936-Sestama DKK Lamp SRT No-1783-18072018080646 PDF
936-Sestama DKK Lamp SRT No-1783-18072018080646 PDF
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
MEMUTUSKAN:
MenetapKan : PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR
NASIONAL.
BAB I
KSIENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pegawai yang mempunyai jabatan, selain diberikan
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan.
BAB II
PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
Bagran Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) T\rnjangan Kine4'a diberikan berdasarkan nama, kelas,
dan nilai jabatan.
(2) Besarnya T\rnjangan Kinerja tercantum dalam Lampiran
I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
-4-
Pasal 4
(1) Dalam hal terjadi perubahan nama, kelas, dan nilai
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1),
tunjangan kinerja diberikan sejak Pegawai yang
bersangkutan secara nyata melaksalakan tugas dalam
jabatan baru yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas/jabatan yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja.
(21 Surat pernyataan melaksanakan tugas/jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku surut.
Pasal 5
T\rnjangan Kinerja lidak diberikan kepada:
a. Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai yang diberhentikan sementara atau
dinonaktilkan;
Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan
sebagai Pegawai;
d. Pegawai BATAN yang diperbantukan/dipeke{akan pada
badan/instansi lain di luar Badan Tenaga Nuklir
Nasional;
e. Pegawai yang diberikancuti di luar tanggungan negara
atau sedang dalam bebas tugas untuk menjalani masa
persiapan pensiun; dan
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 TaJ'run 2012.
-5-
Bagian Kedua
Tunjangan Kinerja Bagi Calon PNS
Pasal 6
Bagi Calon PNS diberikan tunjangan kinerja sebesar 807o
(delapan puluh per seratus) dari jumlah tunjangan kine{a
dari jabatan yalg akan didudukinya.
Bagian Ketiga
T\rnjangan Kinerja Bagi PTB
Pasal 7
(1) PTB diberikan Tunjangan Kinerja sebesar kelas jabatan
Pelaksana.
(2) PTB diberikan tambahan Tunjangan Kine{a sebesar 507o
(lima puluh per seratus) dari selisih jumlah tunjangan
kinerja yang diterima dalam kelas jabatannya dengan
T\rnjangan Kinerja dalam kelas jabatan satu tingkat
diatasnya untuk semester berikutnya apabila memenuhi:
a. memperoleh nilai indeks prestasi kumulatif lebih dari
3,00 (tiga koma nol nol) untuk jenjang Sarjana atau
Diploma IV, dan 3,50 (tiga koma lima nol) untuk
jenjang Magister atau Doktoral; dan
b. menyampaikan laporan kemajuan belajar tepat waktu,
(s) Dalam hal P/tB memperoleh nilai indeks prestasi
kumulatif kurang dari 3,00 (tiga koma nol nol) untuk
jenjang Sarjana atau Diploma IV dan 3,50 (tiga koma
lima nol) untuk jenjang Magister atau Doktoral, maka
T\rnjangan Kinerja yang dibayarkan kembali menjadi
sebesar kelas jabatan Pelaksana untuk semester
berikutnya.
(4) Kepala Unit Kerja yang menangani pendidikan dan
pelatihan menerbitkan rekomendasi terhadap PTB
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) kepada
Unit Kerja sebagai dasar pemberian Trrnjangan Kinerja
semester berikutnya.
-6-
BAB III
KOMPONEN PENILAIAN TUNJANGAN KINERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasa] 8
(1) Komponen penilaian Tunjangan Kinerja terdiri atas:
a. kinerja;
b. kehadiran; dan
c. integr:itas.
(21 Bobot komponen penilaian T\rnjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. kinerja sebesar 507o,
b. kehadiran sebesar 25o/o; dan
c. integritas sebesar 257o.
Bagian Kedua
Komponen Kinerja
Pasal 9
(1) Kinerja sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) huruf a
dinilai berdasarkan:
a. capaian sasaran kerja Pegawai; dan
b. capaian kinerja Unit Ke{a, yaitu capaian fisik dan
anggaran.
