Anda di halaman 1dari 5

DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KOTA MADIUN
Jl. Campursari No. 12B /
Madiun

Ditetapkan,
Tanggal Terbit DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
STANDAR KOTA MADIUN
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. RESTI LESTANTINI, M.Kes
Pembina
NIP. 19650824 200212 2 002
Pengertian Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan
daripada yang didapatkan sehingga tubuh tidak punya cukup cairan
untuk menjalankan fungsi normalnya.
Tujuan Mengganti cairan yang hilang pada bayi dalam rangka mewujudkan
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun
Kebijakan
Prosedur Dehidrasi cukup umum terjadi pada bayi, karena di usianya yang muda
mereka sangat sensitif untuk kehilangan cairan. Namun, dehidrasi
dapat menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani.

Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan,


yaitu:
1. Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari
berat badan).
2. Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10
persen dari berat badan)
3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10
persen dari berat badan).

Bayi yang mengalami dehidrasi dapat dikenali dari tanda-tanda sebagai


berikut:
* Dehidrasi ringan dan sedang
Tanda-tandanya bayi gelisah, rewel, dengan ubun-ubun dan mata
cekung, air mata hanya sedikit saat menangis, bibir kering dan
jarang berkemih (normal, frekuensi BAK bayi di atas 3 cc/kg BB
setiap jamnya), air seni tampak pekat, sangat haus dan ingin minum
terus-menerus, lemas dan mengantuk, kalaupun terjaga tidak
melakukan aktivitas yang berarti seperti guling-guling, menendang,
menggerakan tangan dan kaki, juga bayi tampak:
 Kulit pucat dan tidak elastis
Untuk memastikan coba mencubit kulit bayi secara perlahan.
Bayi positif dehidrasi setelah dicubit kulitnya tidak cepat
kembali normal.
 Demam
Suhu tubuh sekitar 38° C. Ini terjadi karena jumlah cairan yang
dibutuhkan tubuhnya tidak terpenuhi.
 Berat badan turun
Bila BB bayi turun semakin banyak, yaitu 5-10% dari BB
asalnya, berarti dehidrasi bayi sudah meningkat ke taraf sedang.
* Dehidrasi berat
Gejala fisik yang terlihat kelanjutan dari gejala dehidrasi sedang.
Gejala itu akan lebih nyata seluruhnya disusul kesadaran anak
menurun, napas jadi cepat, dan denyut jantung meningkat. Bayi
akan tampak lemah, mengantuk, tidak mau minum sama sekali,
ubun-ubun dan mata sangat cekung, tidak ada air mata saat
menangis, bibir dan lidah sangat kering, turgor kulit sangat lambat,
buang air kecil menjadi sangat sedikit dan pekat atau bahkan tidak
buang air kecil sama sekali, denyut nadi lemah atau tidak teraba,
napas menjadi cepat, hingga hilang kesadaran. Ini terjadi karena
cairan yang dibutuhkan tubuh berkurang, selanjutnya seluruh sistem
kerja organ tubuh, terutama otak terganggu. Kala otak tak berfungsi
sempurna maka bayi akan kehilangan kesadarannya.

Penyebab dehidrasi pada bayi


Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi Anda mengalami
dehidrasi, antara lain:
 Demam
Demam menjadi penyebab utama dehidrasi pada bayi. Ketika
bayi mengalami demam, ia akan berkeringat dan air menguap
keluar melalui kulitnya. Pada saat demam, bayi juga biasanya
bernapas lebih cepat, sedangkan proses bernapas akan
mengurangi cairan di dalam tubuh.
 Overheat.
Bayi akan berkeringat dan kehilangan cairan dengan mudah
ketika terkena cahaya matahari (bukan berarti sinar matahari
jelek bagi bayi) atau ia aktif di cuaca yang panas. Bayi juga
dapat mengalami overheat ketika berada di ruangan yang
pengap atau karena menggunakan lapisan/pakaian yang terlalu
banyak atau tebal.
 Diare dan muntah
Jika bayi Anda mengalami masalah pada perut seperti
gastroenteritis, ia dapat kehilangan banyak cairan akibat diare
dan muntah. Saat diare, tubuh bayi tidak mampu menyerap atau
menyimpan cairan dari usus, yang berarti bayi akan lebih cepat
mengalami dehidrasi.
 Tidak mau minum
Bayi bisa saja tidak mau minum atau menyusu karena beberapa
alasan seperti sakit mulut, sariawan, sakit tenggorokan atau
karena giginya sedang tumbuh. Terkadang juga bayi menolak
minum karena hidungnya buntu atau pilek.

Pengobatan dehidrasi pada bayi


1. Dehidrasi ringan - sedang:
 Berikan cairan RL atau Ringer Asetat atau NaCl bila tidak
tersedia melalui intravena (infus) 70 ml/kg BB selama 5 jam.
 Tetap berikan cairan seperti ASI atau susu formula dalam
jumlah yang sedikit namun sering.
 Berikan antibiotik jika dicurigai karena infeksi
2. Dehidrasi berat
 Berikan cairan RL atau Ringer Asetat atau NaCl bila tidak
tersedia melalui intravena (infus) 30 ml/kg BB dalam 1 jam.
 Periksa kembali bayi setiap 15-30 menit. Ulangi pemberian
cairan infus jika denyut nadi radial masih lemah atau tidak
teraba.
 Nilai kembali bayi dengan memeriksa turgor, tingkat kesadaran
dan kemampuan anak untuk minum. Jika ada perbaikan,
selanjutnya berikan 70 ml/kg BB dalam 5 jam.
 Berikan antibiotik jika dicurigai karena infeksi.
Dokter, Bidan, Perawat
Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai