Anda di halaman 1dari 7

PENGORGANISASIAN

A. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian


Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama.
Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah
untuk orang berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode,
material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan
secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat
bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan
wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk
mencapai tujuan.
B. Prinsip Pengorganisasian
Secara umum prinsip-prinsip dalam pengorganisasian adalah:
1. Principle of objective
2. The principle of function organization
3. The principle of balance
4. The principle of specialization
5. The principle of continuity
6. The principle of flexibility
7. The principle of simplicity
8. The principle of unity of command
9. The principle of span of control
10. The principle supervisory channels
11. The principle of communication
12. The principle of coordination
13. The principle of effectiveness

Fungsi pengorganisasian adalah suatu proses bagaimana menetapkan cara memilah


dan memecah pekerjaan yang ada menjadi unit-unit yang dapat dikelola dengan baik
sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerjasama dengan jalan membagi dan
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan
menyusun jalinan hubungan kerja antar para anggota organisasi.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan
mana organisasi yag dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan- hubungan di antara fungsi-fungsi,bagian-bagian atau
posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukkan,tugas wewenang dan
tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialisasi kerja,standarisasi,koordinasi,sentralisasi,atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan besaran(ukuran) satuan kerja.
1. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai
berikut :
a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Dimana strategi akan menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para
manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat di pengaruhi strategi, sehingga berubah
maka struktur organisasi juga berubah.
b. teknologi yang digunakan. Contoh perusahaan mobil memerlukan tingkat
standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi di banding industry pakaian.
c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
d. Ukuran organisasi, yang apabila semakin besar ukuran organisasi, struktur
organisasi akan semakin kompleks dan harus di pilih bentuk struktur yang tepat.
2. Dimensi struktur organisasi
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan
bagian organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi,
sentralisasi, dan kerumitan.
a. Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan
pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat
formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan /
pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu
organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi
merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan
yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang
kendali.
b. Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat
dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen
puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai
berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin
sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin
besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi,
Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
c. Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada
jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.
3. Bentuk- bentuk organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
a. Organisasi garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana.
Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan
tertinggi didalam perusahaan/organisasi yang mempunyai hubungan
langsungdengan bawahannya. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada
dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab
bergerak vertical ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang
hirarki yang ada.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis :
1) Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan,
2) Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
3) Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah
pemeliharaan disiplin dan bertanggung jawab,
4) Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi
cukup mudah.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah :
1) Bentuk organisasi tidak fleksibel,
2) Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar,
3) Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi
kekacauan bila seseorang didalam garis organisasi “hilang”.
b. Organisasi garis dan staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi itu, yaitu :
1) Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.
2) Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya,
orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit
operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf :
a) Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara
maksimal.
b) Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima
pengarahan serta informasi dari staf.
c) Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana.
d) Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Organisasi ini mempunyai kebaikan, seperti :

a) Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang


melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
b) Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang
oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
c) Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi
memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
d) Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih
baik.
e) Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh
seseorang sesuai dengan bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya..

Sedangkan kekurangan dari organisasi ini adalah :

a) Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak
selalu jelas. Maksudnya dalam pelaksana tugas – tugas operasional, orang-
orang lini atua garis dihadapkan pada dua macam atasan.yaitu atasan yang
terdapat dalam komando yang mempunyai hak memerintah dan pinpinan
staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula
ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang
fungsional.
b) Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan,
karna kurang adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
c) Pejabat garis cendrung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga
gagasan tersebut dapat tidak berguna.
d) Timbulnya kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
c. Organisasi fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan
pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh
pejabat-pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hilarki sturtural, tetepai
lebih pada sifat dan pungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari
beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing
pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan-kebaikan dari pungsional organisasi fungsional :
1) Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
2) Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
3) Koordinasi antara orang-orang dalam satu funsi mudah dilaksanakan atau
dijalankan.
4) Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan pisik.
Kekurangan – kekurangan orgganisasi fungsional antara lain adalah sebagai
berikut :
1) Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas
siapa yang harus bertanggung jawab penuh.
2) Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan,
3) Terjadi saling mementinngkan fungsi masing-masing menyebabkan
koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
4) Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karna anggota organisasi
terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga
untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang
intensif terlebih dahulu.
d. Organisasi komite/panitia : pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih
baik dari pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan
kerja sama dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap
yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi
kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan
bersama-sama.
Dengan adanya komite, diharapkan dapat menghilangkan iri hati atau
pertentangan diantara anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan
yang timbul akibat adanya perintah perintah yang simpang siur antara pimpinan
yang sesingkat :
Komite dapat dibagi atas 4 macam yaitu :
1) Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat
pada tingkatan instrusional)
2) Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunya hak untuk
menolak (hak veto).
3) Komite penasehat.
4) Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.

D. Desain Organisasi
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan
bagian organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang
menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar
posisi para anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur
merupakan hasil dari proses desain.
Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi dan Sentralisasi.
Kompleksitas terdiri dari diferensisasi horizontal yang berorientasi pada unit-unit dalam
suatu organisasi seperti misalnya departemen. Sedangkan diferensiasi Vertikal
berorientasi pada level (jabatan) dalam suatu organisasi, misalnya saja golongan
(pangkat) pada PNS. Diferensiasi Spasial lebih berorientasi pada lokasi (letak geografis)
organisasi tersebut. Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya
pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada
suatu titik tunggal di dalam organisasi.
Adapun dimensi-dimensi dalam organisasi terdiri dari Ukuran, Komponen
administratif, Rentang kendali, Spesialisasi, Standardiasasi, Formalisasi, Sentralisasi,
Kompleksitas, Delegasi wewenang, Integrasi, Diferensiasi.
Model desain organisasi terdiri dari Organisasi mekanistik serta Organisasi
Organik. Organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai
produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Sementara, model organisasi organik yaitu
menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi.
Dimensi Struktur Organisasi
1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di
dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam
hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara
geografis.
2. Diferensiasi :
a. Diffrensiasi horizontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat
pendidikan dan pelatihannya.
Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu
individu.
Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
Spesialisasi social = individunya yang dispesialisasi
Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas
yang telah dideferensiasi secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi;
geografis;produk; proses
b. Diffrensiasi vertical, merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari rentang kendali (span of
control)
c. Diferensiasi Spasial, tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,pabrik, dan
personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.
Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan,
tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta
komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk
desain organisasi terdiri dari:
1. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat
formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of
control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang
diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang
banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat
sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam
organisasi tersebut.
3. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat
formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman
kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta
adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
4. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi
pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span
of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal
dalam organisasi tersebut.

E. Studi Fenomena keorganisasian

Anda mungkin juga menyukai