(2) Bobot penilaian kine{a sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebagai berikut:
a. capaian sasaran keda Pegawai sebesar 5O%; dan
b. capaian kinerja Unit Kerja 5O%, yang meliputi
capaian frsik 7Oo/o dan anggaran 3O7o yang dihitung
dari bobot penilaian kinerja unit kerja.
-7 -
Pasal 10
Capaian kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya
dinilai berdasarkan rata-rata capaian kinerja Unit Kerja di
bawahnya.
Pasal 11
(1) Pelaksanaan penilaian capaian saszrran kerja pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal t huruf a
dikoordinasikan oleh unit kerja yang menangani sumber
daya manusia.
(2\ Penilaian capaian kinerja Unit Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b, dan capaian
kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 menjadi
tanggung jawab Unit Kerja yang menangani perencanaan
program dan anggaran.
Bagran Ketiga
Komponen Kehadiran
Pasal 12
Kehadiran sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) huruf b
dihitung menurut hari dan jam kerja di Badan Tenaga Nuklir
Nasional serta cuti yang dilaksanakan oleh Pegawai.
Pasal 13
(1) Pencatatan kehadiran Pegawai dilakukan dengan
menggunakan alat presensi elektronik.
(2t Dalam ha1 alat presensi elektronik tidak berfungsi,
pencatatan kedatangan dan kepr.rlangan kerja Pegawai
menggunakan formulir kehadiran yang tercantum dalam
Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
-8-
Pasal 14
(1) Pegawai yang terlambat datang, dapat diberikan
kelonggaran waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit dari
jam masuk kerja, dan dicatat sebagai kekurangan waktu.
(2t Kekurangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib diganti dan dipenuhi pada saat setelah jam
kepulangan pada hari yang sama sesuai dengan lamanya
Pegawai tersebut kekurangan waktu.
(3) Dalam hal pemenuhal kekurangan waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (21 tidak dilaksanakan maka
dianggap sebagai kekurangan jam kery'a.
(4) Pegawai yang terlambat datang melebihi batas waktu
kelonggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kekurangan waktu dihitung mulai menit pertama dari
ketentuan masuk menurut jam ke{a di Badan Tenaga
Nuklir Nasional.
(s) Kelonggaran waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak berlaku bagi Pegawai yang karena sifat
pekerjaannya, jam kerjanya diatur tersendiri oleh Unit
Kerja atau pejabat lain yang diberi kewenangan.
(6) Pemenuhan kekurangan jam kerja tidak meniadakan
ketentuan penjatuhal hukuman disiplin.
Pasal 15
Pegawai yang menjalani cuti tahunan atau melakukan tugas
kedinasan tidak dikenakan pengurangan T\rnjangan Kineq'a.
Pasal 16
(1) T\rnjangan Kinerja Pegawai dikenakan pengurangan jika:
a. Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit rawat jalan
-9-
Bagian Keernpat
Komponen Integritas
-10-
Pasal 17
(1) Integritas Pegawai sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat
(1) huruf c dinilai berdasarkan:
a. perilaku;
b. ketaatan mengikuti Upacara Bendera; dan
c. ketaatan menyampaikan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara atau Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara.
(2) Bobot penilaian integritas sebagaimana dimaksud ayat (1)
sebagai berikut:
a. perilaku sebesar 607o;
b. ketaatan mengikuti Upacara Bendera sebesar 8o/o; dan
c. ketaatan menyampaikan LHKPN atau LHKASN
sebesar 32%o.
(4) Prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung
dari bobot komponen penilaial integritas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf c.
Pasal 18
(1) Penilaian perilaku, dan penilaian ketaatan mengikuti
Upacara Bendera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf a dan huruf b menjadi tanggung jawab
Unit Ke{a masing-masing.
(21 Penilaian ketaatan penyampaian LHKASN atau LHKPN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c
dikoordinasikan oleh Unit Kerja yang menangani sumber
daya manusia.
BAB IV
PENILAIAN DAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
Bagian Kesatu
Penilaian T\.rnjangan Kinerja
- 11-
Pasal 19
Penilaian terhadap kinerja dan integritas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dan huruf c
dilakukan setiap semester, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penilaian Semester I dilakukan pada bulan Juli sampai
dengan bulan Agustus, untuk diberlakukan pada bulan
September sampai dengan bulan Februari tahun
berikutnya; dan
b. Penilaian Semester II dilakukan pada bulan Januari
sampai dengan bulan Februari, untuk diberlakukan pada
bulan Maret sampai dengan bulan Agustus tahun
be{alan.
Pasal 20
Penilaian terhadap kehadiran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) huruf b dilakukan setiap akhir bulan.
Pasal 21
Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan 20
tercantum dalam Lampiran III, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
Pasal 22
(1) Pejabat atau Pegawai yang bertanggung jawab menangani
tata usaha kepegawaian pada Unit Kerja membuat dan
menyampaikan rekapitulasi kehadiran pegawai dan
daftar potongan T\rnjangan Kinerja kepada Pengolah
Daftar Gaji paling lambat tanggal 1O (sepuluh) pada
bulan berikutnya menggunakan format yang tercantum
dalam Lampiran IV, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(2) Pengolah Daftar Gaji membuat daftar Rincian
Pembayaran T\:njangan Kinerja Pegawai berdasarkan
rekapitulasi kehadiran Pegawai dan daftar potongan
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran V,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
-12-
Badan ini.
Bagian Kedua
Pembayaran Tunj angan Kine{ a
Pasal 23
Pembayaran tunjangan kinerja dilaksanakan paling cepat
tanggal 15 (lima belas) pada bulan berikutnya oleh unit
kerja/bagian yang bertugas menangani pembayaran
tunjangan kinerja di BATAN, kecuali untuk bulan Desember
pembayaran dilaksanakan paling lambat tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.
BAB V
PENGAWASAN
Pasal 24
Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini dilakukan
oleh Unit Kerja yang bertugas melakukan kegiatan
pengawasan.
BAB VI
KETENTUAN LAIN.LAIN
Pasal 25
(1) Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan
mendapatkan tunjangan profesi maka T\rnjangan Kinerja
dibayarkan sebesar selisih antara T\rnjangan Kinerja
pada kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada
jenjangnya setelah dikurangi pajak penghasilan.
(2t Dalam hal tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) lebih besar daripada T\rnjangan
Kinerja pada kelas jabatannya, maka yang dibayarkan
adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
-13-
Pasal 26
(l) Pegawai yang diberhentikan sementara atau
dinonaktilkan sebagai PNS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf b, karena terkena kasus hukum dan/ atau
dilakukan penahanan oleh pihak yang berwajib tidak
diberikan tunjangan kinerja terhitung sejak
ditetapkannya keputusan pemberhentian sementara atau
dinonaktifkan.
(21 Terhadap Pegawai yang terkena kasus hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah dinyatakan
tidak bersalah melalui putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, maka tunjangan
kinerja pegawai yang diberhentikan dapat dibayarkan
kembali sejak ditetapkan keputusan pengaktifan kembali.
