 t7 18
-25-

Petunj uk Pengisian kolom:


(1) diisi nomor urut (1 pegawai 1 nomor urut).
(2t diisi Nama, Nip, Status PNS/CPNS pegawai (1 pegawai 1 data).
(3) diisi Nama Jabatan dan TMT (iika ada perubahan jabatan pegawai bukan di awal bulan, diisi lebih dari satu data).
4l diisi Kelas Jabatan (jika ada perubahan kelas jabatan pegawai bukan di awal bulan, diisi lebih dari satu data).
(s) a. kotak atas diisi kumulatif menit keterlambatan (TL) selama I (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 5.a.
(6) a. kotak atas diisi kumulatif menit keluar sementara (KS) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 6.a.
(7t a. kotak atas diisi kumulatif menit pulang sebelum waktu (PSW) selama 1 (satu) bulan'
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada7.a.
(8) a. kotak atas diisi banyak hari tidak masuk kerja dengan atau tanpa keterangan selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 8.a.
(e) a. kotak atas diisi jumlahan isian pada 5.a, 6.a,7 .a, dan 8.a.
b. kotak bawah diisi jumlahan isian pada 5.b, 6.b,7.b, dan 8.b.
(10) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Tahunan (CT) selama I (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase sesuai isian pada lo.a.
(1 1) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Besar (CB) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 11.a'
(12) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Sakit dengan Rawat Inap (CSRI) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 12.a.
-26-

(13) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Sakit dengan Rawat Jalan (CSRJ) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 13.a.
(14) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Melahirkan (CM) untuk kelahiran anak pertama dan anak kedua selama 1 (satu)
bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 14.a.
(1s) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Melahirkan (CM) untuk kelahiran anak ketiga selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 15.a.
(16) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti karena Alasan Penting (CAP) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 16.a.
(t7) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti di Luar Tanggungan Negara (CLTN) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada L7.a.
(18) Jumlahan dari isian pada 9.b, kolom lO.b, kolom 11.b, kolom 12.b, kolom 13.b, kolom 14.b, kolom 15.b, kolom 16.b, dan
kolom 17.b.

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO


-27 -

LAMPIRAN V PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


NOMOR
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL

RINCIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI


SATUAN KERJA :

BULAN/TAHUN:

POTONGAN

STATUS TUNJANGAN KINERJA


KEPEG TUNJANGAN JUMI-A.H
NAMA JABATAN KEI-A.S TUNJANGAN JUML.A.H KEHA-
NO NIP (PNS/ KINERJA INTEGRITAS JUMLAH DIBAYARKAN
PEGAWAI /TMT JABATAN KTNERJA PAJAK BRUTO PAJAK DIRAN Total Nilai
CPNS/ POTONGAN
TB) Pega Unit Keha- Peri- upa- LHKASN
wai Kerja diran laku cafa /LHKPN
o/o Rupiah
o/o o/o vo vo
"/o vo

I 2 3 4 5 6 7 a 9 lo l1 t2 l3 t4 15 l6 17 18 19 20
-28-

Petunjuk Pengisian:
(1) diisi nomor urut (1 pegawai I nomor urut)
(2t diisi nama pegawai
(3) diisi NIP pegawai
(4) diisi status pegawai (PNS / CPNS/TB)
(s) diisi jabatan dan TMT jabatan
(6) diisi kelas jabatan (gradel
(71 diisi nilai tunjangan kinerj a
(8) diisi nilai tunjangan paj ak
(e) diisi jumlahan dari kolom (7) dan kolom (8)

(10) diisi nilai potongan paj ak tunjangan kinerja


(1 1) diisi persentase potongan yang disebabkan unsur kinerja pegawai dalam 1 (satu) semester
(t2l diisi persentase potongan yang disebabkan unsur kinerja unit kerja dalam 1 (satu) semester
(13) diisi persentase potongan yang disebabkan unsur kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan
(14) diisi persentase potongan yang disebabkan unsur perilaku pegawai dalam 1 (satu) semester
(1s) diisi persentase potongan yang disebabkan unsur ketaatan pegawai mengikuti upacara dalam 1 (satu) semester
(16) diisi persentase potongan yang disebabkan unsur ketaatan pegawai menyampaikan LHKASN/LHKPN dalam 1 (satu)

semester
(r7l diisi total persentase potongan tertimbang dari komponen kinerja, kehadiran, dan integritas dengan rumus Persentase
potongan =
(bobot_kinerja x persentase-potongan_kinerja) + (bobot-kehadiran x persentase-potongan-kehadiran) + (bobot-integritas x
persentase_potongan-integritas)
-29-

Keterangan : bobot-kinerja + bobot-kehadiran + bobot-integritas = 1OO %


(18) : diisi nilai rupiah potongan dengan rumus kolom (7) dikalikan kolom (17)
(1e) : diisi jumlahan dari kolom (10) dan kolom (18)
(20) : diisi pengurangan dari kolom (9) dan kolom (19)

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DJAROT SULISTIO WISNUBROTO

Anda mungkin juga menyukai