Anda di halaman 1dari 9

√ Pengertian Semiotika, Komponen, Cabang, dan Macam Menurut Para Ahli

Oleh Parta IbengDiposting pada Juli 5, 2019

Pendidikan.Co.Id – Kali ini kita akan menjelaskan mengenai Semiotika, semiotika sendiri adalah studi
mengenai makna keputusan. Lebih lanjut baca dibawah ini :

Daftar Isi Artikel Ini :

Pengertian Semiotika

Semiotika atau juga ilmu ketandaan atau studi semiotik merupakan studi mengenai makna keputusan.
Ini termasuk studi mengenai tanda-tanda serta juga proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan,
kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan juga komunikasi.

Semiotika berhubungaan erat dengan bidang linguistik yang sebagian mempelajari struktur serta juga
makna bahasa yang lebih spesifik. Namun tetapi berbeda dengan linguistik, semiotika ini juga
mempelajari sistem tanda non-linguistik.

Semiotika (semiology) berasal dari bahasa Yunani, merupakan semeion yang berarti tanda. Dengan
Secara terminologis, semiotik ini dapat didefinisikan ialah sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas
objek, peristiwa semua kebudayaan sebagai tanda.

Pengertian semiotika merupakan suatu disiplin ilmu serta metode analisis untuk mengkaji tanda yang
terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang terkandung didalam sebuah objek tersebut.
Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri serta juga makna merupakan hubungan antara
sesuatu objek atau juga ide dari sesuatu tanda.

Cabang Semiotika

Semiotika ini sering dibagi menjadi tiga cabang:

Semantik, yaitu hubungan antara tanda dan hal yang dilihat; denotata, atau makna

Sintaksis, yaitu hubungan antara tanda dalam struktur formal

Pragmatik, yaitu hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen

Pengertian Semiotika Menurut Para Ahli

Dibawah ini merupakan pengertian semiotika yang dipaparkan oleh beberapa para ahli, diantaranya
sebagai berikut :

A. Teeuw (dalam Danesi 2010:3)

Semiotika merupakan model sastra yang mempertanggungjawabkan seluruh faktor dan aspek hakiki
untuk pemahaman gejala sastra ialah sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat dimana
pun juga.

Zoest (dalam Pilliang, 1999:12)

Semiotika meruppakan sebuah ilmu yang mempelajari mengenai tanda, berfungsinya tanda, serta juga
produksi makna. Tanda itu merupakan sesuatu yang bagi seseorang memiliki arti sesuatu yang lain.
Segala sesuatu yang dapat diamati atau juga dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda itu
tidak terbatas pada benda. Adanya sebuah kejadian atau peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur
yang ditemukan didalam sesuatu hal, suatu kebiasaan, semua dapat bisa disebut tanda.

Sobur (2006:15)

Semiotika merupakan suatu ilmu atau juga metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda disini
merupakan perangkat yang dipakai didalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah
manusia sertaa juga bersama-sama manusia.

Komponen Dasar Semiotika

Komponen dasar semiotika terdiri dari tanda (sign), lambang (symbol) dan juga isyarat (nal).

Tanda

Tanda merupakan bagian ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau juga keadaan untuk
menerangkan atau memberitahukan objek pada subjek. Dalam hal ini tanda itu selalu menunjukkan
pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, kejadian, tulisan, bahasa, benda, tindakan, peristiwa, dan bentuk
tanda lainnya.
Lambang

Lambang sendiri merupakan sesuatu hal atau juga keadaan yang memimpin pemahaman subjek pada
objek. Hubungan antara subjek dan objek itu didalamnya terselip pengertian sertaan. Suatu lambang itu
selalu dihubungkan dengan tanda yang sudah diberi sifat kultural, situasional, serta juga kondisional.
Lambang sendiri ialah tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias dan juga majas.

Isyarat

Isyarat merupakan sesuatu hal atau juga keadaan yang diberikan subjek pada objek. Dalam keadaan ini,
subjek itu selalu berbuat sesuatu untuk bisa memberitahukan kepada objek yang diberi isyarat diwaktu
itu juga. Jadi, isyarat itu selalu bersifat temporal (kewaktuan). Aoabila ditangguhkan pemakaiannya,
isyarat tersebut akan berubah menjadi tanda atau juga perlambang.