Pasal 27
Pegawai yang sedang mengajukan upaya hukum banding
administratif atau gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara terhadap Keputusan Hukuman Disiplin tingkat berat
berupa pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan
hormat dapat diberikan tunjangan kinerja apabila yang
bersangkutan diijinkan melaksanakan tugas oleh Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pemberian T\rnjangan Kineq'a Pegawai Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1696) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-14-
Pasal 29
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
DAFTAR HADIR
Nama :
NIP :
Unit Keda :
Kedatangan Kepulangan
No. Tanggal t\c LEr il.t tBixr
Jam Tanda Jam Tanda
Tangan Tansan
(NIP)
1. x > 9l 100 0 0
2. 81 < x < 91 90 10 2,50
J. 71 < x < 81 80 20 5,OO
1. x>88 100 0 0
2. 81 < x < 88 90 10 2,50
J. 71 < x < 81 80 20 5,00
4. 6l=x<71 60 40 10,oo
5. 51 < x < 61 40 60 15,O0
1. x>86 100 0 0
2. 81 < x < 86 90 10 2,50
.r- 71 < x < 81 80 20 5,00
4. 6l <x<71 60 40 10,00
5. 51 < x < 61 40 60 15,00
6. x < 51 o 100 25,00
Tabel 4
Pengurangal Pengurangan
Nilai Capaian Skor Capaian karena Unsur Tunjarrgan
No. Kine{a Kinerja Unit Capaian Kine{a Keseluruhan
Unit Kerja (x) Kerj a Unit Ke4'a 25o/o x 14)
(dalam %) (dalam %)
(1) 12) (3) (4) (s)
1. x> 92 100 0 0
c 86<x<92 95 5 1,25
1 81 < x < 86 90 10 2,50
4. 76<x<81 85 15 3,75
5. 7l<x<76 80 oi 5,00
6. 65<x<71 75 25 6,25
7. 61< x < 65 70 30 7,50
8. 51 <x< 6O 65 35 4,75
9. x < 5l 60 40 10,00
- 19-
Unit
aov" 7sYo 93,75v" 57 ,7 l"/o 55,6rvo 96,360/o 94,53 100
Keq'a "A"
Unit
LOOo/o 90v. 900/o 100o/o 930/o 930/o 90,90 95
kerja "E}"
Keterangan:
Realisasi CF
Kolom 4: I "/o Caoasan Fisik (CFl = x 100%
I Target CF
I Realisasi KA
Kolom 7: | % Kineda Anggaran (KA) = _- x 1007o
I Target KA
/)
Penilaian Kehadiran
Penilaian tunjangan kinerja dari komponen kehadiran dilakukan
berdasarkan kehadiran pegawai dikurangi dengan ketidakhadiran
dalam jam kerja, dengan perhitungan pengurangan tunjangan kinerja
sebagai berikut:
Tabel 6
Pengurangan
Pengurangan
terhadap T\.rnjangan
karena unsur
No Jenis Ketida-khadiran Keseluruhan
kehadiran
25o/o x {3)
{'kJ
f)
(1) (2) (3) {4}
1. Cuti Sakit Rawat Jalan 2o/o per l].ari O,5% per hari
2. Cuti Sakit Rawat Inap 1%o per hari O,257o per hari
3. Cuti Melahirkan untuk l% per hari O,25o/o per }rari
kelahiran anak pertama dan
kedua
4. Cuti Melahirkan untuk 3% per hari 0,75% per hari
kelahiran anak ketiga
5. Cuti Besar 37o per hari 0,75% per hari
6. Cuti karena Alasan Penting per hari
3o/o O,7 5o/o per lla:i
7. Tidak masuk kerja dengan 5% per hari 1,25o/o per }:ari
-20-
Tabel 7
Pengurangan
Pengurangan Tunjangan
Nilai Perilaku
No. Skor karena unsur Keseluruhan
(x)
Perilaku (%) 15%x$l
f/,1
(1) t2) (3) (4) (s)
1. x>83 100 o 0
2. 80<x<83 95 5 o,75
J. 77 <x< 80 90 10 1,5
4. 74<x<77 85 15 2,25
5. 7l<x<74 80 20 3
6. x<71 75 25 3,75
Contoh perhitungan:
Dalam 1 semester ada 4 kali upacara bendera,
No. Jumlah Nilai Pengurangan Pengurangan
Kehadiran Upacara karena unsur Tunjangan
Upacara Bendera Upacara Keseluruhan
Bendera Bendera 2o/ox (41
(o/o\ %t
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 4 100 0 0
.) 25 0,5
3 75
J. 2 50 50 1
4. 1 25 75 1,5
5 0 o 100 2
KT = aA + kK + iI :99,2o/o
TK= x Rp. 3.000.OO0 = Rp. 2.991.000
99,7Vo
TK = Tunjangan Kinerja Yang diterima Pegawai
Untuk bulan Juli Sdr. Hermansyah mendapat T\rkin sebesar 99,77o
Untuk bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tergantung
kehadiran Sdr. Hermansyah.
2. Sdr. Hermansyah NIP:197003061990O31002 pada bulan Juli tahun
2018 tidak masuk kerja selama t hari tanpa keterangan, cuti sakit
rawat jalan selama 2 hlari, cuti karena alasan penting selama 3 hari,
Nilai SKP : 75, Nilai Kinerja Unit Kerja 80, Nilai Perilaku 70, tidak
menyampaikan LHKASN dan tidak pernah mengikuti upacara bendera
pada semester itu. Berapa nilai Tunkin yang diterima Sdr. Hermansyah
(Tunjangan Kinerja sesuai kelas Jabatan yangbersangkutan misalkan
sebesar Rp. 3.000.O00)
aA=0.25x85%:21,25o/o
kK = ( kiKi + kuKu) = (0,25 x 600/o + O,25 x 75o/ol : l5o/o+18,75Vo =
33,7sYo
iI=(iplp+iulu+ihIH) = (0,15 x 7 syo + O,O2 x Oo/o + 0,08 x Oolo) = Il,25o/"
KT=aA+kK+iI=66,250/o
TK= 66,25Vo x Rp. 3.000.000 = Rp. 1.987.5OO
TK = Tunjangan Kinerja Yang diterima Pegawai
Untuk bulan Juli Sdr. Hermansyah mendapat T\rkin sebesar 66,25Vo
Untuk bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tergantung
kehadiran Sdr. Hermansyah.
JUMLAH
KEKURANGAN JAM KERJA CUTI
POTONGAN
NAMA/NrP/
STATUS NAMA KELAS TIDAK CM
NO
PEGAWAI JABATAN/TMT JABATAN HADIR Anak CAP
HADIR TOT CT CB CSRI CSRJ CLTN
(PNS/ CPNS) ke
TL KS PSW TMK | /2 3 l%l
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 t4 15 16 t7 18
-25-
(13) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Sakit dengan Rawat Jalan (CSRJ) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 13.a.
(14) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Melahirkan (CM) untuk kelahiran anak pertama dan anak kedua selama 1 (satu)
bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 14.a.
(1s) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti Melahirkan (CM) untuk kelahiran anak ketiga selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 15.a.
(16) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti karena Alasan Penting (CAP) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada 16.a.
(t7) a. kotak atas diisi banyak hari Cuti di Luar Tanggungan Negara (CLTN) selama 1 (satu) bulan.
b. kotak bawah diisi persentase potongan sesuai isian pada L7.a.
(18) Jumlahan dari isian pada 9.b, kolom lO.b, kolom 11.b, kolom 12.b, kolom 13.b, kolom 14.b, kolom 15.b, kolom 16.b, dan
kolom 17.b.
BULAN/TAHUN:
POTONGAN
I 2 3 4 5 6 7 a 9 lo l1 t2 l3 t4 15 l6 17 18 19 20
-28-
Petunjuk Pengisian:
(1) diisi nomor urut (1 pegawai I nomor urut)
(2t diisi nama pegawai
(3) diisi NIP pegawai
(4) diisi status pegawai (PNS / CPNS/TB)
(s) diisi jabatan dan TMT jabatan
(6) diisi kelas jabatan (gradel
(71 diisi nilai tunjangan kinerj a
(8) diisi nilai tunjangan paj ak
(e) diisi jumlahan dari kolom (7) dan kolom (8)
semester
(r7l diisi total persentase potongan tertimbang dari komponen kinerja, kehadiran, dan integritas dengan rumus Persentase
potongan =
(bobot_kinerja x persentase-potongan_kinerja) + (bobot-kehadiran x persentase-potongan-kehadiran) + (bobot-integritas x
persentase_potongan-integritas)
-29-