Jenis-Jenis Semiotika

Dibawah ini merupakan macam jenis semiotika yang dikemukakan oleh Hoed dan Pateda, penjelasannya
sebagai berikut :

Jenis Semiotika Menurut Hoed

Dikemukakan oleh Hoed (dalam Sobur, 2006:15), terdapat 2 (dua) jenis kajian semiotika diantaranya
sebagai berikut:

Semiotika Komunikasi

Semiotika komunikasi itu menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya
itu mengasumsikan adanya 6 faktor dalam komunikasi ialah :

pengirim,

penerima

kode (sistem tanda)

pesan,

saluran komunikasi dan

acuan.

Semiotika signifikasi

Semiotika signifikasi ini menekankan pada teori tanda serta juga pemahamannya dalam suatu konteks
tertentu. Untuk Semiotika jenis ini tidak dipermasalaahkan tujuan berkomunikasi sebaliknya pada jenis
ini yang diutamakan ialah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima
tanda itu lebih di perhatikan daripada proses komunikasinya.
Jenis Semiotika Menurut Pateda

Menurut Pateda (2001:29), Terdapat 9 (sembilan) macam jenis semiotik diantaranya sebagai berikut :

Semiotik analitik
Ialah semiotik yang menganalisis sistem tanda. Semiotik yangberobjekan tanda dan juga penganalisisnya
menjadi ide, objek, dan juga makna. Ide terdapat dihubungkan sebagai lambang, sedangkan untuk
makna yaitu beban yang ada dalam lambang yang mengacu pada objek tertentu.

Semiotik deskriptif
Ialah Semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang bisa untuk dialami sekarang, walaupun terdapat
tanda yang dari dulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Namun tetapi, dengan meningkatnya ailmu
pengetahuan, teknologi, dan juga seni, sudah banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk bisa
memenuhi kebutuhannya.

Semiotik faunal (Zoo Semiotik)


Ialah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan tersebut
biasanya menghasilkan tanda untuk untuk berkomunikasi antara sesamanya, Tappi juga sering
menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.

Semiotik kultural
Ialah semiotik yang khusus menelaah pada sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan tertentu.
Masyarakat ialah sebagai makhluk sosial mempunyai sistem budaya tertentu yang sudaha turun
temurun dipertahankan dan juga dihormati.

Semiotik naratif
Ialah semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan juga cerita lisan
(Folklore).

Semiotik natural
Ialah semiotik yang khusus menelaah pada sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.

Semiotik normatif
Ialah semiotik yang khusus menelaah pada sistem tanda yang dibuat manusia yang berwujudkan norma,
contohnya rambu lalu lintas.

Semiotik sosial
Ialah semiotik yang khusus menelaah pada sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud
lambang, baik itu lambang berwujud kata atau juga lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut
dengan kalimat. Maksudnya Dengan kata lain, semiotik sosial ini menelaah sistem tanda yang terdapat
dalam bahasa.

Semiotik struktural
Ialah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan dengan melalui struktur
bahasa.
Pengertian, Komponen dan Jenis-jenis
Semiotika
Ditulis oleh Muchlisin Riadi Sabtu, 20 Oktober 2018 Tambah Komentar

Apa itu Semiotika?

Semiotika adalah suatu disiplin ilmu dan metode analisis untuk mengkaji tanda-tanda yang
terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang terkandung dalam objek tersebut. Suatu
tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan makna adalah hubungan antara sesuatu
objek atau ide dari sesuatu tanda.

Kata semiotika diturunkan dari bahasa Inggris, yaitu semiotics. Nama lain semiotika
adalah semiology. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu sebagai ilmu tentang tanda. Baik
semiotika atau semiology berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion, yang berarti tanda. Secara
terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-
objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda (Sobur, 2001).

Berikut beberapa pengertian semiotik dari beberapa sumber referensi buku:

 Menurut A. Teeuw (dalam Danesi 2010:3), semiotika adalah model sastra yang
mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai
alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun juga.
 Menurut Zoest (dalam Pilliang, 1999:12), semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang
berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut
tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa,
struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.

 Menurut Sobur (2006:15), semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
tanda. Tanda-tanda disini yaitu perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di
dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.

Komponen Dasar Semiotika

Komponen dasar semiotika terdiri dari: tanda (sign), lambang (symbol), dan isyarat (nal). Ketiga
masalah tersebut masuk ke dalam cakupan ilmu semiotika karena memungkinkan terjadinya
komunikasi antaran subjek dan objek dalam jalur pemahaman sebagai komponen dasar
semiotika. Penjelasan ketika komponen semiotika tersebut adalah sebagai berikut (Danesi,
2010:4):

a. Tanda

Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk
menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu
menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda, kejadian, tulisan, bahasa,
tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.

b. Lambang

Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada
objek. Hubungan antara subjek dan objek terselip adanya pengertian sertaan. Suatu lambang
selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional, dan
kondisional. Lambang adalah tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias, dan majas.
Dalam karya sastra, baik yang berupa puisi, cerita rekaan maupun drama, terdapat berbagai
macam lambang, antara lain: lambang warna, lambang benda, lambang bunyi, lambang
suasana, lambang nada, dan lambang visualisasi imajinatif yang ditimbulkan dari tata wajah
atau tipografi.

c. Isyarat

Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek. Dalam
keadaan ini si subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada si objek yang diberi
isyarat pada waktu itu juga. Jadi, isyarat selalu bersifat temporal (kewaktuan). Apabila
ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang. Ketiganya
(tanda, lambang, dan isyarat) terdapat nuansa, yakni perbedaan yang sangat kecil mengenai
bahasa, warna dan sebagainya.

Jenis-Jenis Semiotika

Menurut Hoed (dalam Sobur, 2006:15), terdapat dua jenis kajian semiotika, yaitu sebagai
berikut:

a. Semiotika komunikasi

Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantara
nya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode
(sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan).

Baca Juga

 Pengertian, Ciri-ciri & Unsur Cerpen


 Indeks Pembangunan Manusia
 Pengungkapan Diri (Self Disclosure)
b. Semiotika signifikasi

Semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks
tertentu. Pada jenis yang kedua ini tidak dipersoalkan adanya tujuan berkomunikasi sebaliknya
yang di utamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada
penerima tanda lebih di perhatikan daripada proses komunikasinya.

Sedangkan menurut Pateda (2001:29), terdapat sembilan macam semiotik yaitu sebagai
berikut:

1. Semiotik analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Semiotik berobjekan
tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai
lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu
kepada objek tertentu.
2. Semiotik deskriptif, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita
alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan
sekarang. Misalnya, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi
akan turun, dari dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu. Demikian pula jika ombak
memutih di tengah laut, itu menandakan bahwa laut berombak besar. Namun, dengan
majunya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, telah banyak tanda yang diciptakan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Semiotik faunal (Zoo Semiotik), yaitu semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda
yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi
antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh
manusia. Misalnya, seekor ayam betina yang berkotek-kotek menandakan ayam itu
telah bertelur atau ada sesuatu yang ia takuti. Tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan
seperti ini, menjadi perhatian orang yang bergerak dalam bidang semiotik faunal.
4. Semiotik kultural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku
dalam kebudayaan tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial
memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati.
Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sistem itu,
menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakannya dengan masyarakat yang
lain.
5. Semiotik naratif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang
berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan,
ada diantaranya memiliki nilai kultural tinggi.
6. Semiotik natural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan
oleh alam. Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon-
pohonan yang menguning lalu gugur. Alam yang tidak bersahabat dengan manusia,
misalnya banjir atau tanah longsor, sebenarnya memberikan tanda kepada manusia
bahwa manusia telah merusak alam.
7. Semiotik normatif, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh
manusia yang berwujud norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas. Di ruang
kereta api sering dijumpai tanda yang bermakna dilarang merokok.
8. Semiotik sosial, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh
manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang
berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata lain, semiotik sosial
menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
9. Semiotik struktural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

Daftar Pustaka
 Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya.
 Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
 Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna Teori Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
 Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
 Piliang, Yasraf Amir. 1999. Hiper-Realitas Kebudayaan. Yogyakarta: LKIS.
 Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai